Erikson terus menatap maminya, menatap ketenangan wajahnya. Erikson tidak tahu itu disengaja atau tidak."Mami, apa Mami marah?" tanya Erikson dengan hati-hati."Marah." Cintia mengangguk."Papi mungkin amnesia ....""Erik, dia bukan papimu. Lain kali, jangan panggil dia, tidak baik kalau menyebabkan kesalahpahaman" Cintia mengingatkan.Gadis itu tidak tahu orang yang dipanggil Erikson itu Leon.Kalau dia tahu, sulit untuk menjelaskannya."Oh." Erikson mengangguk."Alasan Mami marah, bukan karena Leon punya pacar. Aku sudah tahu dia punya pacar dari dulu. Apa yang membuatku marah, dari mana dia lebih tampan darimu?" Setelah mengatakan hal itu, Cintia merasa makin marah.Anak laki-lakinya jelas tak terkalahkan di dunia.Iya, Cintia mengakui kalau dia punya perspektif seorang ibu, tetapi dia tidak akan pernah mengakuinya saat Leon berkata kalau dia lebih tampan dari Erikson."Um .... Aku merasa kalau Papi, bukan, kalau Leon lebih tampan dariku." Erikson sedikit merona."Kenapa kamu meren
Last Updated : 2024-02-21 Read more