Abby mengulurkan tangan dan menarik celana Alex. Dia menatap pria itu dengan wajah berlinang air mata, lalu berkata, “Alex, kita sudah adakan resepsi pernikahan. Semua keluarga kaya di Kota Yongum dan Kota Yules tahu kalau kita sudah menikah. Di mata semua orang, aku sudah jadi istrimu. Kamu nggak boleh usir aku, nggak boleh buang aku begitu saja.”Tina mengerutkan kening. Tanpa menunggu Alex bicara, dia sudah tidak bisa menahan diri untuk tetap diam, “Kenapa kamu begitu nggak tahu malu, sih? Kamu nggak hanya munafik, tapi juga koyo yang sekali ditempel nggak bisa dilepas?”Usai bertanya, Tina langsung menatap ke arah Alex dan berkata, “Kak, koyo kayak dia, sekalipun nggak bisa dilepas, kamu tetap harus lepaskan. Kalau nggak, rasanya menjijikkan banget.”Wajah Abby menjadi muram. Dia pura-pura tidak mendengar perkataan Tina. Dia berlutut lagi dan merangkak ke arah Viola. Dia pun memohon sambil menangis, “Ma, aku mohon. Karena aku selama ini selalu patuh dan pengertian, tolong maafkan a
Read more