Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 591 - Bab 600

911 Bab

Bab 591 Akhirnya Sudah Membuat Keputusan

Mendengar ini, Ferdy mengangkat alisnya sembari membalas, "Jangan terlalu banyak tanya. Ke depannya, kamu jangan sering berhubungan dengan mereka.""Kalau aku dengar dari ucapanmu ... sepertinya kamu benar-benar memancingku memikirkan sesuatu yang bukan-bukan," goda Lindsey sambil tersenyum."Lindsey," tegur Ferdy dengan kesal.Lindsey tertawa puas, lalu berucap, "Oke, aku nggak menggodamu lagi. Sekarang, aku mau tanya hal yang serius. Sebenarnya seberapa besar kesalahan yang kamu buat hingga kamu melewatkan wanita sebaik Kak Chelsea?"Bukannya mendapatkan jawaban, Ferdy malah berpesan, "Kalau urusanmu sudah selesai, pulanglah lebih awal." Setelah itu, dia langsung mengakhiri panggilan.Lindsey memandang ponselnya seraya menggeleng dengan pasrah. Kakaknya sama sekali tidak bersedia curhat kepadanya. Lantas, bagaimana dia bisa membantunya? Tidak lama kemudian, ada sebuah pesan dari Ferdy yang muncul di layar ponselnya.[ Besok akhir pekan. Sudah waktunya kamu untuk bertemu Maura. Aku ak
Baca selengkapnya

Bab 592 Pandai Mengatur Waktu

Lindsey menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan ke arah Ferdy dan Maura.Begitu melihat Lindsey duduk, Maura perlahan mendekat ke Ferdy dan bertanya dengan berbisik, "Papa, siapa dia?""Maura, ini ...," sahut Ferdy."Aku tantemu," sela Lindsey.Ferdy menatap Lindsey sambil mengernyit. Matanya tampak sedang bertanya-tanya. Sementara itu, Lindsey malah berpura-pura bodoh. Dia tersenyum pada Maura seraya berkata, "Hari ini, bagaimana kalau Tante mengajakmu jalan-jalan? Kalau Maura ingin makan sesuatu, bilang saja pada Tante."Kehadiran Lindsey yang tiba-tiba mengaku sebagai tantenya membuat Maura menjadi berwaspada. Dia tidak mengindahkan Lindsey, melainkan menengadah menatap Ferdy untuk mendapatkan kepastian.Setelah terdiam beberapa saat, Ferdy bisa menebak isi pikiran Lindsey. Dia mengalihkan pandangannya menatap kedua mata Maura, lalu menjelaskan, "Dia adiknya Papa. Mulai sekarang, dia adalah tantemu."Maura bertepuk tangan dengan senang seraya berseru, "Hore! Maura punya Tante!"Kal
Baca selengkapnya

Bab 593 Ini Makin Rumit!

Ferdy menatap Chelsea cukup lama. Cahaya senja menyinari sepasang netra yang tenang dan membuat matanya terlihat seperti sedang menyala.Chelsea sedikit canggung saat ditatap seperti itu. Dia bertanya, "Kamu bisu?""Aku cuma ingin melihatmu." Setelah mengatakan ini, Ferdy mengalihkan pandangannya sembari berpamitan, "Aku pulang dulu."Mobil Mercedes Maybach pun melaju pergi. Chelsea benar-benar tidak mengerti, sebenarnya apa trik yang sedang dimainkan Ferdy? Membingungkan sekali.Di dalam mobil, Ferdy menoleh ke belakang menatap Chelsea lekat-lekat. Wanita itu berdiri di bawah cahaya senja. Sosoknya yang kurus seolah-olah memancarkan kekuatan dan ketangguhan dari dalam dirinya.Sejak mendengar ucapan Lindsey, Ferdy terus memikirkan apakah keputusannya meminta Lindsey melahirkan Maura itu benar atau salah. Sampai saat bertemu dengan Chelsea, sepertinya dia sudah menemukan jawabannya.Setelah lama mengenal Chelsea, Ferdy seharusnya paham bahwa Chelsea tahu apa yang dirinya inginkan. Wani
Baca selengkapnya

Bab 594 Kenapa Aku Menjadi Yatim Piatu?

