All Chapters of Suami Cacatku Ternyata Sultan: Chapter 21 - Chapter 30

103 Chapters

Bab 21

Vani dan Gerry pun memutuskan untuk kembali ke dalam kamar karena melihat situasi yang sudah tak mengenakkan lagi."Duh, Mas, kamu tuh ya, kenapa si sama Adel keknya gak suka banget," ucap Vani ketika mereka sudah berada di dalam kamar."Entah lah, gak suka aja," ujar Gerry menimpali.***Keesokan harinya, saat jam makan siang, Vani pun meminta Gita untuk menenaninya melihat kontrakannya kembali.Setelah tiba disana, kontrakan itu sudah nampak lebih rapih dibanding sebelumnya dan sudah siap untuk terisi."Mau ditempatin kapan, Neng?" tanya Ibu pemilik kontrakan."Kalau gak sabtu, minggu, Bu. Bu, aku nanti mau beli kasur, nanti langsung ku taruh sini aja boleh gak?" tanya Vani memastikan."Boleh, Neng," jawab si ibu pemilik kontrakan.***3 hari berikutnya adalah hari yang lumayan sibuk untuk Vani dan Gerry.Gerry pun mulai berkutat kemb
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 22

Sesampainya dirumah, Vani melihat Gerry masih nampak sibuk dengan tab-nya."Mas," tegur Vani saat tiba di tepi ranjangnya dan menepuk sebelah lenganya."Eh, Dek, udah pulang? Maaf Mas gak liat," ucap Gerry lalu menaruh tab-nya disampingnya. Gerry pun menggeser tubuhnya kesamping, agar Vani bisa duduk disebelahnya."Udah. Mas masih sibuk, ya?" tanya Vani kembali."Ngga kok. Tadi lagi liat laporan keuangan perusahaan Dendarta dulu, tapi nanti aja di periksanya," jawab Gerry."Dendarta bukannya perusahaan punya Wisnu?" tanya Vani memastikan."Hu'um. Aku cuma bantuin ngecek laporan keuangannya aja sama kaya Amira Corp. Oh iya, coba cek atm mu, katanya Wisnu udah transfer sebagian uang kemaren," ujar Gerry kepada Vani.Vani pun lalu membuka hpnya dan mengecek m-banking-nya dan ternyata ada uang masuk sebesar 20juta rupiah dari rekening Wisnu. Dulu, saat masih berpacaran dengan Wisnu, Wisnu pun su
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Bab 23

"Siapa Mas yang udah tua?" tanya Vani penasaran dengan ucapan sang suami."Fatah, Dek. Alhamdulillah kalau dia udah ada niatan mau deket sama cewek," jawab Gerry dengN bersyukur."Emang Mas Fatah gak pernah pacaran, Mas?" tanya Vani makin penasaran"Pernah dulu tapi ditinggal nikah, karena ternyata cewenya hamil sama mantannya. Nyesek, stress, hampir gila malah, orang udah abis-abisan juga buat itu cewe eh malah gagal. Pernah beberapa kali juga deket sama cewe tapi gagal terus," jawab Gerry sambil mengenang masa lalu mereka.Gerry, Fatah dan 'dia' adalah sahabat semasa kuliah. Sejak Gerry kembali bertemu dengan 'dia' kehidupannya benar-benar berubah drastis. Gerry beruntung bertemu dengan 'dia' sampai akhirnya kejadian yang mengerikan itu terjadi. Dimana, Gerry harus kehilangan 'dia', ibunya dan juga 'wanita itu'. Saat ini, 'wanita itu' telah berada di tangan orang yang tepat, begitupun dengan Gerry yang merasa Vani adalah orang yang tepat bersama
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Bab 24

