Semua Bab Suami Cacatku Ternyata Sultan: Bab 31 - Bab 40

103 Bab

Bab 31

Penampilan Gerry saat itu benar-benar mirip dengan Kemal yang sedikit urakan.Dia pun dibuat takjub oleh keahlian Nawang dalam mengubah dirinya menjadi sosok Kemal. Sekilas memang keduanya mirip, yang membedakan adalah gaya pakaiannya saja, mungkin jika Kemal oub berpenampilan rapi akan sangat benar-benar mirip.Nawang memang benar-benar sudah hapal tentang semua kebiasaan dari Kemal karena mereka sudah berpacaran dari jaman kuliah. Tak hanya itu, mereka pun sudah tinggal bersama selama lima tahun itu, jadi sangat wajar, jika tak mudah bagi Nawang untuk melupakan Kemal begitu saja.***Hari terus berlalu, sampai akhirnya bulan Ramadhan pun tiba. Gerry dan Vani pun memutuskan selama bulan Ramadhan ini keduanya akan berada di rumah orang tua Vani saja karena setelah mulai hidup mengontrak dan memulai terapi, Vani dan Gerry pun tak pernah lagi berkunjung kerumah orang tuanya.Hampir empat bulan lamanya mereka tak lagi berada disana. Sesampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bab 32

"Mas! Apa-apaan sih, kamu?!" Seru Vani tampak kesal.Gerry pun lalu menjalankan kursi rodanya kearah Vani dan juga Adel."Amira gak mungkin ngerebut Wisnu dari kamu. Kamu gak usah ngada-ngada dah, Del," ucap Gerry tak terima."Tapi emang bener, Mas, Mas Wisnu emang selingkuh sama Bu Amira," bela Adel meyakinkan Gerry."Mas Gerry kenapa sih? Kaya gak terima banget kalau Bu Amira di tuduh pelakor. Apa jangan-jangan Mas Gerry punya masa lalu sama Bu Amira?" tuduh Vani kepada Gerry."E -- enggak! Aku gak ada apa-apa sama Amira," kilah Gerry."Kalau gak ada apa-apa kenapa harus gak suka kaya gitu," cerca Vani kembali."Ini, Mas, kalau gak percaya," ucap Adel sambil memberikan hpnya kepada Gerry.Sebuah foto Wisnu sedang bermesraan dengan wanita lain yang tampak lebih cantik dan lebih berkelas dibanding dengan Adel."B*bi! Ini bukan Amira, ini Sandra. Awas aja, gua cari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 33

"Dek, kuat yuk, kita siapin kue dan makanan untuk Bude, Pade,Nenek dan Kakek nanti," ajak Adel kepada si jabang bayik.Setelah itu, Adel pun segera keluar kamar dan mulai menata makanan itu di meja ruang tamu. Kebiasaan di rumah Pak Latif adalah setelah Solat Id, mereka akan melakukan sungkem dahulu baru makan ketupat bersama, setelah itu barulah mereka berkeliling.Ā Adel selesai menata makanan berbarengan dengan kedatangan Pak Latif dan juga Gerry disana. Setelah mengucapkan salam, mereka pun lalu bergegas kedalam kamarnya masing-masing, begitu pun dengan Adel.Dia kembali menata hatinya agar terlihat baik-baik saja meskipun hatinya saat itu menangis karena lagi dan lagi dia iri kepada Sang Kakak. Kini, Adel sadar, rasa irinya itu kini membawa kedalam jurang penyesalan yang dalam.***Sementara itu, tak lama Gerry masuk kekamar, Vani pun langsung masuk setelah mengucapkan salam. Dia lalu menutup pintu kamarnya dan memberes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 34

