Beranda / Romansa / My Sexy Sugar Mommy / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab My Sexy Sugar Mommy: Bab 111 - Bab 120

424 Bab

Gila Mencintaiku

Hyuna membalikkan badan, lantas menatap Ayana yang sedang melepas kacamata hitam.“Sudah kubilang, tidak usah berterima kasih atau salah paham. Aku membantumu, bukan berarti menyukaimu,” ujar Hyuna sebelum Ayana bicara.“Aku tidak akan berterima kasih. Hanya mau minta kamu mengantarku. Itu pun kalau kamu mau, akan aku bayar. Anggap saja ongkos taksi,” balas Ayana tidak mungkin mau merendah ke Hyuna.Hyuna gemas mendengar ucapan Ayana.“Cih … sombong sekali. Tidak ada kata minta tolong, tapi malah memerintah, itu pun menganggapku sopir taksi,” gerutu Hyuna kesal dengan sikap Ayana yang seperti sekarang.“Naiklah!” Meski Hyuna terlihat kesal, tapi pada kenyataannya dia tetap mau membantu Ayana.Ayana mengambil tas dan ponselnya yang ada di mobil setelah menepikan mobil itu. Dia pun menghubungi bengkel langganannya untuk mengangkut mobilnya yang rusak bagian depan. Ayana tidak mau mengemudikan mobil yang rusak, meski sebenarnya mobilnya masih bisa jalan.Hyuna pun mengemudikan mobil sete
Baca selengkapnya

Lupa Sesuatu

“Kamu belum tidur?”Ayana terkejut mendengar suara Deon. Dia sedang duduk sambil melamun di sofa dekat dinding kaca, sampai tidak mendengar suaminya datang.“Belum,” jawab Ayana, “aku baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan,” ucap Ayana kemudian sambil merapikan rambut.Deon meletakkan tas di sofa, lantas duduk di samping Ayana.“Apa ada masalah?” tanya Deon ketika melihat wajah Ayana yang terlihat sangat lelah.Ayana menghela napas, tapi kemudian tersenyum.“Tidak ada masalah, hanya saja memang sedikit lelah karena banyaknya pekerjaan,” jawab Ayana, “sampai-sampai aku tadi malas mandi dan membersihkan make up, rasanya seperti begitu berat melakukan semua itu.”Ayana memasang wajah manja saat bicara dengan suaminya.Deon mengangkat tangan, lantas merangkul pundak Ayana untuk membawa istrinya itu ke dalam pelukan.“Kamu pasti lelah mengerjakan semuanya sendiri,” ucap Deon sambil memeluk Ayana.“Hm ….” Ayana diam dalam pelukan. Bukan lelah yang membuatnya lesu, tapi banyaknya pengkhi
Baca selengkapnya

Kejutan

Deon sibuk membersihkan apartemen sejak pagi. Dia ingin kesal karena Ayana melupakan janji, tapi dia pun mencoba untuk memahami, mengingat Ayana sedang banyak pekerjaan.“Sudah semua,” gumam Deon sambil memandang hidangan yang sudah dimasukkan ke kotak bekal.Tentu saja Deon akan mengirimkan makanan itu ke perusahaan untuk makan siang Ayana.Deon menengok ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan, hingga kemudian pergi ke kamar untuk berganti pakaian.Deon pergi ke perusahaan Ayana membawa bekal makanan. Dia sudah sampai di lantai tempat ruangan Ayana berada, tapi lantai itu sepi, tidak ada siapapun di ruangan itu.“Kenapa tidak ada orang?” Deon pun keherananDeon membuka ruangan Ayana, tidak ada siapapun di ruangan itu.Deon diam sejenak, berpikir ke mana Ayana dan semua orang, sedangkan di lantai bawah masih banyak staff yang berseliweran, tidak mungkin kantor libur.Deon pun akhirnya kembali turun, lantas menemui bagian resepsionis untuk bertanya.“Anda mencari Bu Ayana?” tany
Baca selengkapnya

