Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 641 - Chapter 650

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 641 - Chapter 650

660 Chapters

Bab 671 Jangan Tunjukkan Kebiasaan Burukmu

Saat melihat Cintia tidak merespons, gadis teh susu itu pun berkata dengan canggung, "Kak, apa kamu tidak mengingatku?"Apakah Cintia boleh berkata bahwa dirinya sedang tidak ingin berbicara?"Benar juga, Kakak begitu cantik, sedangkan aku biasa saja. Bagaimana mungkin kamu bisa mengingatku?" Gadis teh susu itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya lagi, "Kemarin kita bertemu di toko teh susu di pasar malam. Kamu sedang menunggu orang di luar dan aku juga sedang menunggu orang."Dia berkata sambil tersenyum kepada Cintia.Cintia merasa agak tidak sopan jika sekarang dirinya bersikap cuek dengan orang asing ini.Dia pun tersenyum dan berkata, "Hmm, ingat.""Benarkah?" Gadis teh susu itu langsung tersenyum. "Aku senang sekali bisa diingat oleh wanita cantik."Cintia hanya tersenyum.Lalu, dia melihat Leon.Cintia melihat Leon berdiri di sebelah gadis itu sambil menatapnya.Apakah dia takut gadis itu mengatakan sesuatu yang salah?Jangan khawatir.Meskipun dia sangat membenci Leon, dia tid
Read more

Bab 672 Sampelnya Bermasalah?

"Tidak apa-apa, aku saja yang pergi. Ingat, jangan ke mana-mana.""Oke."Willy berjalan menghampiri Cintia dan melewati Leon.Leon pun berjalan menghampiri Erikson."Kamu suka ini?" tanya Leon.Erikson menoleh dan terkejut saat melihat Leon.Karena takut dan sedikit kaget, dia buru-buru berkata, "Pa … Leon, apa kamu khusus datang mencari kami?""Aku sudah mengecewakanmu, eh, bukan." Leon tidak pernah memberikan seseorang ruang untuk berimajinasi."Jadi, untuk apa kamu datang ke sini?""Datang melihat-lihat.""Apa kamu juga suka begitu?""Terpaksa," kata Leon dengan enggan.Terpaksa?Erikson tidak percaya.Mana ada orang dewasa yang khusus datang ke tempat ini?Lupakan saja, ayahnya memang seperti itu, Erikson tidak ingin mengeksposnya karena takut dia malu."Omong-omong, apakah waktu itu kamu sudah melakukan tes DNA?" tanya Leon dengan santai.Bukan berarti dia peduli.Hanya saja ….Dia hanya ingin bertanya.Lagi pula, dia juga merupakan pihak yang terlibat, jadi dia punya hak untuk me
Read more

Bab 673 Semua Demi Kebaikanku

Cintia tidak tahan lagi, dia benar-benar merasa terganggu.Dia pergi menunggu mereka di luar planetarium.Ini adalah museum Iptek yang sangat besar. Setiap museum terletak di tempat-tempat yang berbeda. Ada banyak orang yang menjual barang-barang dan makanan ringan di sela-sela waktu.Cintia bosan menunggu, jadi dia pergi ke luar kedai untuk memilih-milih makanan, kemudian menyuruh bos untuk membuatkan es krim kerucut.Saat menunggu ...."Aku ingin makan es krim lagi."Cintia menarik napas dalam-dalam.Dasar rakus!"Kamu tak boleh makan, semalam kan baru makan. Nanti kamu bisa sakit perut," kata Leon dengan tegas."Huh, dasar.""Dengar kataku, ya. Nanti aku akan membawamu ke taman bermain."Sama seperti merayu anak kecil.Harus dikatakan bahwa ....Leon tidak baik pada orang luar, tetapi dia sangat baik pada pacarnya.Mereka sudah beberapa kali bertemu dan sikap protektif Leon terhadapnya terlihat jelas.Saat Cintia hendak pergi mengambil makanan penutup yang sudah disiapkan ….Gadis t
Read more

