Beranda / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Bab 64. Feeling Guilty

Share

Bab 64. Feeling Guilty

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 20:51:49

Sudah satu minggu Aubree berada di rumah sakit. Kondisi kesehatan Aubree mulai berangsur-angsur membaik. Tentu semua karena Nathan yang selalu setia di sisinya. Selama satu minggu ini Nathan menyerahkan semua pekerjaannya pada Cedric—asistennya. Nathan fokus pada pemulihan Aubree. Bagi Nathan saat ini kesehatan Aubree jauh lebih penting dari apa pun.

Terakhir, psikiater yang menangani Aubree mengatakan pada Nathan kalau sekarang suasana hati Aubree stabil. Pun sang psikiater mengingatkan Nathan untuk tidak membahas apa yang menjadi masa lalu atau hal-hal yang telah lewat. Semua itu guna agar Aubree fokus pada apa yang ada di depan.

Satu minggu ini, Nathan lebih sangat dekat dengan Aubree. Mereka sering menghabiskan menonton film bersama. Makan bersama. Dan masih banyak hal lainnya. Tentu semua itu telah memperbaiki kondisi mood Aubree secara perlahan. Tak ada masalah yang Nathan bahas. Nathan selalu menghindari hal-hal yang menjadi sumbu masalah di antara mereka.

Sekitar dua hari lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nathan & Aubree   Bab 65. Bleeding?

    “Nathan, besok apa kau akan bekerja?”Suara Aubree bertanya seraya mendongakan kepalanya dari dalam pelukan Nathan. Kini Aubree dan Nathan tengah membaringkan tubuh mereka di ranjang. Waktu masih pukul sembilan malam. Baik Aubree dan Nathan masih belum ingin tidur. Mereka sejak tadi mengobrol dan menghabisi waktu bersama.“Besok kemungkinan aku akan bekerja dari rumah. Lusa aku baru akan ke kantor.”Nathan membelai pipi Aubree dengan lembut. Memberikan kecupan di bibir Aubree. Pun Aubree memejamkan matanya menikmati bibir Nathan yang berada di atas bibirnya.“Aubree,” panggil Nathan pelan dan hangat.“Hm?” jawab Aubree seraya menatap Nathan.“Aku minta kau jangan ke kantor dulu. Aku ingin kau lebih banyak beristirahat. Biarkan Elida yang mengerjakan pekerjaanmu.” Nathan berucap dengan nada pelan tapi tersirat tegas. Tentu Nathan belum mengizinkan Aubree mengurus pekerjaannya. Bukan tanpa alasan tapi Nathan ingin Aubree benar-benar pulih.Aubree menghela napas dalam. “Aku bosan di ruma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 66. Honesty is Important

    Nathan menginjak pedal gas, guna menambah laju mobilnya. Malam kian larut. Lampu jalanan serta lampu mobil membantu mobil Nathan yang sedang melaju di tengah malam kota Manhattan. Cuaca malam itu sangat cerah. Namun tidak dengan wajah Nathan. Terlihat jelas raut wajah kepanikan di wajah Nathan. Bahkan jelas Nathan menunjukan kegelisahan di wajahnya. Debar jantung pria itu berpacu keras. Benak Nathan hanya memikirkan tentang Kylie. Ada rasa penyesalan dalam diri Nathan karena menonaktifkan ponselnya. Harusnya Nathan ingat kalau Kylie tidak mungkin menghubunginya jika tidak ada hal yang penting. Nathan mengembuskan napas panjang. Ingatan Nathan baru mengingat kalau dia meninggalkan penthouse begitu saja tanpa meninggalkan pesan pada pelayan. Rasa panik sampai membuatnya lupa. Nathan yakin pasti Aubree akan mencarinya. Shit! Nathan mengumpati kecerobohannya. Harusnya dia meninggalkan pesan pada pelayan agar Aubree tidak cemas padanya. Sejenak, Nathan memikirkan solusi yang paling tepat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 67. DNA Test Result

    Nathan menatap Kylie yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Lepas dari rasa cintanya yang dalam pada Kylie, Nathan merasa iba akan masalah yang terjadi di hidup Kylie. Nathan pikir Kylie telah hidup bahagia dengan suaminya. Tapi ternyata apa yang Nathan pikirkan semuanya salah. Hidup Kylie bahkan sangat menderita. Wanita itu menunjukan banyak senyuman di wajahnya di hadapan publik tapi kenyataan tak sesuai dengan apa yang terjadi.“Kau masih di sini?” Anders melangkah menghampiri Nathan yang berada didekat ranjang Kylie.Nathan melirik Anders tajam kala Anders menyapa dirinya. Aura wajah Nathan begitu dingin. Sorot matanya menatap Anders dengan tatapan tak suka dan terselimuti kebencian. Sedangkan Anders menanggapi tatapan tajam Nathan dengan santai. Tanpa ditanya, Anders tahu kalau Nathan masih menaruh hati pada Kylie.“Aku mengakui ini semua kesalahanku.” Anders mulai mengeluarkan suara. Nadanya terdengar begitu bersalah. “Tapi ini semua di luar apa yang aku rencanakan. Aku ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 68. Nathan's Request