Tertekan hingga Sakit

Ayana memandang Deon yang masih terkejut. Dia menatap sambil menunggu reaksi suaminya itu.“Ay, ini berlebihan.” Deon mengeluarkan dua kunci dari kotak itu, salah satunya sudah jelas kunci mobil, sedangkan yang satunya tidak diketahui.“Kamu suka?” tanya Ayana masih menunggu reaksi suaminya itu.“Ay, ini--” Deon ingin kembali berkata berlebihan, tapi Ayana memotong ucapannya.“Apa kamu suka?” tanya Ayana lagi masih ingin mendengar pendapat suaminya.Deon menghela napas, menatap Ayana yang menunggu jawaban darinya.“Sangat suka,” jawab Deon karena tidak ingin Ayana kecewa.“Aku sangat senang mendapat kejutan dan hadiah darimu. Kamu memang terbaik.” Puji Deon untuk menyenangkan istrinya.Ayana tersenyum puas mendengar pujian Deon. Dia akan selalu bangga saat bisa menyenangkan orang yang disayanginya.“Ini kunci apa?” tanya Deon menunjukkan kunci satunya.“Tebak!” Ayana tak langsung memberitahu.Deon mengamati kunci itu, hingga kemudian menebak.“Rumah.”Ayana menggelengkan kepala menden
Baca selengkapnya

Ini Penculikan

“Berbaring saja, aku buatkan bubur dulu. Kamu harus makan agar cepat pulih,” ucap Deon setelah membantu Ayana berbaring di ranjang. Deon membawa Ayana pulang setelah dokter mengizinkan. Dia pun memberi perhatian penuh ke sang istri yang kini sedang sakit. Deon tidak membahas masalah yang membuat Ayana tertekan hingga sakit, meski sudah tahu penyebabnya, hanya tidak ingin menambah beban pikiran Ayana yang sedang sakit. “Aku tidak mau bubur, De.” Ayana menatap Deon penuh harap agar suaminya tidak memberinya bubur. Deon duduk di tepian ranjang, mengusap pipi Ayana dengan lembut sambil tersenyum. “Lalu mau makan apa, hm? Biar aku buatkan,” ujar Deon penuh perhatian. “Aku mau makan semangka saja, De. Sepertinya itu sangat segar,” balas Ayana. Dia merasa makan bubur akan semakin membuat lidahnya pahit. Deon mencoba bersabar menghadapi Ayana, lantas bicara pelan-pelan agar sang istri tidak tertekan jika dia salah bicara. “Boleh makan semangka, aku belikan dulu yang segar dan manis. Tap
Baca selengkapnya

Dicicil?

Hyuna sedang mengemudikan mobil membelah jalanan yang tidak terlalu ramai. Dia ingin ke kafe karena ingin memberikan sesuatu untuk Deon yang berulang tahun hari ini.Saat baru saja melewati sebuah lampu merah. Dia melihat Azlan yang sedang dipaksa masuk ke sebuah mobil.“Bukankah itu Azlan? Siapa para pria itu?” Hyuna sedikit memperlambat laju mobil sambil menajamkan penglihatan.Hingga dia melihat Azlan yang terus meronta, membuat Hyuna berpikir jika para pria itu pasti hendak melakukan hal buruk ke Azlan.Hyuna mengoper persneling, lantas menginjak pedal gas perlahan hingga mobilnya mulai melaju lebih cepat. Tanpa berpikir resiko, Hyuna menabrak mobil yang ada di depannya, menciptakan benturan yang sangat keras, hingga membuat Hyuna sedikit syok.Azlan sangat terkejut. Andai saja dia sudah masuk mobil, mungkin dia akan terluka.Dua pria yang menahan Azlan terkejut hingga tak sengaja melepas Azlan.Azlan memandang mobil yang baru saja menabrak itu, hingga menyadari siapa yang ada di
Baca selengkapnya

Azlan Sewot

“Ay, makan dulu.”Deon membangunkan Ayana yang tertidur menunggu dirinya menyiapkan makanan.“Ay.” Deon kembali memanggil dengan pelan untuk membangunkan agar Ayana tidak terkejut.“Hm ….” Ayana mulai merespon, tapi tampaknya kelopak matanya enggan untuk dibuka.“Bangun dulu lalu makan, kamu harus minum obat setelah ini,” ujar Deon mencoba membujuk.Ayana sedang mengumpulkan seluruh kesadarannya, hingga kemudian menatap Deon yang duduk di tepian ranjang sambil menyuguhkan seulas senyum untuknya.“Mana semangkaku?” tanya Ayana menagih buah yang ingin dimakannya itu.“Makan dulu, baru kuberi semangka. Lagi pula Azlan belum pulang membawa semangka yang kamu inginkan,” ujar Deon membujuk.Ayana melirik ke nakas, melihat mangkuk yang tampak mengepulkan uap panas.“Makan ya, Ay. Biar kamu sehat. Kamu tidak ingin ‘kan mengabaikan pekerjaanmu?” Deon lagi-lagi membujuk. Dia mencoba memberi semangat atas perjuangan yang sang istri lakukan.Ayana akhirnya mau bangun. Duduk bersandar headboard sa
Baca selengkapnya

