Home / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Nathan & Aubree: Chapter 81 - Chapter 90

138 Chapters

Bab 81. Rest in Love

Tubuh Nathan mematung mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter. Mata pria itu memanas. Air matanya tak mampu tertahan. Suara jerit tangis ibunya dan ibu mertuanya membuat Nathan seperti mendapatkan cambuk yang keras. Kaki Nathan seperti jelly. Tak bisa berdiri tegak sedikit pun. Tatapan Nathan menatap sang dokter dengan tatapan tajam dan penuh kemarahan.“Kau bohong! Istriku masih ada! Istriku tidak mungkin meninggalkanku!” bentak Nathan seraya mencengkram kerah kemeja sang dokter.“Nathan tenangkan dirimu!” Justin menarik tangan Nathan. Meminta Nathan untuk tenang dan terkendali.“Dokter, katakan kau berbohong. Menantuku pasti selamat kan?” cerca Bianca dengan derai air mata yang tak henti bercucuran.“Dokter! Putriku pasti selamat! Dia tidak mungkin meninggalkanku!” seru Delina seraya terisak keras. Wanita paruh baya itu terlihat sangat lemah. Terlihat tatapan Delina menatap sang dokter dengan tatapan penuh permohonan.“Beritahu aku yang sebenarnya! Menantuku selamat kan?” cerc
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 82. Starting a New Life

Beberapa bulan kemudian …Osaka, Jepang.Seorang wanita cantik dengan perut buncit menelusuri jalan setapak di Taman Kema Sakuranomiya. Sebuah taman yang ada di Osaka sangat indah dipenuhi dengan bunga Sakura. Sungai yang mengalir di dekat taman itu menyajikan sebuah tempat keindahan yang memukau. Senyuman di wajah cantik wanita itu pun terlukis melihat keindahan suasana di kota Osaka. Begitu teduh dan nyaman. Hingga membuat wanita itu tak henti mengulas senyumannya.“Nyonya Aubree, ini Takoyaki yang Anda inginkan, Nyonya.” Seorang pelayan mendekat pada Aubre seraya membawakan Takoyaki yang dipesan oleh Aubree.“Terima kasih,” jawab Aubree hangat saat menerima Takoyaki pemberian dari sang pelayan.“Sama-sama, Nyonya,” balas sang pelayan dengan sopan.Kini Aubree mulai menikmati Takoyaki yang ada di tangannya seraya menatap keindahan di hadapannya. Terlihat wajah Aubree begitu bahagia kala berada di taman itu. Sesekali Aubree menutup mata menikmati embusan angin yang menerpa wajahnya.
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 83. Welcome to the World Baby Girl

Nathan menatap hangat foto pernikahannya dengan Aubree. Tatapan yang mengisyaratkan memiliki jutaan kerinduan yang mendalam. Perlahan senyuman di wajah Nathan terlukis. Wajah Aubree sangat cantik. Balutan gaun pengantin itu sukses membuat Aubree layaknya ratu. Dulu, Nathan selalu mengabaikan keberadaan Aubree tapi setelah Aubree pergi, dia tahu betapa dirinya membutuhkan Aubree di sisinya. Hidup Nathan layaknya hanya robot yang tak tahu ke mana arah. Kepergian Aubree menyisakan luka begitu dalam di hidup Nathan.Setiap hari Nathan mengunjungi makam Aubree. Tak pernah terlewat satu hari pun. Kini Nathan menyadari betapa bodoh dirinya menyia-nyiakan Aubree. Andai waktu bisa diputar, dia tak akan pernah melakukan hal yang melukai Aubree. Dia akan selalu ada di sisi Aubree menemani istrinya itu sampai kapan pun. Jika Aubree masih ada pasti sekarang dia menemani sang istri yang sebentar lagi akan melahirkan buah cinta mereka.Kylie …Wanita yang dulunya sangat Nathan cintai telah pindah ke
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 84. Similar Face