Bab 674 Pertemuan Keluarga Anggono dan Keluarga Linnel

"Kakek." Cintia menghampirinya, lalu duduk di sampingnya dengan penuh kasih sayang. "Jangan mempersulit Erik lagi. Erik ini suka belajar. Kalau Kakek tidak membiarkan Erik belajar, dia akan merasa tidak nyaman."Erikson segera mengangguk dari samping.Pada saat ini, anak paman kedua Cintia, Wesley, menghela napas tanpa daya di sampingnya. "Erik adalah anak legendaris keluarga lain!"Wesley menikah lebih awal, dia setahun lebih muda dari Willy. Anaknya, Tara Anggono, sudah berusia 11 tahun, dia adalah cicit terbesar dalam Keluarga Anggono.Sekarang dia duduk di tengah aula, dia tampak sangat terpelajar dan disiplin.Tara ingin lebih banyak menunjukkan dirinya."Tara juga hebat. Kudengar, dia baru saja memenangkan juara pertama di Kompetisi Matematika Nasional," puji Cintia.Dia tidak ingin Erikson menganggap Tara sebagai saingan.Setelah mendengar perkataan ini, seperti kebanyakan anak kecil, Tara langsung tersenyum.Suasananya terasa harmonis.Cintia dan Erikson tinggal di rumah Kelua
Read more

Bab 675 Untuk Apa Dia Datang ke Sini?

Berkat Natasya, suasana reuni kedua keluarga itu menjadi sangat baik."Oh ya, Natasya, apakah ini pacarmu?" kata Tuan Besar Ricky sambil melihat Leon.Leon langsung berkata dengan hormat, "Halo Paman Kakek, aku Leon Limburg.""Auramu memang luar biasa! Tapi,kamu terlihat familier," kata Tuan Besar Ricky sambil memperhatikannya dengan saksama."Paman Kakek, apa kamu tidak menyadari kalau Leon sangat mirip dengan cicitmu?" kata Natasya sambil menatap Erikson.Tuan Besar Ricky tiba-tiba berkata, "Ya, ya, dia sangat mirip dengan Erik.""Berarti berjodoh." Leon selalu rendah hati."Kak, apakah ini cucumu?" tanya Nyonya Besar Ria ketika melihat Cintia."Iya. Dia kerja di Bandung, jadi dia tidak punya banyak waktu di Jakarta. Cintia, ini Bibi Nenek." Tuan Besar Ricky menyapa Cintia dan memperkenalkannya."Halo, Bibi Nenek.""Tentu saja aku kenal dengan Cintia. Kariermu berkembang dengan sangat baik. Aku sering melihatmu di berita. Tak kusangka, ternyata kamu itu keluarga kita sendiri. Sudah k
Read more

Bab 676 Merasa Bersalah

Merusak pemandangan saja!"Itu …." Leon berbicara, kemudian terdiam.Cintia mengerutkan keningnya lebih erat lagi."Mami." Erikson tiba-tiba berkata, "Aku mau kembali ke kamar untuk melihat tablet sebentar."Cintia tidak menjawab.Penglihatan Erikson sangat tajam, apakah dia salah lihat orang?Dia tidak ingin berduaan dengan Leon.Sebelum Cintia menjawab, Erikson sudah pergi.Cintia menahan diri.Dia berkata, "Kalau Tuan Leon ada sesuatu yang mau disampaikan, bilang saja. Jangan khawatir, aku tidak akan memberi tahu siapa pun tentang dendam kita sebelumnya. Bagaimanapun, kita ini saudara, jadi aku tidak ingin memengaruhi hubungan antara kedua keluarga."Leon menatap Cintia.Apakah Cintia berpikir Leon mengancamnya lagi agar tidak berbicara omong kosong?Meskipun tidak banyak berhubungan dengan Cintia, dia tampak memahami karakter Cintia dengan sangat baik. Dia tahu Cintia tidak akan menarik kembali kata-katanya, jadi dia tidak perlu repot-repot mengulanginya lagi.Dia menarik napas dal
Read more

Bab 677

"Tidak apa-apa." Leon menahan emosinya.Natasya juga tidak banyak bertanya. Mereka berdua terus berjalan-jalan di halaman belakang.Di kamar Cintia, Erikson berdiri di balkon sambil melihat ayahnya berkencan dengan orang lain.Lalu, dia menoleh lagi untuk melihat ibunya.Merasakan tatapan Erikson, Cintia pun bertanya, "Kamu kenapa?" "Tidak apa-apa.""Jangan terlalu banyak berpikir, aku sama sekali tidak peduli. Lagi pula, dia bukan ayahmu." Cintia bisa membaca pikiran Erikson."Kalau benar, apa Mami mau merebut Papi kembali?" seru Erikson.Hati Cintia tersentak.Kalau benar …."Tidak akan," kata Cintia dengan tegas.Tidak ada kemungkinan seperti itu, jadi tidak perlu membuang-buang waktu untuk memikirkannya.Erikson menggigit bibirnya dengan erat.Dia tiba-tiba ingin memastikannya lagi.Meskipun apa yang dikatakan ibunya benar, bahwa mereka bisa hidup dengan baik tanpa ayahnya.Namun, dia tetap harus mencari tahu kebenarannya.Inilah prinsip menjadi manusia.Berani membuat keputusan.
Read more

