Abby mengulurkan tangan dan menarik celana Alex. Dia menatap pria itu dengan wajah berlinang air mata, lalu berkata, “Alex, kita sudah adakan resepsi pernikahan. Semua keluarga kaya di Kota Yongum dan Kota Yules tahu kalau kita sudah menikah. Di mata semua orang, aku sudah jadi istrimu. Kamu nggak boleh usir aku, nggak boleh buang aku begitu saja.”Tina mengerutkan kening. Tanpa menunggu Alex bicara, dia sudah tidak bisa menahan diri untuk tetap diam, “Kenapa kamu begitu nggak tahu malu, sih? Kamu nggak hanya munafik, tapi juga koyo yang sekali ditempel nggak bisa dilepas?”Usai bertanya, Tina langsung menatap ke arah Alex dan berkata, “Kak, koyo kayak dia, sekalipun nggak bisa dilepas, kamu tetap harus lepaskan. Kalau nggak, rasanya menjijikkan banget.”Wajah Abby menjadi muram. Dia pura-pura tidak mendengar perkataan Tina. Dia berlutut lagi dan merangkak ke arah Viola. Dia pun memohon sambil menangis, “Ma, aku mohon. Karena aku selama ini selalu patuh dan pengertian, tolong maafkan a
Secara naluriah Viola ingin memarahi Tina, bisa-bisanya Tina berbicara seperti itu padanya. Viola adalah seorang ibu, semua yang dia lakukan tentu saja demi anak-anaknya. Dia melakukan itu demi kebaikan Alex.Akan tetapi, Viola memikirkan belakangan ini Alex memang tidak bahagia. Setelah apa yang terjadi pada Bella, Alex seperti kehilangan jiwanya.“Huh.” Viola menghela napas panjang. Dia pun mengalah.“Lupakan saja, Mama nggak akan atur-atur kalian lagi. Mulai sekarang terserah kalian mau bagaimana dalam hal hubungan. Aku nggak akan bertanya-tanya lagi.”***Pada akhirnya, Alex mengakhiri semuanya dengan Abby. Dia mengusir Abby keluar dari vila. Dia juga melarang Abby muncul di Kota Yongum dan di depannya lagi.Selain itu, Alex juga mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan Abby. Dia hanya pura-pura menikah dengan Abby karena ibunya sedang sakit. Abby kembali ke Kota Yules sambil menangis. Setelah Kayne mengetahui segalanya, dia segera
Setelah masuk ke dalam kamar, Tracy menutup pintu. Begitu pintu tertutup, kedua matanya seketika memerah.“Abby, coba Mama lihat. Bagian mana lagi yang terluka?” tanya Tracy.“Aku baik-baik saja.”Abby menolak perhatian Tracy dengan sikap dingin. Dia menatap Tracy dan berkata, “Dengar baik-baik, kamu hanya boleh panggil aku Non Abby, jangan bilang kalau kamu mamaku. Selain itu, cepat keluar dari pekerjaan ini.”Abby ingat dengan jelas lebih dari siapa pun kalau wajahnya mirip dengan wajah Tracy sebelum dia melakukan operasi plastik. Dulu Abby tidak merasa mirip. Namun setelah mengetahui kalau Tracy adalah ibu kandungnya, Abby baru menyadari hal ini.Abby sangat khawatir kehadiran Tracy akan membuat Kayne dan istrinya menemukan sesuatu yang janggal. Pada saat itu, bukankah semuanya akan berakhir?Raut wajah Tracy seketika membeku. Dia tampak bingung, juga terlihat sangat sedih, “Abby, aku hanya ingin lebih dekat denganmu dan jaga kamu baik-baik. Aku nggak akan panggil kamu Abby lagi, ok
Dokter tersenyum lembut sambil menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Benar, sekarang usia kandungan Ibu sudah hampir 2 bulan.”Apa yang sempat dikatakan tentang Bella yang sulit untuk hamil lagi memang benar adanya. Namun ....“Sulit untuk hamil lagi bukan berarti tubuh Ibu tidak subur.”“Buktinya sekarang Ibu hamil, kan?”Air mata langsung terjatuh membasahi pipinya. Kemudian dia memegang perutnya yang masih rata dan berusaha merasakan janin yang ada di dalam perutnya. Dokter langsung pergi setelah selesai memeriksa kondisi Bella dan menjelaskan beberapa hal.“Jerry, aku hamil! Tadi dokter bilang kalau aku hamil,” ujar Bella dengan mata berkaca-kaca. Bella pernah terluka karena Freya sampai lidahnya cedera. Jerry adalah orang pertama yang menemukan Bella setelah dia mengalami keguguran. Dialah sosok yang selalu menemani Bella untuk berobat. Dia juga menyaksikan bagaimana tertekannya Bella karena kehilangan anak dalam kandungannya. Oleh karena itu, Jerry sangat gembira setelah men