Sadar Diri

“Kamu bicara dengan siapa? Kenapa ada suara wanita?” tanya Ayana saat Azlan masuk kamar. Dia mendengar samar-samar suara wanita karena pintu kamarnya tidak ditutup rapat. “Oh … itu Hyuna, aku yang mengajaknya ke sini karena ….” Belum juga Azlan menyelesaikan apa yang sedang dijelaskan, Ayana tiba-tiba turun dari ranjang meski wajahnya masih sangat pucat. Ayana buru-buru berjalan ke pintu untuk melihat apa yang dilakukan Hyuna di apartemennya. “Kamu mau ke mana?” tanya Azlan panik. “Kenapa kamu membawa Hyuna ke sini? Kamu tidak tahu kalau dia selalu ingin mempengaruhi pikiran Deon dan ingin merebutnya dariku.” Pikiran Ayana saat ini sedang tidak stabil, membuatnya selalu berpikiran negatif akan hal-hal yang dianggapnya memiliki potensi buruk. Azlan melongo mendengar ucapan sang kakak. Ternyata Ayana memang sudah menjadi budak cinta tingkat akut ke Deon. Ayana berjalan keluar kamar, Azlan pun menyusul hingga keduanya mendengar kalimat terakhir yang sedang dikatakan Hyuna, membuat A
Baca selengkapnya

Cinta Membingungkan

Azlan masuk apartemen sambil berjalan dengan cepat menuju ke kamar. Deon dan Ayana yang melihat itu pun keheranan. Keduanya sampai melongok ke kamar Azlan. “Kenapa dia?” tanya Ayana bingung. Dia memasukkan potongan semangka ke mulut. “Mungkin bertengkar dengan Hyuna lagi, mereka kalau bertemu memang seperti Tom and Jerry,” jawab Deon menebak. Ayana menoleh Deon, lantas menelan semangka yang sudah dikunyah. “Katanya Azlan suka sama Hyuna.” Ayana malah bingung, suka tapi sering bertengkar, lalu bagaimana konsep rasa sukanya itu. “Kenyataannya begitu, entah karena gengsi dan tidak mau saling mengakui, jadi mereka begitu,” ujar Deon menjelaskan. “Tunggu! Tidak mau saling mengakui? Memangnya Hyuna juga suka sama Azlan?” tanya Ayana mencoba meresapi apa yang sebenarnya terjadi. Deon malah berpikir mendengar pertanyaan Ayana, seperti menimbang apakah benar atau tidak. “Kalau kulihat begitu. Karena saat Hyuna di kafe, kulihat dia sesekali melirik ke Azlan,” ujar Deon mengingat. Ayana
Baca selengkapnya

Salah Lawan

“Kamu akan resign lagi? Kamu pikir sedang main-main, sehingga bisa keluar-masuk sesukamu?” Gery sangat terkejut mendengar ucapan Deon.“Bukan begitu, kali ini aku benar-benar harus resign. Ayana memberiku kafe, dia ingin aku mengembangkan usaha sendiri sesuai dengan kemampuanku,” ujar Deon menjelaskan.“Diberi kafe?” Gery sangat syok mendengar hal itu.“Istrimu itu The Real Sultan, sempurna, kaya, cantik, perhatian juga. Aku mau satu seperti istrimu,” ujar Gery memuji Ayana.“Kalau begitu banyaklah doa,” ucap Deon menanggapi keinginan Gery.Saat keduanya berbincang, Deon menoleh ke Azlan yang sejak tadi hanya melamun. Dia pun memutuskan untuk mendekat dan mengajak bicara adik iparnya itu.“Aku akan resign, kamu mau kerja di sini menggantikanku atau mau ikut di kafe baruku. Ya, meski mungkin aku tidak akan bisa membayarmu banyak karena kafe itu juga baru akan mulai,” ujar Deon memberi tawaran.Azlan menoleh Deon, hingga kemudian menghela napas kasar.“Aku tidak bersemangat kerja, sebel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
43
DMCA.com Protection Status