Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 541 - Bab 550

660 Bab

Bab 571 Lupakan Samuel

"Tunggu aku kembali, aku akan menghubungi nenek Nini untuk mencocokan jadwal kita," jawab Cintia."Baiklah. Mami aku sudah selesai sarapan, aku berangkat ke sekolah.""Aku akan mengantarmu," ucap Cintia sembari meletakkan peralatan makan di piringnya. "Mami tidak istirahat lagi? Semalam Mami pasti minum banyak, 'kan?" tanya Erikson sambil mengerutkan keningnya."Aku telah minum air madu dan susu yang telah kamu tinggalkan untukku, mabukku sudah hilang entah ke mana," canda Cintia. "Terima kasih sayangku."Erikson sedikit tersipu malu.Sudah bertahun-tahun, Erikson masih belum bisa mengubah sifat pemalunya itu.Bagaimana ke depannya kalau sudah punya pacar?Cintia mengantar Erikson ke sekolah, melihat Erikson yang mulai besar dan bertubuh tinggi masuk ke dalam sekolah, Cintia merasa gejolak emosinya meningkat. Cintia merasa, mungkin dia sudah terlalu lama tidak berkonsultasi dengan psikiater.Cintia meminta sopir untuk mengantarnya ke klinik swasta."Cintia," sapa Lukman pada Cintia.
Baca selengkapnya

Bab 572 Perhelatan Internasional Industri Mode

Dia berkata dengan lembut setelah melihatnya bangun seraya berkata, "Apa tidurmu nyenyak?""Cukup nyenyak," Cintia merenggangkan tubuhnya. Saat tubuhnya merasa tidak kuat menahan semua hal, dia pasti datang ke sini untuk meringankannya."Aku pergi.""Oke," kata Lukman sambil berjalan mengantarnya.Ketika sampai di depan pintu, Lukman tersenyum lagi sambil berucap, "Aku hanya memberi saran, coba kamu pertimbangkan dulu."Cintia merespons dengan malas, lalu dirinya segera kembali ke mobil. Cintia mengambil ponsel yang dalam mode diam, lalu dia melihat beberapa panggilan masuk yang diabaikan melalui layar ponselnya.Cintia menelepon Marcel sambil berkata, "Aku ke bandara sekarang. Bisa tolong bawakan koperku juga?""Baik."Cintia meletakkan ponselnya, lalu melihat pemandangan di luar kaca jendela mobil. Kencan lagi? Enak sekali bicara.….Ibu Kota Jakarta.Saat Cintia di pesawat pribadi. Willy sudah menunggunya di pintu masuk bandara, lalu mengarahkannya masuk ke sedan mewah dan langsung
Baca selengkapnya

Bab 573 Sebuah Sosok Yang Misterius

"Cintia!"Suara yang memanggilnya dari belakang terasa familiar. Namun, Citnia berpura-pura seakan dia tidak mendengarnya. Yang terlihat olehnya hanyalah sosok di tengah kerumunan yang juga menghilang dalam kerumunan itu …."Cintia, kamu kenapa?"Lengannya ditarik kuat-kuat oleh seseorang."Lepaskan aku!" teriak Cintia dengan keras.Warto tertegun dengan tindakan kasarnya terhadap Cintia."Ada apa?" Warto segera melepaskannya.Cintia berbalik dan menoleh ke belakang. Sosok yang familiar tadi tiba-tiba menghilang. Dia melihat sekitar, dirinya sama sekali tidak dapat menemukan orang itu di antara sekian banyaknya model yang ada di dalam ruang ganti. Apa itu hanya bayangan? Namun, saat itu terasa begitu nyata."Apa yang kamu lihat? Siapa yang kamu cari?" Warto bertanya pada Cintia.Cintia menggigit bibirnya, dia tetap diam."Sebenarnya siapa lagi yang kamu cari? Cintia, kamu sangat aneh," kata Warto sambil mengamatinya.Ada juga kekhawatiran jauh di dalam matanya. Sudah lama Warto tidak m
Baca selengkapnya

