Perkataan itu terdengar begitu menyakitkan untuk Vina hingga wanita itu jatuh terduduk lalu menangis lebih keras.Alan, menghela napas panjang, "Sudahlah, Vin. Ini tempat umum, jangan sampai dilihat orang!"Setelah mengatakan hal itu Alan meninggalkan Vina begitu saja. Hati Vina pun semakin hancur."Ini pasti gara-gara kamu ketemu sama Nanta lagi kan, Lan?""Ya, ini semua salah Nanta. Dia ... sudah aku singkirkan tapi masih saja mengganggu," gumam wanita muda itu dengan penuh deraian air mata.Di bagian ruang tunggu, Johan, Belinda dan Alma hanya terdiam. Namun, Johan tiba-tiba memecah kesunyian. "Nanta, sudah lama kita tak bertemu dengannya.""Dia bisa hidup mandiri setelah bertahun-tahun ini. Apakah kita tidak bisa menerimanya kembali, Ma?" Belinda mencoba bertanya.Alma menatap menantunya itu dengan tatapan galak, "Apa maksud dari perkataanmu itu? Menerima Nanta kembali? Kau sudah gila ya?"Belinda mendesah, "Sudah enam tahun lebih, Ma. Barangkali orang-orang juga sudah lupa tentang
Baca selengkapnya