Beranda / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Nathan & Aubree: Bab 101 - Bab 110

138 Bab

Bab 101. You’re the Only One I love

Kilat petir membelah langit, cahaya petir itu begitu berkilau. Namun, hanya kilat yang muncul. Hujan masih belum turun membasahi bumi. Awan-awan gelap telah berkumpul di langit menutupi bulan dan bintang. Tampak Nathan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Beberapa kali Nathan kehilangan sinyal di ponselnya. Membuat pria itu sedikit kesulitan melacak titik GPS ponsel Aubree. Suara gelegar petir begitu keras terdengar. Sontak Nathan menjadi semakin cemas. Nathan mengumpat kala kesulitan mencari nama jalan di Osaka. Nathan mengingat titik terakhir keberadaan Aubree. Namun, selama di Osaka Nathan selalu mengandalkan maps sebagai petunjuk jalan. Dan sekarang malah sinyal tidak bagus karena cuaca yang tak mendukung.Nathan menepikan sebentar mobilnya. Pria itu mengambil laptop yang ada di kursi belakang mobil. Lantas Nathan segera mengontak atik laptop-nya membuka salah satu aplikasi yang khusus Nathan buat jika mengalami gangguan sinyal.Detik demi detik … menit demi menit waktu be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 102. Irresistible Touch

“You’re the only one I love, Aubree.”Nathan berbisik tepat di depan bibir Aubree. Pria itu memeluk pinggang Aubree dengan begitu erat. Seolah tak membiarkan Aubree untuk pergi jauh darinya.Mata Aubree menatap nanar Nathan. Kata-kata cinta Nathan seakan membuat dirinya menyejuk namun sekaligus meninggalkan sayatan luka yang dalam. Aubree menjauh dari Nathan dan mendorong tubuh Nathan. Namun lagi dan lagi Nathan memeluk erat Aubree.“Kau bohong. Kau tidak mungkin mencintaiku. Yang kau cintai hanya Kylie! Bukan aku! Audie bisa ada karena diimajinasimu membayangkan aku adalah Kylie! Kalau kau tidak mengimajinasikan Kylie, Audie tidak akan pernah ada. Kau tidak akan pernah mau menyentuhku!” isak Aubree dengan air mata mendera kala mendengar ungkapan cinta Nathan. Ingatan Aubree mengingat masa lalunya. Tak ada yang bisa digambarkan selain kesesakan di masa lalunya.Nathan terdiam mendengar luapan emosi Aubree. Hati Nathan benar-benar tersayat kala mengingat kejadian di masa lalu—kejadian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 103. Irresistible Touch II

Nathan mengisap rokok kuat dan mengembuskan asapnya ke udara. Pria itu berdiri di balkon kamar hotel seraya menatap langit malam. Hujan telah reda. Namun meski hujan sudah reda langit masih terlihat mendung. Bulan dan bintang tertutupi oleh awan gelap. Pun angin berembus cukup kencang. Nampaknya hujan menunjukan akan kembali turun.Nathan menyesap wine yang ada di tangannya. Pandangannya lurus ke depan dan pikiran yang menerawang. Perlahan senyuman di wajah Nathan terlukis mengingat kejadian tadi—kejadian di mana dirinya kembali menyentuh Aubree. Tak pernah Nathan sangka akan ada lagi moment indah ini. Sungguh, Nathan bersyukur Aubree masih ada di dunia ini. Setidaknya Nathan sekarang memiliki alasan untuk tetap hidup.Dulu, disaat Nathan pikir Aubree telah tiada, berkali-kali Nathan berharap kalau dirinya pun tak lagi ada di dunia ini. Kehilangan Aubree adalah hal yang terberat bahkan titik terendah dalam hidupnya—yang bahkan membuat Nathan tak mampu menjalani hidupnya lagi. Namun, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 104. Aubree's Fear

