Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 611 - Chapter 620

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 611 - Chapter 620

660 Chapters

Bab 641 Pukulan Kenyataan

Pada sore harinya, Erikson kembali dari sekolah dengan penuh kegembiraan.Hal pertama yang dia lakukan ketika pulang adalah bertanya kepada Paman John dengan semangat, "Kakek John, apakah ada paketku hari ini?""Paket?" tanya Paman John agak terkejut."Ada di meja belajarmu. Saat paket diantar, aku sedang di rumah. Jadi, aku meletakkannya di dalam kamarmu," kata Cintia sambil duduk di sofa dan menonton TV."Terima kasih, Mami," kata Erikson dengan sopan.Kemudian, Erikson segera berlari ke atas."Tuan Muda Erikson, hati-hati. Nanti kamu terjatuh, lebam di dahi Nona Cintia saja belum sembuh sepenuhnya!" teriak Paman John dari bawah, menasihati Erikson.Cintia tak bisa menahan senyum getirnya.Karena lebam besar di dahinya, Cintia bahkan tidak pergi bekerja.Gara-gara hal ini, dia terpaksa mengingat tentang Leon ... dan juga teringat tes DNA itu.Suasana hati Cintia berubah seperti ombak besar saat ini.Erikson masuk ke kamarnya dengan penuh semangat dan melihat paket di meja belajarnya.
Read more

Bab 642 Anak yang Baik

Erikson menggigit bibir kecilnya.Jadi, apakah Leon benar-benar bukan ayahnya?Dia juga tahu, dia seharusnya percaya pada sains."Satu-satunya kemungkinan kesalahan pemeriksaan adalah kesalahan sampel, ini pernah terjadi sebelumnya," ujar dokter."Kesalahan apa?" Erikson langsung tegang."Sampel yang kamu berikan bukanlah sampel dari dua orang yang ingin kamu periksa. Misalnya, kamu ingin memeriksa sampel kamu dan A, tetapi yang kamu bawa adalah sampel kamu dan B. Kesalahan pemeriksaan seperti itu pernah kami alami sebelumnya. Selain itu, belum ada kasus kesalahan lainnya untuk saat ini," jelas pegawai rumah sakit."Baiklah, terima kasih," ucap Erikson."Sama-sama, terima kasih atas panggilanmu."Setelah menutup telepon, Erikson mulai memikirkan rambut yang dia ambil.Dia lebih memilih percaya jika dia salah mengambil rambut daripada percaya Leon bukan ayahnya.Benar.Erikson tersentak.Dia ingat saat mengambil rambut Leon, dia bertabrakan dengan Kakek John, lalu mengambil kembali ramb
Read more

Bab 643 Sosok Itu!

Cintia merasakan kepedihan di hatinya sekali lagi.Dia mengelus kepala kecil Erikson dan berjanji, "Mami pasti akan merawatmu dengan baik.""Aku juga akan merawat Mami dengan baik," balas Erikson sambil tersenyum manis.Setelah itu.Antara Cintia dan Erikson, seolah-olah mereka memiliki kesepakatan dan tidak pernah lagi membahas tentang Leon.Setengah bulan berlalu.Willy menelepon Cintia dan bertanya kapan dia akan pergi ke Jakarta.Terakhir kali, Cintia berjanji kepada kakeknya kalau bulan ini dia akan tinggal di Jakarta untuk sementara waktu.Ternyata, janji tidak bisa diambil enteng.Cintia benar-benar tidak ingin pergi.Namun, menyingkar janji itu tidak benar.Ditambah lagi, Erikson sudah mulai liburan akhir tahun, Willy secara khusus menekankan agar membawa Erikson bersamanya.Cintia terpaksa menyetujui, tetapi untungnya, Erikson akan mengikuti kamp pecinta alam selama beberapa hari. Jadi, Cintia bisa menunda keberangkatannya sampai minggu depan.Hari ini, dia pergi rapat ke Raga
Read more

Bab 644 Kamu Ke Mana Saja?

