Home / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Nathan & Aubree: Chapter 91 - Chapter 100

138 Chapters

Bab 91. I Miss You

Nathan menatap Aubree yang kini telah tertidur pulas di sofa. Wanita itu tampak kelelahan menunggu Audie terlelap. Pasalnya setiap kali Nathan meletakan Audie di ranjang, bayi kecil itu akan terus menangis. Sekitar baru sepuluh menit lalu Nathan berhasil membaringkan tubuh Audie di ranjang. Putri kecilnya itu benar-benar sedang manja dan tak mau jauh darinya. Dan hal itu yang membuat Aubree kelelahan. Lihat saja Aubree sekarang tidur di sofa kamar menunggu sampai Nathan berhasil menidurkan Audie di ranjang bayi.Waktu menunjukan pukul tiga pagi. Pun Nathan sudah sangat mengantuk. Namun, Nathan tak mungkin pulang dalam kondisi yang mengantuk seperti ini. Dia juga khawatir kalau Audie masih rewel dan mencarinya. Lepas dari itu semua Nathan juga tidak tega dengan Aubree yang terlihat kelelahan mengurus Audie. Bahkan tadi Nathan pun mendengar kalau Audie tidak mau di gendong oleh pengasuh jika sedang rewel. Hal itu yang membuat Nathan tak mungkin pulang. Dia kasihan pada Aubree yang mengu
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 92. I Miss You II

Bibir Nathan melumat bibir ranum Aubree dengan begitu lembut. Pria itu semakin memperdalam lumatan kala Aubree tak menolak sama sekali. Tangan Nathan melingkar di pinggang Aubree. Meremas pinggang istrinya itu sekaligus memeluk dengan begitu erat. Perlahan, Aubree memejamkan matanya menikmati bibir Nathan menjelajah ke permukaan bibirnya. Terbuai. Aubree bahkan hanyut akan bibir hangat Nathan yang tak henti menjelajah di atas bibirnya. Tubuh Aubree benar-benar lemah. Wanita itu seolah tak sanggup menolak sentuhan Nathan yang begitu menjadi candunya.Tanpa sadar, Aubree membalas lumatan bibir Nathan. Aubree membuka mulutnya, membiarkan lidah Nathan mendesak masuk ke dalam rongga mulutnya. Membelai langit-langit mulutnya. Bibir mereka saling mengulum atas dan bawah bergantian. Mereka saling bertukar saliva. Letupan hasrat dan gairah kerinduan tak mampu mereka tahan. Pagutan itu berlangsung sangat lama. Baik Nathan dan Aubree seolah tak menghentikan lumatan yang mereka ciptakan. Mereka
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 93. Audie's Happiness is a Priority

Nathan mengecup bibir Aubree dengan lembut. Pria itu membelai pipi Aubree pelan. Menatap istrinya itu dengan tatapan penuh kasih sayang dan kerinduan yang begitu dalam. Pun Aubree hanya diam. Aubree seolah bisu tak mampu merangkai kata. Lagi dan lagi. Aubree tak bisa berkutik. Aubree seakan terhipnotis oleh tatapan maut dan ucapan Nathan yang memorak-porandakan hatinya.“Aku ingin mengganti pakaianku sebentar.” Nathan kembali mengecup bibir Aubree. Detik selanjutnya, Nathan bangkit berdiri—melangkah menuju walk-in closet. Sebelumnya Nathan sudah meminta asistennya mengantarkan pakaiannya ke rumah Aubree. Nampaknya Nathan tak mau pergi dari rumah Aubree. Pria itu akan tetap di sini bersama dengan istri dan anaknya.Napas Aubree memberat melihat punggung Nathan mulai lenyap dari pandangannya. Jantung Aubree berpacu dengan keras. Benak Aubree hanya memikirkan tetang apa yang Nathan baru saja katakan padanya. Sebuah perkataan yang memiliki makna dalam. Haruskah dia percaya? Haruskah dia m
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 94. The Woman I Love

