Share

49. Lebih Baik Mati

Penulis: Tya Priya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa jam sebelumnya ...

Alvaro mengikuti Sandra ke lounge hotel. Keduanya duduk di kursi bar dan memesan minuman ringan.

"Apa yang hendak kau bicarakan? Jangan buang waktuku." Alvaro bertanya dengan pandangan ke arah televisi yang sedang menayangkan klip video Girl band dari negeri ginseng. Satu dari anggota Girl band itu mengingatkannya pada wajah cantik sang istri. Mereka mirip.

"Apa yang terjadi dulu adalah ketidaksengajaan. Aku di bawah pengaruh obat. Aku korban, Al. Aku tak tahu apa-apa. Bisakah kamu memaafkan aku?" Sandra menatap langsung ke wajah tampan di sebelahnya. Alvaro terlihat semakin mempesona di usianya yang 35 tahun.

"Ya. Sudah itu saja?" Alvaro menyahut singkat.

Sandra menghela napas. Alvaro begitu ... dingin. Semua keromantisan dan tatapan mata penuh cinta yang dulu selalu ditujukan padanya hilang entah kemana.

"Apa kita bisa berteman?" Sandra berkata dengan nada memohon.

"Terserah."

"Aku ingin berteman dengan istrimu."

Kali ini Alvaro menoleh. Ditatapnya Sandr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   50. Hidup

    Piipp. Piipp. Piipp.Suara mesin terdengar teratur. Sepertinya itu bunyi detak jantung. Bau obat memenuhi ruangan. Ini pasti rumah sakit.'Aku hidup,' batin Alvaro, perlahan-lahan membuka matanya. Cahaya lampu di langit-langit kamar menyilaukan mata. Rasa sakit yang teramat sangat menderanya, namun Alvaro tak bisa mengucapkan apapun. Lidahnya kelu.Satu suara terdengar mendayu dari arah kiri. Alvaro melirik ke asal suara dan mendapati Saskia sedang menderas Al Qur'an. Ternyata suaranya sangat indah, kenapa baru sekarang Alvaro mengetahuinya?Alvaro menikmati lantunan ayat suci sambil kembali memejamkan mata. Rasa sakit yang menusuk beberapa bagian tubuhnya terasa berkurang. Saskia yang tak menyadari apapun terus membaca. Suaranya indah, namun beberapa kali terhenti oleh isakan. Dia menangis."Sasi, istirahatlah. Seharian kamu tidak tidur." Suara Andry membuat Alvaro membuka mata sedikit. Alvaro mengintip ke arah Saskia yang duduk di sofa. Dilihatnya Andry mendekat lalu ikut duduk di s

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   51. Masa Lalu Sega

    Dokter menjelaskan banyak hal pada Alvaro dan semua yang berada di dalam kamar. Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengobservasi kondisi Alvaro beberapa waktu ke depan. Bisa beberapa hari, minggu ataupun bulan.Alvaro mendengarkan dengan mata terpejam. Dia tak ingin melihat tatapan mereka semua kepadanya karena semua menatapnya dengan sorot mata kasihan. Alvaro benci dikasihani. Seumur hidupnya, tak pernah ada orang yang memandangnya dengan pandangan seperti itu. Dulu semua memandangnya dengan kagum. Semua ingin menjadi dirinya. Namun sekarang dia hanyalah seonggok daging yang bernapas. Setelah dokter keluar, suasana menjadi cukup hening. Alvaro berpikir, bagaimana keadaan istrinya? Apa yang dilakukannya bersama adiknya sekarang?"Aku akan tinggal di sini bersama Al," kata Orlando yang sedang berdiskusi dengan Sega. Wiji bermain dengan ponselnya sendiri di sofa."Bagaimana kita akan memberitahu Dewan Komisaris?" Sega menyuarakan apa yang ada di pikirannya. "Pak Zul akan mengurusnya

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   52. Bisikan Andry

    Alvaro membuka mata karena ada yang mengetuk pintu kamar rawat inapnya. Wiji bangkit lalu membuka pintu. Dua orang berseragam polisi masuk ke dalam ruangan. Satu orang berbicara dalam bahasa Inggris dengan Orlando sedangkan satunya hanya diam sambil mengamati sekeliling. Matanya yang sipit dan tajam menatap Alvaro.Orlando mempersilakan keduanya duduk di sofa. Polisi yang berbicara itu menanyakan keadaan Alvaro. Dia juga berkata bahwa Plat nomor kendaraan yang menabrak Alvaro telah diketahui. Polisi menanyakan apakah pihak keluarga Alvaro hendak memperkarakan kasus ini ke jalur hukum. Orlando bertukar pandang dengan Sega. Keduanya bertanya dalam hati, dari mana Polisi China memperoleh Data Alvaro sedemikian cepat? Atau memang respon Polisi China sangat cepat? Baik Orlando maupun Sega belum pernah berurusan dengan Polisi negeri Tirai Bambu sehingga mereka tidak tahu.Orlando meminta waktu untuk berdiskusi kepada kedua polisi itu. Orlando dan Sega menjauh, pindah ke dekat jendela yang

