Mendengar nama itu, Bong Quan mengernyitkan dahinya.Dan Gu Lang yang melihat adanya keterkejutan di wajah Bong Quan pun segera bertanya kenapa, "Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Gu Lang sambil melirik sekilas ke arah Bong Quan, yang masih menatapnya dengan aneh."Tidak, hanya saja aku sempat mendengar sesuatu yang menarik. Aku mendengar percakapan seorang tetua keluarga Xi dan seorang tetua dari keluarga lainnya tentang misi. Tapi saat itu aku tidak tau jika yang mereka bicarakan adalah misi pembantaian keluargamu."Kini Gu Lang lah yang menautkan alisnya dan menatap Bong Quan dengan intens, setelah dia menarik tali kekang kuda petir miliknya hingga kuda itu meringkik keras hingga akhirnya kuda itu pun behenti.Bong Quan yang melihat Gu Lang menghentikan laju kudanya pun segera meminta Pang untuk berhenti juga, dan menanyakan kenapa Gu Lang tiba-tiba saja berhenti secara mendadak seperti itu."Kenapa dia tiba-tiba saja berhenti? Apa ucapanku ada yang salah, atau justru membuatnya p
Gu Lang pun segera menaiki kembali kudanya dan memacunya menuju tempat terakhir yang harus dia tuju, sebagai sentuhan akhir pembalasan dendam keluarganya.Bong Quan berucap dalam hatinya, "Aku tidak pernah menyangka, kota Biluo yang besar ini akan hancur dalam satu hari oleh pemuda yang sering kami hina dan sebut sebagai sampah." Dia bahkan tak pernah membayangkan kota sebesar ini akan hancur dalam waktu yang begitu singkat. Bahkan orang yang me menghancurkannya bukanlah sekelompok orang yang kuat, melainkan hanya satu orang, satu orang pemuda yang tak lebih dari seonggok sampah di mata para penduduk kota Biluo.Tidak ada lagi kota Biluo yang indah. Tidak ada lagi enam keluarga besar yang sejahtera. Hanya ada reruntuhan kediaman besar mereka, dan sisa-sisa anggota keluarga yang tidak dihabisi oleh Gu Lang.Kuda yang Gu Lang tunggangi terus berpacu dengan waktu yang tampaknya sudah hampir menyapa sang mentari yang akan segera keluar daru peraduannya, beberapa jam lagi.Begitupula deng
Sontak saja Yin Gang terkejut mendengarnya.Dia tak pernah ingat kalau dia pernah membuat masalah dengan orang kuat macam Gu Lang, lantas kenapa orang itu justru mengajaknya bertarung? Dan dari kepercayaan diri Gu Lang, Yin Gang bisa melihat adanya sinyal bahaya yang tersembunyi di balik sosok bertopeng itu."Baiklah, jika memang itu yang kau inginkan. Aku akan melawanmu." Jawab Yin Gang tanpa ragu.Meskipun dia tau jika pria dihadapannya bukanlah orang sembarangan, tapi sebagai seorang penggila kultivasi, Yin Gang tak akan mengalah sebelum berperang. Baginya, mati mempertahankan harga diri itu lebih baik dari pada hidup kehilangan harga diri dan menjadi pecundang selama sisa hidupnya."Tapi sebelum bertarung denganmu, aku ingin bertarung dengan para tetua di keluarga Yin. Semuanya, tanpa terkecuali!" ujar Gu Lang dengan penuh penekanan, "Anggap saja itu sebagai pemanasan. Bagaimana?" Gu Lang menatap remeh pada Yin Gang.Meskipun wajah dan senyum Gu Lang tak dapat dia lihat, tapi so
Awan cerah yang tadi masih menaungi langit kediaman keluarga Yin, kini dalam sekejap berubah menjadi awan hitam pekat yang terlihat begitu mengerikan.Kilatan petir yang mulai menyambar dan mulai berkumpul membentuk ribuan aura pedang kecil di atas langit sana, seolah siap melenyapkan segala sesuatu yang ada diatas tanah itu.Ribuan pedang di atas langit itu diselimuti dengan aura hitam yang seolah menggambarkan kematian, yang siap menjemput semua orang yang berada di atas arena.Semua orang termasuk para tetua begitu terkejut melihatnya, namun mereka tak punya waktu untuk mengagumi kekuatan Gu Lang, karena saat ini nyawa mereka sedang terancam."Cepat gabungkan kekuatan kita! Kita buat formasi benteng suci!" seru tetua pertama."Tapi tetua kedua tidak ada, formasinya tidak akan sempurna." Ujar tetua ketiga sambil mengikuti instruksi tetua pertama."Setidaknya kita bisa menahan serangan itu, atau kita akan mati!" balasnya lagi dengan murka, karena itu satu-satunya cara yang dapat mere
