Home / CEO / Paket Cinta untuk Calon Mama / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Paket Cinta untuk Calon Mama: Chapter 31 - Chapter 40

84 Chapters

Bab 31

Davina merasa bingung. Sejak di bandara hingga sekarang, raut wajah Edwin tampak begitu gelisah seolah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Rasanya Davina sangat ingin menanyakan hal tersebut. Ia khawatir kepada kekasihnya itu.Namun menanyakan hal seperti itu di depan Clay bukanlah hal yang baik. Mempertimbangkan itu, Davina menunggu sepanjang hari agar bisa mendapatkan waktu berdua bersama Edwin. Ia takut sesuatu yang buruk sedang terjadi dan Davina malah tidak bisa melakukan apa-apa untuk melindungi dua orang kesayangannya itu.Waktu baru menunjukkan pukul sepuluh malam namun Clay sudah terlalu pulas tidur. Bocah itu terlalu asyik bermain di pantai hingga kelelahan. Dan sekarang suasana kamar yang mereka tempati bertiga seketika menjadi sunyi. Edwin tampak duduk di balkon dengan tatapan yang menerawang ke arah depan. Davina menghampirinya dan memeluk Edwin dengan hangat dari belakang."Hmmm, Sayang." Sapa Davina manja sembari melingkarkan lengannya di leher Edwin.Edwin tersadar
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 32

"Apakah Clay sudah tidur?"Edwin bertanya dengan suara yang begitu pelan. Cenderung berhati-hati karena takut membangunkan puteranya. Sungguh, sangat sulit bagi Edwin dan Davina untuk mencari privasi saat liburan mereka berlangsung. Bagaimana tidak? Clay terus menerus membuntuti mereka kemanapun. Bahkan Clay saja enggan untuk tidur di kamar yang berbeda meskipun Edwin sudah menyewa president suite di hotel tersebut.Dan alhasil, Edwin harus terus menahan keinginannya untuk berduaan dengan Davina. Terkadang Davina merasa kasihan dengan kekasihnya itu. Tapi mau bagaimana lagi? Davina lebih tidak tega jika ia harus mengabaikan Clay yang sangat manja kepadanya."Iya, Clay sudah tidur sejak tadi." Jawab Davina pelan.Gadis itu berjalan dengan hati-hati untuk meninggalkan Clay di kamar kedua yang ada di president suite itu. Davina melangkah tanpa suara dan segera menghampiri Edwin yang sudah menunggunya dengan tidak sabar di kamar utama yang ukurannya lebih besar.Dengan langkah yang ringan
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 33

Edwin memangku Davina dengan posisi punggung Davina menempel di dadanya. Kedua kakinya terlipat dan mengurung tubuh Davina di setiap sisinya. Di hadapan keduanya, sebuah cermin besar yang ada di kamar tersebut menampakkan refleksi dua insan tersebut."Lihat ke cermin, Sayang." Bisik Edwin.Davina mematuhinya tanpa bertanya keduan kali. Di hadapannya kini, pantulan keduanya tampak begitu jelas. Baik Davina dan Edwin tidak mengenakan pakaian apapun dan hanya keringat yang melapisi tubuh mereka. Wajah Davina tampak kemerahan karena orgasme sebelumnya. Dan sungguh, melihat bayangan mereka di cermin membuat Davina merasa bergairah lagi. Entah apa yang terjadi, tapi ia dapat merasakan bagian bawahnya kembali menghangat.Edwin tertawa pelan. Ia dapat merasakan tubuh Davina yang menegang karena pemandangan itu. Terkadang Edwin takjub bagaimana mungkin seorang perawan yang bahkan belum pernah bercinta sama sekali bisa menjadi begitu liar jika bersamanya? Mungkin hal ini yang membuat keduanya s
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 34

