Gu Lang yang kini berada dalam bentuk jiwa itu pun tak lagi berusaha melawan iblis hati dengan kekerasan.Dia memilih duduk bersila dan berusaha menghilangkan amarahnya, yang sudah sangat membuncah saat ini.Dia tak ingin benar-benar di kuasai oleh iblis itu dan berubah menjadi makhluk berdarah dingin yang mengerikan, meninggalkan jati dirinya sebagai manusia.Dan perlahan namun pasti, tato di wajah Gu Lang kini tak lagi bertambah dan justru berkurang sedikit demi sedikit bersamaan dengan geraman mengerikan yang Gu Lang keluarkan, membuat para tentara itu ketakutan.Tekanan kekuatan Gu Lang, tiba-tiba saja memancar dan membuat semua orang di sana kesulitan menahan tekanan itu."Uhuk! Uhuk! Aaarrrgghhh""Aarrgh! Sakit sekali! Ini menyakitkan!"Ada beberapa orang yang sampai muntah darah karena memaksakan dirinya untuk bisa bertahan di bawah tekanan aura milik Gu Lang. Bahkan tidak sedikit prajurit yang mati karena luka dalam, akibat tekanan yang memancar keluar dari tubuh Gu Lang itu.
Gu Lang tersenyum miring ke arah Bong Quan dan berjalan perlahan kearahnya, dengan tangan yang masih menggenggam kepala tetua pertama. Dia berjongkok di depan Pang, kemudian meletakkan kepala tetua pertama di tanah dan berkata, "Makanlah. Aku membawakan makan malam ekstra untukmu, nikmatilah." Meskipun Gu Lang sudah berhasil meredam amarahnya, tapi dia masih ingat dengan sumpahnya yang berjanji akan membuat tetua pertama merasakan hal apa yang awalnya ingin dia lakukan padanya. Yaitu memotong tubuhnya menjadi bagian kecil dan memberikannya pada anjing untuk menjadi makanan mereka.Dan kini Gu Lang melakukannya karena baginya, menjilat ludah sendiri adalah sebuah pantangan.Bong Quan tentu saja sangat terkejut akan perintah yang Gu Lang ucapkan pada Pang, Carberus miliknya yang selama ini tak pernah sekalipun dia memberikan Carberus miliknya daging manusia sebagai santapan. Biasanya Pang akan memakan monster buruan yang mereka berdua dapatkan.Hingga akhirnya dia pun mencegah Gu Lang
Mendengar nama itu, Bong Quan mengernyitkan dahinya.Dan Gu Lang yang melihat adanya keterkejutan di wajah Bong Quan pun segera bertanya kenapa, "Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Gu Lang sambil melirik sekilas ke arah Bong Quan, yang masih menatapnya dengan aneh."Tidak, hanya saja aku sempat mendengar sesuatu yang menarik. Aku mendengar percakapan seorang tetua keluarga Xi dan seorang tetua dari keluarga lainnya tentang misi. Tapi saat itu aku tidak tau jika yang mereka bicarakan adalah misi pembantaian keluargamu."Kini Gu Lang lah yang menautkan alisnya dan menatap Bong Quan dengan intens, setelah dia menarik tali kekang kuda petir miliknya hingga kuda itu meringkik keras hingga akhirnya kuda itu pun behenti.Bong Quan yang melihat Gu Lang menghentikan laju kudanya pun segera meminta Pang untuk berhenti juga, dan menanyakan kenapa Gu Lang tiba-tiba saja berhenti secara mendadak seperti itu."Kenapa dia tiba-tiba saja berhenti? Apa ucapanku ada yang salah, atau justru membuatnya p
Gu Lang pun segera menaiki kembali kudanya dan memacunya menuju tempat terakhir yang harus dia tuju, sebagai sentuhan akhir pembalasan dendam keluarganya.Bong Quan berucap dalam hatinya, "Aku tidak pernah menyangka, kota Biluo yang besar ini akan hancur dalam satu hari oleh pemuda yang sering kami hina dan sebut sebagai sampah." Dia bahkan tak pernah membayangkan kota sebesar ini akan hancur dalam waktu yang begitu singkat. Bahkan orang yang me menghancurkannya bukanlah sekelompok orang yang kuat, melainkan hanya satu orang, satu orang pemuda yang tak lebih dari seonggok sampah di mata para penduduk kota Biluo.Tidak ada lagi kota Biluo yang indah. Tidak ada lagi enam keluarga besar yang sejahtera. Hanya ada reruntuhan kediaman besar mereka, dan sisa-sisa anggota keluarga yang tidak dihabisi oleh Gu Lang.Kuda yang Gu Lang tunggangi terus berpacu dengan waktu yang tampaknya sudah hampir menyapa sang mentari yang akan segera keluar daru peraduannya, beberapa jam lagi.Begitupula deng