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   53. Pembicaraan Yang Menyakitkan

    Hanifah melihat Saskia berada di gendongan Andry. Wanita cantik itu meronta hendak turun."An, apa yang kamu lakukan? Aku mau turun!" seru Saskia.Andry menyeringai lebar. Diturunkannya Saskia dengan pelan."Kukira kamu ketiduran, soalnya matamu tertutup dan kamu diam saja," kata Andry, nadanya santai dan tak bersalah."Aku sedang berdoa dalam hati," tukas Saskia sambil merapikan bajunya yang menjadi sedikit berantakan."Oohh." Andry berucap santai lalu berbalik kembali ke sofa. Tatapannya berganti pada Hanifah dan dia bertanya,"Nggak bawa makanan?""Maaf, Tuan. Ada makanan di apartemen. Kami tidak membawanya," jawab Hanifah. Hanifah cuma membawa beberapa buah Jeruk Mandarin."Belikan aku dim sum. Aku lapar." Andry menyodorkan selembar uang nominal 1000 yuan kepada Hanifah yang berdiri tak jauh darinya. Hanifah memandang Saskia untuk meminta persetujuan. Saskia mengangguk. Hanifah mengambil uang itu."Dim sum rasa apa, Tuan? Di mana?" tanya Hanifah sopan."Udang, cumi dan ayam. Kali

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   54. Kecewa Lagi

    "Kurang ajar!" Andry merangsek maju penuh emosi. Tangan kanannya terangkat tinggi. Jelas dia akan memukul Alvaro yang hanya menatapnya dengan sorot menantang."Jangan, An! Kumohon jangan!" jerit Saskia histeris. Saskia segera berlari ke sisi ranjang Alvaro dan menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng. "Pergi!" Andry mendorong Saskia ke samping hingga terjajar ke kaki ranjang dan langsung menghantam pipi Alvaro sekuat tenaga. "Jangan! Tolong! Tolong!" Saskia berlari ke pintu sambil berteriak-teriak ke lorong rumah sakit. Karena kamar Alvaro adalah kamar VVIP, maka respon petugas rumah sakit pun sangat cepat. Seorang perawat dan petugas keamanan segera berlari menghampiri.Petugas keamanan berbadan besar itu merangkul Andry dengan erat dari belakang. Seorang petugas keamanan lagi muncul setelah perawat juga berteriak minta tolong. Petugas keamanan yang baru datang membantu rekannya menarik Andry yang terus berontak untuk menjauh dari Alvaro. Akhirnya kedua petugas berhasil menyeret A

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   55. Kacau

    "Begitulah informasi yang saya terima, Tuan," kata Sega mengakhiri laporannya pada Orlando yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Sega baru saja menceritakan apa yang dialaminya di kantor polisi."Kurang ajar! Berani-beraninya mereka mencelakai cucuku!" teriak Orlando marah. Wajahnya merah padam. "Sega! Kontak orang kita untuk menyelidiki mobil brengsek itu! Aku minta laporan segera!""Baik, Tuan," sahut Sega lalu sibuk dengan ponselnya. Sega melihat rekaman CCTV jalan raya di kantor polisi dan mengambil kesimpulan kalau kecelakaan itu disengaja. Sega mengambil kesimpulan itu karena melihat mobil seperti sengaja Oleng untuk memyerempet Alvaro yang sedang berjalan di pinggir jalan. Polisi menanyakan apakah keluarga Alvaro ingin membuat laporan. Sesuai perintah Orlando, Sega mengiyakan. Mereka akan menunggu kehadiran Pak Zul untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan hukum.Pintu diketuk lalu Hanifah masuk dengan takut-takut. Dilihatnya wajah Orlando yang sedang geram. Hani

