Home / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Chapter 581 - Chapter 590

All Chapters of Istri Pengganti sang CEO: Chapter 581 - Chapter 590

911 Chapters

Bab 581 Hanya Seorang Wanita

Chelsea mengamati Radi yang sedang tertegun. Setelah beberapa bulan tidak bertemu, Radi berubah drastis. Auranya saat menjadi bos Celestial Jewelry tidak terlihat lagi. Rambut Radi acak-acakan dan janggutnya tidak dicukur. Kulitnya juga tampak kusam, dia makin mirip dengan penduduk di perbatasan.Chelsea mengalihkan pandangannya, lalu tersenyum sinis dan bertanya, "Kenapa? Kita baru nggak bertemu beberapa bulan, kamu sudah nggak mengenaliku?"Radi baru tersadar. Dia bertanya balik dengan ekspresi muram, "Kenapa kamu ada di sini?""Aku yang mengajakmu bertemu, tentu saja aku ada di sini," sahut Chelsea. Dia bersandar di kursi, lalu menyilangkan kakinya dan melanjutkan, "Tapi, aku nggak menyangka ternyata kamu bersembunyi di sini. Aku pikir kamu nggak akan berani keluar lagi selamanya."Mendengar ucapan Chelsea, para bawahannya tertawa terbahak-bahak. Radi menimpali dengan geram, "Chelsea! Jangan terlalu sombong, hari ini kamu harus memohon kepadaku. Situasinya sudah berbeda dengan dulu.
Read more

Bab 582 Memedulikan Nyawa Orang?

Mendengar ucapan Chelsea, Radi baru duduk. Dia membuka dokumen itu dengan enggan. Setelah membaca dokumennya, ekspresi Radi berubah drastis. Radi mengeluarkan semua dokumen itu dengan panik hingga ada yang terjatuh. Semuanya adalah nota retur. Ternyata, barang-barang yang dipesan sebelumnya diretur!Radi yang emosi menggebrak meja dan membentak, "Chelsea! Apa yang kamu lakukan?""Kamu tanya saja kepada dirimu sendiri," ujar Chelsea dengan tenang. Dia bertatapan dengan Radi seraya melanjutkan, "Semua agen penerima barang di sini sangat lihai. Beraninya kamu memberi mereka perlakuan yang berbeda! Kamu bahkan memakai minyak untuk memoles batunya."Chelsea berdecak, lalu menambahkan, "Kamu memang bernyali besar! Apa kamu nggak takut suatu saat nanti kawasan pertambanganmu dihancurkan?""Kamu ...," ucap Radi sambil memelototi Chelsea. Sejak kawasan pertambangan jatuh ke tangan Radi, dia mendapatkan banyak keuntungan. Awalnya, Radi masih kebingungan. Lama-kelamaan, dia mulai bertindak sesuka
Read more

Bab 583 Bukan Mimpi

Malam harinya, Chelsea terbangun karena menghirup asap tebal. Dia terbatuk-batuk. Chelsea membuka mata, dia samar-samar melihat kobaran api di tengah-tengah asap. Chelsea mulai gugup. Dia tidak tinggal di hotel supaya lebih dekat dengan kawasan pertambangan. Jadi, dia tinggal di asrama buruh tambang untuk sementara waktu.Di bangunan tua tingkat 4 ini ada sekitar ratusan buruh. Kamarnya sangat sempit dan dipenuhi banyak barang. Jika terjadi kebakaran, apinya pasti sulit dipadamkan. Tiba-tiba, Chelsea mendengar suara gedoran pintu. Seseorang memanggil, "Bu Yola! Bu Yola!"Chelsea menyahut, "Aku di sini ... uhuk uhuk ...."Begitu membuka mulut, asap langsung masuk ke tenggorokan Chelsea sehingga dia merasa sesak. Orang di luar terus berteriak, "Bu Yola, pintumu dikunci dengan rantai! Kami akan segera mencari alat untuk membukanya! Kamu harus bertahan!"Ekspresi Chelsea menjadi muram saat mendengar suara langkah kaki yang menjauh. Saat ini terjadi kebakaran dan pintu kamarnya dikunci. Buk
Read more