“Anak Mama yang cantik pintar sekali minum susunya. Lapar ya, Nak?” Aubree mengelus pipi bulat Audie. Senyuman di wajah Aubree terlukis begitu hangat melihat Audie yang menyusu begtitu lahap. Kini usia Audie telah memasuki dua bulan. Tubuh Audie gemuk dan sehat. Setiap hari Aubree begitu menikmati masa-masa dirinya menjadi seorang ibu.Jujur, pernah terbesit dalam benak Aubree akan ketakutannya memiliki seorang anak. Dia takut dirinya tak bisa menjaga anaknya dengan baik. Pun dia takut salah memberikan gizi untuk anaknya. Namun, ternyata apa Aubree mampu menjadi ibu yang sigap untuk Audie. Setiap malam Aubree tidur larut hanya demi Audie. Bahkan Aubree pun meminta dokter anak terbaik untuk memantau dengan baik tumbuh kembang putri kesayangannya.Di Jepang, Aubree hanya hidup sendiri bersama dengan beberapa pelayan. Rumah yang dia pilih pun bukanlah rumah yang terlalu mewah. Rumah yang bisa dikatakan sederhana tapi memiliki taman yang luas. Aubree memang ingin memiliki rumah yang seju
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 85. Similar Face II

Aubree membayar barang-barang belanjaannya ke kasir. Seperti biasa Aubree kerap berbelanja kebutuhan rumahnya sendiri. Jika dulu Aubree sama sekali tak pernah membelanjakan kebutuhan rumah kali ini sangat berbeda. Aubree telah meninggalkan kehidupan lamanya. Sekarang Aubree hanyalah seorang ibu yang menginginkan yang terbaik untuk putrinya.Saat Aubree sudah selesai membayar, dia melangkah keluar supermarket. Beruntung hujan telah reda. Kalau hanya gerimis, Aubree akan berjalan menerobos. Dia lupa membawa payung. Pun tadi Aubree memarkirkan mobilnya cukup jauh. Mau tak mau Aubree harus berjalan kaki menuju parkiran mobil lebih dulu. Andai tadi dia tahu akan turuh hujan, maka Aubree akan bersiap lebih awal menyiapkan payung.Aubree sedikit menundukan kepalanya seraya merapatkan coat di tubuhnya. Lantas Aubree buru-buru menuju parkiran. Namun tiba-tiba …“Aubree.” Suara berat familiar begitu dia kenali memanggil namanya dengan jelas. Refleks, Aubree mengalihkan sedikit pandangannya pada
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 86. Uncontrollable Anger

Suara tangis bayi membuat Aubree yang tertidur pulas langsung terbangun. Aubree mengerjap mata beberapa kali. Saat Aubree sudah membuka mata, dia segera menepuk-nepuk pelan bokong Audie. Putri kecilnya itu menangis di tengah malam. Namun, alih-alih tidur kembali malah Audie menangis semakin keras. Aubree segera bangun sambil menggendong bayi mungilnya. Pun Aubree menyusui Audie. Dan sayangnya Audie tetap tidak menghentikan tangisnya. Audie menangis semakin keras. Membuat Aubree kebingungan. Tak biasanya Audie rewel seperti ini.“Sayang … kau kenapa, Nak?” Aubree cemas. Wanita itu memeriksa bokong putri kecilnya namun bersih tak ada tanda kalau putrinya buang air kecil.“Nyonya? Apa Anda butuh bantuan?” Pengasuh segera datang kala mendengar tangis Aubree.“Tidak usah. Biar aku sendiri saja,” jawab Aubree pelan.“Baik, Nyonya.” Sang pengasuh pamit undur diri dari hadapan Aubree.Aubree menimang pelan tubuh Audie. Namun tangis Audie semakin keras. Refleks, Aubree berjalan- jalan di dala
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 87. Uncontrollable Anger II

“Nathan hentikan!”Aubree berteriak keras kala Nathan menghajar Joseph tanpa ampun. Ya, Aubree melepas topeng kepura-puraannya yang seolah tak mengenali Nathan. Dalam situasi seperti ini, Aubree pun dilanda kepanikan serta kecemasan yang hebat. Ditambah Nathan membabi-buta memukuli Joseph. Pun Joseph tak tinggal diam. Joseph yang tadinya tidak membalas, ahkhirnya mulai membalas Nathan. Kedua pria itu berkelahi sengit. Saling memukul. Keduanya sulit dikalahkan karena mereka memiliki tenaga yang sama. Tinggi badan mereka pun sama. Tubuh yang sama-sama gagah. Itu yang membuat perkelahian mereka tak bisa dihentikan. “Nathan, berhentiii!! Kau bisa membunuh adikmu sendiri!”Aubree berteriak semakin keras begitu menggelegar dan sukses menghentikan perkelahian itu. Napas Aubree memburu. Emosinya meluap dan tidak lagi bisa menahan dirinya. Baik Nathan dan Joseph sama-sama melangkah mundur. Wajah kedua pria itu babak belur. Terutama Joseph yang luka wajahnya jauh lebih parah. Bukan Joseph tak
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 88. She’s Audie Nathalie. R. Afford

