Home / Pernikahan / Terjerat Gairah Suami Kontrak / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terjerat Gairah Suami Kontrak: Chapter 41 - Chapter 50

111 Chapters

41. Berlian Cacat

Keesokan siangnya Alvaro kembali bertemu dengan Jianying. Kali ini dia mengajak Saskia. Saskia sangat antusias melihat keindahan Shamian Island. Beberapa kali sang wanita cantik menunjuk berbagai patung yang ada di sepanjang jalan. Patung-patung itu menggambarkan berbagai peristiwa. Saskia ingin berfoto dengan beberapa patung, akan tetapi takut mengganggu jadwal Alvaro. "Kamu ingin berfoto dengan mereka? Nanti sepulang dari pertemuan, kita bisa melakukannya." Saskia terkejut mendengar Alvaro mendadak berbicara, menawarkan foto bersama patung-patung lucu itu pula.Saskia mendongak, wajahnya berseri-seri menambah kecantikan alaminya. Alvaro terpesona. Dalam hati Alvaro ingin memiliki wanita ini selamanya. "Mau, Pa," sahut Saskia lembut dengan senyum manis di bibirnya. Alvaro membalas senyum itu lalu kembali memandang ke depan. Dadanya bergemuruh. Hatinya bertanya-tanya, kepada siapa sesungguhnya perasaan Saskia? Bolehkah dia berharap Saskia sudah melupakan Andry dan mau menerimanya?K
Read more

42. Melintasi Daratan

Roswati duduk menekuk lutut di kamarnya. Pikirannya melayang pada percintaan panas dengan tuannya. Bagian kewanitaannya masih terasa sedikit perih, namun tidak seperih kemarin." Tuan Andry sangat tampan dan tubuhnya bagus sekali, tetapi aku sadar diri siapa aku. Dia tak mungkin menikahiku. Dia pasti mempunyai wanita lain. Bangun, Ros! Jangan mimpi kalian akan menikah dan bahagia seperti cerita di novel romantis yang kamu baca! Jangan mimpi dia akan mau beristrikan kamu!" Roswati sibuk bermonolog. Dipukulnya kepalanya dengan bantal berulang-ulang."Tapi ... tapi itu mungkin saja! Banyak novel yang menceritakan seorang juragan jatuh cinta pada pelayan! Itu tidak mustahil, aku harus membuatnya jatuh cinta kepadaku." Roswati berhenti memukuli kepalanya dengan bantal. Sang gadis belia menatap bantal di tangannya. Apa yang bisa dilakukannya untuk membuat Andry jatuh cinta kepadanya?Ting!Ada chat masuk ke ponselnya. Roswati meraihnya dengan sedikit gugup. Sekarang sudah pukul sebelas mala
Read more

43. Hobi Baru

Atmosfer di lobby hotel mendadak menjadi dingin, seperti udara di luar. Wajah Alvaro kelam ketika lelaki itu mengalihkan pandangannya kembali ke meja resepsionis tanpa menjawab sapaan wanita cantik bergaun hijau.Saskia masih memandangi si wanita asing yang tampak malu karena diacuhkan oleh Alvaro. Wanita asing itu melangkah hendak mendekat, akan tetapi Alvaro menarik tangan Saskia dan bergegas berjalan ke arah lift dengan dipandu oleh porter hotel. Saskia melihat mata si wanita seksi berkilat marah. Saskia merasa pernah melihatnya,, namun ingatannya tak memberinya sebuah nama.Saskia mempercepat langkah agar tidak tertinggal dari Alvaro. Ketiganya masuk ke dalam lift. Tubuh Alvaro terlihat tegang. Saskia yang berdiri di sebelahnya hanya berani melirik sang suami.Mereka diantar ke dalam kamar besar yang hangat meskipun di luar cukup dingin. Alvaro memberi uang tip kepada porter, kemudian porter itupun undur diri.Tanpa berkata-kata, Saskia membereskan barang-barang mereka. Alvaro ber
Read more

