Semua Bab Putra Tersembunyi sang Presdir Mandul: Bab 41 - Bab 50

68 Bab

41. Istri Magang

Happy Reading*****Tak memerlukan waktu lama untuk dekat dengan Fatih. Bocah berusia enam tahun itu selalu bisa membuat orang-orang dewasa di sekitarnya bahagia dan menerima keberadaannya. Seperti sekarang, Purnama dan Yusuf tidak ke kantor, hanya untuk menemani si kecil berkeliling dan bermain di rumah besar keluarga Prayoga.Jafar pun ikut menemani anak dan cucunya bermain bersama sang cicit. Mereka kini tengah bersantai di tepi kolam renang. Fatih meminta Yusuf untuk menemuinya berenang, sedangkan para wanita tengah menyiapkan makanan ringan untuk kelurga tersebut. Bunga bahkan diminta untuk tidak bekerja hari, Jafar sendirilah yang meminta ijin langsung pada Shaqina."Orang kaya mah harus dituruti, apalah kuasa rakyat jelata seperti aku jika dibanding kelurga Prayoga," ucap si bos ketika ponsel beralih ke tangan sahabatnya setelah Jafar meminta ijin jika Bunga tidak bisa masuk kerja.Ingin sekali menjawab, tetapi Bunga tidak bisa. Dia kini terikat aturan keluarga Prayoga apalagi
Baca selengkapnya

42. Fitnah

Happy Reading*****Penuh kemarahan dan dendam, Adhisti keluar dari kediaman utama, keluarga Prayoga. Sebelum masuk mobil, dia menghubungi seseorang. "Naikkan kabar tentang berita yang aku kirim tadi. Aku tidak bisa diam terus, menerima hinaan si tua Bangka, Jafar. Beraninya dia mengusirku dan membawa perempuan rendahan ke rumah itu," ucap Adhisti pada lawan bicaranya."Kamu yakin perempuan ini kekasih gelap Yusuf?" tanya seseorang yang ditelpon Adhisti."Sangat yakin. Dia adalah desainer di butik Shaqina. Perempuan tidak jelas asal usulnya. Terusir dari kampung halaman karena hamil di luar nikah. Bisa jadi, dia menjerat Yusuf dengan memakai anaknya. Kamu tahu sendiri kalau sepupumu itu mandul. Bertemu anak kecil seperti anak perempuan itu pastinya membuatnya bahagia."Adhisti terus mengompori lawan bicaranya yang tak lain adalah Yudhistira. Sama-sama mendapat hinaan dan terusir dari kediaman utama Prayoga membuat keduanya bersatu apalagi setelah Jafar mengatakan tidak akan memberika
Baca selengkapnya

43. Bukti Nyata

Happy Reading*****Sang perempuan langsung terkejut mendengar perkataan dua orang lelaki dari keluarga Prayoga. Matanya membulat sempurna. Siapa lagi kalau bukan Adhisti yang melakukannya. "Kabar yang kamu naikkan itu tidak akan merubah kesalahan fatalmu. Apa kalian tahu kesalahan fatal perempuan ini sehingga terusir dari keluarga Prayoga?" tanya Jafar kepada para pewarta.Semua orang yang sedang mewawancarai Adhisti menggelengkan kepala. Purnama dan Jafar pun tersenyum membalas jawaban mereka."Baiklah, tolong tanyakan siapa ayah dari janin yang dia kandung," kata Jafar. Senyum penuh permusuhan dia tampilkan. "Setelah itu, saya sebagai kepala keluarga Prayoga akan menjawab apa yang kalian tanyakan. Termasuk tentang perselingkuhan cucu saya yang sudah terlanjur berembus."Para pewarta pun beralih menatap Adhisti kembali. Keluarga Prayoga dan Jaya menjadi poros utama di pesta tersebut. Padahal, pesta itu diadakan oleh salah satu kolega sekaligus orang nomor satu di propinsi yang mere
Baca selengkapnya

