"Astaga, kau sudah gila ya?" Arsen tak tahan lagi dengan kebodohan yang diperlihatkan oleh temannya itu.Mikael memutar bola mata memalas."Ayolah!" ucap Mikael mulai jengkel.Dia sendiri memang tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Dan hal ini dikarenakan gempuran cerita-cerita yang dilempar oleh Arsen kepadanya tentang Ananta Wiriyo."Mike, kan kamu dekat dengannya. Maksudku, dia kan jadi anak buahmu di resort itu. Kenapa kamu nggak tanya langsung pada dia?" ucap Arsen.Mikael mendesah sebal. "Sen, kalau bertanya kepadanya itu semudah yang kau katakan, aku sudah melakukannya semenjak dulu. Tak perlu membuang uang dan waktu untuk mendekatinya."Arsen membuang napas dengan kasar. "Dia sangat tertutup. Dia tak mungkin mengatakan hal yang sejujurnya kepadaku, aku sangat yakin itu," kata Mikael.Arsen menoleh ke arah Mikael, "Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?""Akan aku buktikan dulu tentang kebenaran anak itu," jawab Mikael.Arsen mendengus malas, "Itu sudah seratus per
Baca selengkapnya