"Aku dengar, Mami ke rumah hari ini. Benar?"Suara berat Yanuar memenuhi telinga Chiara. Ia kelewat hanyut selama menikmati suara itu sampai-sampai Yanuar berdeham dan memanggilnya beberapa kali."Kamu dengar aku nggak? Atau sinyalnya ya yang bermasalah? Halo … Chiara?""Iyaaa, Bapak Yanuar Atmajaya!""Apa-apaan nih, kok tiba-tiba kamu panggil Bapak?" Suara berat itu berubah jengkel. "Chiara, please jangan gitu ya, aku nggak suka."Chiara terkekeh geli. Ia ingin mencubit pipi Yanuar rasanya kalau pria itu berada di sini. Namun, itu semua mustahil. Sekarang Yanuar masih berkutat dengan masalah yang harus diurus demi memenuhi syarat darinya."Maaf, Sayang," balasnya lirih.y "Jiah, udah berani panggil sayang gini?""Apa kamu mau dipanggil Om Kulkas yang lebih cocok?""Kenapa sih, kamu suka panggil aku Kulkas?" Akhirnya satu pertanyaan ini didapatinya juga dari mulut Yanuar langsung. Ingatan Chiara pun terlempar di momen di mana ia pertama kali bertemu dan bertengkar dengan Yanuar. Lalu
Baca selengkapnya