Bab 584 Jangan Mati di Dekatku

Api baru berhasil dipadamkan saat pagi hari. Bangunan asrama itu pun ludes dilahap api. Chelsea yang kelelahan duduk di tanah sambil melihat ambulans yang membawa korban terakhir.Ferdy datang membawa handuk dan sebotol air untuk Chelsea. Dia langsung duduk di samping Chelsea. Kala ini, Ferdy dan Chelsea tidak memedulikan status mereka lagi."Aksimu semalam lumayan hebat," puji Chelsea. Dia meminum air, lalu melihat Ferdy dengan penuh kekaguman.Chelsea melihat luka di lengan Ferdy. Dia langsung meraih pergelangan tangan Ferdy dan bertanya, "Kapan kamu terluka?""Seharusnya saat aku membuka pintu kamarmu. Tanganku dihantam pintu yang jatuh," jawab Ferdy. Dia hendak menarik tangannya, tetapi Chelsea malah menggenggam tangan Ferdy dengan erat.Chelsea memelototi Ferdy seraya menegur, "Kenapa kamu nggak bilang tanganmu terluka? Semalam kamu menggendong banyak korban."Ferdy juga membantu untuk menyelamatkan orang. Dia menerjang kobaran api berkali-kali untuk menggendong korban keluar. Awa
Read more

Bab 585 Menebus dengan Nyawa

Malcolm membentak, "Apa aku menyuruhmu membunuh Chelsea? Kalau terjadi sesuatu kepada Chelsea, kamu harus menebusnya dengan nyawamu!"Selesai bicara, Malcolm meninju wajah Radi. Sementara itu, Radi yang dihajar merasa pusing. Dia menyanggah, "Kak Malcolm, aku nggak sengaja. Ini salah Chelsea yang keterlaluan. Dia yang mengancamku dan mendesakku ...."Radi tidak sempat menyelesaikan perkataannya, dia malah berteriak. Malcolm melayangkan tinjunya ke tubuh Radi secara bertubi-tubi sampai tangannya sendiri berlumuran darah. Setelah itu, Malcolm baru menarik napas dan berhenti.Radi yang tergeletak di lantai sudah sekarat. Wajah para bawahan pucat pasi sesudah melihat kondisi Radi. Mereka semua menciut dan tidak berani bersuara. Malcolm benar-benar mengerikan!"Kudengar, lengan Niko terluka," kata Malcolm. Dia menginjak lengan kiri Radi seraya melanjutkan, "Kalau begitu, kamu pakai lenganmu ini untuk menebusnya. Anggap saja utangmu dengan Chelsea sudah lunas."Radi sudah pingsan, jadi dia t
Read more

Bab 586 Cukup Dia Seorang yang Mengingatnya

Sewaktu Ferdy kembali ke ruangan setelah menutup telepon, Chelsea sudah meminta bawahannya untuk mengurus kiriman lengan Radi. Ardi melempar tatapan penuh prasangka pada Ferdy. Intuisinya sebagai lelaki memberitahunya bahwa lawan bicara Ferdy di telepon tadi adalah seorang wanita.Ferdy mengabaikan tatapan curiga Ardi padanya. Dia melangkah lurus ke hadapan Chelsea dan berkata, "Aku pulang ke Negara Helvetia hari ini. Kamu kapan?""Minggu depan, setelah Niko keluar dari rumah sakit," sahut Chelsea."Oke," ujar Ferdy. Kemudian, dia melirik Ardi sekilas dan bertanya sambil lalu, "Apa kamu pulang bersama Chelsea?"Ardi menepuk dadanya dan menjawab, "Tentu saja! Tujuanku datang ke sini memang untuk melindungi Chelsea hingga pulang dengan selamat!""Oke," ujar Ferdy lagi.Ardi kelihatan seperti pria yang hanya besar di otot dan kurang di otak, tetapi Ferdy tidak sedikit pun meragukan kesetiaan Ardi pada Chelsea. Berhubung ada Ardi yang melindungi Chelsea, dia bisa pulang dengan tenang.Seb
Read more

Bab 587 Dunia Ini Sangat Kecil

Tangan Chelsea yang memegang gelas anggur terhenti sejenak di udara. Kemudian, dia mengulum senyum kecil dan berkata, "Masa?""Beritanya sudah ditutupi sebelum tersebar luas, tetapi tetap ada jejak fotonya. Kamu mau lihat?" balas Kendrian.Dari penuturan sederhana Kendrian, Chelsea sedikit termangu ketika menangkap informasi kuncinya. Ferdy tampaknya sangat menyayangi wanita yang dirumorkan sebagai kekasih barunya itu. Jika tidak, Ferdy yang biasanya acuh tak acuh terhadap rumor tidak mungkin bergerak cepat demi menangani skandal. Dia pasti ingin melindungi wanita itu.Chelsea tanpa sadar teringat ucapan Ardi soal panggilan telepon yang diterima Ferdy waktu itu. Mau tidak mau, dia harus memuji intuisi lelaki yang ada kalanya lumayan akurat. Ferdy buru-buru ingin kembali ke Negara Helvetia sepertinya juga demi wanita itu.Saat tengah larut dalam pikirannya, Chelsea mendadak mendengar pekikan seorang wanita."Apa-apaan kamu!"Seruan itu disusul dengan suara tamparan keras. Chelsea dan ya
Read more