    Mobil Nathan mulai memasuki gedung parkir apartemen di mana unit penthouse-nya berada. Kemudian, dia melangkah memasuki lobby apartemen dengan raut wajah yang menunjukan jelas rasa cemas. Dalam hati, Nathan berharap Aubree masih tidur. Sungguh, Nathan benar-benar merasa di posisi bersalah. Dia tak pernah berniat untuk melukai Aubree. Namun sekarang? Lagi dan lagi Nathan merasa kalau dirinya telah melukai Aubree. Kini Nathan memasuki penthouse miliknya. Dia hendak segera menuju kamar. Akan tetapi tiba-tiba seorang pelayan berlari menghampiri Nathan dengan begitu terburu-buru dan wajah yang panik.“Tuan,” seru sang pelayan.“Ada apa?” tanya Nathan seraya menatap dingin dan tersirat menuntut sang pelayan untuk segera menjawabnya.Sang pelayan menelan salivanya susah payah. Tampak kecemasan dan ketakutan melandanya. “T-Tuan, tadi Nyonya Aubree penyakitnya kambuh. Nyonya berteriak teriak seperti orang ketakutan dan marah. Tapi saya sudah menghubungi dokter, Tuan. Tadi dokter juga sudah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 69. Aubree's Anxiety

    Nathan duduk di kursi kebesarannya seraya menatap lurus ke depan dengan pikiran yang menerawang. Dalam benak Nathan memikirkan tentang kondisi kesehatan Aubree. Jujur, Nathan merasa bersalah karena membohongi Aubree. Padahal kemarin Nathan sudah ingin mengatakan yang sebenarnya pada Aubree. Akan tetapi semua harus Nathan tunda karena kesehatan Aubree drop. Andai saja kesehatan Aubree tidak drop maka Nathan akan menceritakan semuanya tentang Kylie. Pun Nathan tak betah dibayang-bayangi rasa bersalah karena telah membongi Aubree. Nathan mengembuskan napas panjang. Lantas pria itu mengambil wine yang ada di hadapannya, dan disesapnya perlahan. Sepasang iris mata cokelat Nathan jelas menunjukan begitu banyak yang dipikirkan oleh pria itu.Suara ketukan pintu sukses membuyarkan lamunan Nathan. Refleks, Nathan mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dan langsung menginterupsi orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk.“Tuan Nathan,” sapa Cedric—asisten Nathan seraya melangkah mendekat pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 70. You're the Only One that I Want

    Aubree meminum obatnya yang diberikan oleh sang dokter. Lantas wanita itu duduk di sofa kamarnya dengan wajah muram dan sorot mata lurus ke depan dengan pikiran menerawang. Sekitar lima belas menit lalu, Hazel—adik iparnya baru saja pulang. Sejak tadi pikiran dan hati Aubree menjadi tidak tenang.Perkataan Hazel yang mengatakan Kylie berada di rumah sakit membuat dada Aubree bergemuruh. Aubree yakin kalau Nathan tidak mungkin menutupi sesuatu darinya. Tidak. Pasti kemarin yang Nathan temui memang teman sekolahnya. Bukan Kylie. Kalau pun Nathan ingin menemui Kylie pasti Nathan mengatakan padanya.Namun, hal yang Aubree pikirkan adalah mampukah dia memberi izin pada Nathan kalau suatu saat Nathan ingin bertemu dengan Kylie? Aubree menggelengkan kepalanya tegas. Dia tahu dirinya pasti Aubree tidak akan mampu. Jelas Aubree mengenal dirinya sendiri. Kecemburuannya tak bisa terkendali. Amarahnya tak terkontrol.Tampak Aubree menjadi gelisah, cemas, dan takut. Tiga rasa itu telah melebur men

