Pintu besar itu di buka oleh Gu Lang dengan keras dan membuat tetua pertama dan Xi Guan, yang masih ada di dalam ruangan itu sambil membicarakan hal yang entah apa itu, terlonjak kaget karenanya."Lancang! Kenapa kau masuk tanpa permisi!?" Bukan tetua pertama, melainkan Xi Guan lah yang meneriaki Gu Lang dengan kesal, "Apa kau sudah bosan hidup?! Kau sudah tidak menginginkan nyawamu lagi!?" Xi Guan pun turun dan mencabut pedang miliknya dari sarung pedangnya.Pedang itu memiliki aura yang terasa menekan, kabut berwarna biru itu juga terasa amat dingin. Dan dilihat dari hal itu, Gu Lang bisa menebak jika akar spiritual dari pemuda di hadapannya itu adalah jenis es, seperti milik ayahnya."Tunggu, Xi Guan. Mungkin dia punya sesuatu yang mendesak untuk di laporkan." Cegah tetua pertama, tanpa berniat pindah dari tempatnya duduk saat ini.Dia terlihat sangat percaya diri saat duduk di kursi yang seharusnya hanya boleh di duduki oleh sang kepala keluarga, tapi dia justru dengan congkaknya
Read more