Semua Bab Anak Jenius Milik Sang Presdir: Bab 251 - Bab 260

271 Bab

Bab 251. Pesta rasa beda.

"Fic...!" Ellena kini menjerit ketika menyadari siapa yang muncul ditengah tengah Keyan dan Kimmy itu. Seketika berlari sambil mengangkat Gaun yang ia kenakan. "Fic..!" Ellena menubruk Fic dan memeluknya dengan erat, tangisan Ellena pecah mengisi seluruh ruangan. Membuat Pendeta dan para tamu melompong bengong dan bingung."Maafkan Fic Nona. Fic hampir saja terlambat." Fic pun memeluk Ellena dengan Erat. "Ken, apa kamu berhasil?" Glen bertanya pada Ken. Ken mengangguk dan kini berlutut di hadapan Nathan di susul Kimmy dan Keyan."Aku tadinya tidak pernah menyangka. Tapi setelah istriku terus mengatakan itu, aku jadi curiga dan aku menyelidikinya. Ampuni aku Tuan. Tolong maafkan segala kekhilafan Kakek Mertua ku!" "Jadi... Ini semua...?" Glen membulatkan matanya sekarang. Ken mengangguk, sementara Rimbun langsung mendekat, bersimpuh disisi suaminya dan memeluk Ken. "Ken..""Maafkan aku Rimbun,aku sudah menekan Kakek agar mau membatalkan perjanjian itu. Aku tidak mungkin mengorbankan
Baca selengkapnya

Bab 252. Masih dalam pesta.

Kimmy menyenggol bahu Keyan dengan pelan. "Lihat gadis itu, apa kamu masih mengingatnya, Key?"Tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok Elfa yang sedang berlari-lari kecil di seberang ruangan, Keyan mengangguk pelan. Dalam hati, ia mempertanyakan kenapa gadis itu bisa berada disini dan bisa terlihat begitu akrab dengan Fic? Apa hubungan Gadi itu dengan mereka.Mendadak saat ini, Elfa berhenti lari dan berbalik arah, menuju pintu. "Ayah!" serunya girang, memukul lengan Ayahnya yang baru saja tiba."Kak Fic sudah menikah!" Serunya pada sang ayahnya.Ayah tersenyum lebar, jelas bangga dengan peristiwa tersebut. "Ayo, beri selamat kepada mereka," ajak Elfa, menarik tangan Ayahnya ingin masuk. "Tunggu, Bodoh!" sahut sang Ayah, menahan langkah Elfa sekaligus memukul kepalanya pelan. "Kamu tidak melihat, mereka sedang terharu begitu? Aku kemari juga untuk mengucapkan SELAMAT. Tapi nanti!" Dia menunjuk pada pasangan yang sedang berbagi perasaan bahagia di tengah acara pernikahan.Elfa terse
Baca selengkapnya

Bab 253. Tuan Muda Sialan!

Sekarang giliran Keyan dan Kimmy. Mendadak, tawa keras Keyan dan Kimmy pecah saat Fic menjabat tangan Kimmy. Kimmy menoleh ke arah Khale sambil menahan tawa, "Khale, apa kamu pernah melihat wajah sangar, Fic?" Tanya Kimmy.Khale tersenyum kecil, "Sudah, waktu dia menghajar aku gara-gara kecelakaan aku tak sengaja memukul Nona Ellena." Keyan terkekeh. "Kami juga sudah! Fic hampir saja menelan kami! Bahkan ayah juga gemetar waktu itu." Mendengar hal tersebut, Ken pun ikut tertawa terbahak-bahak. Fic, yang mulai tersipu, menggaruk kepalanya, "Ah, maafkan aku. Kalian sukses membuat aku panik luar biasa, tadi." Ia teringat kejadian dimana tadi ia sempat memaki mereka habis-habisan dan menantang Ken untuk adu kekuatan. Kimmy melirik Fic dengan mengangkat kedua alisnya, "Itu kejutan untukmu, Fic. Gantinya indah kan?”Ken menimpali. "Sebenarnya aku tidak mau memakai kekerasan sih. Tapi kalau begitu, kami mungkin yang malah kena tangannya kamu, kan?""Benar, Tuan. Mohon maaf atas niat buru
Baca selengkapnya

Bab 254. Kemunculan Friya.

