Melihat Isha yang kesal membuat Danish nyali Danish ciut. Entah kenapa dia merasa Isha berbeda dari biasanya. “Tentu saja boleh.” Danish akhirnya mengalah ketika istrinya mau makan pasta dan pizza lagi. Senyum Isha langsung tersungging di sudut bibirnya. Senang karena akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan. Isha tidak tahu kenapa belakangan ini dia suka makan pasta dan pizza. Padahal makanan itu sebelumnya musuhnya. Isha dulu lebih suka makan ketoprak, gado-gado, sate, dan banyak makanan tradisional. Saat sampai di toko, Isha segera turun. Wajahnya tampak berseri-seri. Apalagi membayangkan nanti pulang dari toko akan makan pasta dan pizza. Danish yang melihat sang istri terlihat bahagia, merasa begitu senang sekali, hanya bisa menggeleng heran. Tumben sekali istrinya itu bersikap seperti itu. Setelah Isha turun, Dino segera melajukan mobilnya. Meninggalkan toko Isha. “Din, kamu lihat bukan jika Isha aneh? Sudah seminggu ini dia makan pasta dan pizza setiap malam. Aku saja yang
Baca selengkapnya