Share

Bab 25

Penulis: Ririichan13
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 11:16:47

Waktu magrib pun akhirnya tiba. Setrlah berkordinasi dengan Nata bahwa perjalanan masih butuh kurang lebih 1 jam lagi, Gerry memutuskan untuk mencari masjid terlebih dahulu untuk melaksanakan solat Magrib dan makan malam.

Fatah pun berhenti disalah satu rumah makan yang berada disana.

Sebuah rumah makan dengan nuansa angkringan dan sebuah kolam ikan ditengah,-tengah gazebo yang mengelilinginya.

"Kaya kenal suansana ini," ucap Gerry setelah mereka tiba disalah satu gazebo dan memesan menu spesial yang berada di sana.

"Cabang ke 4. Tapi ya gitu, bukan dia yang ngelola sekarang, tapi adek sama kakaknya. Dia sekarang masih berjuang buat sembuh," ucap Fatah menimpali ucapan Gerry. Gerry pun mengangguk paham karenanya.

Fatah ingat bahwa dia tadi akan menelpon balik Amira. Karena itu, setelah memesan makanan, dia pun segera menghindar terlebih dahulu untuk menelpon Amira.

"Cewe tadi siapa?" tanya Vani mengintrogasi Gerry.

"Bukan siapa-siapa," jawab Gerry singkat.

"Kalau bukan siapa-siapa, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
semoga gerry cepat sembuh
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
mudah2an gerry cepet sembuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 26

    Keesokan harinya, Gerry pun mulai dipijat pelan oleh Sang Kyai. Tak ada rasa sakit yang Gerry rasa karena mungkin sarafnya yang masih pada mati rasa. Setelah 1 jam, Kyai pun berhenti memijatnya dan menyuruh mereka semua untuk sarapan lebih dahulu dulu dan akan dilanjutkan kembali nanti. Mereka oun akhirjya sarapan lebih dulu dengan nasi dan ikan asin serta sambal dan lalapan mentimun. Menu sederhana, namun terasa sangat nikmat. Apalagi cuaca teduh dan semilir angin yang masuk melalui celah-celah anyaman bambu mampu menyejukkan suasana saat ini. Setelah selesak sarapan semua dan sambil menunggu waktu, Nata serta keluarga dan juga Gerry nampak berkeliling di sekitar rumah Kyai.Tak jauh dari rumah Kyai itu, terdapat hamparan sawah yang menghijau serta barisan pepohonan di kaki Gunung Gede membuat mata siapa saja yang memandangnya nampak teduh.Beberapa petani nampak sedang menaburkan pupuk ditengah-tengahnya. Sebentar lagi, musim panen akan tiba."

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 27

    Keesokan paginya, sekitar pukul 09.30 WIB, Gerry pun menelpon Dimas dan menanyakan kebenaran soal kasbon yang dilakukan Vani itu."Heh, kamv*ret! Bisa-bisanya lu nerapin bunga di kantor gua! Mana bunganya gak ngotak pula," gerutu Gerry kesal saat telponnya sudah tersambung dengan Dimas."Orang tuh ucap salam dulu, jangan asal nyerocos bae. Lah, kan emang perusahaan nerapin bunga 10%, terus salah gua dimana?" tanya Dimas tak paham."Lu kasbonin bini gua sepuluh juta dan disuru balikin tujuh belas juta, apa gak gila?!" tanya Gerry dengan nada sedikit membentak."Deh? Emang sepuluh? Lah bukannya lima belas? Bentar gua cek lagi nanti," ucap Dimas dengan tergagap."Kalaupun lima belas harusnya kan cuma enam belas setengah," gerutu Gerry kembali."Hehehe maap," kekeh Dimas disebrang sana."Ya dah, urusin nanti, lagi juga kan Vani gak bener-bener kasbon, tapi duit dari gua langsung. Awas kalo lu tilep lagi," ancam Gerry kemudian."Sans. Eh, bini lu kesini, ntar gua telpon lagi," ucap Dimas l