Bab 574 Warto Mengejar Cinta Cintia

Tobby hanya dipermalukan oleh pejabat, dia tidak diberikan hukuman, hanya saja semua properti Tambunan Grup disita secara hukum, asetnya dijual, lalu para korban diberikan kompensasi dan Tobby dikirim ke luar negeri.Setelah Tobby pergi, seluruh Keluarga Tambunan otomatis jatuh kembali ke tangan Poltak. Mereka juga tidak membutuhkan Tambunan Grup, hanya mengandalkan kerja sama dengan Cintia dalam hal keuangan yang telah lama mencapai kebebasan finansial. Selain itu dalam politik, Poltak memiliki posisinya sendiri, jadi masalah Tobby tidak terlalu berpengaruh. Setelah tiga tahun konsolidasi ini, Tambunan Grup masih menjadi salah satu dari empat keluarga besar di negara ini.Sebagai satu-satunya pewaris, Warto menjadi sangat aktif dalam politik, jadi bagaimana mungkin dia memiliki waktu untuk terlibat dalam lingkar industri mode atau apa pun itu?!"Aku adalah mitramu dan kamu adalah anggota dalam industri mode. Tentu saja, aku dianggap bagian dari itu," kata Warto."Kamu menang.""Ini un
Baca selengkapnya

Bab 575 Kejadian Tiga Tahun Lalu

"Kak Cintia."Tammy berjalan dari belakang, dia sudah berganti pakaian dan menggunakan riasan. Setiap kali Tammy melihat Cintia, dia sangat bersemangat dan sangat menghormatinya, tetapi Cintia selalu menjaga jarak darinya, penyebabnya adalah Lily.Omong-omong, aku sudah tidak bertemu dengan Lily selama tiga tahun ini. Sejak menghilang, Tammy tidak berinisiatif menghubungi Lily atau pun Laura. Mereka juga tidak tahu ke mana Tammy pergi. Tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang?"Dua hari lalu ibuku memintamu membawa Erik pulang untuk makan malam bersama," Tammy juga terbiasa dengan sikap acuh Cintia padanya, jadi dia mengambil inisiatif untuk memulai berbicara lagi dengannya."Tunggu saat aku kembali ke Kota Bandung, kalau ada waktu aku akan mampir," jawab Cintia."Aku juga sangat merindukan Erik. Omong-omong, Apa dia ikut?" tanya Tammy."Tidak, dia masih masuk sekolah.""Aku agak lupa," kata Tammy dengan senyum tipisnya."Aku tidak ingin mengganggumu, aku ke luar dulu," kata Cintia
Baca selengkapnya

Bab 576 Waktu Itu

Tepat pada waktunya.Lampu di area peragaan busana tiba-tiba meredup dan lampu di panggung menyala.Setelah itu, para model mulai berjalan keluar dari balik panggung, seorang demi seorang.Banyak sekali lampu kilat yang terus-menerus memotret model-model itu.Cintia juga melihat peragaan busana itu dengan serius.Sebagai seorang desainer terkenal di dunia, keterampilan desain Mallen tidak pernah mengecewakan siapa pun.Mallen juga menggunakan model kelas dunia.Kemampuan Tammy dalam memadupadankan pakaian tidak terlalu hebat.Namun, karena dia adalah salah satu selebriti papan atas tanah air, penampilannya di peragaan busana ini menarik perhatian beberapa wartawan.Pada saat Tammy keluar, dia bahkan menyebabkan beberapa kericuhan.Pada saat yang sama ....Jimmy muncul di tempat peragaan busana itu.Dia duduk di sebelah Doni.Doni membantu Jimmy dan berkata, "Kenapa kamu datang terlambat?""Penerbangannya tertunda, di jalan juga macet," jawab Jimmy dengan terengah-engah."Pas sekali, Ta
Baca selengkapnya

Bab 577 Samuel?

"Tolong pelankan suaranya."Sebelum Jimmy menjawab, orang di sebelah Doni memperingati mereka.Sepertinya percakapan mereka mengganggu orang sebelah melihat peragaan busana.Doni menggigit pelan bibirnya, menahan rasa beban di dalam hatinya.Jimmy tidak mengatakan apa pun lagi, matanya terus tertuju pada peragaan busana itu. Pada saat bagian Lily, sepertinya tidak ada gelombang emosi.Pertunjukan peragaan pun masuk pada pertengahan acara.Cintia masih melihatnya dengan serius.Tiba-tiba, seorang model pria keluar dari balik panggung.Seluruh perhatian penonton seakan-akan tertuju pada pria itu.Pria itu sangat tampan.Tubuhnya tinggi, badannya tegap.Pandangan matanya tegas.Kehadirannya membuat mata para hadirin bersinar.Memang benar, banyak supermodel internasional yang hadir dalam peragaan busana ini, bahkan wajah yang menarik nan asing itu pun menonjol di antara sekelompok supermodel yang ada.Cintia sepertinya mendengar suara jeritan dari sekitarnya.Yang berasal dari para wanita
Baca selengkapnya

