Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 631 - Chapter 640

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 631 - Chapter 640

660 Chapters

Bab 661 Bagi Lily .... Siapa Jimmy Sekarang?

"Tidak usah, terima kasih." Lily berterima kasih dan menolak.Jimmy tidak mengatakan apa-apa lagi.Lihat saja, itu hanyalah kepalsuan.Malam pun makin larut.Lily bahkan tidak tahu jam berapa sekarang.Apa Lily harus duduk di sini semalaman?Jangankan hal yang lain, Lily sendiri takut masuk angin.Babak kedua akan dimulai beberapa hari lagi. Bagaimana Lily bisa tampil kalau masuk angin?Lily merasa sedikit panik, tetapi tidak menunjukkannya.Bagaimanapun, panik tidak ada gunanya.Mereka berdua tidak bisa menggunakan ponsel mereka sekarang.Selain itu, langit begitu gelap.Tidak ada jalan keluar lain.Lily menghembuskan napas dengan ringan.Setelah beberapa saat, Lily pun kembali tenang.Selama hidupnya, Lily bahkan sudah mengalami ketika seluruh dunia menyalahkan dirinya. Seharusnya, hal kecil seperti ini tidak akan mengganggunya.Lily menerima dengan lapang dada.Tidak perlu merasa takut, semua ini akan segera berlalu.Setelah memikirkan semuanya ....Lily memutuskan untuk melepaskann
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 662 Lily Takut Gelap

Jimmy tahu kalau Lily takut gelap.Namun, karena kakinya belum begitu pulih, Jimmy tidak bisa berjalan dengan lancar.Ponsel Jimmy ada di dalam genggamannya, bergoyang-goyang.Sambil berjalan dengan susah payah, Jimmy mendengar suara kecil di depannya. Dia melangkah cepat mendekati arah suara itu.Namun, sebelum mendekat ....Badannya tiba-tiba didorong kuat oleh seseorang.Ponselnya terlepas dan Jimmy pun terjatuh dengan keras ke lantai karena tidak stabil.Jimmy sama sekali belum memanggilnya ....Lily sudah berteriak dengan sangat keras di sampingnya.Jimmy menekan rasa sakitnya, lalu mengeluarkan suara.Baru setelah itu Lily menjadi lebih tenang.Jimmy tidak bisa bangun karena kakinya yang di gips dan kruknya terlempar jauh darinya.Dia pun meminta bantuan Lily untuk mencari ponselnya.Lily bahkan menginjaknya beberapa kali.Jimmy mulai meragukan apa Lily sengaja melakukannya atau tidak.Akhirnya, Lily pun menjauh.Awalnya Jimmy berpikir kalau dia sudah aman, tetapi pada detik sela
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 663 Bukan Aku Yang Beli

Lily tertegun sejenak.Di detik selanjutnya ....Lily langsung menjaga jarak dari Jimmy dan berkata, "Maaf, sudah membangunkanmu."Setelah mereka berdua bertemu kembali, sepertinya Lily sudah sering kali meminta maaf pada Jimmy.Seperti sangat takut kalau menyinggung Jimmy.Jimmy menelan ludahnya.Kualitas tidurnya buruk dan tadi malam hampir tidak bisa tertidur.Jimmy tidak bisa tertidur karena memeluk Lily.Baru setelah hampir pagi Jimmy mengantuk.Jimmy melepaskan dan menyandarkan Lily perlahan pada dinding, takut tiba-tiba membangunkan Lily yang tidak menerima kedekatan mereka berdua.Jimmy juga duduk di sebelahnya dan bersandar pada dinding."Sudah pagi, sepertinya ada staf yang sudah masuk kerja," ucap Lily dengan santai.Dia lalu bangkit berdiri dari lantai.Lalu sedikit meregangkan tubuhnya.Tertidur dengan posisi tidur membuat Lily tidak begitu nyaman."Aku akan lihat dulu," kata Lily sambil berjalan keluar."Lily," panggil Jimmy.Lily berhenti dan melihatnya."Bajumu ... kanc
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 664 Ada Sesuatu di Bulu Matamu