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 28

    Vani pun segera bangun dan menghampiri suaminya ke ruang tamu.Ternyata, tadi adalah bunyi tubuh Gerry yang jatuh dari sofa ruang tamu. Posisi Gerry saat itu sedang telengkup dan nencoba meminta pertolongan kepada Vani. Persis seperti anak kecil yang terjatuh dari sofa.Antara kasihan dan kesal yang kini Vani rasakan saat melihat suaminya.Ingin juga dia tertawa karena suaminya kena karmanya telah membuat dia marah. Vani pun segera pergi lagi ke kamarnya dan tak menolong Gerry disana."Dek! Tega banget dia, mah," keluh Gerry sambil mencoba duduk.Susah payah dia akhirnya bisa juga merubah posisinya menjadi duduk.Tak lama Vani pun datang dengan kursi rodanya. Vani pun segera membantu suaminya itu untuk naik ke kursi roda miliknya."Makanya, gak usah bikin istri kesel. Kualat kan jadinya,"oceh Vani sambil mendorong Gerry menuju kamar mereka.Setelah itu,Vani pun membantu merebahkan Gerry di ranjangnya."Iya, iya, maaf. Lagi meskipun aku jujur soal siapa aku, kamu gak akan pernah percay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 29

    Keduanya pun kini tengah menikmati sarapan pagi di ruang depan."Kamu gak kerja, Dek?" tanya Gerry kepada istrinya itu."Ngga, Mas. Cape banget rasanya," keluh Vani kemudian.Dia pun mengambil hpnya di dalam kamar, lalu menghubungi Gita dan mengabarinya bahwa hari ini dia tak masuk kerja karena sakit."Ya udah istirahat aja sana kalau masih sakit, mah," titah Gerry dan mendapat anggukan dari Vani."Mas ... kelonin," lirih Vani dengan suara yang manja."Lemes," ucap Gerry singkat.Gerry tau kemana arah pembicaraan Vani itu. Dia sebenarnya ingin, hanya saja dia merasa kasian dengan istrinya dan juga, dia pun sudah mulai merasakan ngilu didaerah kaki-kakinya."Hu'uh payah," gerutu Vani, lalu pergi menuju kamarnya dan kemudian tidur.Setelah memastikan Vani tak ada, Gerry pun akhirnya menghubungi Dimas bahwa hari ini dia jangan kerumah dahulu karena Vani ada dirumah dan tidak bekerja.***Keesokan harinya, setelah Vani pergi bekerja, Dimas pun bertemu dengan Gerry. Gerry memilih waktu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 30

    Keesokan harinya, Dimas datang kembali kerumah Gerry di jam yang sama yaitu jam 09.00. Namun kali ini, dia tidak datang sendiri, tapi bersama seorang wanita muda.Diperkirakan wanita itu seumuran dengan Gerry, hanya saja memiliki tubuh yang sedikit mungil seperti Vani. Mahkotanya saat itu sudah tertutup dengan selembar hijab, membuatnya nampak anggun dan juga berbeda.Gerry menunggu kedatangan kedua tamunya itu di teras depan rumahnya. Mulai hari ini sampai satu setengah bulan kedepan dirinya tak akan pergi terapi lagi, dikarenakan sudah memasuki bulan Ramadhan, dan sang Kyai tak menerima terapi di bulan suci itu."Assalamu'alaikum," ucap kedua orang itu."Wa'alaikumsalam," jawab Gerry sambil tersenyum.Wanita itu pun lalu menghambur kepelukan Gerry. Memeluk Gerry yang saat itu masih terduduk di kursi rodanya. Gerry pun membalas pelukan wanita tadi."Miss you, Ger," bisik wanita itu di telinga Gerry.Tak lama, wanita itu pun terisak dipelukan Gerry. Gerry hanya mendiamkannya saja. Dib

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 31

    Penampilan Gerry saat itu benar-benar mirip dengan Kemal yang sedikit urakan.Dia pun dibuat takjub oleh keahlian Nawang dalam mengubah dirinya menjadi sosok Kemal. Sekilas memang keduanya mirip, yang membedakan adalah gaya pakaiannya saja, mungkin jika Kemal oub berpenampilan rapi akan sangat benar-benar mirip.Nawang memang benar-benar sudah hapal tentang semua kebiasaan dari Kemal karena mereka sudah berpacaran dari jaman kuliah. Tak hanya itu, mereka pun sudah tinggal bersama selama lima tahun itu, jadi sangat wajar, jika tak mudah bagi Nawang untuk melupakan Kemal begitu saja.***Hari terus berlalu, sampai akhirnya bulan Ramadhan pun tiba. Gerry dan Vani pun memutuskan selama bulan Ramadhan ini keduanya akan berada di rumah orang tua Vani saja karena setelah mulai hidup mengontrak dan memulai terapi, Vani dan Gerry pun tak pernah lagi berkunjung kerumah orang tuanya.Hampir empat bulan lamanya mereka tak lagi berada disana. Sesampai

