"Apa maksud kamu, Lin?""Kamu jelas tahu maksud aku, Mas.""Linar! Wajar 'kan kalau Mami memperingatkan kamu ketika harus naik turun tangga, resikonya jauh lebih besar. Biar si Mbok yang mengurusnya.""Ok,"**Linar tampak sibuk, memindahkan menu sarapan pagi menjelang siang ke meja makan dan mempersiapkan makanan untuk disantap Dean. "Tumben Mami belum muncul, Lin. Tolong panggilkan Mami ya, untuk sarapan bareng kita!""Mami, udah pergi sejak pagi, Mas. Kembali ke rumah utama.""Oh ya, kenapa aku sampai nggak tahu, biasanya 'kan-""Memang agak mendadak. Mungkin Mami sedang buru-buru atau apapun itu, yang jelas Mami sempat pamit sama aku,"Dean mengangguk kecil dengan menatap Linar yang agak bersikeras. "Ok." "Apa Mami sempat membahas masalah kemarin malam?""Iya, tentu aja. Mami nggak pernah melewatkan sekalipun untuk terus berkomentar atau memberi nasihat tentang apa yang salah dari aku, apa yang seharusnya aku lakukan apalagi kalau yang aku lakukan dianggap mempermalukan kel
Terakhir Diperbarui : 2024-02-23 Baca selengkapnya