Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 801 - Bab 810

910 Bab

Bab 801 Tidak Bisa Dibandingkan dengannya

Saat tiba di reruntuhan pabrik, mereka semua mengira Chelsea akan jatuh pingsan. Siapa sangka, reaksi Chelsea malah lebih cepat daripada mereka. Dia langsung mengambil alat pendeteksi kehidupan untuk mencari Ferdy di dalam reruntuhan.Ketika melihat situasi ini, para anggota lainnya segera turun tangan untuk membantu. Semakin besar kekuatan, semakin besar kemungkinan untuk menemukan target.Detik demi detik berlalu. Mereka berhasil menyelamatkan beberapa orang. Chelsea sedang melakukan pengobatan luka secara sederhana, lalu menyuruh anggota lainnya untuk mengantar korban gempa ke pos penanganan gempa pemerintah setempat.Matahari di siang hari sangat terik. Darah di cedera korban kelihatan sangat jelas. Chelsea merasa lelah hingga tatapannya menjadi berbayang-bayang. Dia juga tidak sanggup memegang suntik lagi ….Di saat merasa linglung, Chelsea malah melihat sosok Ardi sedang memapahnya dengan satu tangan. “Jangan urus aku lagi! Selamatkan yang lain dulu!”Chelsea menggelengkan kepala
Baca selengkapnya

Bab 802 Ingatan Chelsea Pulih

Chelsea jatuh pingsan. Dia demam tinggi selama 3 hari 3 malam.Selama 3 hari ini, Chelsea sempat terbangun beberapa kali. Hanya saja, dia tidak sanggup membuka matanya. Meskipun demikian, dia tetap bisa merasakan ada sebuah tangan kasar yang sedang menggandeng tangannya.Chelsea sedang dikurung dalam mimpinya. Dia sungguh berharap orang yang menggandeng tangannya itu bisa menariknya kembali ke kehidupan nyata.Selama beberapa hari ini, Chelsea sudah mimpi buruk sebanyak 4 kali. Di dalam mimpinya terlihat langit yang berwarna merah darah. Dia berjalan di dalam reruntuhan, seolah-olah dapat mencium debu yang melayang di dalam udara.Chelsea terbatuk-batuk sembari berjalan maju. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang berlari ke sisinya. Saat Chelsea tidak sempat merespons, dia pun ditarik pergi oleh seorang pria bermasker hitam.Sebenarnya Chelsea ingin bertanya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk membuka mulutnya. Dia hanya bisa membiarkan dirinya ditarik oleh pria itu.Disusul, terdengar
Baca selengkapnya

Bab 803 Membawa Pulang Jenazah

Dua hari kemudian, Chelsea terbangun oleh sebuah gempa susulan. Dia membuka matanya dengan lebar. Raut khawatir Ferdy langsung terbayang di dalam matanya. Ferdy sedang berbaring di samping ranjang. Kedua tangannya memegang pegangan kedua sisi ranjang, berusaha untuk melindungi Chelsea dengan baik.Gedung sedang berguncang. Ranjang juga sedang berguncang. Terdengar suara barang-barang yang saling bertabrakan dan juga suara jerit orang-orang.Chelsea malah kelihatan sangat tenang. Tatapannya hanya tertuju pada diri Ferdy saja. Kedua mata Ferdy tidak setajam biasanya, malah kelihatan sangat polos.Beberapa saat kemudian, gempa susulan akhirnya berhenti juga.Suara ricuh seolah-olah tidak kedengaran lagi. Chelsea dapat melihat ekspresi Ferdy yang merasa lega itu.Ujung bibir Chelsea spontan melengkung ke atas. “Posisimu ini seperti ingin mati bersamaku saja?”“Mungkin kamu bisa bertahan hidup.”Saat terjadi gempa susulan, Ferdy juga sudah berpikir, sekarang mereka sedang berada di lantai
Baca selengkapnya

Bab 804 Tidak Boleh Mengulur Waktu Lagi!