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 32

    "Mas! Apa-apaan sih, kamu?!" Seru Vani tampak kesal.Gerry pun lalu menjalankan kursi rodanya kearah Vani dan juga Adel."Amira gak mungkin ngerebut Wisnu dari kamu. Kamu gak usah ngada-ngada dah, Del," ucap Gerry tak terima."Tapi emang bener, Mas, Mas Wisnu emang selingkuh sama Bu Amira," bela Adel meyakinkan Gerry."Mas Gerry kenapa sih? Kaya gak terima banget kalau Bu Amira di tuduh pelakor. Apa jangan-jangan Mas Gerry punya masa lalu sama Bu Amira?" tuduh Vani kepada Gerry."E -- enggak! Aku gak ada apa-apa sama Amira," kilah Gerry."Kalau gak ada apa-apa kenapa harus gak suka kaya gitu," cerca Vani kembali."Ini, Mas, kalau gak percaya," ucap Adel sambil memberikan hpnya kepada Gerry.Sebuah foto Wisnu sedang bermesraan dengan wanita lain yang tampak lebih cantik dan lebih berkelas dibanding dengan Adel."B*bi! Ini bukan Amira, ini Sandra. Awas aja, gua cari

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   Bab 33

    "Dek, kuat yuk, kita siapin kue dan makanan untuk Bude, Pade,Nenek dan Kakek nanti," ajak Adel kepada si jabang bayik.Setelah itu, Adel pun segera keluar kamar dan mulai menata makanan itu di meja ruang tamu. Kebiasaan di rumah Pak Latif adalah setelah Solat Id, mereka akan melakukan sungkem dahulu baru makan ketupat bersama, setelah itu barulah mereka berkeliling. Adel selesai menata makanan berbarengan dengan kedatangan Pak Latif dan juga Gerry disana. Setelah mengucapkan salam, mereka pun lalu bergegas kedalam kamarnya masing-masing, begitu pun dengan Adel.Dia kembali menata hatinya agar terlihat baik-baik saja meskipun hatinya saat itu menangis karena lagi dan lagi dia iri kepada Sang Kakak. Kini, Adel sadar, rasa irinya itu kini membawa kedalam jurang penyesalan yang dalam.***Sementara itu, tak lama Gerry masuk kekamar, Vani pun langsung masuk setelah mengucapkan salam. Dia lalu menutup pintu kamarnya dan memberes

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30

Bab terbaru

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 57 - ENDING

    Teriakan Vani dan juga Rere membuat beberapa orang nampak terkejut tak terkecuali Gerry dan Wisnu yang berada di ruang tamu.Keduanya pun segera mencari sang mamah dengan wajah panik ke dalam rumahnya."Kamu kenapa sih, Dek? Teriak-teriak aja!" tegur Gerry kepada sang istri."Mama mana?" tanya Vani."Kamar," ucap Wisnu singkat.Vani dan Rere pun segera berlari kembali menuju kamar mamahnya.Gerry dan Wisnu yang nampak heran pun segera menyusul kedua wanita itu ke kamar mamahnya."Mamah," panggil Vani lalu segera berlari menuju Bu Wiwik yang tengah tertidur."Dek ngapain sih? Orang Mamah tidur juga!" seru Gerry sedikit kesal kepada sang istri."Sstt," ucap Rere menyuruhnya diam.Tanpa memperdulikan Gerry, Vani pun lalu mengecek denyut nadi dan juga napas Bu Wiwik kemudian ia menggeleng."Mbak jangan becanda!" Kali ini Rere yang berseru dan Vani tetap menggeleng.Gerry pun segera menghampiri sang istri dan melakukan hal yang sama namun nihil, Bu Wiwik pun sama telah berpulang.Wisnu yan

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 56

    "Ma -- maksud Mamah gimana?" tanya Gerry sedikit tak paham."Gak jauh dari makam Mamah mu ada lahan kosong, itu buat makam Mamah nantinya. Mamah udah pesan sama penjaga makam sana waktu itu, tapi keknya mungkin dah disiapin juga sih, soalnya Mamah waktu itu bilang. 'Pas nanti anak saya minta makam ini di bongkar, nanti tolong gali di tempat ini juga. Ini punya saya, dan disana itu nanti timpa suami saya,'" ucap Bu Wiwik kemudian."Mamah kok bilang gitu sih, Mah? Mah, tolong lah jangan bikin Wisnu takut," gerutu Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry dan juga kedua istri mereka.Namun Bu Wiwik hanya menanggapi gerutuan itu dengan senyuman. Sebuah senyuman yang berbeda dari biasanya.Kini, jam pun telah menunjukkan pukul 08.30 WIB yang berarti sudah waktunya untuk jenazah Pak Leon di mandikan.Pekarangan yang tadinya berisi bunga-bunga pun di babat separuhnya dan diubah sebagai tempat pemandian terakhir sang Papah."Dek, kamu mau disini atau gimana?" tanya Gerry kepada sang istri saat m