44. Jangan Asal Celup

"Haahh? Kamu meniduri seorang pelayan?!" Roni berteriak tertahan sambil menutup mulutnya. Matanya membelalak menatap Andry yang mengaduk minumannya dengan lesu.Andry mengangguk."Kamu nggak pakai pengaman?" tanya Roni.Andry menggeleng."Waduh Rue, kenapa kamu bisa lepas kontrol begitu? Kamu mempertaruhkan segalanya." Roni berkata sambil menggaruk-garuk kepalanya yang mendadak ikut pusing dengan masalah sahabatnya."Aku tahu, tapi sudah terlanjur," keluh Andry. "Aku juga tak tega membuatnya dipecat, tapi kalau dia sampai bicara, habislah aku. Aku takut itu akan jadi alasan Alvaro untuk mengajukan pembatalan pemindahan aset dan membuat Saskia membenciku. Apalagi Orlando ... Orlando adalah orang yang sangat benci dengan zina karena dulu menantunya main belakang dengan ibuku. Aku tak mau ibuku dicap sebagai pembawa garis keturunan yang suka berzina. Aahh, brengsek memang! Aku tak bisa menahan emosi karena melihat Saskia pergi berbulan madu dengan kakakku yang menyebalkan itu!"Andry men
Read more

45. Sup Hulatang

"Apa maksudmu?" Andry memasang wajah acuh walaupun dadanya berdebar keras."Foto ini." Ashley mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto pada Andry. Foto Andry dan Vedrya saat sedang makan siang beberapa hari yang lalu."Ooh, itu." Diam-diam Andry bernapas lega. Rahasianya masih aman."Dia kenalanku saat aku tiba di Indonesia. Terus kenapa?" tanya Andry."Nyonya Saskia tak akan senang melihat foto ini. Tuan nampak mesra dengan wanita itu," jawab Ashley."Dia tak perlu melihatnya. Jika sampai dia tahu, maka pasti kamu yang memberitahunya. Awas saja jika kamu berani melakukannya," ancam Andry, matanya berkilat kesal. Harus menyimpan beberapa rahasia sekaligus terasa melelahkan."Saat ini tak ada keuntungan memberitahunya. Aku hanya mengingatkan, jangan sampai Nyonya memergoki sendiri Tuan keluar bersama wanita lain. Itu akan membuat simpati Nyonya hilang." Ashley berkata sambil bangkit dari kursinya. Sambil mengibaskan rambut, wanita seksi itu berlalu.Andry mengacuhkan kepergi
Read more

46. Sang Mantan

Alvaro mengajak Saskia ke Solana, salah satu dari sekian banyak pusat perbelanjaan di Beijing. Agenda hari itu adalah berbelanja agar Saskia tidak kekurangan pakaian yang sesuai dengan iklim yang sedang berlangsung.Alvaro membelikan tiga mantel bulu angsa yang sangat ringan sekaligus hangat ketika dipakai. Saskia mendapat mantel berwarna hitam, krem dan putih. Selain itu Alvaro juga membeli beberapa sweater dan sepatu boots.Hari sudah menjelang sore ketika mereka selesai berbelanja dan memutuskan untuk kembali ke hotel."Besok kita akan ke Forbidden City. Kita akan berangkat pagi karena semakin siang akan semakin banyak antrean." Alvaro memberitahu Saskia."Siapp," timpal Saskia ceria. "Aku mau ke fitness hotel. Kamu mau ikut?" tanya Alvaro sambil mengganti pakaiannya dengan celana training dan kaos lengan pendek. "Tidak. Aku akan membereskan belanjaan tadi." Saskia menganggukkan kepala ke arah tumpukan tas belanja yang berserak di lantai kamar.Alvaro meringis. Dia jelas tak ingi
Read more

47. Hilang Kontak

Praangg!Hendra dan Dea terbangun dari tidur mendengar suara keras di tengah tidur mereka. Keduanya sedang menginap di rumah lama Hendra karena esok mereka akan berwisata bersama ibunya Hendra.Hiro yang masih balita mulai menangis. Tidurnya terganggu dengan suara berisik itu. Dea segera menenangkan anaknya."Aku akan mengecek keluar." Hendra bergegas turun dari tempat tidur."Hati-hati." Dea memperingatkan. Hendra mengangguk lalu membuka pintu kamar. Di luar kamar nampak baik saja. Tak ada yang bergerak. Jam di atas televisi menunjukkan pukul dua dini hari.Hendra memeriksa pintu depan. Masih terkunci. Kemudian lelaki itu menuju kamar ibunya."Ibu? Apa Ibu baik-baik saja?" Hendra mengetuk pintu kamar. Tak ada sahutan, akan tetapi Hendra mendengar isak tangis perlahan dari dalam kamar.Hendra membuka pintu dan melihat ibunya sedang berlutut sambil memunguti pecahan gelas di samping ranjangnya."Ibu? Ibu kenapa?" Hendra bergegas menghampiri ibunya."Ibu tadi menyalakan alarm karena Ib
Read more