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 71. Bianca’s Arrival

    ByurrrrrAubree melompat ke kolam renang. Wanita itu berenang seraya menikmati cuaca pagi yang cerah. Tinggal di penthouse memang memiliki feel yang berbeda. Berenang sambil menikmati gedung pencakar langit Manhattan sangatlah menyejukan hati. Dulu, Aubree kurang menyukai tinggal di penthouse karena dia ingin tinggal di istana megah. Padahal kalau hati kacau dan pikiran tidak tenang, tinggal di penthouse cukup menyenangkan. Seperti saat ini, kala pagi menyapa Aubree sudah berenang sembari menikmati keindahan gedung-gedung pencakar langit di kota Manhattan.“Nyonya Aubree, ini jus Anda, Nyonya.” Sang pelayan memanggil Aubree pelan dan sopan.Aubree muncul di permukaan. Lantas wanita itu naik ke tepi kolam. Sang pelayan dengan cepat memberikan bathrobe pada Aubree. Pun Aubree menerima bathrobe sekaligus memakainya.“Ini jus mangga yang Anda minta, Nyonya.” Pelayan memberikan jus mangga pada Aubree.“Terima kasih,” jawab Aubree datar. Kemudian, dia menerima jus mangga pemberian dari pela

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Nathan & Aubree   Bab 72. Aubree's suspicions

    Waktu menunjukan pukul sembilan malam. Aubree mematut cermin seraya menyisir rambutnya. Wajah wanita itu begitu muram dan seperti tak bersemangat. Sejak kedatangan ibu mertuanya tadi pagi, Aubree seperti merasakan sesuatu di hatinya. Tepatnya dikala Bianca—ibu mertuanya menanyakan tentang Kylie. Hati Aubree bergemuruh. Rasa takut dan cemas menelusup dalam dirinya. Hal yang membuat Aubree curiga adalah cara Nathan menjawab pertanyaan dari ibu mertuanya. Jujur, setiap kali ada yang menyebut nama Kylie selalu membuat Aubree merasa cemas dan takut. Benak Aubree memikirkan Nathan yang masih mencintai Kylie. Selama ini memang Aubree tak mempermasalahkan Nathan yang masih mencintai Kylie. Bagi Aubree, cukup Nathan hanya miliknya saja sudah membuat hatinya sangat bahagia.Obsesi. Aubree sangat tahu dirinya begitu mencintai bahkan terobsesi pada Nathan. Pernah Aubree berusaha bersikap tenang tapi nyatanya tetap tidak bisa. Aubree akan tetap memiliki rasa cemas. Jika semua orang mendengar pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Nathan & Aubree   Bab 138. Ending Scene (TAMAT)

    Rockefeller Centre, Rockefeller Plaza, New York, USA.“Daddy … Mommy …” Audie, Nick, Niguel melambaikan tangan mereka ke arah Nathan dan Aubree yang tengah duduk menunggu mereka yang tengah bermain ice skating. Tampak senyuman di wajah Nathan dan Aubree begitu hangat melihat anak-anak mereka yang riang gembira kala bermain ice skating.Ya, Nathan membawa istri dan anaknya ke Rockefeller Centre. Tak tanggung-tanggung, Nathan sampai menyewa tempat ini satu hari hanya khusus menjadi tempat bermain ketiga anaknya. Biasanya weekend tempat ini akan ramai, Nathan tak mau ambil resiko sampai terjadi sesuatu pada ketiga anaknya. “Sayang, hati-hati bermain ice skating-nya.” Aubree berseru mengingatkan ketiga anak-anaknya. Meskipun sudah ada empat penjaga yang siaga menjaga Audie, Nick, dan Niguel tetap saja Aubree mencemaskan anak-anaknya.“Sayang, kau tenang saja, Audie, Nick, dan Niguel sudah hebat bermain ice skating. Lihatlah putri kita bahkan sampai menari. Lagi pula ada penjaga yang men

  • Nathan & Aubree   Bab 137. Extra Part III

    Pertengkaran Aubree dan Nathan berakhir manis dengan cara yang kerap mereka lakukan. Cara di mana memperkuat hubungan dua insan yang saling mencintai itu. Well, ini memang bukan pertama kali Nathan menjadi pria yang pencemburu. Bisa dikatakan semakin lama usia pernikahan Aubree dan Nathan, maka semakin menjadi kecemburuan Nathan. Seperti contoh, ada pria yang tidak sengaja melihat Aubree saja, Nathan sudah memberikan tatapan permusuhan pada pria tersebut. Andai kala itu Aubree tak buru-buru membawa Nathan pergi, sudah pasti Nathan akan mengajak ribut pria yang menatap dirinya.Jujur, Aubree pun terkadang jengah akan sifat berlebihan sang suami. Tapi anggaplah impian Aubree dulu telah terkabul. Aubree tak mungkin lupa dikala dirinya ingin sekali mendapatkan perhatian dari Nathan. Buah kesabaran Aubree memang manis. Terbukti Nathan sekarang bukan hanya memberikan perhatian penuh, tapi juga sangat overprotective.Ya, Aubree tak mengira rumah tangganya dengan Nathan sudah lebih dari empat