Bab 588 Murid Eksklusif Yunita

Yunita-lah yang pertama bereaksi. Pandangannya tertuju pada tangan wanita yang sedang merangkul Chelsea, lalu dia bertanya dengan nada terkejut, "Linda, kalian saling kenal?"Lindsey membawa Chelsea duduk sebelum menjawab, "Ya, kami pernah bertemu di luar negeri. Aku barusan ketemu preman pemabuk di luar. Untungnya kakak ini menolongku. Kalau nggak, entah bagaimana nasibku nanti.""Apa? Ada preman di tempat seperti ini?" kata Yunita sambil mengernyit."Pria itu kelihatannya cukup berada. Sudahlah, nggak usah dibahas lagi. Aku nggak mau nafsu makanku hilang karena orang itu. Aku belum makan apa pun nih," balas Lindsey, sedikit bergidik saat mengingat kejadian tadi.Diana dan Sonia duduk tepat di depan mereka. Untuk sesaat, atmosfer di ruangan ini terasa sedikit kaku. Hanya Lindsey yang tetap makan dengan lahap. Demi menghargai Yunita, Chelsea bertahan di kursinya. Mereka pun mengobrol sejenak tentang situasi operasional Dana Angel.Setelah beberapa lama, Chelsea bangkit dan membuat alas
Read more

Bab 589 Kebetulan Sekali, Bukan?

Langit malam perlahan bertambah pekat. Theo sudah dijemput oleh Brian, meninggalkan Chelsea dan Kendrian yang masih menunggu sopir mereka.Di tengah semilir angin malam, Kendrian bertanya ringan, "Dari mana kamu mengenal wanita tadi?""Aku pernah kebetulan menolongnya di luar negeri," sahut Chelsea.Kendrian mengangkat pelan alisnya dan berkata, "Kebetulan sekali."Chelsea menyunggingkan senyum, lalu menimpali, "Aku juga merasa begitu. Aku ketemu banyak wajah familier di ruangan privat tadi. Sepertinya wanita itu akrab dengan Yunita."Ucapan Chelsea seketika menarik minat Kendrian. Dia berucap, "Sepertinya latar belakang wanita itu nggak sederhana."Chelsea mengangguk setuju, tetapi dia merasakan sedikit keganjilan. Pada pertemuan pertama mereka, Chelsea mendapat kesan bahwa wanita itu hanya orang biasa. Dia tidak tampak seperti orang yang bisa panjat sosial hingga mencapai kalangan puncak.Di dunia dengan kelas sosial yang begitu kokoh, kerja keras sebesar apa pun mustahil membuat ora
Read more

Bab 590 Sungguh Menyimpang!

Malam itu, Lindsey hadir tepat waktu ke tempat yang dijanjikan. Begitu membuka pintu dan melihat Diana dan Gino yang sedang tersenyum manis, Lindsey langsung cemberut. "Kenapa preman ini juga di sini?" tanya Lindsey dengan sinis."Maafkan aku, Nona. Semalam aku minum terlalu banyak dan tanpa sadar bertindak nggak sopan padamu," ujar Gino.Gino segera bangkit dari kursinya. Sambil mengangkat gelas anggur, dia berkata lagi, "Begini saja, aku akan minta maaf dengan minum tiga gelas. Kuharap kamu bisa berbesar hati dan bersedia melupakan kejadian kemarin malam."Lindsey tidak bisa berkata-kata saat melihat Gino menenggak tiga gelas anggur dengan cepat. Dia curiga ada yang tidak beres dengan kepala pria itu."Apa ini yang mau kamu bicarakan denganku?" tanya Lindsey sambil menatap Diana.Diana menyunggingkan senyum menyesal dan menjawab, "Ya. Gino tahu dari resepsionis kalau kamu datang bersama kami. Dia ingin meminta maaf secara langsung padamu, jadi ...."Gino buru-buru menimpali, "Betul,
Read more
PREV
1
...
5758596061
...
92
DMCA.com Protection Status