Saat melihat Darwin secara langsung, Lindsey merasa Darwin lebih tua daripada di foto. Lindsey melihat tangan Darwin yang memegang teko teh bergetar. Dia langsung mengambil teko dan berucap, "Biar aku tuang sendiri saja."Darwin mengangguk dan menyahut, "Oke."Melihat Lindsey menuang teh ke cangkir sampai penuh, Darwin berkata, "Setelah Ferdy menemukanmu, aku tahu dia pasti nggak akan membiarkanmu berhubungan denganku lagi. Aku pikir aku nggak punya kesempatan untuk bertemu denganmu ...."Lindsey menyela, "Kalau bukan karena kamu yang menyokongku waktu itu, aku juga nggak mungkin bisa hidup sampai bertemu dengan kakakku. Aku tetap mengingat kebaikanmu."Mendengar ucapan Lindsey, Darwin melambaikan tangan dan menimpali, "Sebagai kakekmu, sudah seharusnya aku berbuat seperti itu. Kamu nggak usah begitu sungkan."Lindsey tiba-tiba merasa tidak nyaman saat melihat Darwin bersikap seperti kakek yang baik. Dia mengernyit, lalu berujar, "Hari ini aku mencari kamu untuk menanyakan sesuatu. Ken
Baca selengkapnya

Bab 595 Apa Hubungan Mereka?

Malam itu, Diana tidak mendapatkan balasan dari Ferdy. Dia mengira petunjuk darinya belum cukup jelas. Jadi, keesokan paginya dia pergi ke Harbourside Villa. Saat Ferdy turun ke lantai bawah, Diana sudah duduk di depan meja makan sambil menyiapkan sarapan Maura."Kamu sudah bangun?" tanya Diana sembari tersenyum.Ferdy menghampiri meja makan, lalu melirik Maura yang sedang memainkan roti panggangnya. Dia menegur, "Kalau sudah kenyang, main di lantai atas. Jangan memainkan makanan."Maura meletakkan roti panggang di piringnya dengan patuh. Kemudian, dia menarik ujung baju Diana dan berucap, "Tante temani aku main.""Kamu naik sendiri dulu," perintah Ferdy.Diana tahu maksud Ferdy. Dia membujuk Maura, "Tante mau bicara dengan papamu. Sebentar lagi Tante akan temani kamu."Melihat Maura mengangguk, Diana langsung menggendong Maura turun dari kursi dan melihatnya naik ke lantai atas. Diana terkejut setelah menoleh dan bertatapan dengan Ferdy.Ferdy memperingatkan, "Kelak jangan memakai tri
Baca selengkapnya

Bab 596 Tidak Memerlukan Bantuan Kalian

Pada festival musim gugur, cahaya rembulan menghiasi langit malam. Sebelum keluar, Chelsea berjanji kepada Timothy bahwa dia akan pulang lebih awal untuk merayakan hari yang spesial ini. Chelsea yang sudah membuat janji dengan Yunita sampai di klub tepat waktu. Begitu masuk, pelayan mengatakan bahwa malam ini satu klub sudah disewa oleh Keluarga Milano.Chelsea merasa dirinya ditipu oleh Yunita. Dia hendak pergi. Tiba-tiba terdengar suara seseorang. "Kenapa kamu buru-buru pergi?"Chelsea mendongak dan melihat Yunita yang bersandar di pagar balkon sambil memegang gelas anggur. Dia sedang menatap Chelsea seraya tersenyum. Sementara itu, Antoni berdiri di samping Yunita. Antoni tampak berwibawa. Chelsea merasa frustrasi, kenapa dia lupa bahwa dulu Yunita adalah orang kepercayaan Antoni?"Bu Chelsea, aku antar kamu ke lantai atas," ucap pelayan dengan sopan. Dia mempersilakan Chelsea untuk masuk ke klub.Chelsea tahu dirinya sudah terjebak sehingga tidak bisa mundur lagi. Dia terpaksa meng
Baca selengkapnya

Bab 597 Mengenal Pria itu?

Yunita membawa Chelsea ke ruang teh. Setelah duduk, Yunita bertanya, "Apa kamu menyalahkanku karena membohongimu datang ke acara Keluarga Milano?""Um," sahut Chelsea.Yunita tertawa dan menimpali, "Bu Chelsea memang orang yang blak-blakan. Aku suka sekali dengan kepribadianmu."Yunita berkecimpung di dunia bisnis sewaktu muda. Dia sering melihat orang-orang yang munafik. Jadi, dia sangat menyukai sifat Chelsea yang selalu bicara terus terang.Yunita memasak air, lalu menjelaskan, "Sejujurnya, Pak Antoni bukan ingin merebut Timothy. Dia hanya ingin mengujimu. Kamu juga tahu Ferdy dan Diana akan menikah. Pak Antoni hanya mengakui Diana sebagai cucu menantunya. Tapi, kamu punya anak sehingga bisa menjadi ancaman untuk pernikahan mereka."Yunita melanjutkan, "Pak Antoni memang menyukai Timothy. Tapi, dia akan melepaskan Timothy demi Diana. Aku dengar, Pak Antoni sudah memberi Ferdy perintah yang nggak boleh diganggu gugat. Ferdy nggak boleh mengakui Timothy."Yunita memandang Chelsea sera
Baca selengkapnya