  • Nathan & Aubree   Bab 136. Extra Part II

    Aubree duduk di sofa seraya membaca majalah yang baru saja diantar oleh pelayan. Baru saja Nathan berangkat ke kantor. Sedangkan Audie, Nick, dan Niguel tengah berada di rumah ibunya. Bisa dikatakan Audie, Nick, dan Niguel memang kerap menginap di rumah kakek dan nenek mereka. Well, tentu saja Aubree dan Nathan tak melarang. Mereka pun senang karena anak-anak mereka sangat dekat dengan keluarga.Ngomong-ngomong, Aubree sudah sangat jarang datang ke kantor. Aubree sekarang hanya memeriksa pekerjaan dari rumah saja. Aubree menyerahkan pada asistennya untuk memimpin perusahaan. Ya, sejak di mana Aubree melahirkan Nick dan Niguel, Nathan memang kerap meminta Aubree fokus mendidik anak-anak mereka. Nathan tidak melarang Aubree untuk bekerja, hanya saja Nathan ingin Aubree memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus anak-anak.“Nyonya Aubree.” Pelayan melangkah menghampiri Aubree yang tengah bersantai.“Hm? Ada apa?” Aubree mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan.“Nyonya, maaf mengga

  • Nathan & Aubree   Bab 135. Extra Part

    Tiga tahun berlalu … Alunan musik piano indah dan merdu memenuhi panggung megah. Tampak sosok gadis kecil yang sangat cantik tengah bermain piano. Tubuhnya mungil dengan pipi tembam. Rambut pirang indahnya dikuncir kuda. Dari kejauhan saja bisa dilihat gadis kecil itu memiliki paras yang luas biasa cantik. Keahliannya pun mengipnotis seluruh tamu undangan di sana.Nathalie. Audie. R. Afford—gadis kecil yang berusia 4 tahun itu tengah bermain piano di panggung megah ditonton oleh ribuan tamu undangan. Semua orang di sana begitu kagum pada sosok gadis kecil yang sangat cantik itu. Alunan musik piano sangat lembut dan terdengar indah.“Go, Sweetheart.” Aubree bertepuk tangan bangga melihat putri kecilnya berada di panggung megah. Mata Aubree sampai berkaca-kaca penuh haru. Impiannya dulu menjadi seorang pianis diwujudkan oleh putri kecilnya. Di usia yang masih kecil, Audie mampu berada di panggung megah untuk pentas bersama dengan para pianis senior.Di tempat megah pementasan para pian

  • Nathan & Aubree   Bab 134. Perfect Ending

    Beberapa bulan kemudian …Kandungan Aubree memasuki minggu ketiga puluh. Kehamilan kedua Aubree ini sukses membuat berat badan Aubree bertambah hingga lebih dari 20 kg. Lengan, paha, betis, pipi, semua membengkak. Aubree sampai-sampai jengkel melihat ke cermin, tak ada satu pun yang kurus pada tubuhnya selain kelingkingnya.Ya, wajar saja kalau kehamilan kedua ini berat badan Aubree naik drastis lebih dari kehamilan pertama, pasalnya kali ini Aubree mengandung bayi kembar. Keinginan Delina—ibunya telah terjuwud. Sudah sejak di mana Aubree mengandung, Delina sudah memiliki pengharapan Aubree mengandung bayi kembar. Akan tetapi kehamilan kedua Aubree ini bukanlah kembar tiga atau empat yang Delina inginkan. Kehamilan kedua Aubree ini kembar dua namun tentu Aubree sangatlah bersyukur. Hanya saja, hingga detik ini memang Aubree dan Nathan memutuskan untuk tidak menanyakan pada dokter jenis kelamin bayi kembar mereka. Pasalnya, baik Aubree dan Nathan ingin menjadikan hal ni kejutan untuk