"Dia? Tidak mungkin. Aku baru saja meneleponnya dan dia baru bangun," keluh Cyland.Lily bahkan tidak ingin mengatakan apa pun padanya. Seharusnya Cyland dari awal tidak datang!Lagi pula, kanibal itu bermulut manis."Dengar-dengar Sutradara Jimmy yang mentraktir semua orang sarapan. Dia berkata kalau kita datang latihan dari pagi dan takut belum sarapan, jadi dia menyuruh asistennya untuk mengirimkan makanan ini. Setiap ruang latihan ada bagiannya," jelas Cyland sambil makan. "Aku tidak menyangka kalau Sutradara Jimmy begitu perhatian."Lily tidak aneh dengan itu.Jimmy sudah begitu lama tinggal di Keluarga Purnomo dan dia bisa memenuhi keinginan mereka dengan baik, dengan dasar ini tentu saja dia bisa mendapatkan pengakuan di masyarakat."Oh ya, apa kamu dengar pembicaraan para staf?""Apa?""Sutradara Jimmy terkunci di sini kemarin malam.""Oh, aku belum dengar." Lily melanjutkan menyantap sarapannya dengan sikap tenang.Tadi Lily langsung pergi, juga karena takut kalau-kalau ada or
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 665 Siapa Kamu Bilang?

Setelah ditiup kencang oleh Cyland, Lily menutup matanya tanpa sadar."Sudah membaik?" tanya Cyland dengan gugup.Lily mengedip-ngedipkan matanya, sepertinya ... sudah hilang.Pada saat itu juga Lily tersenyum.Tiba-tiba, matanya tertuju pada pintu ruangan.Cyland juga melihat arah pandang Lily.Pada saat itu, dia melihat tim sutradara dan beberapa juri muncul di ambang pintu masuk ruang latihan.Lily dan Cyland segera menjauhkan diri mereka.Pada awalnya, mereka memang tidak memiliki hubungan khusus, tetapi tindakan ini malah memberikan kesan kalau ada sesuatu yang disembunyikan, seperti mencurigai ada sesuatu yang tidak diketahui.Seorang sutradara berkata dengan nada bercanda, "Lily dan Cyland begitu cepat akrab, ya.""Bukankah seharusnya kita bermain sebagai lawan?" jelas Cyland dengan cepat."Apa Stella belum datang?" Jimmy langsung mengalihkan pembicaraan.Tatapannya pun tidak terarah pada Lily.Lily mengira setelah Jimmy terkunci semalaman di sini, dia akan pulang dan beristirah
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 666 Lily Terlihat Lebih Hidup dan Bebas

"Jangan menjebakku, aku hanya mengatakannya." Lily tidak akan mengatakan hal yang merugikannya sekarang. "Tapi aku benar-benar berpikir kalau Juri Garce memfokuskan dirinya pada dunia akting dan normal baginya untuk mengkritik orang yang tidak melakukannya dengan baik.""Lily Triadi, kamu sudah benar-benar berubah!" Cyland menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menghembuskan napasnya.Sebelumnya, Cyland pernah bertemu dengan Lily saat dia masih berada di puncak karirnya. Pada saat itu, Lily penuh dengan ambisi dan arogan.Sekarang ....Hampir saja Lily menulis kata-kata "penjilat" di dahinya....Satu minggu berlalu.Cintia membawa Erikson pergi ke Jakarta.Sebelum pergi, cinta kembali bertemu dengan Lily dan Laura.Lily terus saja menguap, terlihat begitu letih."Kamu lelah sekali, ya?" ucap Laura dengan pedih hati. "Jangan lakukan kalau terlalu berat.""Tidak bisa. Itu adalah satu-satunya kesempatanku untuk kembali. Aku sudah menunggunya dengan susah payah," tolak Lily dengan gugup. "
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 667 Cintia Lupa

Setelah selesai makan, Cintia pergi ke Jakarta.Cintia tidak memberi tahu identitas sebenarnya pada Lily dan Laura karena merasa kalau hubungannya dengan tempat itu tidak begitu penting. Setiap kali Cintia ke sana, dia hanya bersedia untuk berbicara sebentar, tidak perlu ikut terlibat dalam kehidupan mereka. Bagi Cintia, kehidupan di sana hanyalah kewajiban yang harus dipenuhi, tidak perlu benar-benar menyatu dengan tempat itu.Sampai di Jakarta, masih saja terasa dingin.Namun, kali ini Cintia sudah bersiap-siap dan memakai pakaian yang cukup tebal.Willy datang menjemputnya.Setelah duduk di mobil. "Jangan berpikiran kalau kamu bisa membawa Erik untuk tinggal di hotel. Kakek sudah menyiapkan kamar untukmu, mendekorasinya, bahkan membersihkannya sebanyak tiga kali."Oke." Cintia tidak pernah sekali pun berpikir menelan omongannya sendiri.Omongan sudah dikeluarkan dan tidak bisa ditarik kembali.Sekali pun Cintia menolaknya dalam hati.Willy tidak memerhatikan Cintia lagi. Dia bertany
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 668 Cintia Ingin Mencobanya

