"Pak, saya boleh bicara sebentar sama Bapak?"Mbak Murni menghampiri Edwin yang saat itu sedang menjaga Clay. Sudah tiga hari puteranya dirawat karena sakit demam berdarahnya. Dan selama itu pula Clarissa tidak memunculkan batang hidungnya. Bahkan untuk sedetik pun. Terkadang Edwin tidak habis pikir. Bagaimana mungkin ada seorang ibu yang begitu apatis kepada puteranya sendiri? Tapi bagaimanapun juga wanita itu adalah Clarissa. Edwin bahkan ragu jika wanita itu memiliki hati."Ada apa, Bi?" Tanya Edwin bingung.Mbak Murni tampak diam sesaat. Keraguan tampak jelas menahannya untuk melanjutkan kata-katanya."Eh, saya mau minta tolong Bapak untuk melakukan sesuatu. Tapi kalau Bapak tidak mau tidak apa-apa, Pak." Ujar Mbak Murni tidak enak.Edwin tertawa pelan."Astaga, Bi. Ada apa? Cepat katakan saja. Saya kan bukan orang asing, jangan sungkan begitu.""Tapi Bapak jangan marah ya, Pak?""Iya, Bi Murni. Ada apa sebenarnya? Bibi mau minta naik gaji?" Canda Edwin sambil terkekeh."Bukan, P
Last Updated : 2023-11-13 Read more