Share

Bab 644 Kamu Ke Mana Saja?

Penulis: Orange
Di studio rekaman "Get Ready, Performers!".

Ruangan rias umum di belakang panggung.

Seorang penata rias sedang merapikan riasan sambil mengobrol, "Hei, apakah kalian melihat? Hari ini, sutradara besar, Jimmy, datang. Awalnya aku tidak percaya ketika diumumkan secara resmi kalau dia akan bergabung. Bagaimanapun, kita belum pernah melihatnya berpartisipasi dalam acara hiburan manapun sebelumnya. Tapi, tampaknya stasiun televisi Ragam Bandung memang luar biasa."

"Aku melihatnya tadi, bahkan lewat di depannya. Dia benar-benar tampan dan tinggi. Di antara sejumlah selebriti, dia benar-benar menonjol. Sayang sekali dia hanya menjadi sutradara."

"Siapa bilang? Jika dia tidak menjadi sutradara, bagaimana kita bisa menikmati begitu banyak film dan acara televisi bagus? Tidak hanya film dan serial televisi yang bagus, tetapi semua aktris yang difilmkannya sangat cantik. Di industri ini, banyak yang mengatakan di bawah kamera Sutradara Jimmy, tidak ada aktris jelek. Dia benar-benar membawa keberu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 645 Tidak Dihitung

    "Hanya beristirahat sejenak," jawab Lily dengan singkat.Dia tidak ingin menceritakan pengalaman masa lalunya.Sebenarnya, orang-orang di industri hiburan tidak bodoh. Ketika ada yang tiba-tiba dihilangkan dari semua jadwal dan pekerjaannya, serta dihapuskan dari semua proyek, bahkan diboikot total, itu berarti orang itu telah menyinggung orang-orang berkuasa di industri hiburan.Hani tidak banyak bertanya dan mengalihkan topik, "Aduh, sudah sepuluh tahun aku berakting, ini pertama kalinya aku merasa sangat gugup. Apakah kamu juga gugup, Lily?"Lily mengangguk dengan jujur dan berkata, "Kemarin aku membuat beberapa kesalahan, aku sampai tidak bisa tidur semalaman kemarin.""Aku juga begitu. Gladiresik kemarin tidak sesuai dengan rencana, aku sungguh khawatir hari ini juga seperti itu lagi. Aturan kompetisi kali ini adalah, di episode pertama, para juri akan memilih langsung. Setelah seleksi awal selesai, kita baru masuk ke tahap kompetisi yang sebenarnya, yaitu pemungutan suara penonto

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 646 Sutradara Jimmy, Bagaimana Menurutmu?

    Pada saat ini, Lily merasa tidak lebih baik dari yang lainnya.Memang benar, ketika seseorang kehilangan kepercayaan diri, lebih baik orang itu harus mengakuinya pada diri sendiri.Sebelum Lily tampil, ada penampilan panggung dari Tammy.Dengan gaya musikal, Tammy langsung membawa suasana rekaman ke klimaksnya.Pertumbuhan Tammy di atas panggung selama beberapa tahun ini sungguh cepat.Lily juga sering menonton televisi.Seringkali dia akan melihat pertunjukan Tammy, dari pertunjukan yang awalnya konyol hingga sekarang yang matang, harus diakui, Tammy sangat berbakat.Lily bahkan berpikir, apakah penampilan dirinya selanjutnya akan langsung menghancurkan atmosfer panggung yang telah dibangun oleh Tammy.Staf memberinya peringatan untuk bersiap-siap.Lily pun bangkit dari kursi di belakang panggung.Beberapa orang di sekitarnya memberinya semangat.Sebenarnya, semua orang tidak bodoh, mereka tahu kalau Lily telah menyinggung seseorang sehingga diboikot. Jadi, mereka tidak akan bersikap

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 647

    "Mmm," jawab Jimmy dengan anggukan."Sangat disayangkan, dulu aku sangat optimis padanya," tambah Grace.Sebagai aktris senior yang berbakat, Grace sudah dianggap sebagai seorang artis pertunjukan. Bagi Grace, reputasi di dunia hiburan sudah tidak terlalu penting. Dia sungguh-sungguh berharap agar dunia hiburan bisa memiliki aktor-aktris baru berbakat yang dapat mengangkat dunia seni pertunjukan, bukan hanya dipenuhi oleh selebriti dengan popularitas semata serta kemampuan akting yang hampir tidak bisa disebut kemampuan.Jimmy tidak menghiraukannya lagi. Matanya terus tertuju pada Lily, tidak dapat berpaling.Hingga akhirnya, penampilan Lily selesai.Lily memberi hormat kepada penonton dan juri, kemudian bersiap-siap untuk turun dari panggung."Lily, tunggu sebentar." Tiba-tiba, pembawa acara muncul dari belakang panggung dan menghentikan Lily.Sebelumnya, selama gladiresik tidak ada sesi ini.Semua peserta yang perlu diwawancarai di tempat, sudah diberi tahu sebelumnya. Lily yakin dir

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 648 Tidak Ada Yang Ingin Kukatakan

