Happy Reading*****"Sudah jangan berdebat lagi. Kita ini bukan anak ABG lagi," sentak Fawwaz, "kamu makin aneh kalau aku lihat. Sejak mau berangkat bertemu seseorang yang katanya spesial, tingkahmu makin kayak orang jatuh cinta, Suf.""Bener banget," sambar Irsan dengan sinyal kuat jika urusan mem-bully sahabatnya satu itu."Cukup, tidak perlu kalian teruskan. Ada yang kepedean nanti. Ayo berangkat sekarang. Aku masih banyak urusan di kantor." Memasukkan kedua tangannya ke saku celana, Yusuf berbalik arah."Lah, katanya tadi sudah mengosongkan jadwal demi bisa bertemu Bunga. Gimana, sih? Ngomongnya mencla-mencle jadinya." Irsan melirik Fawwaz."Ikuti alur pewaris Prayoga sajalah. Daripada hidup kita sengsara nantinya," bisik Fawwaz, "istriku juga sudah OTW ke restoran disebutkan Yusuf tadi.""Baiklah, demi persahabatan dan bisnis." Irsan menatap Shaqina. "Ayo, Baby. Kita berangkat sekarang," ajaknya pada sang pemilik butik."Huek," jawab Shaqina sambil melengos. "Sejak kapan aku jad
Read more