Ricard dan Kayla berjalan penuh ragu menghampiri Glen. Sebenarnya mereka sadar, jika kehadiran mereka tidak dipedulikan atau mungkin malah tidak diinginkan. Tapi sudah menjadi niat dan kesepakatan mereka sebelum berangkat kemari, apapun yang terjadi mereka hanya berniat untuk sekedar memberi ucapan selamat dan mencoba menjalin kembali pertemanan mereka yang sempat hancur, sekaligus Ricard ingin meminta maaf secara langsung pada Glen dan Daniah atas kesalahan di masa lalu. Ricard belum pernah punya kesempatan untuk meminta maaf pada Mereka, karena saat itu dia harus mendekam di penjara dan baru keluar beberapa bulan yang lalu.Tapi siapa yang menyangka, sebelum Ricard sempat menyapa diluar dugaan, Glen yang terlebih dulu menyapa mereka."Ricard, Kayla. Ah, maafkan kami. Ini ada sedikit masalah tadi. Tapi sudah terselesaikan. Kami sampai mengabaikanmu. Maafkan kami ya?" sapaan Glen kali ini terdengar begitu bersahabat ditelinga Ricard dan Kayla, padahal bagi Glen ini adalah bentuk rasa
Baca selengkapnya

Bab 255. Cinta-cinta yang lain menyusul

"Bagaimana kabarmu? Apa aku terlambat?" Friya mendekatinya, lalu kepalanya miring untuk mengintip ke dalam."Kenapa kamu diluar? Bukankah ini hari pernikahanmu?" Friya kembali pada Khale dan bertanya lagi.Mulut Khale seperti terkunci, lehernya terasa tercekik. 'Apa ini mimpi?'"Khal, kamu lupa padaku? Aku Friya."Khale masih terpaku,"Khale!" Friya menepuk bahunya."Friya!" Khale meraup wajah itu dan seketika memeluk wanita itu."Khal, apa yang kamu lakukan? Lepas!"Khale tak melepaskan pelukannya malah semakin mendekap erat."Khale, kamu gila ya. Lepas! Jika Nona Ellena tau, kita akan bermasalah!"Kali ini Khale melepaskan pelukannya, menatap Friya dengan cukup dekat. Meraih di kedua lengan Friya dan mengguncang."Friya, kamu kemana saja? Kenapa menghilang dariku? Kenapa tidak memberi kabar sedikitpun untukku?""Kamu bahkan menonaktifkan semua akun media sosialmu. Aku mencarimu Friya. Aku menanyakan kamu kepada kakakmu terus menerus. Kepada teman temanmu. Aku tidak bisa menemukanmu.
Baca selengkapnya

Bab 256. Malam pertama.

Ellena sudah berada di dalam kamarnya bersama Fic. Tapi Fic masih berdiri terpaku disana, yaitu di ambang pintu. Dia terus menatap ke dalam kamar Ellena itu. Begitu banyak kerinduan yang menumpuk di hatinya tentang segala kisah yang telah terjadi disini, di kamar ini.Ellena menoleh, melihat Fic yang masih terpaku di kedua kakinya. Kemudian Ellena menegur."Fic, apa yang kamu lakukan dengan hanya berdiri disitu? Kamu tidak ingin masuk ke kamar ini?" Suara Ellena menyentak Fic dari lamunan sesaatnya."Ah iya." Fic pun melangkah masuk. Tapi dia berdiri di sisi ranjang. Fic memutarkan pandangannya."Aku sangat merindukan kamar ini. Aku masih merasa seperti bermimpi bisa kembali melangkahkan kakiku kemari." Ucap Fic sedikit lirih.Ellena tersenyum kecil dan memiringkan kepalanya."Kamu tidak merindukan pemiliknya?" Goda Ellena.Fic Menoleh, juga tersenyum kecil. "Tentu saja. Setiap tarikan nafasku, aku merindukan pemilik kamar ini." Ellena tersenyum lebar sekarang, dia berjalan mendeka
Baca selengkapnya

Bab 257. Salah kaprah.

"Aku tau, kamu pasti merindukan kamarmu. Jadi tidur lah disini. Tapi aku ikut." ucap Ellena tersenyum manja."Baiklah, tapi Aku tidak akan tidur. Aku ingin menemanimu malam ini."jawab Fic."Baguslah. Kamu memang harus menemaniku. Dimanapun itu." Ellena kini duduk dipangkuan Fic. Posisi ini persis seperti yang pernah Ellena lakukan saat di Villa Puncak.Perasaan Fic saat ini pun sama, tak jauh beda dengan saat itu.Gemuruh dalam dadanya bahkan sampai terdengar oleh Ellena. Gadis itu kembali mendekatkan wajahnya. Menempelkan keningnya pada kening Fic."Sekarang kamu tidak bisa melarang ku lagi kan Fic. Kamu sudah menjadi milikku seutuhnya sekarang." tangan Ellena bergerak, menyusuri dada bidang Fic.Fic meremang. Apalagi ketika Ellena sudah menarik kaosnya dan membuat pria itu sekarang bertelanjang dada.Tangan Fic pun mulai meraba punggung mulus Ellena, membuat Ellena mengeluarkan rengekan merdu yang membuat libido Fic langsung melonjak seketika."Aku merindukanmu, Fic." Bisik Ellena ,
Baca selengkapnya

Bab 258. Aku pria sejati.