  • Nathan & Aubree   Bab 133. A Family Gathering

    Para pelayan mondar-mandir menyajikan makanan ke atas meja makan. Tak hanya makanan saja, tapi juga minuman tengah pelayan siapkan. Mulai dari apple juice, orange juice, hingga minuman beralkohol. Hari ini adalah hari di mana Nathan dan Aubree akan kedatangan tamu seluruh keluarga mereka. Rencananya hari ini mereka semua akan makan siang bersama. Tentu ini adalah rencana Bianca. Bianca ingin merayakan kehamilan kedua Aubree. Itu kenapa seluruh keluarga wajib hadir.“Nyonya Aubree, apa Anda ingin ada menu ayam untuk makan siang nanti?” tanya sang pelayan pada Auberr yang tengah menggendong Audie.“Hm, boleh. Siapkan saja. Jangan hanya daging. Oh, ya, siapkan seafood juga,” jawab Aubree hangat dengan senyuman di wajahnya.“Baik, Nyonya.” Pelayan itu kembali menyiapkan bahan-bahan makanan.Suara tangis Audie terdengar. Refleks, Aubree langsung menimang-nimang putri kecilnya yang tiba-tiba menangis. Namun, sayangnya tangis Audie tak kunjung reda. Padahal Aubree baru saja menyusui putri ke

  • Nathan & Aubree   Bab 132. Falling For You

    Berita tentang kehamilan Aubree telah tersebar luas. Media pun sampai memberitakan kehamilan Aubree. Kabar tentang kehamilan Aubree memang menggemparkan publik. Pasalnya terakhir publik tahu Aubree telah tiada. Namun, tentu Nathan segera membereskan berita-berita tentang kematian Aubree. Nathan meminta asistennya untuk memberikan keterangan bahwa apa yang terjadi di antara dirinya dan Aubree karena kesalahnnya. Nathan meminta publik untuk tidak lagi mengungkit apa yang telah menjadi masa lalu.Jujur, Aubree merasa tidak enak karena media hehoh akan tentang kematian palsunya. Bahkan Aubree sampai menonktifkan sosial medianya. Sebelumnya, Aubree memang pernah mengaktifkan sosial medianya ketika pertama kali kembali ke New York. Pasalnya, Aubree memposting moment-moment indah dengan suami dan anaknya selama berlibur di Spanyol. Tapi tak lagi sekarang. Berita tentang kematian palsunya cukup heboh membuat Aubree beristirahat dari sosial media. Bukan tanpa alasan tapi Aubree takut membaca k

  • Nathan & Aubree   Bab 131. Pregnant?

    Tanpa terasa sudah dua minggu Nathan dan Aubree berada di Spanyol. Madrid dan Barcelona adalah dua kota di Spanyol yang dikunjungi oleh Nathan dan Aubree. Ya, bulan madu mereka sangat indah ditambah di tengah-tengah mereka ada Audie—putri kecil mereka yang sangat cantik dan menggemaskan. Audie benar-benar memiliki wajah perpaduan antara Nathan dan Aubree. Bayi perempuan kecil mungil itu sangatlah lucu. Ditambah Audie sangat pencemburu kalau melihat Nathan dan Aubree berciuman.Selama di Spanyol, Nathan selalu membawa Aubree menuju tempat-tempat yang indah dan romantis. Nathan benar-benar ingin membahagiakan Aubree dan Audie. Lebih dari satu tahun Nathan menikahi Aubree belum pernah Nathan membawa Aubree ke tempat yang indah. Terakhir kali Nathan membawa Aubree hanya liburan dalam kota—dan moment itu juga yang membuat Nathan dan Aubree mendapatkan badai masalah di rumah tangga mereka.Namun, semua masalah yang dulunya menyisakan luka dalam untuk Aubree mulai terkikis seiring berjalanny

  • Nathan & Aubree   Bab 130. The Most Beautiful Gift

    Aubree tak menyangka Nathan sekarang sangat berbeda dengan Nathan yang dulu. Sifat Nathan yang dulu cenderung tak peduli. Kalaupun melarang Aubree maka tak akan sampai semurka sekarang. Sungguh, Aubree tak menyangka kalau Nathan sudah marah sangatlah menyeramkan. Padahal Adam adalah mantan kekasih Aubree sudah lama. Tapi Aubree tak mengerti kenapa bisa Nathan semurka itu.Tadi malam, tak lagi bisa terhitung berapa kali Aubree melakukan pergulatan panas dengan Nathan. Bahkan, Nathan baru membiarkan Aubree tidur pada pukul empat pagi. Andai saja, Aubree tak terkulai lemah sudah pasti Nathan akan tetap menyentuhnya lagi dan lagi.Meski Aubree sempat kesal akan sifat cemburu Nathan, tapi Aubree tetap bersyukur karena Nathan sekarang begitu mencintainya. Walau harus Aubree akui sifat Nathan sangat berlebihan. Seperti contoh ada pria yang mentap Aubree saja, Nathan langsung marah tidak jelas. Dan sekarang setelah pertengkaran manis tadi malam, Aubree akan pergi jalan-jalan dengan suami d

DMCA.com Protection Status