Dokter tersenyum lembut sambil menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Benar, sekarang usia kandungan Ibu sudah hampir 2 bulan.”Apa yang sempat dikatakan tentang Bella yang sulit untuk hamil lagi memang benar adanya. Namun ....“Sulit untuk hamil lagi bukan berarti tubuh Ibu tidak subur.”“Buktinya sekarang Ibu hamil, kan?”Air mata langsung terjatuh membasahi pipinya. Kemudian dia memegang perutnya yang masih rata dan berusaha merasakan janin yang ada di dalam perutnya. Dokter langsung pergi setelah selesai memeriksa kondisi Bella dan menjelaskan beberapa hal.“Jerry, aku hamil! Tadi dokter bilang kalau aku hamil,” ujar Bella dengan mata berkaca-kaca. Bella pernah terluka karena Freya sampai lidahnya cedera. Jerry adalah orang pertama yang menemukan Bella setelah dia mengalami keguguran. Dialah sosok yang selalu menemani Bella untuk berobat. Dia juga menyaksikan bagaimana tertekannya Bella karena kehilangan anak dalam kandungannya. Oleh karena itu, Jerry sangat gembira setelah men
Jerry hanya bisa diam seribu kata. Ada sinar penuh rasa bingung dan keraguan dalam matanya. Lima tahun sudah berlalu sejak kecelakaan itu. Namun, sampai saat ini kekasihnya masih juga menghilang entah ke mana. Apa mungkin Jerry bisa menemukan perempuan itu?Namun, keraguan di matanya tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata dan berganti dengan sinar penuh tekad. Dia pasti akan menemukan perempuan itu!Dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang dahulu yang masih belum memiliki kekuatan yang memadai untuk menemukan kekasihnya. Sebelumnya dia tidak memiliki tenaga yang cukup setelah memasuki dunia hiburan. Namun, sekarang dia jauh lebih baik karena orang-orang beranggapan kalau dirinya sudah mati sejak agennya mengumumkan dirinya pensiun dari dunia hiburan. Dia sudah memiliki uang, waktu dan kekuatan yang lebih banyak dari 5 tahun yang lalu. Jadi, sekaranglah saatnya bagi dirinya untuk mencari belahan jiwanya. Dia pasti akan menemukannya!*** Di tenangnya malam ini.Bella terus terjaga
“Wajar kok kalau kamu belum bisa suka sama aku dan mau nolak aku,” ujar Bryan sambil menatap Bella dengan matanya yang tersembunyi di balik kacamata. “Sekarang kita jadi teman, ya. Aku yakin lama-kelamaan kamu pasti akan suka sama aku setelah melihat semua kerja kerasku untuk mendapatkanmu.”“Aku akan menyerah kok kalau kamu nggak juga luluh setelah berusaha sekuat tenagaku. Mungkin memang pada dasarnya aku kurang baik,” tambah Bryan.Mereka akan bersikap biasa dan membiarkan semua ini mengalir begitu saja.Sekarang ....Bryan menatap Bella dengan tatapan matanya yang dalam lalu berkata, “Karena sekarang kita sudah berteman, jadi aku nggak mau kamu bersikap terlalu sopan dan canggung sama aku. Kamu bukan lagi pegawai di perusahaanku, jadi kamu nggak perlu panggil aku dengan sebutan Pak Bryan.”“Sekarang panggil saja aku Bryan. Keluarga dan teman-temanku biasa manggil aku begitu.”Bella sempat terdiam selama beberapa saat. Dia tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini. Namun, setelah m
Bella bertanya dengan gugup, “Bryan, aku nggak bisa berakting. Gimana kalau nanti ayahmu tanya kapan kita pacaran dan tentang masalah anak yang ada di perutku ini? Aku nggak tahu harus jawab apa nantinya. Gimana kalau nanti jawabanku salah. Selain itu ….”Bryan menatap Bella lembut lalu berkata, “Sudah, tenang saja. Ayahku itu gampang dibodohi dan enak juga diajak bicara. Pokoknya kamu tenang saja. Serahkan semuanya padaku.”Mobil mereka terus melaju sampai tiba di kediaman keluarga Richter.Keluarga Richter adalah sebuah keluarga terkenal yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu di Frazo. Pada masa awal kejayaannya, keluarga Richter bisa dikatakan merupakan sebuah keluarga yang menguasai perekonomian di Frazo. Bahkan mereka dianggap sebagai simbol dari Frazo. Namun, seiring berjalannya waktu kekuatan mereka mulai melemah dikarenakan keturunan mereka yang kurang cakap dalam meneruskan bisnis keluarga. Namun, tidak lama kemudian keluarga Richter berhasil memiliki penerus yang cukup ca