"Aduh!" Fic mengeluh saat Ellena beberapa kali memukul tubuhnya dengan kuat. Fic hanya bisa menarik tubuhnya sampai ke tepi Ranjang.Ellena sungguh kesal. Rasa ingin berteriak kencang tapi malu didengar orang. Memilih untuk menarik selimut, menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala. Lalu juga memiringkan tubuhnya menghadap tembok.Fic sedih melihat itu. Sekarang jadi serba salah."Nona. Kamu marah ya?" Ucap Fic dengan hati-hati.Ellena menyibak selimutnya sebatas leher.Dia menoleh sinis."Pergi sana!", kakinya menendang Fic.Fic menangkap kaki Ellena. Dia tau Ellena sangat marah padanya."Maafkan aku. Maaf." Fic merengek, kembali merangkak mendekati Ellena."Kamu itu tidak waras! Apa jangan-jangan kamu bukan pria sejati ya? Apa kamu ada kelainan, Fic? Katakan padaku sejujurnya. Jika benar, tidak masalah bagiku. Aku akan menerimamu apa adanya. Tapi jika tidak benar, aku marah! Aku sangat marah padamu! Kamu mempermainkan aku dimalam pertamaku!"Fic tertegun mendengar celoteh amarah dari
Baca selengkapnya

Bab 259. Dan akhirnya Gol.

Fic menyeruput bibir imut Ellena, menghisapnya dengan semangat. Sejurus kemudian, Fic sudah melucuti pakaiannya dan pakaian Ellena kembali."Aku tidak akan gagal lagi. Meskipun kamu harus menjerit kesakitan, aku tidak akan menyerah lagi Ellena." Dia kini sudah berada di atas tubuh Ellena. Mendusel di leher Ellena dan turun ke dadanya. Selesai usel usel disana, mulai kembali turun ke area sensitif.Sungguh, keduanya benar benar dibuat melambung tinggi dengan adegan mereka itu. Fic terengah-engah, Ellena juga.Bahkan tanpa di sadari keduanya, Fic sudah berada diantara Paha Ellena. Fic mulai kembali menghentak, sekarang dengan sangat hati-hati. Ellena meringis, menggigit bibirnya. Ellena berusaha untuk tidak bersuara. Dia takut bersuara lagi, khawatir Fic akan kendor lagi dan menggagalkan ritual penting ini.Fic sudah beberapa kali mencoba , tapi terus melesat sempurna. 'Kenapa payah sekali? Apa milikku benar benar tidak perkasa?' batin Fic.Dia meraba miliknya untuk memastikan. Ini kera
Baca selengkapnya

Bab 260. Mandi bareng.

Sinar matahari mulai masuk melalui celah gorden menandakan jika ini sudah bukan malam lagi. Sedangkan di luar rumah besar ini, Matahari ternyata mulai meninggi menandakan waktu bukanlah pagi lagi.Tidak ada yang berani mengetuk pintu kamar Ellena seperti hari biasanya meskipun mereka tahu jika ini sudah telat untuk waktu sarapan Tuan Putri mereka.Biasanya Elfa dan beberapa Pelayan sudah berada di kamar Ellena untuk menyiapkan mandi , pakaian dan sarapan untuk nona mereka. Tapi kali ini, tidak ada. Sengaja, mereka hanya bisa mengintip pintu dari ujung tangga saja. Sambil tersenyum, hati mereka ikut bahagia dengan otak traveling kemana mana. Membayangkan apa yang terjadi di dalam sana.Elfa pun begitu, tersenyum-senyum sendiri persis seperti orang yang sedang terkena gangguan jiwa, sambil menatap pintu yang padahal ada jauh di sana. Sampai sebuah tepukan tangan temannya menyadarkannya.“Apa yang kamu pikirkan, hayo!”Wajah Elfa memerah, malu tapi sangat bahagia.Kedua wanita itu pergi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
232425262728
DMCA.com Protection Status