Beranda / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 652 Masih Ingat Pulang?

Share

Bab 652 Masih Ingat Pulang?

Penulis: Orange
Saat menyaksikan apa yang terjadi tadi, Jimmy terus berharap Lily akan melawan. Bahkan jika terjadi masalah, Jimmy bisa membantu Lily menyelesaikannya tanpa diketahui Lily. Namun, pada akhirnya, Lily memilih untuk berdamai.

Jelas-jelas Lily tidak bersalah, tetapi wanita itu lebih memilih untuk disalahkan daripada membela diri dan menimbulkan masalah.

Jimmy merasa sungguh sakit hati.

...

Di depan pintu utama Ragam Bandung.

Setelah meninggalkan gedung, Lily langsung berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah.

Dia memakai masker dan topi bebek untuk menyembunyikan dirinya dengan baik, tidak mungkin ada yang bisa mengenalinya.

Faktanya, ketenarannya sudah turun, tidak ada yang akan mengenalinya sekarang.

Namun, sedia payung sebelum hujan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Langkahnya agak cepat.

Pada saat itu, dia mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang, "Lily."

Jantung Lily berdebar.

Langkahnya berhenti sejenak, tetapi Lily tidak berani berbalik.

Dia menggigit bib
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 653 Aku Akan Merasa Iri

    "Bukankah aku sudah pulang sekarang?" ujar Lily dengan nada bercanda."Aku kira kamu tidak akan kembali lagi!" keluh Laura.Tentu saja, Lily tidak berani mengaku dia memang berencana untuk tidak kembali.Selama beberapa tahun ini, dia juga telah menjadi lebih halus."Aku hanya pergi sebentar untuk menyegarkan pikiran. Saat suasana hatiku membaik, tentu saja aku akan kembali." Lily berusaha menjelaskan."Mengapa kamu tidak menghubungi kami selama tiga tahun?" tanya Laura, terdengar masih kesal."Memangnya aku tidak boleh merasa rendah diri sedikit? Kalian semua dari keluarga kaya-raya, sementara aku hidup miskin dan terpuruk. Aku akan merasa iri, tahu?""Lily, bicara yang serius!" tegur Laura."Ya, aku hanya takut jika aku menghubungi kalian, kalian akan mengkhianati aku. Aku tidak ingin bertemu dengan banyak orang di Bandung, jadi aku memilih untuk bersembunyi," jelas Lily. "Siapa mereka?" tanya Laura."Kalian belum tahu?" tanya Lily sambil tertawa."Jimmy?" tanya Laura."Tidak sepenu

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 654

    Tiga tahun tak bertemu.Namun, tak disangka sama sekali, mereka tidak merasa asing satu sama lain.Kepribadian Lily tetap hidup dan ceria.Sungguh, apakah tiga tahun sudah cukup bagi Lily untuk melepaskan semuanya?Melepaskan Jimmy, melepaskan Doni, melepaskan Keluarga Purnomo?Makan malam tiga orang itu berlangsung dengan suasana yang sangat baik.Setelah makan malam, mereka tidak tinggal terlalu lama. Mereka bersiap-siap untuk pergi setelah membayar tagihan.Baru saja keluar dari ruang makan.Langkah tiga orang itu sejenak terhenti.Karena mereka melihat Nini.Selain Nini, ada juga Doni yang bergandengan tangan dengan Tammy.Sepertinya mereka baru saja makan malam dan bersiap-siap untuk pergi.Sungguh pertemuan yang tak terduga.Lebih tepatnya, pertemuan Lily dengan mereka, merubah suasana menjadi sedikit canggung.Ketika Nini melihat Lily, ekspresinya tampak sedikit terkejut.Lily menghilang setelah Nini menolak gadis yang pernah menjadi anaknya ini.Menghilang selama lebih dari tig

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 655 Terima Kasih Atas Restunya

    Tiga orang keluar dari restoran."Aku akan mengantarmu," ucap Cintia dan Laura sekaligus pada Lily.Setelah berkata demikian, ketiganya tersenyum.Kekompakan mereka memang tidak dapat dipungkiri.Lily menggelengkan kepala dan berkata, "Aku bisa pulang sendiri, rumahku tidak jauh dari sini, gampang saja.""Mengapa tidak membiarkan kami mengantarmu?" Mata Laura sedikit menyipit karena curiga. "Kamu tidak akan menghilang lagi besok, 'kan?""Bagaimana mungkin? Aku sudah memutuskan untuk mati di sini." Lily menyatakan dengan berlebihan. "Lupa memberi tahu kalian, sekarang aku sedang mengikuti acara hiburan 'Get Ready, Performers!', aku baru lolos ke babak berikutnya.""Lalu, mengapa kamu tidak membiarkan kami mengantarmu pulang?" Laura bersikeras."Rumahku sederhana, aku khawatir tidak bisa menjamu kalian dengan baik. Tunggu aku sukses, nanti aku akan mengundang kalian ke rumahku," ujar Lily."Aku ragu kita bisa melihat hari itu." Laura mengomentari dengan sarkasme."Hei, kalau kamu sahabat