44. Kejutan Membahagiakan

Happy Reading*****Semua permasalahan Yusuf dan Bunga terselesaikan dengan sangat mudah oleh Jafar. Adhisti kalah telak ketika semua kebenaran dibeberkan di pesta itu. Terpaksa pulang karena menanggung malu, perempuan itu malah dimusuhi oleh keluarganya sendiri. Kini, semua berbalik arah. Keluarga Jaya dipermalukan dan saham perusahaan turun karena skandal yang dilakukan Adhisti dan Yudhistira. Jafar bahkan mengumumkan Bunga sebagai menantu dari keluarga Prayoga malam itu juga. Selama perjalanan pulang, tidak ada yang berani membuka suara untuk bertanya bagaimana Jafar bisa mendapatkan rekaman pernikahan Yusuf dengan Bunga. Purnama dan Kamila sendiri memilih diam. Berada satu mobil dengan Jafar membuat Bunga bangga apalagi dirinya yang dibela di depan banyak orang di pesta tadi. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain pengakuan tentang hubungan pernikahannya dengan Yusuf. "Istirahatlah. Besok akan banyak acara yang menanti. Jangan sampai kelelahan," ucap Jafar ketika mereka
Baca selengkapnya

45. Awas Tikungan

Happy Reading*****Tepat pukul satu siang, Kamila dan Bunga sudah berada di sekolah Fatih. Oleh karena sudah berpesan pada Irsan untuk membawa si kecil ke kantornya terlebih dahulu sebab keduanya terlambat menjemput. Dua perempuan beda generasi tersebut langsung menuju kantor sahabat Yusuf.Pintu dibuka oleh sang pemilik Yayasan secara langsung. Wajahnya terlihat belepotan bedak. Kamila bahkan tertawa melihatnya, sedangkan Bunga malah mencari keberadaan Fatih. "Masuk, Tan, Bunga," ucap Irsan mempersilakan.Bunga menatap putranya setelah melihat wajah Irsan sekilas. "Pasti Fatih yang mencoret-coret muka Om Irsan seperti itu? Jangan nakal, dong, Nak?""Ini bukan nakal namanya, Bunga. Kami memainkan permainan dan aku selalu kalah. Anakmu ini benar-benar keturunan Yusuf," ucap Irsan.Bug ....Sebuah pukulan mengenai kepala Irsan. "Aduh," ucap sang pemilik sekolah memegang kepalanya yang terasa sakit. "Mengapa Tante memukulku?""Rasain, makanya jangan sembarangan kalau ngomong. Jelas-je
Baca selengkapnya

46. Harta, Tahta, Wanita

Happy Reading*****Membawa rasa marah karena ucapan tantenya, Yudhistira pergi meninggalkan Bunga. Setelah kepergian lelaki itu, Kamila mengajak menantunya untuk segera mengantri di kasir. Purnama dan Yusuf sudah perjalanan pulang. Tidak enak jika para lelaki tersebut datang tanpa sambutan para istri."Jangan dengarkan semua omongan Yudhistira tadi. Ingat, dia selalu menjadi musuh dalam selimut bagi suamimu. Walau mereka bersaudara, tapi Yudhi menganggap Yusuf saingan terberatnya. Padahal kami tidak pernah dendam dan selalu memaafkan semua kesalahan keluarganya," cerita Kamila ketika mereka perjalanan pulang."Iya, Ma. Bunga akan lebih berhati-hati lagi." Berjanji akan menceritakan pertemuannya nanti dengan Yusuf. Bunga tidak mau menyimpan apa pun juga dari sang suami.Baru saja mobil yang ditumpangi Kamila dan Bunga sampai di parkiran. Sosok Purnama dan Yusuf sudah tersenyum. Kebetulan yang tidak direncanakan, ketika dua lelaki itu baru turun, para istri juga sampai.Membuka pintu m
Baca selengkapnya

47. Musuh Dalam Selimut

Happy Reading*****"Dasar perempuan kelas rendah. Cuma ditanya begitu saja sudah minta lebih. Kenapa kamu melepas Adhisti dan memilih perempuan seperti itu, Suf. Ibaratnya, kamu membuang intan demi mendapat besi." Yudhistira menatap Yusuf datar."Sudah selesai bicaramu?" tanya Yusuf, "Bunga memang dari strata sosial menengah ke bawah, tapi akhlaknya cukup membanggakan dibanding dirimu dan Adhisti. Jadi, jika aku melepas perempuan itu dan melemparnya padamu. Artinya, status kalian sama bejatnya di mataku."Yusuf kemudian beralih menatap dan mengusap kepala sang istri yang tertutup jilbab. "Katakan pada Mas. Apa yang sebenarnya terjadi. Mas, tidak percaya dengan omongan Yudhistira. Kamu tidak akan ketakutan, jika dia tidak melakukan apa pun.""Jangan naif, Suf. Aku tidak tertarik sama sekali dengan perempuan seperti dia. Melihatnya saja sudah malas." Maju satu langkah untuk meninggalkan sepupunya yang masih betah mendekap Bunga. "Lelaki sepertimu, tak akan cukup satu wanita. Mulutm
Baca selengkapnya