“Kalau kau ingin memiliki seorang anak, buat saja dengan wanitamu! Jangan mengaku-aku anakku!”Suara Nathan berseru dengan nada tinggi memenuhi gendang telinga orang yang mendengarnya. Refleks, Aubree dan Joseph mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Tampak Aubree mengembuskan napas panjang melihat Nathan datang. Sedangkan Joseph? Pria itu masih duduk dengan santai dan tak sama sekali peduli dengan omoelan kakaknya. Lagi pula Joseph pun tahu Nathan masih marah dengannya. Jadi biarkan saja. Joseph tak mau ambil pusing. “Kau masih di sini?” tanya Joseph tanpa dosa. “Aku pikir kau sudah kembali ke New York,” lanjutnya santai. Padahal dia tahu kakaknya tak akan mungkin kembali ke New York tanpa istri dan anaknya. Tapi memang Joseph menyukai memancing emosi kakaknya itu.“Hentikan pertanyaan bodohmu itu! Sekarang pergilah! Aku tidak mau melihatmu!” tukas Nathan penuh peringatan pada adik bungsunya itu.“Nathan, Joseph datang ke sini karena membelikan gelang untuk Audie. Kau
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 95. Where is Your Wedding Ring?

“Kita tidak akan pernah selesai, Aubree. Apa yang terjadi di masa lalu adalah awal hubungan kita. Dan Audie bukanlah alasan aku ingin selalu bersama denganmu. Aku ingin bersamamu karena aku yakin kalau wanita yang aku cintai hanya kau bukan yang lainnya. Aku pernah kehilanganmu dan aku tidak sanggup berada di masa aku kehilanganmu. Aku mohon berikan aku kesempatan untuk membuktikan semua ucapanku.”Aubree terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Nathan. Pancaran mata Aubree menatap dalam manik mata cokelat Nathan. Sesaat, Aubree seperti merasakan mendapatkan angin surga. Akan tetapi benak Aubree langsung memikirkan tentang masa lalunya. Rasanya tak akan pernah mungkin Nathan mencintainya. Aubree tahu apa yang Nathan katakan hanyalah omong kosong semata.“Aku ingin istirahat. Tolong jangan ganggu aku. Dan jangan lagi membahas tentang hal ini. Kalau kau ingin pulang ke New York silahkan. Aku sudah memilih Osaka menjadi kota di mana aku dan Audie tinggal. Hargai keputsanku, Nathan.” Aub
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 96. Overly Jealous

“Aku membuang cincin itu.”Sebuah kalimat padat, singkat, dan jelas yang lolos di bibir Aubree membuat emosi dalam diri Nathan tersulut. Sepasang iris mata cokelat Nathan menajam memendung amarah yang dia tahan. Rahang pria itu mengetat. Tangannya terkepal begitu kuat.“Kenapa kau membuang cincin pernikahan kita, Aubree.”Nada bicara Nathan masih tetap pelan. Namun, tentu Aubree tahu kalau nada bicara Nathan mengisyaratkan kemarahan. Nathan bukanlah pria yang meledak-ledak jika emosi. Nathan cenderung pria yang pendiam. Akan tetapi banyak orang mengatakan sifat orang pendiam, akan lebih menyeramkan jika dalam keadaan marah ketimbang orang yang memang selalu meledak-ledak. Sayangnya, Aubree melihat dengan mata kepalanya sendiri Nathan mampu mengendalikan diri dan tak memakinya.“Untuk apa aku memakai cinin pernikahan kita? Semua orang tahu aku sudah mati. Rasanya lucu kalau aku memakainya. Jadi lebih baik aku buang saja,” jawab Aubree apa adanya dengan suara yang tenang dan tersirat ac
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 97. New Wedding Ring

Aubree mengerutkan keningnya menatap wajah Nathan yang tampak kesal. Aubree hendak mengeluarkan suara namun setiap kali Aubree ingin berbicara malah Nathan menambah laju mobilnya. Entah Aubree tak mengerti ada apa dengan Nathan. Apa mungkin Nathan kesal karena menemaninya lama berbelanja? Atau mungkin Nathan kesal karena menunggu?Aubree tak mau ambil pusing. Wanita itu memilih diam dan membuang wajahnya ke luar jendela. Lagi pula kalau Nathan marah bukanlah kesalahannya. Pria itu sendiri yang memaksa untuk ikut ke supermarket. Padahal jelas Aubree tidak pernah memaksa. Mobil yang dilajukan Nathan mulai memasuki halaman parkir rumah Aubree. Tepat disaat mobil sudah terparkir, Aubree turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah. Pun Nathan juga masuk ke dalam. Namun, sebelum masuk Nathan meminta pelayan untuk menata semua barang-barang yang dibeli Aubree ke dapur.Ketika Aubree dan Nathan hendak masuk ke dalam rumah, langkah mereka sama-sama terhenti melihat Cedric ada di hada
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 98. Special Dinner