Sontak saja Yin Gang terkejut mendengarnya.Dia tak pernah ingat kalau dia pernah membuat masalah dengan orang kuat macam Gu Lang, lantas kenapa orang itu justru mengajaknya bertarung? Dan dari kepercayaan diri Gu Lang, Yin Gang bisa melihat adanya sinyal bahaya yang tersembunyi di balik sosok bertopeng itu."Baiklah, jika memang itu yang kau inginkan. Aku akan melawanmu." Jawab Yin Gang tanpa ragu.Meskipun dia tau jika pria dihadapannya bukanlah orang sembarangan, tapi sebagai seorang penggila kultivasi, Yin Gang tak akan mengalah sebelum berperang. Baginya, mati mempertahankan harga diri itu lebih baik dari pada hidup kehilangan harga diri dan menjadi pecundang selama sisa hidupnya."Tapi sebelum bertarung denganmu, aku ingin bertarung dengan para tetua di keluarga Yin. Semuanya, tanpa terkecuali!" ujar Gu Lang dengan penuh penekanan, "Anggap saja itu sebagai pemanasan. Bagaimana?" Gu Lang menatap remeh pada Yin Gang.Meskipun wajah dan senyum Gu Lang tak dapat dia lihat, tapi so
Awan cerah yang tadi masih menaungi langit kediaman keluarga Yin, kini dalam sekejap berubah menjadi awan hitam pekat yang terlihat begitu mengerikan.Kilatan petir yang mulai menyambar dan mulai berkumpul membentuk ribuan aura pedang kecil di atas langit sana, seolah siap melenyapkan segala sesuatu yang ada diatas tanah itu.Ribuan pedang di atas langit itu diselimuti dengan aura hitam yang seolah menggambarkan kematian, yang siap menjemput semua orang yang berada di atas arena.Semua orang termasuk para tetua begitu terkejut melihatnya, namun mereka tak punya waktu untuk mengagumi kekuatan Gu Lang, karena saat ini nyawa mereka sedang terancam."Cepat gabungkan kekuatan kita! Kita buat formasi benteng suci!" seru tetua pertama."Tapi tetua kedua tidak ada, formasinya tidak akan sempurna." Ujar tetua ketiga sambil mengikuti instruksi tetua pertama."Setidaknya kita bisa menahan serangan itu, atau kita akan mati!" balasnya lagi dengan murka, karena itu satu-satunya cara yang dapat mere
"Bagaimana bisa, Gu Lang jadi sekuat ini sekarang?" Dan masih banyak lagi pertanyaan yang para penonton ucapkan, setelah mereka melihat siapa dirinya.Sama halnya seperti para anggota keluarganya yang tidak menyangka jika orang yang sudah membuat mereka takjub adalah si tuan muda sampah,Yin Gang pun terkejut mengetahui jika ternyata pendekar topeng emas itu adakah Gu Lang.Kini dia tak perlu lagi menanyakan tujuan Gu Lang datang ke kediamannya, karena dia sudah tau pasti jika tujuan Gu Lang adalah untuk membalaskan dendam atas kehancuran keluarganya."Jadi itu kau, tuan muda sampah keluarga Gu?" tanya Yin Gang yang sengaja ingin membuat Gu Lang marah dan menyerangnya dengan membabi buta, karena dengan begitu Gu Lang akan menciptakan banyak cela dalam jurus-jurusnya.Yin Gang berpikir jika dia akan punya banyak kesempatan untuk memanfaatkan emosi Gu Lang, untuk dapat melihat kelemahan Gu Lang dan mengalahkannya.Tapi sayangnya, respon Gu Lang sama sekali tidak terduga. Dia hanya diam di
Sesaat kemudian, tangan dan tubuhnya mulai membesar dan terus membesar dengan tangan yang masih menahan Gu Lang dengan aura spiritual, hingga membuat Gu Lang kesulitan saat berusaha membebaskan diri dari Yin Gang.Duar!!Sebuah ledakan besar yang begitu dahsyat pun tercipta, bersamaan dengan darah, daging dan tulang yang bertebaran, memercik ke segala arah. Yin Gang, kepala keluarga Yin akhirnya mati dengan cara bunuh diri demi bisa membunuh Gu Lang dan mempertahankan harga dirinya.Semua orang tertegun melihat dua orang yang tadinya berduel di atas arena yang sudah hancur itu, kini sudah tidak ada lagi. Mereka tau pasti jika keduanya sudah mati, tak terkecuali Bong Quan yang juga terkejut melihatnya."Apa... kepala keluarga mati begitu saja? Lalu bagaimana nasib kita?""Apa tuan muda Gu Lang juga mati bersama kepala keluarga?""Tentu saja. Kau pikir Gu Lang masih bisa selamat dari ledakan sebesar itu? Kalian lihat sendiri bukan, bahkan tubuh kepala keluarga saja sudah berubah menjadi