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 55

    "Dek, kamu mah ih, marah sama Adel malah aku yang kamu jambak," gerutu Gerry sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit."Maaf," ucap Vani ketus.["Kakak ada apaan?! Kalau gak gua matiin nih telponnya!"]"Papah Leon meninggal," ucap Vani singkat.[Oh, APA? Papa meninggal? Becanda lu gak lucu Vania!"]"Apa gua bakal becanda kalau urusan kek gini?" tanya Vani balik dengan dingin.["Ng -- ya udah, nanti gua suru Mas Arkan kesana"]"Ya," ucap Vani singkat lalu segera menutup telponnya."Sabar, Dek," ucap Gerry sambil membelai lembut tangan sang istri dan mendapat anggukan dari Vani."Key, bobok dulu yuk, udah malem, mau Ayah gendong?" tanya Gerry kepada sang anak dan mendapat anggukan darinya."Cu cu," ucap Key dan mendapat anggukan dari Gerry."Dek, tolong bantuin aku ya. Aku harap kamu tetep kek gini, tetep tenang sampe aku kelar nidurin Key," ucap Gerry kepada sang istri."Iya, Mas. Aku titip Key ya, tata hati kamu dulu agar baik-baik aja, aku yakin kamu syok juga pasti," ucap Vani s

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 54

    Hanya selang satu jam setelah Pak Leon masuk kedalam kamarnya, tiba-tiba Bu Wiwik pun berteriak histeris. Beruntung, Gerry dan Wisnu masih ada di ruang tamu sambil menonton tayangan bola."Wisnu, Gerry ...," pekik Bu Wiwik dengan histeris memanggil kedua anaknya itu.Mendengar sayup-sayup ada yang memanggil mereka, Wisnu dan Gerry pun lalu menghentikan aktivitasnya dan saling berpandangan satu sama lain."Mas, kok perasaan aku gak enak ya?" tanya Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry."Sama, Nu, perasaan Mas juga gak enak banget ini, samperin ayo, keknya ada sesuatu di kamar Papah sama Mamah," ajak Gerry dan mendapat anggukan dari Wisnu.Keduanya pun segera bangkit dari duduknya dan melangkah tergesa menuju kamar Bu Wiwik.Tok! Tok! Tok!Gerry mengetuk pintu kamar yang tertutup itu namun tak ada sahutan, hanya sayup-sayup terdengar Bu Wiwik yang menangis."Mas, bangun, Mas," ucap Bu Wiwik saat itu yang sayup-sayup terdengar."Mas ayo buka," ucap Wisnu dan mendapat anggukan dari Gerry

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 53

    "Mamah sama Papah kok ngomong begitu sih? Kek mau pergi ninggalin kita aja," ucap Vani yang berada tak jauh dari mereka.Saat itu, mereka semua tengah bersantai bersama di ruang tamu. Vani dan Rere nampak sedang bermain dengan Key dan juga Revan, sedangkan Gerry dan juga Wisnu ada di sofa tak jauh dari mereka."Iya nih. Bikin Rere parno aja, Rere kan pingin ngerasain punya mertua kek di cerita-cerita gitu," timpal Rere kemudian."Kamu telat, Re gabungnya kalau sekarang mah kamu gak akan nemuin itu mertua jahat, coba dulu, pas masih awal kek aku, beuhh gak tahan, yakin dah seribu persen rasanya mending kaga usah punya mertua deh haha," ucap Vani sambil terkekeh dan menggidikkan bahunya.Mendengar ucapan Vani sontak Pak Leon dan Bu Wiwik pun mengalihkan pandangannya kearah mereka dengan wajah yang sedikit masam."Eh, aku salah ngomong kah?" tanya Vani pura-pura bingung saat melihat mereka berempat nampak memandanginya."Nggak! Tapi jangan terlalu jujur juga, Vania haha," ucap Bu Wiwik s