"G*la! Apa Adel tau sesuatu tentang gua? Ngga! Ini gak bisa di biarin," pikir Gerry.Pikirannya sedikit kalut mendengar ucapan Adel barusan hingga tanpa sadar, mereka pun kini sudah berada tepat di depan rumah Pak Leon.Jarak antar rumah Pak Leon dan Pak Latif hanya berjarak dua blok saja, biasanya mereka akan menggunakan motor, namun sepertinya mereka saat ini ingin berjalan saja beramai-ramai.Suasana rumah Pak Leon nampak sedikit lengang. Setelah mengucapkan salam, tak berapa lama ada yang membukakan pintu rumah itu dan ternyata itu adalah Bik Uni."Bibi?" tanya Gerry tak percaya."Den Gerrald?" tanya bibi terkejut.Dia tak percaya majikannya yang dulu itu ada dihadapannua sekarang. Dipun langsung segera memeluk Gerry dan terisak karenanya."Bibi kemana aja selama ini?" tanya Gerry setelah melepas pelukannya."Bibi pulang kampung, Den. Semenjak Den Wisnu nikah, saya disuru p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-01
Baca selengkapnya

Bab 35

Gerry pun segera menghubungi Dimas dan meminta semua laporan perusahaannya segera dikirim kepada dirinya."Tumben, ada apa?" tanya Dimas yang penasaran dari sebrang telpon sana."Gua udah sembuh. Mungkin minggu depan gua udah mulai balik gawe lagi," ucap Gerry singkat."Se -- seriusan, Lu?" tanya Dimas tergagap."Iya!" jawab Gerry dengan singkat namun tegas."Oke, gua urus semua keperluan lu disini. Minggu depan gua jemput lu di kontrakan," ucap Dimas kembali dan mendapat gumaman dari Gerry.Gerry pun segera menutup telponnya dan mengambil kembali kruknya."Vani gak boleh tau kalau aku udah bisa jalan normal. Berarti, aku dirumah masih harus pake kruk ini, sedangkan di kantor aku udah normal. Okeh, baiklah, gak sabar mau liat bagaimana reaksi Vani nanti," ujar Gerry bermonolog.***Seminggu pun berlalu, Dimas sudah menyelesaikan semua laporannya serta proyek yang tengah ditanganinya saat ini. Gerry pun baru tahu jika saat ini Dimas pun mengikut sertakan Vani dan juga Gita dalam semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

Bab 36

"Anu, anu , anu apa, ha?!" bentak Kemal sambil menggebrak meja."Ma -- maaf, Pak," ucap Pak Ucup segera berdiri dan memberikan kursinya untuk Kemal.Tubuh Pak Ucup gemetar ketakutan, wajahnya pucat pasi, dia pun membatin, "Pak Kemal aja udah semenakutkan ini, gimana kalau Pak Gerrald marah ya? Bisa m*ti aku."Kemal pun langsung duduk di kursi yang diberikan Pak Ucup tadi, lalu menaruh kakinya di atas meja. Sungguh sifat bos yang sangat arogan.Suasaan ruangan itu nampak tegang, Kemal pun segera merubah posisi duduknya seperti biasanya dan kembali berucap, "Dimas, bikin surat pengunduran diri buat Megan dan Ucup. Serta pencekalan, kalau dia gak boleh balik lagi ke Corp, baik K, G dan juga Amira!""Baik, Mas," ucap Dimas gemetar.Vani yang berada disamping Dimas pun tak paham, namun dia mencoba mengingat-ingat kembali, apa yang dulu pernah diucapkan oleh Dimas kepadanya."Ja -- jangan pecat sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

Bab 37

"Eng -- enggak gitu maksudnya, Mas," ucap Vani tergagap.Gerry pun nampak diam saja tak menanggapi ucapan Vani, hatinya sedikit cemburu, padahal dia tau bahwa Kemal pun aslinya adalah dirinya.Vani bisa semudah itu jatuh hati kepada Kemal, berbeda dengan kepada dirinya dahulu, yang harus benar-benar berjuang menahan segala caci maki yang selalu dilontarkannya dahulu."Mas, aku sayangnya cuma sama kamu doang, beneran deh," rayu Vani kepada Gerry.Dia pun lalu menarik tubuh Gerry agar memeluknya dan mendaratkan bibir indahnya itu di bibir milik Gerry.Hanya sekilas dan itu langsung di lepaskan oleh Gerry."Mas ...," lirih Vani dengan tatapan yang sendu.Tak ada yang berbicara, Gerry pun tampak sedang bersusah payah menetralkan perasaan dihatinya."Aku percaya kamu, Sayang," ucap Gerry kembali lalu segera melumat bibir ranum milik Vani.Namun, lagi-lagi kembali di le
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-04
Baca selengkapnya