Sejak Chelsea siuman, kondisinya sudah semakin membaik. Setelah bisa menuruni ranjang, Chelsea sering membantu suster untuk mengobati korban luka di rumah sakit.Meski Chelsea merasa sibuk, tetap terlihat senyuman di wajahnya. Ferdy juga tidak menghalanginya, melainkan menemani di sisinya sembari membantunya.Hanya saja, Chelsea juga tidak pernah mengungkit mimpi buruk itu lagi. Masalah itu seolah-olah kembali menghilang dari benaknya saja. Tentu saja Ferdy juga tidak menanyakan masalah itu.Lantaran mengobati banyak orang di rumah sakit, orang yang dikenal Chelsea juga semakin banyak lagi. Saat berjalan melewati koridor, sering ada orang yang menyapanya. Bahkan, suster dan dokter hampir lupa bahwa Chelsea adalah seorang pasien.Pada malam hari, saat Chelsea kembali ke kamar pasien, Ferdy sedang berdiri di depan jendela sembari menelepon.Chelsea memperlambat langkah kakinya, tetapi tetap saja ketahuan oleh Ferdy. Ferdy menoleh untuk menatapnya. Setelah berpesan terhadap orang di ujung
Baca selengkapnya

Bab 805 Pembunuh Hendak Membunuh Yola!

Sebutir peluru melayang menembus pundak pria tersebut! Dia menjerit kesakitan, lalu jatuh tergeletak di belakang. Darah segar merembes pakaian yang dikenakannya.Chelsea segera memapahnya. Saat ini, Chelsea baru menyadari ternyata orang yang menyelamatkannya hanyalah seorang pemuda yang berumur sekitar 17 tahun saja. Jelas sekali peluru itu ditujukan kepada diri Chelsea! Kenapa pemuda ini malah membantu Chelsea?Tanpa berpikir panjang, Chelsea langsung membawa pemuda ke ujung ruangan untuk menghindar dari sasaran pembunuh.Darah masih tak berhenti mengalir dari luka di tubuh pemuda. Chelsea berusaha untuk menghentikan darah di pundak dengan sepotong kain.Tak disangka, pemuda itu malah menahan tangan Chelsea, lalu menjerit dengan sisa tenaganya. Ucapan yang dilontarkannya menggunakan bahasa daerah. Chelsea tidak tahu maksud dari ucapan si pemuda. Hanya saja, ada orang di koridor yang memahaminya. Tiba-tiba di menjerit dengan emosi tinggi.Dalam hitungan detik, suara pistol dan suara j
Baca selengkapnya

Bab 806 Orang Itu Telah Hancur!

Selanjutnya, Ferdy menyuruh anggotanya untuk membawa pergi pembunuh-pembunuh itu dari rumah sakit. Mereka semua dikurung di dalam sebuah gedung di sekitar.Di dalam ruangan, si anggota tim evakuasi berjongkok sembari memainkan pistol hasil sitaannya. Ketika mendengar ada suara buka pintu, dia menoleh. “Bu Yola, Pak Ferdy.”Mereka berdua memasuki ruangan. Chelsea mengambil salah sebuah pistol, lalu menarik pelatuk, dan langsung menodongnya di kepala pembunuh itu.“Siapa yang memerintahmu untuk beraksi di rumah sakit?” Suara tanya Chelsea sangat dingin. Terlintas ekspresi membunuh di wajahnya. Chelsea bukan marah karena orang-orang ini melakukan tindak kejahatan demi mendapatkan uang, melainkan marah karena perbuatan mereka telah melukai orang tidak bersalah.Orang-orang di rumah sakit telah menerima pukulan besar akibat gempa bumi. Sekarang, mereka malah menerima pukulan baru lagi! Orang-orang ini memang pantas untuk mati!Pembunuh tidak berbicara. Sepertinya dia mengira Chelsea tidak a
Baca selengkapnya

Bab 807 Telah Menyelamatkanku Berkali-kali

Setelah berjalan keluar kamar pasien, Chelsea menarik tangan Ferdy. “Apa yang kalian katakan tadi?”“Aku bilang kamu datang buat minta maaf.” Ferdy menggandeng tangan Chelsea, membawanya meninggalkan tempat. “Ayahnya anak itu menolak. Katanya, justru anaknya merasa bangga bisa menyelamatkanmu. Kalau dia menerima permintaan maaf darimu, sepertinya Tuhan juga nggak akan memaafkan mereka.”Chelsea terbengong. “Tapi ….”Ketika kepikiran dengan gambaran si pemuda mengadang di hadapan Chelsea, da seolah-olah kepikiran dengan anggota timnya yang gugur demi menyelamatkannya ….Rasa penyesalan yang dipendam Chelsea selama ini kembali membaluti hatinya. Dia menunduk, lalu berkata dengan lara, “Aku nggak berharap dia menyelamatkanku. Aku sudah menanggung banyak utang budi. Seumur hidupku, aku juga nggak akan bisa melunasinya.”Langkah kaki Ferdy berhenti. Mereka berdua berhenti di depan jendela. Cahaya rembulan menyinar ke sisi mereka.“Apa kamu pernah berpikir, sebenarnya mereka juga nggak ingin
Baca selengkapnya