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 52

    "Key di umah aja, Yah," ucap Key dan mendapat anggukan dari Gerry.Gerry pun segera mendorong kursi roda Vani menuju mobilnya dan tak lama mobil pun meluncur menuju rumah sakit tempat Vani kemarin di rawat."Dek, aku mau renov rumah yang ini boleh gak?" tanya Gerry kepada sang istri didalam mobilnya sambil memecah keheningan yang ada diantara mereka."Renov apanya, Mas?" tanya Vani sedikit penasaran."Ku bagi jadi dua, Dek," ucap Gerry.Gerry pun lalu menjelaskan perbincangannya semalam bersama kedua orangtuanya dan Gerry pun sudah memikirkan semuanya dengan baik.Namun, karena hal ini sedikit sensitif untuk dibahas semalam, karena itu Gerry pun meminta Vani untuk melayaninya dahulu agar bisa rileks namun nyatanya, Gerry pun baru bisa berterus-terang saat ini."Emm, iya juga sih, Mas, emang gak bebas kalau bareng-bareng mah, apalagi Wisnu kan mau nikah juga. Inget gak dulu pas kita juga pindah ke kontrakan? Keknya lebih nyaman aja kan meskipun emang kecil?" tanya Vani dan mendapat ang

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 51

    Keempatnya pun lalu tertawa kembali."Udah, udah, yuk masuk, kasian yang punya istri sama anak di tinggalin. Kemaren aja nunggunya hampir mau dua tahun dan tiap malem ditangisin, giliran ada malah ditinggalin," kekeh Bu Wiwik meledek dan mendapat senyuman dari Gerry.Gerry pun nampak menggaruk sedikit tengkuknya yang tak gatal lalu segera beranjak bangun. Begitupun dengan Wisnu dan kedua orangtuanya.Mereka pun berjalan beriringan menuju rumah mereka dan mulai berpencar saat memasuki rumah.Gerry pun segera menuju kamarnya dilantai bawah, sedangkan Wisnu langsung berlari menuju kamarnya di lantai atas.Saat Gerry membuka pintu kamarnya, nampak Vani yang masih duduk di tepi ranjang sambil memainkan hpnya."Dek belum tidur?" tanya Gerry kepada sang istri.Vani yang saat itu tertunduk pun langsung menengadahkan kepalanya menengok ke arah sumber suara lalu menggeleng.Gerry pun langsung masuk menuju kamar mandinya untuk cuci tangan dan melepas bajunya yang terkena asap rokok itu.Tak lama

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 50

    Wisnu yang baru pulang mengantar Rere itu tak sengaja melihat Sang Papa dan Masnya saling berpelukan satu sama lain disana.Ia pun merasa tak enak hati karena sudah mengganggu kedamaian antar dua lelaki itu. Kepalang malu, Wisnu pun segera menghampiri mereka berdua."Assalamu'alaikum," salam Wisnu lalu segera menyalami mereka berdua."Wa'alaikumsalam," jawab keduanya serempak."Baru pulang, Nu?" tanya Gerry ramah sambil tersenyum simpul.Wisnu pun melihat setitik embun yang berada di bawah mata Gerry saat itu.'Apa barusan Mas nangis ya? Tapi kenapa? Duh, bego banget sih gua, pake segala pulang cepet, jadi ganggu mereka berdua kan,' gerutu Wisnu didalam hatinya."Iya nih, Mas. Kok tumben kalian belum tidur Mas, Pah? Maaf ya, kalau kehadiran aku ganggu kegiatan kalian, aku bener-bener gak sengaja," ucap Wisnu dengan perasaan yang sedikit menyesal dan kikuk."Gak papa, kok, Nu, santai aja, lagi kita juga cuma ngobrol biasa," ucap Pak Leon sambil mengusap kasar matanya yang juga sedikit

  • Suami Cacatku Ternyata Sultan   SCTS2 Bab 49

    "Papa sama Mamah tuh ngomong apa sih? Kok bisa-bisanya ngomong kaya gitu? kek mau meninggal aja," tanya Vani sedikit ketus."Dek," ucap Gerry sambil menyenggol lengan sang istri yang terlalu blak-blakan."Ya gak gimana-gimana. Lagi pula, Papah sama Mamah kan udah tua dan umur gak ada yang tau. Kita berharap agar bisa panjang umur, tapi kan kita gak tau nantinya gimana. Karena itu, sebelum kita nyesel karena gak bisa main bareng sama cucu, jadi mending kita main aja gitu. Bosen juga kan dirumah cuma berdua-dua doang, kalau ada Revan dan Key kan ada temen becandanya. Terserah deh, kamu sama Gerry mau kemana, mungkin mau bulan madu lagi gitu nikmatin waktu yang kemaren sempet hilang," ucap Pak Leon mengalihkan pembicaraannya.Semua orang yang ada disana pun nampak diam membeku. Tak ada yang bersuara lagi, semua kalut dengan pikirannya masing-masing."Hm, aku bilang Adel dulu ya, Pah, semoga aja Adel ijinin aku bawa Revan untuk tinggal disini," ucap Wisnu pada akhirnya dan mendapat angguk

DMCA.com Protection Status