“Nathan, tadi benar, kan kalau putri kita tidak rewel?” Suara Aubree terdengar begitu cemas dan khawatir seraya menatap Nathan yang tengah melajukan mobil. Ya, kini Aubree dan Nathan tengah berada di dalam mobil. Mereka harus kembali ke rumah karena sudah satu harian mereka meninggalkan Audie. Dan tepatnya sekitar sepuluh menit lalu, Nathan baru saja menghubungi pengasuh Audie. Beruntung pengasuh itu mengatakan Audie sejak tadi malam tidak rewel. Stock ASI Aubree cukup banyak di kulkas. Jadi kalau Audie lapar, pengasuh tinggal memberikan ASI.“Iya, Aubree tenanglah. Putri kita tidak rewel. Audie tahu kita butuh waktu berdua.” Nathan mengelus pipi Aubree menenangkan istrinya itu. “Jangan khawatir. Putri kita baik-baik saja, Sayang.”Aubree mengembuskan napas panjang mendengar ucapan Nathan. Paling tidak hati Aubree kini mulai menjadi sedikit tenang. Sungguh, ini pertama kalinya Aubree meninggalkan Audie satu malam. Jelas saja itu membuat Aubree cemas. Pasalnya putri kecilnya itu masih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 105. A Secret Revealed

“Audie sangat cantik.” Nathan tersenyum melihat Audie yang tertidur pulas di gendongannya. Audie sudah tak lagi rewel. Nathan berhasil membuat Audie tidur pulas. Tatapan Nathan sejak tadi menatap hangat dan lembut putri kecilnya itu. Rambutnya pirang persis seperti Aubree. Hidung mancung mungil. Bibir merah muda mungil dan ranum. Pipi bulat layaknya tomat. Dikala putrinya itu membuka mata; maka yang Nathan lihat adalah keindahan manik mata hijau layaknya batu zambrud.“Wajah Audie sangat mirip sepertimu saat kau bayi. Dulu aku pernah dikirimkan Joseph fotomu masa kecilmu. Mirip sekali seperti Audie. Hanya saja Audie versi bayi perempuan yang cantik,” ujar Aubree seraya mengelus pipi bulat Audie. Senyuman di wajah Nathan kembali terlukis mendengar apa yang diucapkan oleh Aubree. Pria itu mencium seluruh wajah Audie. Aroma parfume bayi milik putri kecilnya itu sangat Nathan sukai. Ya, menjadi seorang ayah adalah hal terindah dalam hidup Nathan. Tak pernah Nathan sangka akan mendapatka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 106. A Secret Revealed II

“Tuan Justin, wanita yang saya tunjukan tempo hari adalah Nyonya Aubree, Tuan. Nyonya Aubree masih hidup. Beliau sekarang menetap tinggal di Osaka bersama dengan putrinya.”Raut wajah Justin berubah mendengar apa yang diucapkan oleh Peter. Sepasang iris mata cokelat Justin menatap lekat Peter dengan makna tersirat mendesak asistennya itu menjelaskan secara detail. Otak Justin tiba-tiba saja blank. Rasanya Justin yakin kalau apa yang dia dengar ini adalah salah. Akan tetapi ucapan Peter sangat jelas. Pendengaran Justin masih sangat bagus. Pria itu tidak mungkin sampai salah mendengar.“Jangan main-main dengan ucapanmu, Peter! Cepat katakan padaku siapa wanita yang mirip dengan Aubree itu!” seru Justin meninggikan suaranya. Emosi Justin memuncak dan tersulut. Pria itu memiliki keyakinan kalau ucapan Peter berasa dari sumber yang salah. Bagaimana bisa Aubree masih hidup. Bahkan sampai memiliki putri. Itu hal yang mustahil!Peter mengembuskan napas pelan. Sebelumnya Peter sudah menduga ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 107. Birth Control Pills?

“Nyonya Aubree, hari ini saya ingin ke supermarket Nyonya. Apa ada yang ingin Anda titip?”Suara sang pelayan bertanya pada Aubree yang tengah sibuk membaca majalah. Refleks, Aubree pun mengalihkan pandangannya menatap pelayan itu“Kau ingin pergi ke supermarket? Apa bahan-bahan makanan sudah habis?” ulang Aubree memastikan. Seingatnya saat dirinya berbelanja banyak bersama dengan Nathan.“Bahan-bahan makanan masih banyak, Nyonya. Tapi ada bumbu yang habis dan harus saya beli,” jawab sang pelayan dengan sopan.“Ah, begitu.” Aubree mengangguk-anggukan kepalanya paham. Aubree baru ingat kalau dia tak membelanjakan bumbu-bumbu dapur. Saat di supermarket bersama dengan Nathan; Aubree hanya membeli bahan-bahan makanan mentah serta cemilan dan juga buah. Aubree lupa membelanjakan bumbu-bumbu dapur. Padahal itu penting.“Apa ada yang Anda ingin titip, Nyonya? Mungkin buah atau snack?” tanya pelayan itu lagi memastikan sebelum pelayan itu berangkat ke supermarket.Aubree terdiam beberapa deti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 108. Jealous of Love