Odin berdiri di depan rumahnya dengan wajah enggan melepas kepergian anak dan calon menantunya. “Bella, kamu boleh kok kalau mau sering main ke sini,” ujar Odin lembut. Odin adalah seorang ayah yang baik, tapi juga keras kepala. Dia sudah berusia 70 tahun yang terhitung sudah senja, jadi wajar saja kalau dia memiliki keinginan untuk dikelilingi oleh cucu di sisa hidupnya. Namun, sebenarnya dia lebih ingin hidup dengan ditemani oleh anak-anaknya. “Iya,” jawab Bella terpaksa. Bella akhirnya tinggal di rumah pribadi milik Bryan selama masa kehamilannya. Sampai akhirnya dia dan Bryan Kembali mengunjungi Odin ketika usia kandungan Bella sudah menginjak 5 bulan. Terjadi kesalahpahaman yang cukup mendalam di antara Bryan dan Odin ketika Bella dan Bryan datang mengunjungi laki-laki tua itu. Bryan tidak ingin berdebat dengan Odin karena usia Odin yang jauh lebih tua darinya. Namun, karena hal itulah kesalahpahaman di antara mereka tidak juga mereda. Perselisihan di antara ayah dan anak itu
Namun, masalahnya keluarga Nodum tidak menyetujui hubungan Jerry dan Ally. Karena hal inilah Ally akhirnya berselisih dengan keluarganya sendiri sampai menimbulkan kecelakaan bagi Ally. Jerry yakin, dirinya pasti tidak akan pernah lagi bisa bertemu dengan Ally kalau saja keluarga Nodum membawa Ally pergi dari desa itu. Dia tidak peduli jika ada yang menyebutnya egois. Namun, hal terpenting baginya saat ini adalah dia ingin melindungi dan terus menemani Ally. Dia ingin memulihkan ingatan Ally terlebih dahulu. Masalah lainnya bisa dibicarakan setelah Ally mendapatkan kembali ingatannya. “Memangnya apa yang bisa aku lakukan buat bantu kamu?” tanya Bella bingung. “Kamu dan Ally kan punya perawakan yang sama. Bahkan ada banyak orang yang bilang kalau kalian itu kembar,” jawab Jerry. Jadi, dia ingin Bella membantunya untuk berpura-pura menjadi saudara kembar Ally. Dengan begitu, Jerry bisa membawa Ally ke Frazo. Bella langsung mengerutkan keningnya setelah mendengar ide Jerry. Bukanka
Sopir terkejut dengan perintah Alex yang sangat tiba-tiba. Dia pun langsung menginjak pedal rem dengan cepat. Alex bergegas keluar dari mobil dan melihat ke arah perempuan yang tadi dia sempat lihat. “Huh,” Alex tersenyum pahit ketika tidak menemukan sosok yang dilihatnya tadi.Sepertinya laki-laki ini sudah sangat sering berdelusi seakan melihat sosok yang dikenalnya itu. Namun, ternyata sosok itu tidak pernah lagi muncul di hadapannya. Mungkin semua ini terjadi karena dia terlalu merindukan perempuan itu. Alex akhirnya kembali masuk ke dalam mobil dengan wajah kecewa dan sedih lalu berkata, “Ayo, jalan lagi!”Sopir langsung mengemudikan mobil itu kembali tanpa berani banyak bertanya. Di sisi lain, Jerry, Ally dan Bella berjalan keluar dari kedai milk tea sambil membawa segelas susu hangat di tangan mereka setelah mobil Alex pergi. Jerry menjaga kedua perempuan itu sambil terus menatap Ally dengan penuh cinta dan kasih sayang. Mereka bertiga meninggalkan kedai milk tea dan kemba
Namun, Jerry ingin membuat hidup Ally menjadi lebih lengkap karena hidup Ally tidak akan bisa lengkap dengan keadaannya saat ini yang sudah kehilangan ingatan tentang kehidupannya selama 18 tahun. Selain itu, dia juga tidak ingat tentang dirinya yang terdahulu. Ally langsung mengangguk dan merasa kehangatan dari kedua orang yang mencintainya yang ada di hadapannya saat ini. Sebenarnya, Ally juga ingin segera mengembalikan ingatannya. Namun, kepalanya selalu terasa sakit setiap kali dia berusaha untuk berpikir lebih keras. Ally tiba-tiba saja mengerutkan keningnya yang menandakan kalau kepalanya sedang sakit tanpa mengutarakan rasa sakitnya kepada siapa pun. Namun, Bella langsung bisa mengetahui kalau Ally sedang sakit kepala. “Ally, kamu jangan kebanyakan berpikir. Biarkan saja semua mengalir seperti air,” ujar Bella berusaha menenangkan Ally. Kemudian dia menggenggam tangan Ally seraya berkata, “Sekarang kita kan lagi jalan-jalan, jadi lebih baik kita nikmati saja pemandangan can