Usai Ganes menyebut nama sang direktur utama seenak jidat, alih-alih mendapat dompet dan ponselnya yang hilang, ia malah dibekap oleh Faruk, kawan sekaligus supervisor di tempatnya bekerja. Ia membeliak, lantas mengangguk saat Faruk mengisyaratkan untuk tetap diam."Jangan sembarangan ngomong, Nes! Sadar enggak sih, kamu? Dia itu direktur utama. Namanya bak larangan untuk disebut dengan semena-mena! Buat bertatapan aja udah kayak larangan minum miras, apalagi maki dia, Nes!"Ganes membuang muka, mengempas tangan Faruk yang sebelumnya membekap mulutnya kuat-kuat."Aku enggak peduli, Ruk. Kalo cuma masalah kerjaan yang dibikin rumit, aku enggak masalah. Aku bisa terima! Tapi, beda lagi saat apa yang dipermainkan oleh si Jendra adalah uangku! Aku mengumpulkannya siang dan malam, diterpa panas dan hujan! Dia tak berhak untuk mencuri satu rupiah pun dariku, Pak Faruk!"Hampir saja Ganes beranjak, meninggalkan Faruk yang diperam gelisah saat tiba-tiba saja terdengar ucapan seseorang di loro
Terakhir Diperbarui : 2023-12-01 Baca selengkapnya