“Fir, makan malam dulu.”Nenek Shareena masuk ke ruang kerja Zhafira, sedari sore—sepulang dari proyek—Zhafira mengerjakan banyak hal untuk proyeknya.“Nenek sama kakek makan duluan saja, Fira selesaikan dulu kerjaan Fira.” Nenek Shareena tersenyum kemudian mengusap kepala Zhafira lembut. “Nenek senang lihat kamu semangat seperti sekarang …,” celetuk sang nenek yang kemudian duduk di depan Zhafira. “Pekerjaan ini menyita waktu dan pikiran Fira, Nek … jadi Fira enggak ada waktu mikirin rasa sakit yang mas Kai buat … Fira mau pasrah aja, Nek! Kalau memang Mas Kai memang jodoh yang terbaik buat, Fira … Tuhan pasti akan menyadarkan Mas Kai dan membawa Mas Kai kembali sama Fira.”Nenek Shareena mengangguk setuju. “Kamu memang perempuan kuat dan tabah ya, Fir.” “Fira udah terbiasa diam menerima apapun yang terjadi sama Fira, Nek ….” Raut wajah Zhafira menyendu. “Fir, hidup kamu milik k
Read more