"Kenapa aku tidak mendengar kabar apapun?" batin Rivanto. Ia panik sekaligus khawatir terjadi sesuatu dengan orang suruhannya.Nara yang melihat Rivanto bengong pun langsung membangunkan ia dari lamunannya. "Pa, Papa mikirin apa?" tanya Nara.Tetapi, Rivanto masih saja bengong. Sampaj Nara menepuk halus pundaknya. Rivanto terhenyak kaget dan langsung berkata. "Iya, kenapa, Nak?" "Papa mikirin apa?" tanya Nara serius.Rivanto menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. "Papa serius tidak apa-apa.""Karena sudah selesai makan malam. Saya pribadi juga mohon maaf karena tidak bisa berlama-lama. Sekarang kami permisi pulang!" ucap Ardhan berpamitan.Begitu juga dengan Nara yang ikut berpamitan kepada kedua orang tuanya. "Pa, kami pamit pulang dulu." Nara bersalaman kepada Rivanto. Tetapi, matanya mencari keberadaan Verra yang tak ada di sana. "Mama mana, ya, Pa?" tanya Nara.Tak lama dari itu, Verra datang ketika dirinya mendengar samar Nara mencari keberadaannya."Mama di sini, Nak. Loh,
Baca selengkapnya