Semua Bab Paket Cinta untuk Calon Mama: Bab 71 - Bab 80

84 Bab

Bab 71

Mata Edwin membelalak mendengar jawaban Davina. Betapa hatinya meloncat dalam kebahagiaan saat mengetahui bahwa gadis itu sudah memberinya kesempatan kedua. Membuka hatinya lagi dan memutuskan untuk menapaki hidupnya bersama Edwin seperti dulu.Rasa bahagia membanjiri hati keduanya. Edwin kini tanpa ragu maju untuk menabrak batasan itu. Ia mencondongkan wajahnya ke arah Davina yang duduk disampingnya. Dan dalam sekejap, Edwin menutup jarak di antara keduanya denhgan sebuah ciuman yang hangat dan bergelora. Davina membalas ciuman itu dengan sejuta kerinduan di dalamnya. Meleleh dalam pelukan Edwin bagaikan es yang dikepung api.Ah, betapa manisnya bibir Davina. Betapa Edwin merindukan semua ini sejak lama.Tanpa melepaskan ciumannya, Edwin menggendong Davina dengan kedua lengannya. Davina melingkarkan tangannya dengan manja di leher Edwin sembari jemarinya bermain di rambut Edwin. Keduanya tiba di kamar yang digunakan Davina selama beberapa minggu terakhir. Kamar tidur utama di aparte
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Bab 72

"Miss Davina!"Clay berseru girang saat melihat Davina datang dengan dua koper yang dibawa Edwin. Bocah itu berlari dengan cepat dan segera memeluk Davina. Koper itu sudah menjadi pertanda yang cukup jelas bagi Clay bahwa orang kesayangannya akan kembali tinggal bersamanya."Miss akan tinggal disini lagi?!" Seru Clay senang.Davina mengangguk penuh semangat. Melihat kebahagiaan di wajah bocah itu membuatnya turut sumringah. Clay benar-benar pandai dalam menularkan kebahagiaannya pada setiap orang. Termasuk kepada Davina saat ini."Iya, Clay Sayang. Miss akan tinggal disini lagi seperti dulu!"Mendengar jawaban Davina, Clay bersorak begitu gembira bagaikan tim olahraga favoritnya baru saja memenangkan pertandingan. Bocah itu segera berlari ke dapur dan menghampiri Mbak Murni. Teriakannya bahkan terdengar begitu nyaring saat memberitahu Mbak Murni tentang berita itu."Bi! Miss Davina kembali, Bi! Miss Davina nanti tinggal disini lagi!"Edwin yang sedari tadi memperhatikan dari ambang pi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Bab 73

"Miss mau kan menjadi Mamaku?"Pertanyaan yang terdengar begitu sederhana apalagi saat terlontar dari mulut seorang bocah seperti Clay. Namun pertanyaan itu berhasil mengusik pikiran Davina selama sisa malam itu. Sungguh, ja lebih dari sanggup untuk mengemban tugas dan kewajiban seorang ibu. Davina bahkan tidak ragu untuk menjawab iya terhadap pertanyaan itu.Namun itu adalah Davina. Ia tidak tahu bagaimana dengan Edwin. Davina bahkan tidak yakin apakah Edwin mau membawa hubungan mereka ke tahap yang lebih serius. Terkadang Davina merasakan bahwa Edwin terlalu takut untuk melangkah kemanapun. Dan walaupun Davina tidak ingin terjebak dalam hubungan tanpa kejelasan ini, sungguh ia tidak berani mempertanyakan hal itu pada Edwin.Ia takut. Ia khawatir jika Edwin akan menolaknya mentah-mentah. Atau bahkan mungkin Edwin malah akan pergi dari sisinya hanya karena Davina yang menuntut keseriusan dari Edwin sebagai seorang pria. Entahlah. Davina merasa seperti berjalan di atas tali yang tipis
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Bab 74