Di studio rekaman "Get Ready, Performers!".Ruangan rias umum di belakang panggung.Seorang penata rias sedang merapikan riasan sambil mengobrol, "Hei, apakah kalian melihat? Hari ini, sutradara besar, Jimmy, datang. Awalnya aku tidak percaya ketika diumumkan secara resmi kalau dia akan bergabung. Bagaimanapun, kita belum pernah melihatnya berpartisipasi dalam acara hiburan manapun sebelumnya. Tapi, tampaknya stasiun televisi Ragam Bandung memang luar biasa.""Aku melihatnya tadi, bahkan lewat di depannya. Dia benar-benar tampan dan tinggi. Di antara sejumlah selebriti, dia benar-benar menonjol. Sayang sekali dia hanya menjadi sutradara.""Siapa bilang? Jika dia tidak menjadi sutradara, bagaimana kita bisa menikmati begitu banyak film dan acara televisi bagus? Tidak hanya film dan serial televisi yang bagus, tetapi semua aktris yang difilmkannya sangat cantik. Di industri ini, banyak yang mengatakan di bawah kamera Sutradara Jimmy, tidak ada aktris jelek. Dia benar-benar membawa keberu
Read more

Bab 645 Tidak Dihitung

"Hanya beristirahat sejenak," jawab Lily dengan singkat.Dia tidak ingin menceritakan pengalaman masa lalunya.Sebenarnya, orang-orang di industri hiburan tidak bodoh. Ketika ada yang tiba-tiba dihilangkan dari semua jadwal dan pekerjaannya, serta dihapuskan dari semua proyek, bahkan diboikot total, itu berarti orang itu telah menyinggung orang-orang berkuasa di industri hiburan.Hani tidak banyak bertanya dan mengalihkan topik, "Aduh, sudah sepuluh tahun aku berakting, ini pertama kalinya aku merasa sangat gugup. Apakah kamu juga gugup, Lily?"Lily mengangguk dengan jujur dan berkata, "Kemarin aku membuat beberapa kesalahan, aku sampai tidak bisa tidur semalaman kemarin.""Aku juga begitu. Gladiresik kemarin tidak sesuai dengan rencana, aku sungguh khawatir hari ini juga seperti itu lagi. Aturan kompetisi kali ini adalah, di episode pertama, para juri akan memilih langsung. Setelah seleksi awal selesai, kita baru masuk ke tahap kompetisi yang sebenarnya, yaitu pemungutan suara penonto
Read more

Bab 646 Sutradara Jimmy, Bagaimana Menurutmu?

Pada saat ini, Lily merasa tidak lebih baik dari yang lainnya.Memang benar, ketika seseorang kehilangan kepercayaan diri, lebih baik orang itu harus mengakuinya pada diri sendiri.Sebelum Lily tampil, ada penampilan panggung dari Tammy.Dengan gaya musikal, Tammy langsung membawa suasana rekaman ke klimaksnya.Pertumbuhan Tammy di atas panggung selama beberapa tahun ini sungguh cepat.Lily juga sering menonton televisi.Seringkali dia akan melihat pertunjukan Tammy, dari pertunjukan yang awalnya konyol hingga sekarang yang matang, harus diakui, Tammy sangat berbakat.Lily bahkan berpikir, apakah penampilan dirinya selanjutnya akan langsung menghancurkan atmosfer panggung yang telah dibangun oleh Tammy.Staf memberinya peringatan untuk bersiap-siap.Lily pun bangkit dari kursi di belakang panggung.Beberapa orang di sekitarnya memberinya semangat.Sebenarnya, semua orang tidak bodoh, mereka tahu kalau Lily telah menyinggung seseorang sehingga diboikot. Jadi, mereka tidak akan bersikap
Read more

Bab 647

"Mmm," jawab Jimmy dengan anggukan."Sangat disayangkan, dulu aku sangat optimis padanya," tambah Grace.Sebagai aktris senior yang berbakat, Grace sudah dianggap sebagai seorang artis pertunjukan. Bagi Grace, reputasi di dunia hiburan sudah tidak terlalu penting. Dia sungguh-sungguh berharap agar dunia hiburan bisa memiliki aktor-aktris baru berbakat yang dapat mengangkat dunia seni pertunjukan, bukan hanya dipenuhi oleh selebriti dengan popularitas semata serta kemampuan akting yang hampir tidak bisa disebut kemampuan.Jimmy tidak menghiraukannya lagi. Matanya terus tertuju pada Lily, tidak dapat berpaling.Hingga akhirnya, penampilan Lily selesai.Lily memberi hormat kepada penonton dan juri, kemudian bersiap-siap untuk turun dari panggung."Lily, tunggu sebentar." Tiba-tiba, pembawa acara muncul dari belakang panggung dan menghentikan Lily.Sebelumnya, selama gladiresik tidak ada sesi ini.Semua peserta yang perlu diwawancarai di tempat, sudah diberi tahu sebelumnya. Lily yakin dir
Read more