Jerry hanya bisa diam seribu kata. Ada sinar penuh rasa bingung dan keraguan dalam matanya. Lima tahun sudah berlalu sejak kecelakaan itu. Namun, sampai saat ini kekasihnya masih juga menghilang entah ke mana. Apa mungkin Jerry bisa menemukan perempuan itu?Namun, keraguan di matanya tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata dan berganti dengan sinar penuh tekad. Dia pasti akan menemukan perempuan itu!Dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang dahulu yang masih belum memiliki kekuatan yang memadai untuk menemukan kekasihnya. Sebelumnya dia tidak memiliki tenaga yang cukup setelah memasuki dunia hiburan. Namun, sekarang dia jauh lebih baik karena orang-orang beranggapan kalau dirinya sudah mati sejak agennya mengumumkan dirinya pensiun dari dunia hiburan. Dia sudah memiliki uang, waktu dan kekuatan yang lebih banyak dari 5 tahun yang lalu. Jadi, sekaranglah saatnya bagi dirinya untuk mencari belahan jiwanya. Dia pasti akan menemukannya!*** Di tenangnya malam ini.Bella terus terjaga
“Wajar kok kalau kamu belum bisa suka sama aku dan mau nolak aku,” ujar Bryan sambil menatap Bella dengan matanya yang tersembunyi di balik kacamata. “Sekarang kita jadi teman, ya. Aku yakin lama-kelamaan kamu pasti akan suka sama aku setelah melihat semua kerja kerasku untuk mendapatkanmu.”“Aku akan menyerah kok kalau kamu nggak juga luluh setelah berusaha sekuat tenagaku. Mungkin memang pada dasarnya aku kurang baik,” tambah Bryan.Mereka akan bersikap biasa dan membiarkan semua ini mengalir begitu saja.Sekarang ....Bryan menatap Bella dengan tatapan matanya yang dalam lalu berkata, “Karena sekarang kita sudah berteman, jadi aku nggak mau kamu bersikap terlalu sopan dan canggung sama aku. Kamu bukan lagi pegawai di perusahaanku, jadi kamu nggak perlu panggil aku dengan sebutan Pak Bryan.”“Sekarang panggil saja aku Bryan. Keluarga dan teman-temanku biasa manggil aku begitu.”Bella sempat terdiam selama beberapa saat. Dia tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini. Namun, setelah m
Bella bertanya dengan gugup, “Bryan, aku nggak bisa berakting. Gimana kalau nanti ayahmu tanya kapan kita pacaran dan tentang masalah anak yang ada di perutku ini? Aku nggak tahu harus jawab apa nantinya. Gimana kalau nanti jawabanku salah. Selain itu ….”Bryan menatap Bella lembut lalu berkata, “Sudah, tenang saja. Ayahku itu gampang dibodohi dan enak juga diajak bicara. Pokoknya kamu tenang saja. Serahkan semuanya padaku.”Mobil mereka terus melaju sampai tiba di kediaman keluarga Richter.Keluarga Richter adalah sebuah keluarga terkenal yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu di Frazo. Pada masa awal kejayaannya, keluarga Richter bisa dikatakan merupakan sebuah keluarga yang menguasai perekonomian di Frazo. Bahkan mereka dianggap sebagai simbol dari Frazo. Namun, seiring berjalannya waktu kekuatan mereka mulai melemah dikarenakan keturunan mereka yang kurang cakap dalam meneruskan bisnis keluarga. Namun, tidak lama kemudian keluarga Richter berhasil memiliki penerus yang cukup ca
Odin berdiri di depan rumahnya dengan wajah enggan melepas kepergian anak dan calon menantunya. “Bella, kamu boleh kok kalau mau sering main ke sini,” ujar Odin lembut. Odin adalah seorang ayah yang baik, tapi juga keras kepala. Dia sudah berusia 70 tahun yang terhitung sudah senja, jadi wajar saja kalau dia memiliki keinginan untuk dikelilingi oleh cucu di sisa hidupnya. Namun, sebenarnya dia lebih ingin hidup dengan ditemani oleh anak-anaknya. “Iya,” jawab Bella terpaksa. Bella akhirnya tinggal di rumah pribadi milik Bryan selama masa kehamilannya. Sampai akhirnya dia dan Bryan Kembali mengunjungi Odin ketika usia kandungan Bella sudah menginjak 5 bulan. Terjadi kesalahpahaman yang cukup mendalam di antara Bryan dan Odin ketika Bella dan Bryan datang mengunjungi laki-laki tua itu. Bryan tidak ingin berdebat dengan Odin karena usia Odin yang jauh lebih tua darinya. Namun, karena hal itulah kesalahpahaman di antara mereka tidak juga mereda. Perselisihan di antara ayah dan anak itu