Cintia awalnya ingat saat dia keluar, tetapi dia benar-benar lupa karena sibuk.Cintia menghela napas.Sudahlah.Cintia akan beli obat tidur itu nanti.Cintia juga tidak ragu-ragu.Setelah merapikan kamarnya, seorang pelayan datang untuk memanggilnya dan Erikson untuk makan.Satu keluarga besar duduk bersamaan.Namun, di meja makan terasa begitu hening."Erik, kamu suka makan apa? Kakek Buyut akan menyuruh pelayan untuk mengambilkannya." Tuan Besar Ricky begitu antusias dengan Erikson.Dia benar-benar menyukai Erikson.Sesekali saat Erikson datang ke sini, Tuan Besar Ricky selalu menanyakan kabar dan memberikan perhatian padanya.Erikson juga dekat dengan Tuan Besar Frans, jadi dia sudah terbiasa menghadapi orang yang lebih tua."Terima kasih Kakek Buyut. Aku suka semua makanan ini. Seleraku dan Mami sama," ucap Erikson dengan cepat."Sama juga dengan nenekmu," ucap Tuan Besar Ricky dengan lembut.Semua orang tahu kalau dia masih mengingat ibunya Cintia.Saat ibunya kabur dari rumah, b
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 669 Papinya Benar-benar Menyukai Wanita Lain

Willy bahkan terkejut.Bagaimana bisa Cintia menyukai hal kewanitaan seperti itu?Akan tetapi Willy tidak menolaknya, bahkan bertanya pada Erikson, "Kamu mau?""Boleh, cobain." Erikson mengangguk.Erikson tidak suka makan makanan ringan, lebih tepatnya dia tidak suka makanan luar. Namun karena itu adalah makanan yang maminya sukai, Erikson bisa mencobanya."Oke."Willy masuk ke kedai teh susu itu.Seorang pria keluar dari sana.Willy tertegun sesaat.Leon pun tertegun sesaat.Pada saat mereka kembali berjalan, Leon melihat Cintia dan Erikson yang ada di depan pintu.Cintia dan Erikson tentu saja melihat Leon juga.Erikson mengira tidak akan pernah bertemu dengan Leon lagi, tetapi kali ini saat melihatnya, Erikson tidak bisa menahan senang di hatinya dan dengan cepat memanggil, "Papi."Leon mengerutkan alisnya.Sudah dibilang, dia bukan papinya.Leon belum mengatakan apa pun.Gadis yang membawa segelas teh susu tadi berjalan ke arah Leon sambil tersenyum dan menggandeng tangannya dengan
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 670 Museum Iptek

Erikson terus menatap maminya, menatap ketenangan wajahnya. Erikson tidak tahu itu disengaja atau tidak."Mami, apa Mami marah?" tanya Erikson dengan hati-hati."Marah." Cintia mengangguk."Papi mungkin amnesia ....""Erik, dia bukan papimu. Lain kali, jangan panggil dia, tidak baik kalau menyebabkan kesalahpahaman" Cintia mengingatkan.Gadis itu tidak tahu orang yang dipanggil Erikson itu Leon.Kalau dia tahu, sulit untuk menjelaskannya."Oh." Erikson mengangguk."Alasan Mami marah, bukan karena Leon punya pacar. Aku sudah tahu dia punya pacar dari dulu. Apa yang membuatku marah, dari mana dia lebih tampan darimu?" Setelah mengatakan hal itu, Cintia merasa makin marah.Anak laki-lakinya jelas tak terkalahkan di dunia.Iya, Cintia mengakui kalau dia punya perspektif seorang ibu, tetapi dia tidak akan pernah mengakuinya saat Leon berkata kalau dia lebih tampan dari Erikson."Um .... Aku merasa kalau Papi, bukan, kalau Leon lebih tampan dariku." Erikson sedikit merona."Kenapa kamu meren
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more
PREV
1
...
616263646566
DMCA.com Protection Status