Semua Bab Putra Tersembunyi sang Presdir Mandul: Bab 51 - Bab 60

68 Bab

51. Busuk

Happy Reading*****Jafar menarik kerah baju menantunya yang berusaha menodai Bunga. Walau sudah tua, kekuatan lelaki itu masih besar. Buktinya, dia bisa menjauhkan Iskandar dari tubuh Bunga.Tamparan bertubi-tubi diberikan sng pemimpin keluarga, sementara Bunga mendekap erat tubuhnya sendiri. Rasa takut itu belum hilang malah makin bertambah ketika melihat Jafar memukuli Iskandar."Kenakan jilbabmu dengan benar," perintah Jafar pada Bunga. Ibu satu anak itu masih memeluk dirinya sendiri dengan erat. Di atas ranjang, dia duduk meringkuk. Jafar benar-benar tak tega melihat keadaannya. "Yusuf, Purnama, Kamila," teriak si lelaki setelah menghajar Iskandar habis-habis. Suami si bungsu tersebut tersungkur di lantai dengan bibir penuh darah. Wajahnya penuh lebam disebabkan pukulan mertuanya.Tak berapa lama, semua orang berkumpul bahkan Humayrah dan Yudhistira juga ada di kamar tersebut."Ya Allah, Sayang," ucap Yusuf. Langsung mendekap tubuh sang istri. "Apa yang terjadi, Yah?" tanya P
Baca selengkapnya

52. Terusir

Happy Reading*****Humayrah menjerit histeris ketika sang suami diusir tanpa belas kasihan oleh Jafar bahkan Yudhistira membiarkan kepergian papanya dengan tetap diam. Rekaman CCTV yang mereka tonton tadi sudah membuktikan semuanya. Bejat sungguh teramat bejat apa yang dilakukan oleh Iskandar. Yusuf bahkan sempat menghajar lelaki itu karena tega berbuat aniaya kepada istrinya. Kamila sampai menutup mata melihat rekaman tersebut. Tak tega jika harus melihat kejahatan di depan matanya."Berhenti menangis, Ra. Kamu bukan anak kecil yang harus Ayah tenangkan seperti dulu. Sejak awal kamu berhubungan dengan Iskandar. Ayah sudah tidak suka. Sekarang, semua terbukti, kan?" ujar Jafar."Bawa Mama pulang, Yud," pinta Humayrah tak menggubris perkataan sang ayah. Purnama menghela napas panjang demikian juga dengan Kamila. Yusuf dan Bunga sudah masuk kamar terlebih dahulu. Para orang tua sengaja membiarkan keduanya satu kamar karena kesedihan dan psikis Bunga masih terguncang pasca pelecehan
Baca selengkapnya

53. Konspirasi

Happy Reading*****Membukakan pintu untuk seorang lelaki yang selama ini menemani malam-malam sepi Adhisti, perempuan hamil itu tersenyum. "Masuk," perintahnya, "setidaknya, malam ini kamu aman dan tidak perlu mencari tempat menginap. Putramu itu sungguh keterlaluan, membela papanya saja tidak bisa.""Jangan banyak omong. Apa kamu yakin Yudhistira sudah tidur?" Orang yang dibukakan pintu tadi adalah Iskandar. Adhisti dan lelaki itu memang memiliki hubungan yang tidak pernah diketahui siapa pun. Namun, tak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana hubungan keduanya. "Ck, tua banyak tingkah. Jika sudah begini, aku juga yang repot. Susah payah mendapat pengakuan kejelasan janin ini, tapi kamu malah membuat ulah. Apa menariknya gadis kampung itu sampai kamu juga mengejarnya."Iskandar tersenyum. "Tidak ada yang menarik kecuali tubuhnya yang tidak pernah tersentuh siapa pun selain Yusuf."Adhisti berdecak, mereka berdua mask kamar tanpa berbincang lagi. Setelahnya, si ibu hamil memberik
Baca selengkapnya