“Nyonya Aubree, putri Anda demam tinggi.”Suara pelayan berseru panik dan cemas sontak membuat Aubree terkejut. Aubree langsung mengambil alih Audie. Tangis putri kecilnya itu semakin keras. Membuat Aubree semakin panik. Joseph yang ada di sana pun segera menghubungi dokter. Sedangkan Nathan? Pria itu masih membeku diam di tempat. Otak Nathan blank seketika, ditambah tangis bayi semakin keras itu membuat kaki Nathan seperti jelly yang tak bisa berdiri tegak. Hingga ketika dokter sudah datang Aubree segera masuk ke dalam rumah bersama dengan Joseph. Pun Nathan mengikuti meski langkah kaki Nathan begitu berat. Otak Nathan seolah tak lagi berfungsi. Napas Nathan memberat bahkan sesak. Detik itu juga ingatan Nathan tergali satu tahun lalu di mana dokter mengatakan Aubree sedang mengandung. Membayangkan itu membuat Nathan tak bisa lagi mengeluarkan sebuah kata.‘Apa mungkin dia putriku?’ batin Nathan resah. Saat dokter tengah memeriksa Audie, tak ada satu pun percakapan terjalin. Josep
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 89. Aubree’s Refusal

“Maafkan aku, Aubree. Berikan aku satu kali kesempatan untuk memperbaiki semuanya.”Aubree terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Nathan. Hatinya nyaris melemah tapi mati-matian Aubree berusaha menguatkan dirinya. Dia tak ingin menjadi wanita lemah seperti dulu. Sudah cukup dirinya memiliki obsesi pada Nathan yang membuat kewarasan di otaknya hilang. Tidak. Aubree tak akan lagi membiarkan dirinya menjadi wanita bodoh. Mencintai pria yang tak menginginkan kita adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini.“Nathan.” Aubree menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskan perlahan. “Tidak perlu ada yang diperbaiki. Kita sudah ada di tempat yang semestinya. Aku dan Audie sudah bahagia, Nathan. Aku mohon jangan lagi mengusik itu. Kau bisa mencari kebahagiaanmu sendiri.”“Aubree, apa kau tidak lihat? Putri kita masih sangat kecil. Putri kita membutuhkan keluarga yang utuh. Demi Tuhan aku mengakui kesalahanku, Aubree. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku menyadari wanita yang sejak dulu aku
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 90. Audie Needs Her Daddy

Malam kian larut. Aubree baru saja berhasil menidurkan Audie yang sejak tadi tidak henti menangis. Tak biasanya Audie begitu rewel. Bahkan Aubree pun sempat kesulitan menidurkan Aubree. Jika biasanya Audie akan tenang jika sudah meminum susu, kali ini berbeda; Audie selalu menangis bahkan setelah selesai minum susu pun, putri kecilnya akan tetap rewel. Seharian ini Audie tidak bisa dibaringkan di ranjang. Aubree harus menggendong Audie agar putrinya itu tidak terus menangis. Ya, baru kali ini Aubree sedikit kewalahan. Pun tadi dikala Audie digendong pengasuh, putrinya itu malah menangis semaki keras.Aubree yang masih belum bisa tidur, memilih melangkah menuju balkon kamar. Wanita itu ingin menikmati cuaca malam yang cerah itu. Pertemuannya tadi pagi dengan Nathan membuat hati Aubree sesak. Tak pernah dia sangka, Nathan sampai mencari tahu keberadaan rumahnya. Sungguh, Aubree tak mengerti akan takdir yang kembali mempertemukannya dengan Nathan.Di balkon, Aubree menarik napas dalam-da
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status