Beranda / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 668 Cintia Ingin Mencobanya

Share

Bab 668 Cintia Ingin Mencobanya

Penulis: Orange
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 13:49:15
Cintia awalnya ingat saat dia keluar, tetapi dia benar-benar lupa karena sibuk.

Cintia menghela napas.

Sudahlah.

Cintia akan beli obat tidur itu nanti.

Cintia juga tidak ragu-ragu.

Setelah merapikan kamarnya, seorang pelayan datang untuk memanggilnya dan Erikson untuk makan.

Satu keluarga besar duduk bersamaan.

Namun, di meja makan terasa begitu hening.

"Erik, kamu suka makan apa? Kakek Buyut akan menyuruh pelayan untuk mengambilkannya." Tuan Besar Ricky begitu antusias dengan Erikson.

Dia benar-benar menyukai Erikson.

Sesekali saat Erikson datang ke sini, Tuan Besar Ricky selalu menanyakan kabar dan memberikan perhatian padanya.

Erikson juga dekat dengan Tuan Besar Frans, jadi dia sudah terbiasa menghadapi orang yang lebih tua.

"Terima kasih Kakek Buyut. Aku suka semua makanan ini. Seleraku dan Mami sama," ucap Erikson dengan cepat.

"Sama juga dengan nenekmu," ucap Tuan Besar Ricky dengan lembut.

Semua orang tahu kalau dia masih mengingat ibunya Cintia.

Saat ibunya kabur dari rumah, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 669 Papinya Benar-benar Menyukai Wanita Lain

    Willy bahkan terkejut.Bagaimana bisa Cintia menyukai hal kewanitaan seperti itu?Akan tetapi Willy tidak menolaknya, bahkan bertanya pada Erikson, "Kamu mau?""Boleh, cobain." Erikson mengangguk.Erikson tidak suka makan makanan ringan, lebih tepatnya dia tidak suka makanan luar. Namun karena itu adalah makanan yang maminya sukai, Erikson bisa mencobanya."Oke."Willy masuk ke kedai teh susu itu.Seorang pria keluar dari sana.Willy tertegun sesaat.Leon pun tertegun sesaat.Pada saat mereka kembali berjalan, Leon melihat Cintia dan Erikson yang ada di depan pintu.Cintia dan Erikson tentu saja melihat Leon juga.Erikson mengira tidak akan pernah bertemu dengan Leon lagi, tetapi kali ini saat melihatnya, Erikson tidak bisa menahan senang di hatinya dan dengan cepat memanggil, "Papi."Leon mengerutkan alisnya.Sudah dibilang, dia bukan papinya.Leon belum mengatakan apa pun.Gadis yang membawa segelas teh susu tadi berjalan ke arah Leon sambil tersenyum dan menggandeng tangannya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 670 Museum Iptek

    Erikson terus menatap maminya, menatap ketenangan wajahnya. Erikson tidak tahu itu disengaja atau tidak."Mami, apa Mami marah?" tanya Erikson dengan hati-hati."Marah." Cintia mengangguk."Papi mungkin amnesia ....""Erik, dia bukan papimu. Lain kali, jangan panggil dia, tidak baik kalau menyebabkan kesalahpahaman" Cintia mengingatkan.Gadis itu tidak tahu orang yang dipanggil Erikson itu Leon.Kalau dia tahu, sulit untuk menjelaskannya."Oh." Erikson mengangguk."Alasan Mami marah, bukan karena Leon punya pacar. Aku sudah tahu dia punya pacar dari dulu. Apa yang membuatku marah, dari mana dia lebih tampan darimu?" Setelah mengatakan hal itu, Cintia merasa makin marah.Anak laki-lakinya jelas tak terkalahkan di dunia.Iya, Cintia mengakui kalau dia punya perspektif seorang ibu, tetapi dia tidak akan pernah mengakuinya saat Leon berkata kalau dia lebih tampan dari Erikson."Um .... Aku merasa kalau Papi, bukan, kalau Leon lebih tampan dariku." Erikson sedikit merona."Kenapa kamu meren