New York, USA.Justin mengembuskan napas kasar melihat laporan perusahaan yang dipimpin oleh Nathan. Satu tahun kepergian Aubree, membuat Afford Group khususnya di bagian perusahaan teknologi yang dipimpin Nathan mengalami penurunan pendapatan. Bukan Justin tak mengerti akan kondisi Nathan yang masih berduka, tentu Justin sangat mengerti posisi adiknya. Hanya saja ada beberapa bidang khusus yang memang hanya dimiliki kemampuan Nathan. Terutama dalam bidang teknologi memang Nathan-lah yang paling unggul di keluarga.Justin meletakan kembali laporan itu ke atas meja. Lantas pria itu menyandarkan punggungnya ke kursi kerjanya. Pikiran Justin penuh dengan pekerjaan-pekerjaan adiknya yang tertunda. Bukan hanya Nathan saja tapi Joseph pun kerap memiliki pekerjaan yang tertunda. Untuk Nathan, Justin masih berusaha mengerti karena posisi Nathan masih dalam keadaan berkabung tapi yang Justin permasalahkan adalah Joseph yang sering meninggalkan New York. Bahkan Justin tak tahu ke mana adiknya y
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 99. Yamada Akemi?

Aubree memijat tengkuk lehernya pelan. Tadi malam Audie begitu rewel. Aubree hanya ingin menyusu dalam posisi di gendong. Setiap dibaringkan, Audie akan menangis. Itu kenapa Aubree baru bisa tidur dijam tiga pagi. Tentu Aubree tak hanya sendiri saja, Nathan turut menemani Aubree yang sepanjang malam menyurus Audie yang sedang rewel.“Pegal sekali. Sepertinya besok aku harus pergi ke SPA.” Aubree bergumam pelan. Tubuhnya terasa lelah dan butuh istirahat sejenak. Padahal biasanya Audie jarang sekali rewel. Tapi sejak ada Nathan memang Audie sangat manja. Bahkan terkadang Audie bisa diam hanya dengan di gendong oleh Nathan. Aubree menyandarkan punggungnya di sofa seraya memejamkan mata lelah. Terdengar suara ketukan pintu. Refleks, Aubree membuka mata seraya mengembuskan napas panjang. “Masuk,” seru Aubree pada orang yang mengetuk pintu itu untuk segera masuk ke dalam.“Selamat pagi, Nyonya Aubree.” Pelayan melangkah mendekat pada Aubree seraya membawa nampan yang berisikan susu kacang
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 100. Jealousy That Ends in a Fight

“Kau dilarang memiliki teman pria tanpa izin dariku, Aubree!”Nathan berkata lantang, tegas, dan menggelegar. Pria itu semakin mencengkram kuat pergelangan tangan Aubree, hingga membuat merintih kesakitan. Berkali-kali Aubree sempat memberontak agar Nathan melepaskan cengkraman itu namun sayangnya semua hanya sia-sia.“Nathan sakit! Lepaskan aku!” rinntih Aubree tak lagi bisa menahan rasa sakit akibat cengkraman Nathan.“Mulai detik ini kau harus menurutiku, Aubree! Kau dilarang memiliki teman pria tanpa izin dariku!” geram Nathan dengan tatapan penuh peringatan pada Aubree.Raut wajah Aubree berubah kala mendengar ucapan Nathan. Sepasang iris mata hijau Aubree mulai menajam. Emosi Aubree tersulut. Napas wanita itu memburu. Amarahnya begitu membakar dirinya.“Cukup, Nathan! Sebenarnya apa maumu, hah? Kau melarangku dekat dengan Joseph! Kau melarangku memiliki teman pria. Padahal Akemi hanya tetanggaku saja! Dia pun tak pernah bersikap kurang ajar padaku! Kau ini kenapa, Nathan? Bukank
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status