Bab 808 Sama-Sama Keluar dari Neraka

Pesawat mendarat di bandara Negara Tewana dengan tepat waktu. Chelsea dan Ferdy pulang bersama hari ini.Pada saat yang sama, anggota tim Hope yang atur Chelsea juga sudah tiba di Negara Tewana dengan lancar. Selanjutnya, mereka akan menggantikan Chelsea untuk mengobati korban bencana di Negara Tewana.Saat hendak memasuki pesawat, Chelsea menerima panggilan dari Calvin. Dia sedang berkoordinasi masalah pekerjaan tim medis.“Apa Pak Ferdy lagi di sampingmu?” Tiba-tiba Calvin bertanya.Chelsea melihat Ferdy yang berdiri tidak jauh dari sisinya. “Kamu bisa katakan apa yang ingin kamu katakan. Dia nggak akan kedengaran.”“Oke, aku hanya ingin bilang, jari tangan Pak Antoni sudah mulai merespons, tapi hanya sebentar saja. Sekarang jari tangannya nggak bergerak lagi.” Calvin menghela napas. “Aku bahkan mulai curiga apa penglihatanku rabun. Tapi aku merasa nggak ada yang salah di saat pemeriksaan.”“Kenapa Kakek berbicara seperti ini? Sekarang kondisimu sangat bugar. Kamu itu pilar dalam Hop
Baca selengkapnya

Bab 809 Melepaskan Masa Lalu?

Selama beberapa waktu ini, nama Sonia terus disorot media. Awalnya, Sonia ingin memanfaatkan ketenaran duta merek Niady Jewelry untuk menciptakan citra baru dengan kecantikan dan bakatnya. Kemudian, dia akan mengikuti beberapa acara bisnis untuk mendapatkan sorotan media dan menampilkan diri sebagai sosialita kaya. Trending topic malam hari ini adalah tentang Sonia menyumbangkan 100 miliar untuk membantu mahasiswa di daerah terpencil.Akun resmi Niady Jewelry sengaja memosting surat terima kasih tulisan tangan dari para mahasiswa di media sosial. Mereka menyebut Sonia sebagai bos yang suka berbuat baik tanpa ingin memublikasikannya. Editor akun resmi Niady Jewelry mengatakan bahwa jika tidak ada surat tulisan tangan dikirim ke studio, mungkin tidak ada yang tahu bahwa Sonia telah melakukan perbuatan baik sebesar ini. Cara mereka memamerkan kegiatan amal memang sangat hebat.Namun, warganet malah sangat kemakan berita seperti ini. Mereka semua memaki suara yang meragukan Sonia.[ Mem
Baca selengkapnya

Bab 810 Apa Hubungannya dengan Erma?

“Bu Chelsea, aku sudah berhasil menyelidiki 1 karyawan yang berhubungan dengan Erma.”Kepala departemen personalia tersenyum seolah-olah ingin menagih pujian saja. Dia menyerahkan dokumen ke hadapan Chelsea. “Coba Ibu lihat data karyawan ini.”Chelsea membuka dokumen, lalu tampak foto yang sudah menguning. Wanita yang bernama Hannah ini kelihatan seperti seorang wanita yang lemah lembut. Setelah dihitung-hitung, seharusnya dia sudah berumur sekitar 60 tahun.Chelsea mengangkat kepala untuk melihat ke sisi kepala departemen. “Bagaimana kamu bisa memastikan dia memiliki hubungan dengan Erma?”“Sebelumnya aku sudah menyusun daftar nama karyawan berdasarkan tahun kerja. Awalnya aku ingin melaporkannya kepada Ibu, tapi Ibu tiba-tiba meninggalkan perusahaan. Jadi, aku terpaksa mengutus anak buahku untuk menyelidikinya.”Tadinya kepala departemen personalia merasa sangat pesimis dengan pencarian yang tak berujung ini. Siapa sangka, dia benar-benar berhasil menghubungi salah seorang karyawan d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7980818283
...
91
DMCA.com Protection Status