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 671 Jangan Tunjukkan Kebiasaan Burukmu

    Saat melihat Cintia tidak merespons, gadis teh susu itu pun berkata dengan canggung, "Kak, apa kamu tidak mengingatku?"Apakah Cintia boleh berkata bahwa dirinya sedang tidak ingin berbicara?"Benar juga, Kakak begitu cantik, sedangkan aku biasa saja. Bagaimana mungkin kamu bisa mengingatku?" Gadis teh susu itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya lagi, "Kemarin kita bertemu di toko teh susu di pasar malam. Kamu sedang menunggu orang di luar dan aku juga sedang menunggu orang."Dia berkata sambil tersenyum kepada Cintia.Cintia merasa agak tidak sopan jika sekarang dirinya bersikap cuek dengan orang asing ini.Dia pun tersenyum dan berkata, "Hmm, ingat.""Benarkah?" Gadis teh susu itu langsung tersenyum. "Aku senang sekali bisa diingat oleh wanita cantik."Cintia hanya tersenyum.Lalu, dia melihat Leon.Cintia melihat Leon berdiri di sebelah gadis itu sambil menatapnya.Apakah dia takut gadis itu mengatakan sesuatu yang salah?Jangan khawatir.Meskipun dia sangat membenci Leon, dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 672 Sampelnya Bermasalah?

    "Tidak apa-apa, aku saja yang pergi. Ingat, jangan ke mana-mana.""Oke."Willy berjalan menghampiri Cintia dan melewati Leon.Leon pun berjalan menghampiri Erikson."Kamu suka ini?" tanya Leon.Erikson menoleh dan terkejut saat melihat Leon.Karena takut dan sedikit kaget, dia buru-buru berkata, "Pa … Leon, apa kamu khusus datang mencari kami?""Aku sudah mengecewakanmu, eh, bukan." Leon tidak pernah memberikan seseorang ruang untuk berimajinasi."Jadi, untuk apa kamu datang ke sini?""Datang melihat-lihat.""Apa kamu juga suka begitu?""Terpaksa," kata Leon dengan enggan.Terpaksa?Erikson tidak percaya.Mana ada orang dewasa yang khusus datang ke tempat ini?Lupakan saja, ayahnya memang seperti itu, Erikson tidak ingin mengeksposnya karena takut dia malu."Omong-omong, apakah waktu itu kamu sudah melakukan tes DNA?" tanya Leon dengan santai.Bukan berarti dia peduli.Hanya saja ….Dia hanya ingin bertanya.Lagi pula, dia juga merupakan pihak yang terlibat, jadi dia punya hak untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 673 Semua Demi Kebaikanku

    Cintia tidak tahan lagi, dia benar-benar merasa terganggu.Dia pergi menunggu mereka di luar planetarium.Ini adalah museum Iptek yang sangat besar. Setiap museum terletak di tempat-tempat yang berbeda. Ada banyak orang yang menjual barang-barang dan makanan ringan di sela-sela waktu.Cintia bosan menunggu, jadi dia pergi ke luar kedai untuk memilih-milih makanan, kemudian menyuruh bos untuk membuatkan es krim kerucut.Saat menunggu ...."Aku ingin makan es krim lagi."Cintia menarik napas dalam-dalam.Dasar rakus!"Kamu tak boleh makan, semalam kan baru makan. Nanti kamu bisa sakit perut," kata Leon dengan tegas."Huh, dasar.""Dengar kataku, ya. Nanti aku akan membawamu ke taman bermain."Sama seperti merayu anak kecil.Harus dikatakan bahwa ....Leon tidak baik pada orang luar, tetapi dia sangat baik pada pacarnya.Mereka sudah beberapa kali bertemu dan sikap protektif Leon terhadapnya terlihat jelas.Saat Cintia hendak pergi mengambil makanan penutup yang sudah disiapkan ….Gadis t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 674 Pertemuan Keluarga Anggono dan Keluarga Linnel