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 656

    "Jangan bahas lagi, oke?""Aku sudah membantu kalian dengan susah payah, tapi kalian malah tidak bersama. Apakah kamu merasa tidak mengecewakan aku?""Maafkan aku.""Kalau kamu tahu minta maaf, setidaknya beritahu alasannya padaku agar aku bisa benar-benar memahaminya." Doni bertanya lagi."Itu ... aduh, bagaimana, ya? Apakah kamu percaya kalau aku berkata bahwa aku rendah diri dan tidak pantas untukmu, lalu meminta Jimmy untuk bersandiwara?" Lily mulai mengatakan alasannya."Apakah aku ini anak kecil berusia tiga tahun?""Bukan, tapi itulah faktanya.""Lily, kamu sama sekali bukan orang yang rendah diri.""Itu dulu. Setelah tidak menjadi anggota Keluarga Purnomo, aku menjadi makin rendah diri dan merasa tertekan setiap kali bersamamu. Lebih baik menderita sekarang daripada menderita lebih lama, jadi aku meminta bantuan Jimmy.""Apa hanya karena tertekan?""Juga karena aku menyadari bahwa aku tidak cukup menyukaimu."Doni terdiam karena sangat terpukul.Sudah tiga tahun berlalu, tetapi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 657

    Mata Lily sedikit bergerak karena dia tiba-tiba melihat Jimmy.Ada banyak kamera yang mengikuti di sekitar.Mungkin mereka ingin merekam berita mengenai latihan.Seharusnya tidak ada yang perlu direkam di tempat ini karena dia hanya sendirian di sini."Di mana Stella dan Cyland?" tanya sutradara."Jadwal mereka padat.""Jadi, kamu latihan sendirian?""Bagaimanapun, aku tidak memiliki banyak pekerjaan," jawab Lily sambil tersenyum.Sutradara tidak banyak berbicara dan ingin membawa tim fotografi pergi."Tunggu sebentar." Jimmy tiba-tiba memanggilnya."Sutradara Jimmy, ada apa?" tanya sutradara dengan sopan."Karena sudah di sini, mari kita lihat pertunjukan Lily seorang diri.""Boleh juga." Sutradara setuju, lalu berkata kepada Lily, "Tampilkan adeganmu sekali."Lily sebenarnya tidak bersedia.Sebagian besar adegan ini adalah adegan lawan yang bertentangan, sulit untuk mendalami emosi jika seorang diri."Lily, perhatikan, ya. Kami akan merekam berita ini." Sutradara pun mengingatkan.Li

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 658

    Dia agak beruntung karena tim sutradara tiba-tiba sadar."Oke, nanti panggil aku." Cyland berjalan ke sofa di samping.Lily mulai latihan bersama Stella."Tidak bisa." Stella tidak ingin lanjut lagi setelah berakting sekali. "Sama sekali tidak bisa menghayati karakter kalau orangnya tidak lengkap. Aku selalu merasa ada yang kurang. Istirahatlah sebentar, kita latihan lagi setelah Cyland bangun."Lily sekarang jauh lebih bijaksana.Dia kembali ke industri hiburan hanya untuk satu tujuan, yaitu jangan menyinggung siapa pun.Dia menganggukkan kepala dan membiarkan Cyland untuk beristirahat.Lily berjongkok di pojokan lainnya, mempelajari naskah sambil menghafal dialog.Dia akan merekam suara untuk setiap dialog, lalu memilih cara yang menurutnya paling sesuai.Dengan begini, dia pun menunggu hingga sore. Cyland baru bangun untuk memakan makan siang yang diantarkan oleh tim acara. Pada akhirnya, mereka bertiga memulai peran lawan untuk pertama kalinya.Jelas bahwa Cyland dan Stella tidak l

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 659

    Saat sedang berteriak, Lily mendengar suara yang dikenalinya."Ini aku." Orang itu berkata lagi dengan tertekan, "Jimmy."Jimmy?Lily terlihat terkejut sejenak.Jadi, benda barusan itu adalah Jimmy.Oh tidak, Jimmy bukanlah benda.Baiklah.Tidak peduli benda atau tidak, kenapa Jimmy bisa berada di sini?Apakah dia perlu latihan pada tengah malam begini?"Ponselku terjatuh ketika kamu mendorongku. Bantu aku cari sebentar, seharusnya ada di sekitar sini." Jimmy mengingatkannya.Lily mengerutkan kening.Apakah Jimmy tidak bisa mencari ponselnya sendiri yang terjatuh?Bagaimana bisa mencari ponsel itu di tempat yang gelap ini?Akan tetapi, Lily menyetujuinya karena tidak berani menyinggung Jimmy.Dia bisa langsung membuat Lily tidak punya jalan keluar dalam industri hiburan.Lily mencoba berjalan beberapa langkah untuk mencari ponselnya.Saat baru mengangkat kaki, terdengar suara Jimmy yang tertahan di dalam kegelapan."Hmm.""Maaf." Lily segera minta maaf.Sepertinya Jimmy terinjak olehny

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 660

    Lily merasa putus asa.Apakah mereka akan menghabiskan malam di sini seperti ini?Bagaimanapun, pasti mustahil jika Lily mencari ponselnya sendiri sekarang dengan meraba-raba dalam kegelapan.Dia takut akan mati terbentur sebelum tiba di ruang latihan.Tiba-tiba sangat tenang di dalam kegelapan.Tidak ada yang berbicara.Hanya terdengar suara napas mereka yang pelan.Setelah beberapa saat, Jimmy tiba-tiba berbicara, "Di mana ponselmu?"Lily hampir berpikir bahwa Jimmy sudah menghilang dari tempat itu."Ada di dalam tas di ruang latihanku," jawab Lily."Pergi ambil ponselmu.""Aku takut. Terlalu gelap dan menakutkan.""Kamu baru saja menendang tongkatku.""Oh, itu ada di sisi kananmu." Lily mengingatkan.Jimmy tampaknya berjongkok untuk meraba-raba beberapa kali.Seharusnya dia menemukannya.Lily mendengar suara tongkat yang menyentuh lantai.Setelah itu, dia sepertinya merasakan Jimmy berdiri dari sisinya.Apakah Jimmy berencana untuk membantunya mengambil ponsel?Sungguh baik hati.Bu

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status