48. Siuman

Putih. Bau obat memenuhi rongga hidung mancung sang wanita. Matanya mengerjap beberapa kali. Tirai berwarna biru di sisi kanan dan kirinya. Dia berada di atas bed rumah sakit?Lalu ... di mana suaminya?Saskia mencoba duduk dengan kepala yang masih terasa melayang. Dipencetnya bel yang ada di dekat bantalnya.Tak berapa lama terdengar langkah kaki mendekat. Seorang perawat berpakaian krem muncul dari balik tirai. Dalam hati Saskia berdoa agar bisa berkomunikasi dengan perawat itu.Sang perawat menanyakan sesuatu dalam bahasa Mandarin. Saskia menggelengkan kepala tanda tak paham apa yang dibicarakan oleh perawat."Call the doctor, please," kata Saskia.Perawat mengangguk lalu pergi. Dia kembali dengan seorang dokter wanita muda. Dokter itu bicara dalam bahasa Inggris.Dokter menjelaskan kalau Saskia baru siuman dari pingsannya. Dokter itu menanyakan apa yang terjadi. Saskia menjelaskan kronologisnya." Apa ada korban kecelakaan lalu lintas yang dibawa kemari bersamaan denganku?" tanya
Read more

49. Lebih Baik Mati

Beberapa jam sebelumnya ...Alvaro mengikuti Sandra ke lounge hotel. Keduanya duduk di kursi bar dan memesan minuman ringan."Apa yang hendak kau bicarakan? Jangan buang waktuku." Alvaro bertanya dengan pandangan ke arah televisi yang sedang menayangkan klip video Girl band dari negeri ginseng. Satu dari anggota Girl band itu mengingatkannya pada wajah cantik sang istri. Mereka mirip."Apa yang terjadi dulu adalah ketidaksengajaan. Aku di bawah pengaruh obat. Aku korban, Al. Aku tak tahu apa-apa. Bisakah kamu memaafkan aku?" Sandra menatap langsung ke wajah tampan di sebelahnya. Alvaro terlihat semakin mempesona di usianya yang 35 tahun."Ya. Sudah itu saja?" Alvaro menyahut singkat. Sandra menghela napas. Alvaro begitu ... dingin. Semua keromantisan dan tatapan mata penuh cinta yang dulu selalu ditujukan padanya hilang entah kemana."Apa kita bisa berteman?" Sandra berkata dengan nada memohon."Terserah.""Aku ingin berteman dengan istrimu."Kali ini Alvaro menoleh. Ditatapnya Sandr
Read more

50. Hidup

Piipp. Piipp. Piipp.Suara mesin terdengar teratur. Sepertinya itu bunyi detak jantung. Bau obat memenuhi ruangan. Ini pasti rumah sakit.'Aku hidup,' batin Alvaro, perlahan-lahan membuka matanya. Cahaya lampu di langit-langit kamar menyilaukan mata. Rasa sakit yang teramat sangat menderanya, namun Alvaro tak bisa mengucapkan apapun. Lidahnya kelu.Satu suara terdengar mendayu dari arah kiri. Alvaro melirik ke asal suara dan mendapati Saskia sedang menderas Al Qur'an. Ternyata suaranya sangat indah, kenapa baru sekarang Alvaro mengetahuinya?Alvaro menikmati lantunan ayat suci sambil kembali memejamkan mata. Rasa sakit yang menusuk beberapa bagian tubuhnya terasa berkurang. Saskia yang tak menyadari apapun terus membaca. Suaranya indah, namun beberapa kali terhenti oleh isakan. Dia menangis."Sasi, istirahatlah. Seharian kamu tidak tidur." Suara Andry membuat Alvaro membuka mata sedikit. Alvaro mengintip ke arah Saskia yang duduk di sofa. Dilihatnya Andry mendekat lalu ikut duduk di s
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status