Yang menelpon Fatah ternyata adalah Gerry. Fatah pun mengankat telpon Gerry dengan perasaan yang sangat kesal."Huh, Elu! Gak bisa dukung temen banget sih," gerutu Fatah saat menerima panggilan dari Gerry."Apaan si Lu?! maen ngomel aja gua telpon," ucap Gerry nampak tak terima."Bini lu dah bilang tadi kalau lu mau berobat hari sabtu. Padahal sabtu itu gua mau ngajak jalan-jalan Gita eh malah suru nganterin lu," gerutu Fatah kembali.Gerry pun nampak paham kenapa Fatah marah-marah saat menerima telponnya."Yailah, itu mobil gede kali. Lu angkut Gita juga muat, taro aja di depan ama anaknya. Ntar gua ama Vani di tengah, terus Nata ama keluarganya di belakang. Vani bilang, Nata juga ajak keluarganya. Ntar baliknya mampir Cibodas dulu," ucap Gerry memberi solusi."Beneran boleh ajak Gita?" tanya Fatah tak percaya."Ya!" ucap Gerry singkat."Oke", jawab Fatah lalu mematikan telponnya secara sepihak.Kini,
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Bab 25

Waktu magrib pun akhirnya tiba. Setrlah berkordinasi dengan Nata bahwa perjalanan masih butuh kurang lebih 1 jam lagi, Gerry memutuskan untuk mencari masjid terlebih dahulu untuk melaksanakan solat Magrib dan makan malam.Fatah pun berhenti disalah satu rumah makan yang berada disana.Sebuah rumah makan dengan nuansa angkringan dan sebuah kolam ikan ditengah,-tengah gazebo yang mengelilinginya."Kaya kenal suansana ini," ucap Gerry setelah mereka tiba disalah satu gazebo dan memesan menu spesial yang berada di sana."Cabang ke 4. Tapi ya gitu, bukan dia yang ngelola sekarang, tapi adek sama kakaknya. Dia sekarang masih berjuang buat sembuh," ucap Fatah menimpali ucapan Gerry. Gerry pun mengangguk paham karenanya.Fatah ingat bahwa dia tadi akan menelpon balik Amira. Karena itu, setelah memesan makanan, dia pun segera menghindar terlebih dahulu untuk menelpon Amira."Cewe tadi siapa?" tanya Vani mengintrogasi Gerry."Bukan siapa-siapa," jawab Gerry singkat."Kalau bukan siapa-siapa, ke
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 26

Keesokan harinya, Gerry pun mulai dipijat pelan oleh Sang Kyai. Tak ada rasa sakit yang Gerry rasa karena mungkin sarafnya yang masih pada mati rasa. Setelah 1 jam, Kyai pun berhenti memijatnya dan menyuruh mereka semua untuk sarapan lebih dahulu dulu dan akan dilanjutkan kembali nanti. Mereka oun akhirjya sarapan lebih dulu dengan nasi dan ikan asin serta sambal dan lalapan mentimun. Menu sederhana, namun terasa sangat nikmat. Apalagi cuaca teduh dan semilir angin yang masuk melalui celah-celah anyaman bambu mampu menyejukkan suasana saat ini. Setelah selesak sarapan semua dan sambil menunggu waktu, Nata serta keluarga dan juga Gerry nampak berkeliling di sekitar rumah Kyai.Tak jauh dari rumah Kyai itu, terdapat hamparan sawah yang menghijau serta barisan pepohonan di kaki Gunung Gede membuat mata siapa saja yang memandangnya nampak teduh.Beberapa petani nampak sedang menaburkan pupuk ditengah-tengahnya. Sebentar lagi, musim panen akan tiba."
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Bab 27

Keesokan paginya, sekitar pukul 09.30 WIB, Gerry pun menelpon Dimas dan menanyakan kebenaran soal kasbon yang dilakukan Vani itu."Heh, kamv*ret! Bisa-bisanya lu nerapin bunga di kantor gua! Mana bunganya gak ngotak pula," gerutu Gerry kesal saat telponnya sudah tersambung dengan Dimas."Orang tuh ucap salam dulu, jangan asal nyerocos bae. Lah, kan emang perusahaan nerapin bunga 10%, terus salah gua dimana?" tanya Dimas tak paham."Lu kasbonin bini gua sepuluh juta dan disuru balikin tujuh belas juta, apa gak gila?!" tanya Gerry dengan nada sedikit membentak."Deh? Emang sepuluh? Lah bukannya lima belas? Bentar gua cek lagi nanti," ucap Dimas dengan tergagap."Kalaupun lima belas harusnya kan cuma enam belas setengah," gerutu Gerry kembali."Hehehe maap," kekeh Dimas disebrang sana."Ya dah, urusin nanti, lagi juga kan Vani gak bener-bener kasbon, tapi duit dari gua langsung. Awas kalo lu tilep lagi," ancam Gerry kemudian."Sans. Eh, bini lu kesini, ntar gua telpon lagi," ucap Dimas l
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Bab 28