54. Akhir Sebuah Pengkhianatan

Happy Reading*****Berusaha menjelaskan dengan cara yang bisa diterima akal seorang bocah. Kamila dan Yusuf terpaksa keluar dari restoran tersebut sebelum mereka melihat adegan yang lebih menjijikkan antara Adhisti dan Iskandar. Yusuf mencoba mengabadikan apa yang dilakukan mantan istrinya itu dan mengirimkan pada Jafar serta Yudhistira. Biarlah mereka yang menilai seperti apa hubungan kedua orang tersebut.Tak kalah mewah dengan restoran sebelumnya. Fatih memesan makanan yang belum pernah diketahuinya semacam steak dan makanan western lainnya. Bocah kecil itu begitu takjub melihat uap panas yang mengepul dari hotplate. "Makan yang kenyang dan jangan ceritakan apa pun pada Eyang kakung maupun Eyang buyut tentang masalah tadi. Biarkan kami para orang tua yang menyelesaikan masalah itu," ucap Kamila. Dia berusaha menasihati cucunya supaya tidak ikut campur dengan urusan orang dewasa, takut menjadi kebiasaan dan terbawa sampai besar nanti."Siap, Eyang." Fatih memberikan hormat pada w
Baca selengkapnya

55. Perempuan Ular

Happy Reading*****Melotot sempurna, Yudhistira tak menyangka bahwa ada lelaki lain di rumahnya. Adhisti sendiri diam mematung ketika seseorang yang memanggilnya sayang tadi mendekat. Lelaki yang sempat terlihat di video yang diputar oleh Jafar beberapa hari lalu. Mereka bertiga sama-sama terkejut."Jadi, begini kelakuanmu yang sebenarnya? Beraninya memasukkan laki-laki ke rumah ini," ucap Yudhistira keras. Adhisti terjingkat, mundur beberapa langkah ketika sang pemilik rumah mendekatinya, siap menerkam."Aku bisa jelaskan, Yud. Dia cuma numpang ke kamar mandi tadi," alibi si ibu hamil dengan suara bergetar.Jelas sekali dia ketakutan saat ini. Wajah menyeramkan Yudhistira terlihat dengan jelas. Hampir tidak pernah salah satu pewaris keluarga Prayoga itu menunjukkan raut menakutkan. Si sulung selalu menunjukkan wajah genit, manis dan penuh rayuan serta penggoda. "Apa yang mau kamu jelaskan, Dhis? Tentang perselingkuhanmu dengan orang ini di rumahku?" Yudhistira melemahkan intonasi
Baca selengkapnya

56. Tidak Bisa Mengelak

Happy Reading*****"Kenapa mukamu pucat gitu? Apa kamu lupa siapa dia?" Tatapan Yudhistira setajam belati bahkan jika mungkin, jantung Adhisti langsung terhunus karenanya. Seseorang yang tersakiti akan jauh lebih menakutkan untuk membalas apa yang telah orang lakukan. Seperti itulah gambaran Yudhistira saat ini. "Kenapa aku harus melupakan dia. Bukankah dia adalah dokter yang telah memeriksa dan membantuku melakukan tes DNA janin kita." Secepat itu, Adhisti merubah mimik muka ketakutannya demi menjaga kebohongan yang terlanjur dia buat. Muak rasanya, melihat tingkah si perempuan yang seperti itu. Yudistira bukanlah orang sabar seperti Yusuf. Saat ini, darahnya sudah mendidih. Jika Adhisti tidak hamil, mungkin lelaki itu sudah mencekiknya. Bagaimana mungkin perempuan yang beberapa waktu lalu masih sempat dia puja-puja, ternyata tak lebih hanyalah seekor rubah betina. Dulu, Yudhistira sempat kagum dengan sikap sabar dan ikhlas yang dimiliki Adhisti. Bertahan dalam rumah tangga ya
Baca selengkapnya

57. Jadilah Kekasihku

Happy Reading*****"Sayang, tolong jangan mengatakan hal menakutkan itu. Mas, tidak mau kehilanganmu lagi. Jika kamu minta waktu. Mas, akan bicara pada Eyang dan menunda resepsi pernikahan kita sampai kamu siap dan trauma karena masalah itu selesai semua," tambah Yusuf setelah beberapa saat tidak mendapatkan jawaban dari Bunga tentang pertanyaan sebelumnya."Mas, aku nggak mau kamu menderita. Mungkin luka ini akan sembuh lama. Jadi, menikahlah dengan orang lain. Nggak masalah, aku akan bahagia jik Mas Yusuf juga bahagia," terang Bunga. Tidak ada reaksi berlebih di wajah ibu satu anak itu. Datar, terlihat seperti orang yang putus asa. Menyadari akan ada perdebatan di antara menantu serta putranya, Kamila memberi kode pada sang besan untuk meninggalkan keduanya. Mengajak Fatih menjauh dari orang tuanya."Kita jalan-jalan sama eyang Kakung, yuk," kata Kamila memecah kesunyian yang terjadi setelah Bunga membuka suara."Boleh, Fatih pergi keluar Unda?"Cepat, Bunga mengangguk. Dia juga m
Baca selengkapnya