    "Tidak," Lily membantah, berusaha untuk bersenda gurau, "Untungnya aku masih termasuk kaum lajang.""Jika begitu, aku rasa kemampuan aktingmu masih bisa diharapkan," kata Charles."Terima kasih, Juri Charles," ucap Lily sambil memberi hormat sebagai tanda terima kasih."Barusan, aku merasa cukup terkesan dengan penampilanmu. Lily, masih ingatkah kita pernah bekerja sama?" tanya Benjamin."Tentu saja ingat," jawab Lily sambil tersenyum.Keduanya sebenarnya debut di industri hiburan pada saat yang bersamaan, tetapi Lily lebih cepat meraih popularitasnya. Namun, ada pasang ada surut.Sekarang, Benjamin yang menjadi juri, sementara Lily menjadi peserta."Mendengar komentar dari Juri Grace dan Sutradara Charles tadi, apa yang mereka katakan sudah sangat benar, jadi aku tidak akan banyak berkomentar lagi. Aku hanya berharap kamu bisa terus maju di panggung ini. Semangat," kata Benjamin memberikan semangat."Terima kasih, Guru Benjamin." Lily sekali lagi membungkuk untuk memberi hormat.Saat

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 649 Mohon Bantuanmu

    Lily tersenyum tipis tanpa memberikan balasan. Dia tahu benar semua orang di sini adalah pesaing.Makin baik penampilanmu, makin buruk hubunganmu dengan orang lain. Lily sudah mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya.Setelah pertunjukan panggung awal selesai, semua aktor akan dipanggil ke panggung untuk memulai putaran pertama eliminasi. Beberapa orang sudah ditetapkan sebelumnya. Tidak diragukan lagi, setiap acara pasti melibatkan kecurangan di balik layar, tetapi sebagian besar peserta diperlakukan dengan adil. Dari tiga puluh orang, hanya lima belas yang bisa maju ke babak berikutnya.Lily berdiri di sudut yang agak pinggir, tanpa menaruh harapan apa pun. Aturan eliminasi putaran pertama sangat sederhana. Para juri langsung berdiskusi dan memilih, nama yang terpilih berarti lolos masuk ke babak berikutnya. Sebaliknya, nama yang tidak terpilih harus meninggalkan panggung.Nama-nama mulai bergema di telinga Lily, satu per satu, sampai yang terakhir. Pembawa acara memberi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 650 Kamu Pikir Kamu Masih Seperti Dulu?

    Jimmy menatap tangan di depannya. Apakah itu karena riasan? Jimmy merasa tangan Lily terlihat agak kasar. Tangan Lily tergantung di tengah udara dengan canggung karena Jimmy tidak merespons untuk waktu yang lama. Lily mengira setidaknya Jimmy akan bersikap sedikit ramah di depan publik. Bagaimanapun, Jimmy sudah bersalaman dengan setiap aktor di depan Lily. Ternyata Jimmy tetap masih tetap tidak bisa menerima Lily.Lily tersenyum, seolah-olah tak merasa tersinggung dan menarik tangannya kembali. Dia melangkah melewati Jimmy dan menghampiri Benjamin dengan hormat, sama seperti yang dia lakukan pada juri sebelumnya.Lily pun tidak menyadari setelah dirinya pergi, Jimmy mengulurkan tangannya sedikit, lalu ditarik kembali.Setelah sesi berjabat tangan antara aktor dan juri selesai, semua aktor kembali ke ruang tunggu. Lily duduk di ruang rias umum untuk membersihkan riasannya. Hani juga tengah membersihkan riasannya. Dia juga berhasil lolos ke babak berikutnya."Selamat ya, Lily, k

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 651 Tidak Peduli Lagi

    Lily tidak ingin berkata lebih banyak lagi.Makin banyak dia menjelaskan, makin banyak kesalahannya.Lily berdiri dan beranjak pergi pergi."Berhenti." Aktris berlari mendekatinya dan berkata, "Kamu bahkan tidak meminta maaf pada Jolin?""Mengapa aku harus minta maaf?" tanya Lily dengan heran."Kamu merebut posisinya untuk lolos, memangnya tidak perlu minta maaf?" balas aktris itu."Tempat itu diberikan oleh para juri kepadaku, jika kalian merasa itu tidak adil, seharusnya kalian bicarakan pada mereka, bukan aku," ujar Lily."Lily, kamu benar-benar pandai melempar tanggung jawab," balas aktris itu."Aku hanya berkata sesuai fakta," kata Lily."Biar aku beri tahu satu fakta lain, jika kamu tidak meminta maaf secara resmi pada Jolin hari ini, jangan berharap bisa meninggalkan stasiun televisi ini," ancam aktris itu.Lily hanya diam dan mengerutkan keningnya."Kita lihat siapa yang bisa bertahan lebih lama." Aktris berlagak sombong dan menghalangi jalan Lily.Lily berusaha menenangkan emo

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 652 Masih Ingat Pulang?

    Saat menyaksikan apa yang terjadi tadi, Jimmy terus berharap Lily akan melawan. Bahkan jika terjadi masalah, Jimmy bisa membantu Lily menyelesaikannya tanpa diketahui Lily. Namun, pada akhirnya, Lily memilih untuk berdamai. Jelas-jelas Lily tidak bersalah, tetapi wanita itu lebih memilih untuk disalahkan daripada membela diri dan menimbulkan masalah.Jimmy merasa sungguh sakit hati....Di depan pintu utama Ragam Bandung. Setelah meninggalkan gedung, Lily langsung berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah. Dia memakai masker dan topi bebek untuk menyembunyikan dirinya dengan baik, tidak mungkin ada yang bisa mengenalinya. Faktanya, ketenarannya sudah turun, tidak ada yang akan mengenalinya sekarang.Namun, sedia payung sebelum hujan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.Langkahnya agak cepat. Pada saat itu, dia mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang, "Lily."Jantung Lily berdebar.Langkahnya berhenti sejenak, tetapi Lily tidak berani berbalik.Dia menggigit bib

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status