Destinasi liburan lain yang tidak kalah indah dari Bali adalah Lombok. Dan tentu saja, sebagai seorang introvert Davina lebih menyukai suasana Lombok yang tenang dan tidak seramai Bali.Sejak pagi, Clay sudah sangat heboh ingin bermain di pantai lagi. Seolah bocah itu tidak mengenal kata bosan jika berkaitan dengan liburan dan aktivitas menyenangkan lainnya. Clay menarik-narik tangan Davina untuk bergegas mengikutinya membangun istana pasir. Davina dengan riang melangkah cepat mengiringi Clay yang berlari di depannya."Miss pasti tidak akan bisa menangkapku!" Seru Clay bersemangat.Keduanya berkejaran dengan riang. Gelak tawa Davina dan Clay terdengar nyaring di udara. Dan Edwin memperhatikan keduanya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Senyuman hangat tersungging di bibirnya karena rasa bahagia yang memenuhi sekujur tubuhnya sekarang.Clay tampak heboh. Seolah ada sesuatu yang sangat ingin dia lakukan dan tidak ada seorang pun yang dapat menghentikannya."Mau apa, Clay Sayang?" Tanya
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 35

Terkadang memang takdir bisa menjadi begitu menyeramkan. Siapa yang mengira pertemuan Edwin dengan Clarissa di bandara ternyata adalah pertanda untuk semua kekacauan ini? Dan sekarang, Edwin tengah menunggu Clarissa sendirian di depan rumah sakit tempat Clay dirawat. Pikirannya begitu kalut dan sulit bagi Edwin untuk tetap tenang sementara puteranya berjuang di antara kehidupan dan kematian. Sudah setengah jam Edwin berdiri disini, menunggu Clarissa untuk datang dan menemuinya.Tak lama berselang, sosok wanita yang paling ia benci itu muncul di hadapannya. Clarissa, tanpa rasa takut atau khawatir sedikitpun, berjalan melenggang ke arah Edwin. Ia melambaikan tangannya dan tersenyum lebar seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah Clarissa tidak peduli bahwa anak yang ia lahirkan kini tengah terbaring kritis di ruang operasi."Hai, Suamiku. Sangat mengejutkan mendengarmu meneleponku." Ucap Clarissa sembari tersenyum simpul.Edwin menghela nafas. Sekali. Dua kali. Dan tiga kali. Ia berusaha m
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 36

Apa yang baru saja Davina dengar? Berkali-kali ia mengedipkan matanya dan berusahan memproses perkataan Edwin.Clarissa? Mantan isteri kekasihnya? Kini ingin kembali tinggal di rumah itu? Astaga, bagaimana situasi bisa menjadi begitu rumit seperti ini?Namun Davina tidak bisa melakukan apapun selain menyunggingkan senyum palsu. Berusaha terlihat baik-baik saja walaupun hatinya kacau setengah mati. Ia tidak bisa menolak kehadiran wanita itu. Davina tidak memiliki hak apapun atas rumah itu maupun Edwin dan Clay. Ia hanyalah gadis biasa yang baru dikencani Edwin selama enam bulan. Tidak ada hak khusus yang dimiliki Davina untuk mengatur kehidupan Edwin dan Clay."Kamu tidak apa-apa kan, Sayang?"Davina mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Edwin yang tampak sangat khawatir. Tentu saja. Keutuhan hubungan mereka terancam. Bohong jika Davina tidak khawatir dengan kedatangan Clarissa di rumah itu.Namun lagi-lagi Davina berbohong. Menyembunyikan apa yang sebenarnya ia rasakan karena takut
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 37

Hari ini adalah hari kepulangan Davina, Edwin, dan Clay ke Jakarta. Sayangnya liburan mereka tidak berjalan sesuai rencana. Alih-alih bersenang di pantai, Davina dan Edwin harus menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk merawat Clay. Tapi biarlah semuanya terjadi. Tidak mengapa. Yang terpenting adalah Clay baik-baik saja.Lagipula selalu ada waktu untuk melakukan liburan lainnya, bukan?Namun Davina menangkap kegelisahan tak biasa di wajah Edwin. Semakin dekat waktu keberangkatan mereka, semakin gundah pula Edwin terlihat. Rasanya Davina ingin sekali menanyakan hal itu kepada kekasihnya. Tapi ternyata, nasib berkata lain. Pada akhirnya waktu menjawab pertanyaan Davina dengan sendirinya.Lima belas menit sebelum mereka memasukki gerbang keberangkatan, mata Davina menangkap sosok wanita itu lagi. Mantan isteri Edwin, Clarissa. Wanita itu mengenakan dress panjang berwarna putih dengan kerah halter dan belahan dada yang dalam. Tampak sangat seksi dan menggoda. Pakaian itu membungkus tubu
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 38