"Bagaimana bisa, Gu Lang jadi sekuat ini sekarang?" Dan masih banyak lagi pertanyaan yang para penonton ucapkan, setelah mereka melihat siapa dirinya.Sama halnya seperti para anggota keluarganya yang tidak menyangka jika orang yang sudah membuat mereka takjub adalah si tuan muda sampah,Yin Gang pun terkejut mengetahui jika ternyata pendekar topeng emas itu adakah Gu Lang.Kini dia tak perlu lagi menanyakan tujuan Gu Lang datang ke kediamannya, karena dia sudah tau pasti jika tujuan Gu Lang adalah untuk membalaskan dendam atas kehancuran keluarganya."Jadi itu kau, tuan muda sampah keluarga Gu?" tanya Yin Gang yang sengaja ingin membuat Gu Lang marah dan menyerangnya dengan membabi buta, karena dengan begitu Gu Lang akan menciptakan banyak cela dalam jurus-jurusnya.Yin Gang berpikir jika dia akan punya banyak kesempatan untuk memanfaatkan emosi Gu Lang, untuk dapat melihat kelemahan Gu Lang dan mengalahkannya.Tapi sayangnya, respon Gu Lang sama sekali tidak terduga. Dia hanya diam di
Sesaat kemudian, tangan dan tubuhnya mulai membesar dan terus membesar dengan tangan yang masih menahan Gu Lang dengan aura spiritual, hingga membuat Gu Lang kesulitan saat berusaha membebaskan diri dari Yin Gang.Duar!!Sebuah ledakan besar yang begitu dahsyat pun tercipta, bersamaan dengan darah, daging dan tulang yang bertebaran, memercik ke segala arah. Yin Gang, kepala keluarga Yin akhirnya mati dengan cara bunuh diri demi bisa membunuh Gu Lang dan mempertahankan harga dirinya.Semua orang tertegun melihat dua orang yang tadinya berduel di atas arena yang sudah hancur itu, kini sudah tidak ada lagi. Mereka tau pasti jika keduanya sudah mati, tak terkecuali Bong Quan yang juga terkejut melihatnya."Apa... kepala keluarga mati begitu saja? Lalu bagaimana nasib kita?""Apa tuan muda Gu Lang juga mati bersama kepala keluarga?""Tentu saja. Kau pikir Gu Lang masih bisa selamat dari ledakan sebesar itu? Kalian lihat sendiri bukan, bahkan tubuh kepala keluarga saja sudah berubah menjadi
Gu Lang sangat terkejut saat mendengar ucapan Luo Luo yang dia pikir menyuruhnya untuk mati saja karena terlalu lemah. "Bukan begitu maksud saya, tuan. Maksud saya, identitas anda.yang mati, bukan anda." Gu Lang tak jadi melontarkan kata-kata kekesalan yang tadinya sempat menumpuk diujung lidahnya saat dia salah mengartikan ucapan Luo Luo, yang sebenarnya memang terdengar begitu ambigu."Aku masih belum paham." Gu Lang menatap Luo Luo yang sedang berbaring di atas ranjang, karena luka yang cukup parah pada jiwanya, sehingga dia butuh menyerap sisa jiwa yang ditinggalkan oleh tuan tua di kamar itu, yang hanya bisa diserap olehnya."Orang misterius di balik pembantaian keluarga anda sepertinya bertujuan untuk memancing anda datang ke sarang mereka, tuan. Karena itulah mereka meninggalkan surat yang mengatakan jika ayah tuan ada di tangan mereka, tanpa adanya petunjuk lain. Bahkan saya juga yakin, orang itu tau kalau tuan akan mampu menghabisi orang-orang dari lima keluarga besar dan men
Bong Quan yang kesal mendengar orang-orang itu membicarakan Gu Lang pun menggebrak meja dihadapannya dengan kasar, dan membuat pandangan semua orang yang ada di sana, beralih ke arah mereka. Dan tentu saja hal itu membuat Gu Lang membuang nafas kasar, karena niat hati ingin mencari informasi dan menyembunyikan jati diri, justru dirusak oleh Bing Quan yang impulsif.Dengan cepat, Gu Lang menutup mulut Bong Quan, sebelum pemuda itu mulai mengeluarkan kata-kata mutiara dari mulutnya untuk para penggunjing itu.Gu Lang membawa Bong Quan berdiri dan menunduk kearah orang-orang itu seolah meminta maaf atas kelakuan Bong Quan, meskipun ssbenarnya itu hanyalah sebuah alibi untuknya agar orang-orang tak melihat wajahnya dan mengenali dirinya sebagai Gu Lang."Maafkan dia, dia sedang mabuk." Tanpa banyak kata lagi, Gu Lang segera menghampiri seorang pelayan dan memintanya untuk mengantarkan mereka berdua ke kamar yang sudah mereka pesan, dan membawa makanan pesanan mereka ke dalam kamar saja k