Bab 598 Berkat Pria Itu

Pria tersebut memiliki tato di tangan. Dia juga memegang tasbih. Chelsea langsung teringat dengan Malcolm. Berkat Malcolm, Chelsea pernah menjalani 10 tahun yang suram. Chelsea merasa dirinya tidak pernah merugikan Zenith atau menyinggung Malcolm. Namun, Malcolm selalu mencari masalah dengan Chelsea.Sekalipun sudah meninggalkan Zenith, Chelsea juga tidak bisa terbebas dari kendali Malcolm. Hope Cloud, kawasan pertambangan ... semuanya adalah ulah Malcolm. Jika orang yang ditulis dalam buku draf Angel adalah Malcolm ....Chelsea merasa cemas. Kalau begitu, masalah antara dia dan Malcolm bukan hanya sebatas keuntungan."Tante!" panggil Maura. Suara Maura membuat Chelsea tersadar dari lamunannya.Sebelum Chelsea sempat merespons, Maura sudah menghambur ke dalam pelukannya dan bertanya, "Tante, apa Timothy juga datang? Aku mau main sama Timothy!"Kemudian, Maura menunjukkan kue di tangannya dan berujar, "Kue ini enak sekali. Aku mau makan sama Timothy."Melihat senyuman Maura yang manis,
Baca selengkapnya

Bab 599 Diperlakukan dengan Dingin

"Pak Ferdy, perjamuan akan segera dimulai," ujar seorang pelayan dengan sopan.Mendengar itu, Ferdy akhirnya mengurungkan niatnya untuk menghubungi Lindsey. Dia menyimpan ponselnya, lalu melangkah masuk kembali.Anggur terbaik dan hidangan lezat telah disajikan di atas meja. Sinar rembulan dan angin malam bertiup sepoi-sepoi, turut menyemarakkan acara keluarga yang diadakan di balkon ini. Saat para anggota Keluarga Milano lainnya sudah duduk di tempat masing-masing, Brian dan istrinya baru tiba sambil mendorong kursi roda Theo.Sebelum ini, Theo tidak pernah punya kesempatan untuk makan semeja dengan keluarga besarnya. Sejak dia bisa mengingat, dia selalu sembunyi dan makan di kamarnya sendiri. Jadi, dia merasa sedikit gugup menghadiri acara makan malam Keluarga Milano pertamanya ini.Sharren yang mencetuskan ide agar Theo hadir kali ini. Theo yang sekarang sudah berbeda dari yang dahulu. Bagaimanapun juga, dia adalah anggota Keluarga Milano. Dia tidak seharusnya sembunyi dari Ferdy pa
Baca selengkapnya

Bab 600 Bagaimana Dia Bisa Mengampuni Chelsea?

Pada akhir acara, Maura yang makan kekenyangan tertidur lelap di pelukan Ferdy. Antoni pun membiarkan mereka pulang terlebih dahulu.Ferdy tidak membawa Diana ke Harbourside Villa, tetapi mengantarnya pulang ke rumahnya sendiri. Begitu turun dari mobil yang hangat, Diana langsung menggigil kedinginan.Ferdy berujar dengan suara berat, "Lain kali kenakan pakaian yang lebih hangat kalau keluar di malam hari."Diana melirik jas di tubuh Ferdy, lalu tersenyum pahit dan menyahut, "Aku mengerti." Jika dirinya adalah Chelsea, Ferdy pasti memberikan jasnya, alih-alih sekadar memberikan nasihat yang tidak berguna.Diana menyaksikan mobil Ferdy melaju pergi di tengah tiupan angin malam. Dia memeluk tubuhnya sendiri. Untuk sesaat, dia tidak yakin apakah angin atau hatinya yang lebih dingin.Setelah masuk ke rumah, Diana segera mandi air hangat. Begitu keluar dari kamar mandi, dia melihat ponselnya bergetar di atas meja. Melihat bahwa Sonia yang meneleponnya, Diana langsung menekan tombol jawab da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5859606162
...
92
DMCA.com Protection Status