    "Kakek." Cintia menghampirinya, lalu duduk di sampingnya dengan penuh kasih sayang. "Jangan mempersulit Erik lagi. Erik ini suka belajar. Kalau Kakek tidak membiarkan Erik belajar, dia akan merasa tidak nyaman."Erikson segera mengangguk dari samping.Pada saat ini, anak paman kedua Cintia, Wesley, menghela napas tanpa daya di sampingnya. "Erik adalah anak legendaris keluarga lain!"Wesley menikah lebih awal, dia setahun lebih muda dari Willy. Anaknya, Tara Anggono, sudah berusia 11 tahun, dia adalah cicit terbesar dalam Keluarga Anggono.Sekarang dia duduk di tengah aula, dia tampak sangat terpelajar dan disiplin.Tara ingin lebih banyak menunjukkan dirinya."Tara juga hebat. Kudengar, dia baru saja memenangkan juara pertama di Kompetisi Matematika Nasional," puji Cintia.Dia tidak ingin Erikson menganggap Tara sebagai saingan.Setelah mendengar perkataan ini, seperti kebanyakan anak kecil, Tara langsung tersenyum.Suasananya terasa harmonis.Cintia dan Erikson tinggal di rumah Kelua

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 675 Untuk Apa Dia Datang ke Sini?

    Berkat Natasya, suasana reuni kedua keluarga itu menjadi sangat baik."Oh ya, Natasya, apakah ini pacarmu?" kata Tuan Besar Ricky sambil melihat Leon.Leon langsung berkata dengan hormat, "Halo Paman Kakek, aku Leon Limburg.""Auramu memang luar biasa! Tapi,kamu terlihat familier," kata Tuan Besar Ricky sambil memperhatikannya dengan saksama."Paman Kakek, apa kamu tidak menyadari kalau Leon sangat mirip dengan cicitmu?" kata Natasya sambil menatap Erikson.Tuan Besar Ricky tiba-tiba berkata, "Ya, ya, dia sangat mirip dengan Erik.""Berarti berjodoh." Leon selalu rendah hati."Kak, apakah ini cucumu?" tanya Nyonya Besar Ria ketika melihat Cintia."Iya. Dia kerja di Bandung, jadi dia tidak punya banyak waktu di Jakarta. Cintia, ini Bibi Nenek." Tuan Besar Ricky menyapa Cintia dan memperkenalkannya."Halo, Bibi Nenek.""Tentu saja aku kenal dengan Cintia. Kariermu berkembang dengan sangat baik. Aku sering melihatmu di berita. Tak kusangka, ternyata kamu itu keluarga kita sendiri. Sudah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 676 Merasa Bersalah

    Merusak pemandangan saja!"Itu …." Leon berbicara, kemudian terdiam.Cintia mengerutkan keningnya lebih erat lagi."Mami." Erikson tiba-tiba berkata, "Aku mau kembali ke kamar untuk melihat tablet sebentar."Cintia tidak menjawab.Penglihatan Erikson sangat tajam, apakah dia salah lihat orang?Dia tidak ingin berduaan dengan Leon.Sebelum Cintia menjawab, Erikson sudah pergi.Cintia menahan diri.Dia berkata, "Kalau Tuan Leon ada sesuatu yang mau disampaikan, bilang saja. Jangan khawatir, aku tidak akan memberi tahu siapa pun tentang dendam kita sebelumnya. Bagaimanapun, kita ini saudara, jadi aku tidak ingin memengaruhi hubungan antara kedua keluarga."Leon menatap Cintia.Apakah Cintia berpikir Leon mengancamnya lagi agar tidak berbicara omong kosong?Meskipun tidak banyak berhubungan dengan Cintia, dia tampak memahami karakter Cintia dengan sangat baik. Dia tahu Cintia tidak akan menarik kembali kata-katanya, jadi dia tidak perlu repot-repot mengulanginya lagi.Dia menarik napas dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

DMCA.com Protection Status