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   56. Akan Bercerai

    Hanifah segera berbalik. Saskia berdiri di belakangnya lengkap dengan mantel, topi dan syal."Nyonya! Alhamdulillah, saya mencari Nyonya kemana-mana!" seru Hanifah kegirangan. Dipegangnya kedua tangan Saskia. Hanifah ingin memeluk tapi tidak berani."Maaf Han, aku membuat kamu bingung, ya?" ucap Saskia perlahan. "Tidak apa-apa, Nyonya. Yang penting Nyonya sudah ketemu sekarang. Ayo kita kembali," ajak Hanifah.Saskia hanya mengangguk. Sejujurnya Saskia segan kembali bertemu Alvaro. Tingkah Alvaro yang seakan memusuhinya membuatnya tak tahan untuk menangis.Saskia mengikuti langkah Hanifah menuju kamar Alvaro. Sambil menghela napas dalam, Saskia masuk dan mengucapkan salam. Mata Alvaro yang dingin menyambutnya. Saskia langsung mengkeret.Alvaro di ranjangnya dengan posisi setengah duduk. Dia nampak sibuk dengan Sega. Alvaro berkomunikasi dengan menulis. Saskia mendengar Sega berkata akan membeli sebuah papan tulis kecil untuk Alvaro."Han, coba cek keadaan Tuan Orlando. Barangkali Wiji

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   57. Doktrin Sakit Hati

    Beberapa minggu kemudian ....Hari-hari Saskia dilaluinya dengan mengurus Alvaro dalam diam. Alvaro bersikap dingin kepadanya. Alvaro mau disuapi dan diurus oleh Saskia karena tak ada lagi yang bisa mengurusnya. Semua orang sudah kembali ke Indonesia dengan keperluan masing-masing. Sega harus mengurus perusahaan sedangkan Orlando mempunyai jadwal kontrol ke dokter yang tak boleh dilewatkannya. Hanya tinggal Saskia dan Hanifah yang bergantian menjaga Alvaro.Polisi belum berhasil menangkap orang yang menabrak Alvaro. Mobil penabrak ditemukan di dasar sebuah danau, sepertinya sengaja ditenggelamkan untuk menghilangkan jejak. Plat nomor kendaraan merujuk pada seorang pria tua yang sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Pihak keluarganya tak tahu menahu tentang mobil itu. Mereka hanya tahu kalau sang pria tua hidup sendiri di apartemen setelah istrinya meninggal lebih dulu. Pasangan suami istri itu tak memiliki anak.Saskia menyuapi Alvaro dalam diam seperti biasanya. Alvaro selal

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   111. Bukan Akhir

    Alvaro berdehem sambil menarik kursi di seberang Andry, lalu duduk."Apa yang kamu lakukan?" tanya Alvaro."Aku menu*uk perut ba*ingan yang mencelakai Saskia. Aku akan bertanggungjawab.""Apa kamu sudah mempertimbangkannya dengan baik? Aku akan mengirim pengacara terhebat di negara ini untuk membebaskanmu.""Aku tak memerlukannya. Pengacaraku akan membereskan semuanya. Kamu tak perlu ikut campur," tolak Andry tanpa ekspresi."Kamu keras kepala," kata Alvaro."Pergi. Jaga Saskia dan keponakanku baik-baik." Kali ini Andry berkata sambil memandang lurus pada manik biru Alvaro.Di bawah lampu ruangan yang tidak terlalu Terang, Alvaro melihat kalau mata Andry memerah dan kedua sudutnya basah. Andry membuang muka, menghindari tatapan Alvaro.Terdengar ketukan di pintu, menadakan waktunya telah habis. Alvaro berdiri, memindai sekali lagi adiknya yang akan mendekam lama di penjara. Andry masih membuang muka ke arah lain."Jaga dirimu baik-baik. Kami akan mengunjungimu," ucap Alvaro.Andry Tak

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   110. Pengakuan

    Alvaro berpikir keras setelah menerima laporan dari Sega. Pria yang mengaku bernama Bramantyo luka parah, apakah karena tertembak olehnya atau anak buahnya? Namun Alvaro tak melihat ceceran darah saat mengejar dua sosok yang melarikan diri ke belakang pondok. Jika Bramantyo tertembak, maka pasti ada jejak darahnya. Hmm ... aneh."Pil, apa kamu melihat orang lain selain kita di sekitar pondok? Drone Sega fokus pada kedatangan polisi dan mencari jalan keluar bagi kita. Dia tidak melihat ada yang lain." Alvaro menegur Pil yang sedang mengemudi."Hanya Tuan dan kedua orang itu yang saya lihat keluar dari pintu belakang. Saya dan anak buah lainnya keluar dari pintu depan. Saya tidak melihat orang lain, Tuan," sahut Pil yakin.Alvaro dan para pengawalnya sampai di rumah menjelang Subuh. Anak buah Pil sudah dilatih untuk tidak membuka mulut jika tertangkap. Mereka akan bilang kalau mereka diajak oleh Ketua geng yang berhasil melarikan diri. Mereka juga tidak membawa identitas diri. Kecuali a

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   109. Bramantyo?