Vani pun segera bangun dan menghampiri suaminya ke ruang tamu.Ternyata, tadi adalah bunyi tubuh Gerry yang jatuh dari sofa ruang tamu. Posisi Gerry saat itu sedang telengkup dan nencoba meminta pertolongan kepada Vani. Persis seperti anak kecil yang terjatuh dari sofa.Antara kasihan dan kesal yang kini Vani rasakan saat melihat suaminya.Ingin juga dia tertawa karena suaminya kena karmanya telah membuat dia marah. Vani pun segera pergi lagi ke kamarnya dan tak menolong Gerry disana."Dek! Tega banget dia, mah," keluh Gerry sambil mencoba duduk.Susah payah dia akhirnya bisa juga merubah posisinya menjadi duduk.Tak lama Vani pun datang dengan kursi rodanya. Vani pun segera membantu suaminya itu untuk naik ke kursi roda miliknya."Makanya, gak usah bikin istri kesel. Kualat kan jadinya,"oceh Vani sambil mendorong Gerry menuju kamar mereka.Setelah itu,Vani pun membantu merebahkan Gerry di ranjangnya."Iya, iya, maaf. Lagi meskipun aku jujur soal siapa aku, kamu gak akan pernah percay
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 29

Keduanya pun kini tengah menikmati sarapan pagi di ruang depan."Kamu gak kerja, Dek?" tanya Gerry kepada istrinya itu."Ngga, Mas. Cape banget rasanya," keluh Vani kemudian.Dia pun mengambil hpnya di dalam kamar, lalu menghubungi Gita dan mengabarinya bahwa hari ini dia tak masuk kerja karena sakit."Ya udah istirahat aja sana kalau masih sakit, mah," titah Gerry dan mendapat anggukan dari Vani."Mas ... kelonin," lirih Vani dengan suara yang manja."Lemes," ucap Gerry singkat.Gerry tau kemana arah pembicaraan Vani itu. Dia sebenarnya ingin, hanya saja dia merasa kasian dengan istrinya dan juga, dia pun sudah mulai merasakan ngilu didaerah kaki-kakinya."Hu'uh payah," gerutu Vani, lalu pergi menuju kamarnya dan kemudian tidur.Setelah memastikan Vani tak ada, Gerry pun akhirnya menghubungi Dimas bahwa hari ini dia jangan kerumah dahulu karena Vani ada dirumah dan tidak bekerja.***Keesokan harinya, setelah Vani pergi bekerja, Dimas pun bertemu dengan Gerry. Gerry memilih waktu di
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 30

Keesokan harinya, Dimas datang kembali kerumah Gerry di jam yang sama yaitu jam 09.00. Namun kali ini, dia tidak datang sendiri, tapi bersama seorang wanita muda.Diperkirakan wanita itu seumuran dengan Gerry, hanya saja memiliki tubuh yang sedikit mungil seperti Vani. Mahkotanya saat itu sudah tertutup dengan selembar hijab, membuatnya nampak anggun dan juga berbeda.Gerry menunggu kedatangan kedua tamunya itu di teras depan rumahnya. Mulai hari ini sampai satu setengah bulan kedepan dirinya tak akan pergi terapi lagi, dikarenakan sudah memasuki bulan Ramadhan, dan sang Kyai tak menerima terapi di bulan suci itu."Assalamu'alaikum," ucap kedua orang itu."Wa'alaikumsalam," jawab Gerry sambil tersenyum.Wanita itu pun lalu menghambur kepelukan Gerry. Memeluk Gerry yang saat itu masih terduduk di kursi rodanya. Gerry pun membalas pelukan wanita tadi."Miss you, Ger," bisik wanita itu di telinga Gerry.Tak lama, wanita itu pun terisak dipelukan Gerry. Gerry hanya mendiamkannya saja. Dib
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status