Bab 678 Kecintaan Terhadap Makanan

Leon mengernyit.Ada sedikit rasa sakit.Dia menatap Erikson.Wajah Erikson sedikit merah. Beberapa saat kemudian, dia langsung berdiri dari kursinya dan berkata sudah kenyang.Cintia melihat gerakan Erikson yang aneh.Dia tidak melihat Erikson menyentuh kepala Leon, jadi dia tidak tahu apa yang dilakukan Erikson.Melihat Erikson tiba-tiba pergi dan setelah dipikir-pikir, mungkin Erikson juga merasa tidak enak hati.Dulu dia tidak seperti ini.Untungnya, mereka tidak duduk di meja utama.Di meja utama kebanyakan untuk orang tua, jadi tidak perlu terlalu banyak aturan ketika makan di meja lain.Natasya melihat sosok Erikson yang pergi, kemudian menoleh ke arah Leon dan berbisik, "Apa kamu sangat menyukai Erik?""Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Leon mengambil sayuran untuk Natasya.Dari saat mulai makan, Leon terus menjaganya.Yang lain sudah menggodanya beberapa kali.Wajah Natasya memerah karena malu."Kamu cukup lembut memperlakukannya," kata Natasya."Apa aku tidak lembut padamu?"
Read more

Bab 679 Alergi Mangga

Cintia pergi ke atas untuk mengambil sepotong kue lagi.Baru naik ke atas sebentar ....Tampaknya ada sesuatu yang terjadi di bawah.Cintia mengira anggota Keluarga Linnel sudah mau pergi. Sebagai rasa hormat, dia pasti harus keluar untuk mengantar mereka, jadi dia pun bergegas turun.Saat mau turun tangga, dia mendengar seseorang berteriak, "Gawat, gawat, Natasya sekarat."Cintia terkejut.Natasya kenapa?Pada saat itu, dia langsung mempercepat langkahnya dan berlari ke bawah.Pada saat yang sama.Leon juga masuk dari luar aula.Dia segera menerobos ke kerumunan, kemudian dengan panik memeluk Natasya yang sedang sekarat.Napasnya terengah-engah, wajahnya memerah dan sekujur tubuhnya tampak tidak nyaman.Dia seperti tiba-tiba terserang penyakit serius!Hal itu membuat Cintia bertanya-tanya apakah tubuh Natasya memang sudah bermasalah?Saat teringat dengan kali pertama mereka bertemu, kakeknya sudah sangat mencemaskan kesehatan Natasya.Dia juga teringat dengan Leon yang sangat menjaga
Read more

Bab 680 Disalahkan

"Bagaimana mungkin aku tahu?" Cintia juga merasa sedikit marah.Meskipun dia tidak seharusnya marah dengan Natasya yang begitu lemah sekarang.Namun, jelas-jelas dia tahu dirinya ada alergi, tetapi masih saja memakannya. Bukankah ini salah dia sendiri?"Siapa suruh kamu sembarangan kasih dia makan? Tubuhnya berbeda dari orang biasa, apa kamu tahu?" Leon membentaknya sambil mengubah alasannya."Bukan aku yang memberikan kue itu padanya, tapi dia sendiri yang mau makan." Cintia tidak tahu kenapa saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya.Cintia juga tidak ingin menelan kemarahannya hanya karena disalahpahami."Dia ingin makan? Dia tahu dia alergi. Apa kamu tahu alerginya bisa dengan mudah memicu penyakit jantungnya? Apa kamu tahu dia punya kelainan jantung bawaan? Apa kamu tahu dia pernah menjalani transplantasi jantung? Alerginya bisa membuat penyakit jantungnya kambuh. Memangnya dia mau mati? Masih bilang dia mau makan sendiri lagi!" Leon menyerangnya lagi.Cintia menggigit bibir
Read more
PREV
1
...
616263646566
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status