Bab 38

"Mas, laper," ucap Vani setelah keduanya sama-sama menikmati surga dunia."Ya udah, Mas siapin makan dulu ya, kamu pake baju dulu gih sana," titah Gerry lalu ia pun memakai bajunya dan berlalu menuju dapur.Sedangkan Vani, beralih ke dalam almarinya dan memilih bajunya. Setelah itu, ia pun segera menghampiri Gerry yang sudah menunggunya di ruang tamu.Tumis kangkung, telur balado serta tempe goreng tersaji disana, tak lupa ada seteko air dingin serta setoples kecil kerupuk udang kesukaan Gerry.Vani pun lalu mengambilkan nasi untuk Gerry terlebih dahulu baru untuk dirinya. Setelahnya, keduanya pun makan bersama."Mas, minggu depan tasyakuran Abimanyu," ucap Vani memberi tahu."Abimanyu?" tanya Gerry penasaran karena dia tak merasa mengenal nama itu."Anaknya Adel loh, Mas. Kemaren dia ngabarin kalau minggu depan dia mau bikin tasyakuran aqiqah si bayi," jelas Vani dan mendapat anggukan dari Gerry."Kamu gak beliin hadiah buat dia?" tanya Gerry kembali."Udah, Mas. Yang stroller itu ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

Bab 39

"Ini kan yang tadi di bikin Vani, tapi kenapa buat Kemal?" lirih Gerry tak paham."Kenapa lu?" tanya Dimas membuyarkan lamunan Gerry."Gak papa. Laporan gimana?" tanya Gerry berusaha mengalihkan perhatiannya."Udah beres, tinggal nunggu data fisik di rapihin dari Gita sama Vani. Ke Amira pake mobil lu atau gua?" tanya Dimas kembali."Lu aja, gua belom bisa nyetir lagi, nanti nabrak malah bahaya," jawab Gerry singkat.Ia pun segera menyalakan laptop Dimas dan mulai membuat laporannya disana.Sekitar pukul 09.30, keduanya pun akhirnya berkemas karena akan melakukan rapat bersama beberapa direksi di Amira Corp."Lu ke meja Vani dulu, Ger, ambil notanya," titah Dimas dan mendapat anggukan dari Gerry.Setelah keduanya berkemas, mereka pun lalu segera menuju parkiran mobil, tak lupa sebelumnya Gerry mampir dahulu ke bilik Vani."Hay cantik, dah kelar belum tugasnya?" tanya Kemal dari depan biliknya."Udah, ini," ucap Vani seraya menyerahkan tumpukan nota kepada Kemal."Cantik, makasih ya be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Baca selengkapnya

Bab 40

'Senyum Mas Gerry kenapa mirip banget sama Mas Kemal yah. Duh, aku pusing kalau ngeliat keduanya, kenapa mereka begitu mirip kek pinang dibelah dua,' batin Vani dalam hati.Vani dan Gerry masih terus video call, namun karena kembali di mute, keduanya jadi tidak bisa mendengar apa yang diobrolkan oleh orang disekelilingnya.Vani pun merasa bosan dan sepi, akhirnya, ia pun menghubungi Kemal kembali.VaniašŸ„°:: [Kamu masih sibuk, Mas?]Bos Kemal: [udah ngga. Nih lagi pada nyantai]VaniašŸ„°: [ada Mas Gerry juga dong disitu? Katanya dia ada rapat di Amira]Bos Kemal: [ada. Masih VC kamu sama dia?]VaniašŸ„°: [masih nih kok, ini sambil VC sambil chat-an juga]Bos Kemal: [mulai nakal yah, kamu]VaniašŸ„°: [salah siapa godain mulu]Vani tak tahu jika selama ini, ia pun sebenarnya chat dengan orang yang sama. Baik Kemal maupun Gerry keduanya adalah orang yang sama.***Hari pun beranjak sore, sekitar pukul 14.00, Gerry pun langsung pulang kerumahnya tanpa ke kantor dahulu. Sedangkan Dimas masih haru
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status