58. Resmi Pacaran

Happy Reading*****Tak mudah untuk meyakinkan Bunga bahwa Yusuf ingin memulai semuanya dari awal layaknya sepasang anak muda yang dimabuk cinta. Oleh karena kegigihan lelaki itulah, Bunga akhirnya mau menerima ajakan sang suami."Kurang asyik kamu, Bunga. Masak pernyataan cintanya Yusuf langsung kamu terima. Tidak ada perjuangan sama sekali. Setidaknya, jual mahal dikit, kek. Biar ada seninya. Kayak cewek di sebelahku ini. Awal-awal galak banget, tapi akhirnya mau juga," cerita Irsan tanpa memperhatikan wajah Shaqina yang berubah masam.Tak tahan mendengar ocehan sang calon suami yang makin lama makin memojokkannya, Shaqina memukul lengan Irsan keras. "Lemes kali mulutmu, Mas. Belum juga resmi jadi suami, semua aibku sudah kamu beber ke mana-mana." "Aku tidak membongkar aib, Sayang. Apa yang aku ceritakan semua hanyalah suatu gambaran supaya Bunga tidak serta merta langsung menerima cintanya muka dingin ini." Irsan melirik Yusuf. "Dingin itu untuk orang yang tidak dikenal dan cewek
Baca selengkapnya

59. Curiga

Happy Reading*****Tubuh Bunga menegang mendengar bisikan Mahirah. Semalam, banyak wejangan yang didapatkan dari perempuan paruh baya tersebut. Salah satunya, Bunga harus belajar membuka diri untuk menerima setiap perlakuan maupun perkataan romantis sang suami.Bukan cuma Mahirah yang memberi nasihat, Kamila pun sempat mengatakan beberapa kalimat penyemangat. Bunga harus segera bangkit dari keterpurukan setelah pelecehan itu terjadi. Setidaknya, dia harus membuktikan pada diri sendiri bahwa apa yang lakukan Iskandar tidak berdampak apapun dalam dirinya. Tersenyum, Bunga mengangguk. Lalu, berbisik untuk membalas perkataan sang suami setelah kepergian ibunya. "Jangan terburu-buru, Sayang. Katanya masih ingin menikmati masa pacaran."Berjalan lebih dulu meninggalkan Yusuf yang diam mematung setelah mendengar balasannya. "Apa aku tadi tidak salah dengar. Bunga memanggilku sayang?" ucap Yusuf dalam hati. Kupu-kupu mulai beterbangan dalam perutnya andai tidak ada instruksi dari sang Papa
Baca selengkapnya

60. Posesif

Happy Reading*****"Hai, Sayang. Kenapa berhenti?" ucap Yusuf tak tahan melihat sikap si lelaki yang cari-cari perhatian pada istrinya.Bunga tersenyum menatap sang suami. "Mas, kenalkan. Ini sahabat kami bertiga pas masih SMA dulu.""Hmm," jawab Yusuf tanpa berniat untuk berjabat tangan. Bunga menyadari sikap tidak suka yang ditunjukkan sang suami. Dia pun menggandeng tangan Yusuf posesif. "Mar, kenalin dia ini ....""Saya calon suaminya," ucap Yusuf. Tampang sengaja dibuat mode dingin. "Oh, rupanya sudah punya clon suami. Aku kira kamu masih sendiri." Sengaja mengedipkan sebelah mata, lelaki itu seakan memancing emosi Yusuf. "Kenalkan, saya Damar. Salah satu direksi sekaligus Direktur dari Akasurya Grup."Fawas menarik garis bibir. Seolah mengejek nama perusahaan yang disebutkan barusan. "Jika kamu mengaku direktur Akasurya Grup, lalu siapa Ganandra?""Nah, benar. Tidak perlu sok ngaku-ngaku, deh. Ganandra itu adalah direktur utama Akasurya Grup," tambah Irsan. Dia sengaja merapa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status