“Nathan, lusa aku akan mengundang Joseph makan malam di rumah. Aku akan memasak. Kau dilarang untuk marah ataupun bertengkar dengan Joseph. Aku sudah meminta izin lebih dulu padamu, Nathan.”Aubree melangkah mendekat pada Nathan yang tengah duduk di sofa seraya berkutat pada iPad di tangannya. Aubree baru saja kembali ke kamar karena tadi sebelumnya Aubree menemani Audie jalan-jalan di taman sebentar. Detik selanjutnya dikala Aubree telah tiba di depan Nathan; dia langsung duduk tepat di samping sang suami yang masih sibuk pada iPad-nya.“Untuk apa kau mengundang adikku itu?” Nathan menghentikan pekerjaannya. Raut wajah pria itu terlihat tak suka kala Aubree menyebut nama ‘Joseph’, tak dipungkiri emosi dalam diri Nathan seakan meledak setiap kali bertemu dengan adiknya. Bahkan Nathan pun masih enggan untuk berbicara. Bukan membenci tapi Nathan hanya ingin mengendalikan dirinya. Nathan takut lepas kendali dan menghajar adiknya. Hal itu yang membuat Nathan memilih menjauh dari Joseph un
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 109. Justin's Anger

Para pelayan mondar-mandir di dapur mengantarkan bahan-bahan makanan mentah—yang diminta Aubree untuk dikelola menjadi makanan lezat. Pagi ini Aubree sudah sibuk di dapur dibantu oleh beberapa pelayan. Tentu yang memasak adalah Aubree. Para pelayan hanya membantu mengambilkan bahan-bahan dan membantu menata makanan.Khusus hari ini, Aubree memasak banyak makanan. Alasannya karena hari ini Aubree akan kedatangan tamu yaitu Joseph—adik iparnya. Aubree memang sengaja mengundang Joseph untuk makan siang bersama. Tujuan Aubree mengajak Joseph untuk makan siang bersama karena dia ingin hubungan Nathan dan Joseph membaik.Selama tinggal di Jepang, Aubree memang memiliki hobby baru yaitu memasak. Mungkin karena Aubree tak memiliki aktivitas di kantor. Itu kenapa Aubree memiliki hobby baru.“Nyonya Aubree, apa hari ini Anda akan membuat pasta?” tanya sang pelayan sopan pada Aubree.“Tidak, aku tidak akan membuat pasta. Aku akan membuat sushi, ramen, mashed potato, dan sirloin steak,” jawab Aub
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

Bab 110. Justin's Anger II

“Tamu yang datang adalah Tuan Justin Afford bersama dengan istrinya. Beliau memaksa ingin bertemu dengan, Tuan dan Nyonya.”Tubuh Aubree membeku mendengar ucapan sang pelayan. Andai Aubree tak memeluk lengan Nathan sudah pasti tubuhnya jatuh akibat keterkejutannya. Debaran jantung Aubree berpacu dengan keras. Benak Aubree terus memikirkan ucapan sang pelayan—yang mengatakan Justin dan Athena ingin menemuinya. Aubree tak menyangka kalau Justin dan Athena akan tahu secepat ini. Padahal niat Aubree ingin memberitahu seluruh keluarga kalau nanti dirinya pulang ke New York. Namun, belum juga Aubree pulang ke New York ternyata Justin sudah lebih dulu tahu tentangnya.“Aku dan istriku akan keluar. Minta kakakku untuk tunggu sebentar,” ucap Nathan dengan raut wajah tanpa ekspresi.“Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi, Tuan, Nyonya,” sang pelayan menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Nathan dan Aubree.“Nathan? Bagaimana ini? Kak Justin dan Athena tahu dari mana tentang ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status