Mobil Nathan mulai memasuki gedung parkir apartemen di mana unit penthouse-nya berada. Kemudian, dia melangkah memasuki lobby apartemen dengan raut wajah yang menunjukan jelas rasa cemas. Dalam hati, Nathan berharap Aubree masih tidur. Sungguh, Nathan benar-benar merasa di posisi bersalah. Dia tak pernah berniat untuk melukai Aubree. Namun sekarang? Lagi dan lagi Nathan merasa kalau dirinya telah melukai Aubree. Kini Nathan memasuki penthouse miliknya. Dia hendak segera menuju kamar. Akan tetapi tiba-tiba seorang pelayan berlari menghampiri Nathan dengan begitu terburu-buru dan wajah yang panik.“Tuan,” seru sang pelayan.“Ada apa?” tanya Nathan seraya menatap dingin dan tersirat menuntut sang pelayan untuk segera menjawabnya.Sang pelayan menelan salivanya susah payah. Tampak kecemasan dan ketakutan melandanya. “T-Tuan, tadi Nyonya Aubree penyakitnya kambuh. Nyonya berteriak teriak seperti orang ketakutan dan marah. Tapi saya sudah menghubungi dokter, Tuan. Tadi dokter juga sudah m
Last Updated : 2024-03-24 Read more