Hal pertama yang dilakukan Clarissa saat menginjakkan kaki di rumah itu tentu saja memilih kamar tempatnya akan tidur. Clay dengan heboh meminta ibunya untuk tidur bersamanya tapi wanita itu lagi-lagi menolaknya dengan sejuta alasan."Mama, ayo tidur bersamaku saja!" Seru Clay sembari menarik tangan Clarissa dengan semangat.Wanita itu tersenyum tipis sembari melepaskan tangan Clay dari pergelangan tangannya. Senyum palsu itu muncul lagi di wajah Clarissa. Ia membungkuk dan menghadap ke arah puteranya. Bersiap melancarkan alasan untuk menolak permintaan Clay."Hmmm, tapi Clay kan sudah besar. Sepertinya lebih baik kalau Clay tidur sendiri biar menjadi pemberani ya?"Kebohongan yang berselimut bujukan itu tampaknya berhasil menipu Clay. Bocah itu mengangguk dengan semangat tanpa menyadari bahwa dibalik kata-kata manis itu terdapat penolakan dari sang ibu yang enggan bersama anak kandungnya sendiri."Baik, Ma! Clay akan jadi anak pemberani dan tidur sendiri!"Clarissa tersenyum puas. Sa
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 39

Sesuai permintaan Clarissa, Mbak Murni membuatkan semangkuk sup kepiting khusus untuk dirinya. Davina menawarkan diri untuk menyajikan sup itu kepada Clarissa yang sudah menunggu di meja makan sembari memainkan ponselnya. Edwin dan Clay juga sudah duduk disana melakukan hal yang sama. Menunggu makan malam dihidangkan."Ini sup kepitingnya, Mbak Clarissa." Ujar Davina seraya menyodorkan mangkuk itu.Tanpa menoleh ke arah Davina, Clarissa hanya mengangguk pelan. Beberapa saat kemudian, hidangan demi hidangan mulai disajikan sebagai menu makan malam. Setelah semuanya lengkap, Davina langsung mengambil posisi untuk duduk di samping Clay. Seperti yang selalu ia lakukan setiap saat. Namun Clarissa seketika berseru menghentikan langkahnya."Eh, tunggu dulu! Apa yang kamu lakukan?" Seru Clarissa heboh."Saya mau menyuapi Clay, Mbak." Jawab Davina dengan nada bingung.Clarissa segera menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan. Ia tak sudi jika Davina duduk di meja yang sama dengannya dan
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 40

Davina menimbang berkali-kali. Haruskah ia membuka pintu untuk pria ini? Tapi bagaimana jika Clarissa melihatnya dan membuat kegaduhan di tengah malam? Lebih buruk lagi, bagaimana jika Clarissa menuduhnya yang tidak-tidak?Tapi seolah memiliki pikirannya sendiri, tangan Davina meraih kenop pintu dan membuka pintu kamarnya. Dan disanalah ia berdiri. Edwin berdiri di depan Davina dengan tatapan yang tampak lesu dan bimbang. Dalam sekali melihat pun Davina dapat langsung mengetahui bahwa ada yang mengganggu pikiran Edwin saat ini."Boleh aku masuk?" Tanya Edwin ragu.Davina mengangguk. Edwin melangkah masuk ke dalam kamar itu dan segera mengunci pintunya. Ia lalu bergerak menuju kasur Davina dan duduk disana."Ada apa?" Tanya Davina datar. Di dalam hatinya, ia mati-matian berusaha menahan dirinya agar tidak menangis di depan kekasihnya ini. Davina tidak ingin menambahkan beban lagi dari sekian banyak rentetan permasalahan yang dialami Edwin.Pria itu tersenyum tipis dan menatap ke arah D
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status