Bab 578 Kamu Boleh Mengejar Wanita Mana Pun, Tapi Cintia Tidak Boleh

Willy berkata di teleponnya, "Periksa sekarang. Aku membutuhkan semua informasi tentang model pria yang baru saja berjalan di atas panggung.""Baik.""Cari seseorang untuk memerhatikannya, jangan biarkan dia pergi.""Baik."Willy menurunkan ponselnya dan berkata pada Cintia, "Aku periksa dulu, nanti kita bicarakan lagi."Cintia menggigit bibirnyaDia juga berusaha untuk mengendalikan dirinya.Cintia juga takut, makin dia mengharapkannya, makin dia merasa kecewa.Cintia takut hatinya benar-benar hancur.Dia kembali duduk di kursinya dan tidak bisa melihat peragaan selanjutnya.Pikirannya dipenuhi oleh model pria tadi.Sosoknya yang begitu familier tidak bisa Cintia lupakan.Sekitar setengah jam berlalu ....Willy berbisik pada Cintia, "Semua informasinya sudah dikirimkan pada ponselmu. Kamu bisa melihatnya."Hati Cintia berkedut.Jantungnya berdetak dengan cepat.Dia tidak berani untuk membukanya."Lihatlah, agar kamu bisa menyerah," desak Willy.Cintia menggigit bibirnya.Dia sudah men
Baca selengkapnya

Bab 579 Samuel Lebih Tampan Dari Leon

"Kenapa Cintia tidak boleh? Willy, jangan lupa kamu sudah mempunyai istri dan anak. Kamu tidak boleh mempunyai maksud tersembunyi pada Cintia!" Warto merasa sedikit marah.Warto sudah lama menoleransi Willy.Willy melirik Warto, seakan melihat orang yang bodoh.Warto makin merasa marah."Ini Jakarta." Willy tidak ingin berselisih dengan Warto. "Kalau kamu ingin pergi dengan selamat, tetap tenang.""Kamu mengancamku?""Iya." Willy berkata terus terang."Gila!" Warto tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat.Jakarta adalah teritori Keluarga Anggono, Willy tidak benar-benar berani ... membawanya, 'kan?Warto mengumpat dalam hati dan mengikuti Willy keluar dari JCC.Cintia sedang menunggu Mallen di ruang santainya, di belakang panggung.Dia duduk di sofa, mengambil sebuah koran saat seseorang masuk ke ruangan.Cintia berkedut.Leon Limburg.Cintia bisa merasakan kemiripan itu saat melihatnya dari jarak dekat.Akan tetapi, Leon bukan Samuel.Kalaupun Leon adalah Samuel ...Cara Leon me
Baca selengkapnya

Bab 580 Sudah Cukup Peluknya?

Selama tiga tahun terakhir, Cintia sudah lama tidak merasa begitu emosional seperti ini.Saat ini, Cintia merasa lebih tidak nyaman karena orang itu sudah keluar dan dia tidak bisa melampiaskan amarahnya."Ada apa? Sepertinya suasana hatimu sedang buruk," kata Mallen yang berjalan masuk.Nada suara Mallen terdengar senang.Peragaan busana kali ini begitu sukses, tidak mungkin Mallen merasa tidak senang."Tidak apa-apa." Cintia tersenyum dengan ringan. "Aku sedikit lapar."Cintia tidak pernah melampiaskan amarahnya pada orang yang tidak penting."Maaf sudah membuatmu menunggu lama. Ayo pergi makan."Mallen tidak membuang waktu, mengambil tas dan ponselnya yang dia tinggal di ruang santai, lalu pergi dengan Cintia."Oh iya, masih ada satu temanku. Kamu tidak akan keberatan, 'kan?" Tiba-tiba Mallen terpikirkan sesuatu."Tidak keberatan." Cintia tersenyum.Mallen adalah orang yang senang berteman.Dia mempunyai banyak teman di seluruh dunia.Itu tidak sesuai dengan identitasnya sebagai seo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5354555657
...
66
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status