48. Kemarahan Bunga

Happy Reading*****"Jadi, ini tujuanmu mendekati aku? Tidak pernah terpikir jika kamu memanfaatkan rasa cinta ini. Di mana janji manis yang dulu, kamu ucapkan, Yud?" Seorang perempuan melempar amplop cokelat besar ke muka Yudhistira.Tamu tak diundang itu adalah Adhisti. Sengaja datang karena ingin memberitahu pada Yudhistira bahwa janin yang ada di perutnya adalah milik sang lelaki. Sesuai saran dari seluruh keluarganya, perempuan itu sudah melakukan tes DNA pada janinnya.Purnama dan keluarga lainnya sempat terkejut dengan aksi sang mantan menantu. Semula, mereka mengira jika Bunga yang melakukannya, tetapi posisi Adhisti satu langkah di depan menantu baru keluarga Prayoga. "Kamu sudah tahu bagaimana reputasiku tentang perempuan, Dhis. Tidak perlu berlagak menjadi orang paling teraniaya. Kita melakukannya atas dasar suka sama suka." Yudhistira memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan perempuan yang sedang hamil itu."Kamu yang menjeratku," teriak Adhisti. "Hentikan dr
Baca selengkapnya

49. Terpaksa Menerima

Happy Reading*****"Bodoh!" kata Jafar keras, "janin di kandungan Adhisti adalah benihmu. Sekarang, kamu harus menikahinya setelah bayi itu dilahirkan.""Kenapa harus menunggu bayi ini lahir?" tanya Adhisti heran. "Apa kamu tidak pernah mendengar bahwa masa iddah seorang perempuan yang sedang hamil adalah sampai anaknya lahir," jawab Bunga. "Tapi, bukankah sperma Yusuf infertil. Jadi, tidak mungkin dia bisa membuahi sekalipun kami pernah berhubungan intim sebelumnya jatuhnya talak. Lagian juga, kami tidak pernah melakukannya lagi semenjak aku mengetahui tentang kehamilan ini. Orang yang sering melakukannya adalah Yudhis," terang Adhisti tanpa rasa mau sama sekali menyebutkan semua aib perzinaannya dengan lelaki lain seain suaminya. "Rendahan. Di mana harga dirimu sebagai perempuan baik-baik dengan nama besar keluarga Jaya," ucap humayrah lantang, "Aku tidak mau punya menantu seperti dia, Yah. Bekas banyak orang."Santai, Jafar pun tersenyum menanggapi perkataan si bungsu. "Suda
Baca selengkapnya

50. Bejat

Happy Reading*****"Diam, jangan pernah berteriak atau aku akan menyakitimu. Sejak tadi, aku mencoba menahan untuk tidak menyentuhmu. Sekarang tidak ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Semua orang sibuk dengan pembagian warisan dari si tua yang maunya menang sendiri itu," ucap si lelaki."Om, kenapa Anda tega pada istri keponakan sendiri?" Tangis Bunga pecah. Bukan karena sakit di tangannya yang dicekal Iskandar. Namun, karena dia lalai menjaga diri saat tidak ada suaminya. "Jangan cengeng. Lama-lama kamu juga akan menikmati apa yang kita lakukan." Iskandar menyeret Bunga ke kamar tamu yang letaknya paling ujung di dekat kolam renang. Kamar yang tak ada seorang pun berani masuk kecuali si lelaki dan istrinya. Kamar itu memiliki banyak kenangan terutama ketika Jafar dan Purnama tidak di rumah. Kamar yang selalu menjadi saksi percintaan keduanya hingga Jafar menikahkan mereka dan melarang menggunakan ruangan tersebut.Mendorong tubuh istri Yusuf dengan kasar ke ranjang. Secara bruta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status