Jika surga adalah tempat yang begitu indah, maka Raja Ampat adalah surga dunia. Davina begitu terpesona dengan seluruh keindahan yang ada di depan matanya. Pantai dengan lautan yang biru memanjakan mata dan terasa seperti mencairkan stressnya. Berkali-kali ia berdecak kagum setiap kali pemandangan berganti di jendela mobil yang mereka sewa."Astaga, ini bagus sekali.""Luar biasa. Indah sekali.""Sayang, ini benar-benar menakjubkan."Puluhan kali Davina memuji dan mengagumi setiap hamparan pemandangan indah itu. Bagaikan anak kecil yang begitu antusias dengan segala hal yang ada di depan matanya. Davina bahkan tidak bisa menahan euforianya saat mengetahui bahwa cottage yang akan mereka tempati memiliki pemandangan langsung ke laut yang begitu indah. "Apakah benar kita akan menginap disini?" Seru Davina heboh. Kepalanya mengintip ke arah jendela dan matanya menikmati setiap jengkal keindahan yang ada di hadapannya."Iya, Sayang. Kita akan menginap disini selama seminggu. Hanya kita be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Bab 75

Malam itu menjadi malam yang begitu sempurna bagi Edwin dan Davina. Langkah menuju pernikahan semakin nyata. Sebentar lagi, keduanya akan menjadi suami isteri. Ikatan paling kuat dalam sebuah hubungan dimana keduanya akan berbagi jiwa dan raga selama sisa hidupnya.Dan malam itu, cinta keduanya melebur menjadi satu dalam percintaan yang begitu membara. Tepat di detik keduanya menginjakkan kaki di dalam cottage, Edwin melumat bibir Davina dalam ciuman yang amat bergairah. Bahkan tanpa menunggu sedetik pun seolah ia tak ingin menyia nyiakan waktu.Davina membalas ciuman itu dan membuka mulutnya. Membiarkan lidah Edwin dan lidahnya saling membelit. Beradu dalam ciuman yang begitu panas dan dalam. Edwin mengangkat Davina dengan kedua tangannya yang bertengger di bokong Davina. Sementara Davina membelit kakinya di pinggul Edwin dan tangannya memeluk leher kekasihnya dengan erat. Ia membiarkan Edwin membawanya ke kasur dan membaringkannya disana.Edwin melucuti pakaiannya dan Davina melakuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Bab 76

Kata-kata sang ibu terus menerus terngiang di kepala Davina. Meminta izin kepada ayahnya? Dimana ayahnya berada pun Davina tidak sedikitpun mengetahuinya. Bagaimana ia bisa menemukan ayahnya dan meminta izin kepada pria itu? Tapi ibunya benar. Bagaimanapun, Davina memiliki seorang ayah yang berhak tahu tentang kehidupan puterinya. Apalagi jika sudah menyangkut pernikahan.Ah, tapi dimana ia bisa menemukan pria itu?"Vin? Ada apa? Kenapa kamu tampak kusut sekali, Sayang?"Davina merasakan pelukan hangat dari belakang. Edwin baru saja bangun dari tidurnya. Rambutnya bahkan masih terlihat berantakan dan matanya tampak mengantuk. Tapi pria itu sudah mencari Davina dan bermanja-manja dengan gadis itu lagi. "Aku sudah mengabari Mama soal lamaranmu, Mas."Senyum Edwin merekah. Ia segera membalik Davina dan keduanya berhadapan dengan jarak yang amat dekat. Meskipun sudah mengenal Edwin selama setahun lebih, Davina masih saja merasa kagum dengan paras pria ini. Begitu tampan dan tegas. Namun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 77

Edwin memanggil Roni, asistennya, untuk menghadapnya ke ruangan. Ada tugas penting yang harus dilakukan pemuda itu. Mencari ayah mertuanya. Alias ayah dari calon isterinya."Ada apa, Pak Edwin? Kenapa memanggil saya langsung kesini?" Tanya Roni sedikit bingung."Saya memiliki tugas penting untukmu, Ron. Sangat penting."Wajah Edwin berubah begitu serius sehingga Roni menyadari betapa pentingnya tugas itu bagi atasannya."Tugas apa, Pak?""Tolong cari keberadaan pria ini." Ucap Edwin sambil menyodorkan sebuah foto.Foto lama yang tampak begitu usang. Dan di foto itu terlihat seorang pria yang begitu gagah dan tampan sedang menggendong seorang bayi perempuan. Foto itu adalah foto ayah Davina. Pria yang ia cari selama satu minggu terakhir."Namanya Rudi Halim, Ron. Temukan keberadaan dia secepatnya."Roni mengangguk tanpa bertanya sedikitpun. Namun rasa ingin tahu mencuat dalam hatinya karena Edwin tidak pernah menyuruhnya mencari seseorang yang tidak berkaitan dengan bisnisnya. Pemuda i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 78