    Sega menerbangkan dronenya di ketinggian, di atas mobil yang hampir sampai di pondok.Seorang pria keluar dari dalam mobil. Sega memperbesar dan mengambil foto wajah pria itu. Seperti yang telah diduga Alvaro, wajah pria bernama Bramantyo lah yang muncul. Jadi benar, Bernard dan Bramantyo adalah orang yang sama. Sega segera mengirimkan hasil fotonya kepada Alvaro.Dua orang lelaki menyambut Bernard. Sega mengenalinya salah satunya. Dia Monte, karyawan yang pergi saat terjadi kebakaran di rumah Alvaro yang lama. Rupanya Monte lah pengkhianat yang membiarkan Bernard masuk ke dalam rumah!Sega kembali mengambil foto dan mengirimkannya pada Alvaro. Sega melihat lelaki yang bersama Bernard dan Monte menatap ke arah dronenya yang terbang di kegelapan malam. Sega segera meninggikan dronenya dan menyembunyikannnya di balik pepohonan sambil berharap agar lelaki yang tampak waspada itu tidak curiga. Jika musuh tahu kedatangan mereka, akan semakin sulit bagi Alvaro untuk meraih kemenangan karena

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   108. Pondok

    Atas permintaan Saskia, Alvaro mengantar Saskia melihat bayi-bayi mereka yang masih berada di inkubator. Alvaro mendorong kursi roda Saskia sampai di depan jendela besar ruang PICU, lalu berdiri di samping sang istri sambil berulang kali meliriknya. Alvaro sangat penasaran dengan reaksi Saskia.Saskia menatap kedua bayinya dengan mimik yang berubah-ubah. Kadang dia mengerutkan kening, kadang wajahnya kosong, kadang pula menggelengkan kepala, di waktu lain dia menggigit bibirnya sendiri.Melihat itu, diam-diam Alvaro menghembuskan napas panjang. Sepertinya Saskia belum mengingat Mimi dan Mimo."Ma, kita kembali ke kamar, yuk. Sebentar lagi jadwal visit dokter." Alvaro mengingatkan."Pa ... aku ... aku ... tak bisa mengingat anak-anak. Kurasa aku gila." Saskia mendongak kepada Alvaro. Air mata menganak sungai di pipinya yang pucat.Alvaro berjongkok di hadapan Saskia, lalu menggenggam kedua tangan istrinya."Mama hanya perlu istirahat. Jangan memaksakan diri, oke?" kata Alvaro lembut. S

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   107. Mengingat

    "Sasi ... Sayang, kembalilah. Aku ingin membesarkan anak-anak kita bersama," ucap Alvaro sambil membelai rambut tebal Saskia. Suaranya serak dan air matanya tak bisa ditahannya lagi. Alvaro membiarkan air mata itu mengalir. Dia sudah tak peduli lagi pada rasa malu karena menangis. Dia tak pernah membiarkan orang lain melihatnya menangis, tetapi saat ini dia tak peduli. Bahkan kehadiran keluarga Saskia di belakangnya pun tak membuatnya berhenti menangisi sang istri.Ibunya Saskia dan Hendra berdiri diam, keduanya juga sibuk dengan air mata masing-masing. Sega dan Miranda sudah pulang karena Sega harus melakukan banyak pekerjaan.Alvaro mengangkat jemari Saskia yang ada dalam genggamannya lalu mengecupnya lama. Mata Alvaro terpejam rapat dan bulir bening terus mengalir di wajah tampannya."Jangan pergi, Sasi. Masih banyak yang ingin aku lakukan bersamamu. Hanya bersamamu aku bisa melakukan banyak hal yang tadinya tidak terpikir olehku. Kamulah Bintang paling terang yang pernah hadir di