Bab 648 Tidak Ada Yang Ingin Kukatakan

"Tidak," Lily membantah, berusaha untuk bersenda gurau, "Untungnya aku masih termasuk kaum lajang.""Jika begitu, aku rasa kemampuan aktingmu masih bisa diharapkan," kata Charles."Terima kasih, Juri Charles," ucap Lily sambil memberi hormat sebagai tanda terima kasih."Barusan, aku merasa cukup terkesan dengan penampilanmu. Lily, masih ingatkah kita pernah bekerja sama?" tanya Benjamin."Tentu saja ingat," jawab Lily sambil tersenyum.Keduanya sebenarnya debut di industri hiburan pada saat yang bersamaan, tetapi Lily lebih cepat meraih popularitasnya. Namun, ada pasang ada surut.Sekarang, Benjamin yang menjadi juri, sementara Lily menjadi peserta."Mendengar komentar dari Juri Grace dan Sutradara Charles tadi, apa yang mereka katakan sudah sangat benar, jadi aku tidak akan banyak berkomentar lagi. Aku hanya berharap kamu bisa terus maju di panggung ini. Semangat," kata Benjamin memberikan semangat."Terima kasih, Guru Benjamin." Lily sekali lagi membungkuk untuk memberi hormat.Saat
Read more

Bab 649 Mohon Bantuanmu

Lily tersenyum tipis tanpa memberikan balasan. Dia tahu benar semua orang di sini adalah pesaing.Makin baik penampilanmu, makin buruk hubunganmu dengan orang lain. Lily sudah mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya.Setelah pertunjukan panggung awal selesai, semua aktor akan dipanggil ke panggung untuk memulai putaran pertama eliminasi. Beberapa orang sudah ditetapkan sebelumnya. Tidak diragukan lagi, setiap acara pasti melibatkan kecurangan di balik layar, tetapi sebagian besar peserta diperlakukan dengan adil. Dari tiga puluh orang, hanya lima belas yang bisa maju ke babak berikutnya.Lily berdiri di sudut yang agak pinggir, tanpa menaruh harapan apa pun. Aturan eliminasi putaran pertama sangat sederhana. Para juri langsung berdiskusi dan memilih, nama yang terpilih berarti lolos masuk ke babak berikutnya. Sebaliknya, nama yang tidak terpilih harus meninggalkan panggung.Nama-nama mulai bergema di telinga Lily, satu per satu, sampai yang terakhir. Pembawa acara memberi
Read more

Bab 650 Kamu Pikir Kamu Masih Seperti Dulu?

Jimmy menatap tangan di depannya. Apakah itu karena riasan? Jimmy merasa tangan Lily terlihat agak kasar. Tangan Lily tergantung di tengah udara dengan canggung karena Jimmy tidak merespons untuk waktu yang lama. Lily mengira setidaknya Jimmy akan bersikap sedikit ramah di depan publik. Bagaimanapun, Jimmy sudah bersalaman dengan setiap aktor di depan Lily. Ternyata Jimmy tetap masih tetap tidak bisa menerima Lily.Lily tersenyum, seolah-olah tak merasa tersinggung dan menarik tangannya kembali. Dia melangkah melewati Jimmy dan menghampiri Benjamin dengan hormat, sama seperti yang dia lakukan pada juri sebelumnya.Lily pun tidak menyadari setelah dirinya pergi, Jimmy mengulurkan tangannya sedikit, lalu ditarik kembali.Setelah sesi berjabat tangan antara aktor dan juri selesai, semua aktor kembali ke ruang tunggu. Lily duduk di ruang rias umum untuk membersihkan riasannya. Hani juga tengah membersihkan riasannya. Dia juga berhasil lolos ke babak berikutnya."Selamat ya, Lily, k
Read more
PREV
1
...
6061626364
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status