Berita yang disampaikan Roni cukup menyita perhatian Edwin selama seharian. Ia diselimuti dilema akan keputusan yang harus ia ambil. Antara melindungi Davina dari kenyataan sebenarnya tentang sang ayah, atau membiarkan kekasihnya itu tahu dan tenggelam dalam kekecewaan.Tidak, Edwin tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Edwin bahkan tidak sanggup melihat Davina terluka dan meneteskan air mata. Bagaimana mungkin ia membiarkan calon isterinya hidup dalam kekecewaan dalam waktu yang lama?Edwin melirik ke arah ponselnya. Sudah setahun belakangan ia menggunakan foto Davina bersama Clay sebagai layar utamanya. Senyum tipis tersungging di bibirnya. Kebahagiaan keduanya adalah prioritas Edwin sampai kapanpun. Dan Edwin tidak akan membiarkan semuanya runtuh. Impian Davina untuk hidup bahagia bersamanya dan Clay akan ia wujudkan. Meskipun itu artinya Edwin harus begitu banyak menyembunyikan kenyataan pahit sendirian.Ia sudah memutuskan. Ia akan menemui pria itu seorang diri dan menyelesaikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 79

"Vin, aku sudah menemukan dimana Papa tinggal." Edwin mengabari berita itu setelah ia yakin semua persiapan yang ia lakukan benar-benar sempurna. Kekasihnya menoleh dan menatapnya dengan begitu takjub. Sungguh, Davina benar-benar tidak menyangka semua ini akan terjadi. Bagaimana mungkin Edwin bisa menemukan ayahnya yang menghilang selama dua puluh tahun terakhir ini?"Benarkah? Dimana Papa tinggal, Mas?""Di Tanjung Priok, Vin. Kamu mau kita kesana besok?" Ajak Edwin dengan senyum yang begitu lembut.Davina mengangguk mantap. Berkali-kali dengan penuh semangat. Tak peduli sebesar apapun bencinya kepada sosok ayahnya, hati kecilnya tetap merindukan pria itu. Sebuah hal yang normal bagi setiap anak perempuan untuk mendambakan ayahnya ada di sisinya, bukan?Karena itu, Davina merasa senang bukan kepalang saat Edwin mengajaknya untuk menemui sang ayah. Setelah dua puluh tahun mereka berpisah tanpa bertukar kabar sedikitpun, akhirnya Davina akan bertemu dengannya. Sosok cinta pertamanya y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya

Bab 80

"Maksudmu, Mas?""Iya, aku ingin hadiahku karena aku sudah bekerja dengan baik. Bisakah aku memintanya sekarang?"Edwin bertanya dengan tatapan yang tampak begitu nakal dan menggoda. Senyumnya tersungging dan Davina langsung mengerti hadiah apa yang diinginkan oleh pria itu. Dan entah darimana dorongan itu berasal, Davina juga ingin menggoda pria itu sesekali."Lalu bagaimana kamu akan menikmati hadiahmu, Sayang?" Ucap Davina sembari mengelus dada Edwin dengan kedua telapak tangannya.Edwin mendekatkan bibirnya ke telinga Davina dan berbisik dengan suaranya yang seksi."Di meja ini. Aku akan menikmati hadiah itu di meja ini. Sepuasnya hingga kita berdua lelah."Davina melingkarkan lengannya memeluk Edwin dengan begitu erat. Bibirnya memagut bibir Edwin dan mencium kekasihnya dengan begitu dalam. Edwin melumat bibir manis itu dan sesekali menggigitnya. Bibir keduanya saling terbuka dan lidah saling beradu dalam ciuman yang begitu sensual.Tangan Edwin yang melingkar di pinggul Davina d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status