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   106. Ayah

    Langkah tiga orang pria berderap ramai, menuju ke sebuah kamar yang pintunya tertutup rapat. Dua dari mereka berhenti di depan pintu yang menghalangi, sedangkan satu orang yang paling tampan bergegas masuk ke ruang rawat inap."Sasi!" Teriakan pria itu membangunkan Alvaro yang tertidur kelelahan sambil menggenggam tangan istrinya. Belum sempat Alvaro bangkit, Andry sudah berdiri di sebelahnya. Kedua tangan Andry bertumpu pada sisi ranjang Saskia. Dia memperhatikan Saskia dengan seksama, lalu menoleh pada Alvaro. Wajahnya berang."Apa ini? Kenapa kamu tidak bisa melindunginya?!" maki Andry pada sang kakak yang sudah berdiri dari kursinya.Biasanya Alvaro tidak akan menanggapi nada tinggi seperti itu, namun kali ini kelelahan hatinya sudah sampai pada puncaknya."Kamu yang menyebabkan semua ini terjadi! Berkacalah sebelum menyalahkan orang lain!" bentak Alvaro dingin."Aku?! Aku ada di luar negeri, ribuan kilometer jauhnya! Bagaimana bisa semua ini kesalahanku?" sangkal Andry."Jangan b

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   105. Taman Masa Kecil

    "Nak Al? Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Kemana cucu-cucuku?!" Teriakan histeris ibunya Saskia menyambut Alvaro yang baru saja memasuki ruang rawat inap Saskia. Wanita paruh baya itu datang bersama Hendra. Dea tidak bisa ikut karena masih punya anak kecil yang tidak boleh masuk ke rumah sakit.Ibunya Saskia berlari menghampiri Alvaro dan mengguncang lengan menantunya dengan kuat. Wajah tuanya shock dengan air mata bercucuran. Hendra segera mendekap ibunya dari belakang, agar tidak terus menyerang Alvaro."Sega, bawa ibu ke ruang sebelah dan ceritakan apa yang terjadi. Aku ingin di sisi Saskia. Nanti kalau Ibu sudah tenang, Ibu boleh kembali kemari." Alvaro menatap ibu mertuanya, memohon pengertian. Alvaro juga sangat lelah, tak ada tenaga untuk menangani mertuanya yang sedang tantrum."Silakan ikut saya dulu," ajak Sega sambil mempersilakan ibunya Saskia dan Hendra ke arah ruangan bersofa. "Anakku ... cucuku ...." Ibunya Saskia berucap lemah sementara Hendra menarik ibunya

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   104. Prematur

    Mang Deden memacu mobil secepat mungkin ke rumah sakit. Sega dan Miranda mengekor di belakang.Sesampainya di depan lobby rumah sakit, Alvaro langsung melompat turun dan berlari menuju kamar rawat inap Saskia. Dibukanya pintu kamar dengan tergesa. Pil yang berdiri di dekat pintu menoleh kaget.Kamar Saskia adalah kamar VVIP yang mempunyai ranjang tambahan dan sofa panjang di depan televisi. Warna coklat muda mendominasi ruangan itu. Tempat tidur pasien ada di ruang yang berbeda dengan ruang televisi.Alvaro berbicara dengan Pil sebelum masuk ke ruangan yang berisikan tempat tidur Saskia. Alvaro perlu memberi instruksi."Tuan," sapa Pil sopan. "Bagaimana keadaan Nyonya?" Alvaro bertanya dengan napas memburu. Pil pun menyampaikan yang dikatakan oleh dokter kepadanya."Oke. Kamu boleh pulang dan istirahat. Suruh Pakde Gito dan Bude Darsi kemari, bawakan aku dan Nyonya baju ganti untuk beberapa hari ke depan," perintah Alvaro."Apa Tuan baik-baik saja tanpa pengawal?" Piliang nampak bera

  • Terjerat Gairah Suami Kontrak   103. Sampai Jumpa Lagi, Orlando

    Alvaro mematung. Otaknya mencerna dan menghubungkan semua petunjuk yang berserakan di sekitarnya. Vedrya mencari Andry. Vedrya adalah keturunan dari keluarga terhormat, kecil kemungkinan kalau wanita itu mencari Andry karena masalah uang. Pasti lebih dari itu. Apakah mereka ... sepasang kekasih?"Kita harus menuntaskan semua ini segera. Hidupku tak tenang kalau ini belum selesai, " kata Alvaro kemudian."Ya, aku setuju denganmu," timpal Sega. "Aku akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari dalang semalam dan China.""Aku punya firasat, lelaki yang mengobrol dengan Saskia semalam adalah Bernard Tumaritis. Dia sudah pulang dari oplas di Korea, 'kan? Kita tak akan mengenalinya jika dia muncul. Ini benar-benar berbahaya. Dia bisa berada di mana saja. Kita harus segera menangkapnya dan meminta pertanggungjawaban," kata Alvaro tegas."Jika itu Bernard, ada satu hal yang tak kumengerti. Kenapa dia mengincar keluargamu? Kenapa dia tidak membuat perhitungan dengan Andry saja?" Sega meng

DMCA.com Protection Status