Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 575 Kejadian Tiga Tahun Lalu

Share

Bab 575 Kejadian Tiga Tahun Lalu

Author: Orange
"Kak Cintia."

Tammy berjalan dari belakang, dia sudah berganti pakaian dan menggunakan riasan. Setiap kali Tammy melihat Cintia, dia sangat bersemangat dan sangat menghormatinya, tetapi Cintia selalu menjaga jarak darinya, penyebabnya adalah Lily.

Omong-omong, aku sudah tidak bertemu dengan Lily selama tiga tahun ini. Sejak menghilang, Tammy tidak berinisiatif menghubungi Lily atau pun Laura. Mereka juga tidak tahu ke mana Tammy pergi. Tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang?

"Dua hari lalu ibuku memintamu membawa Erik pulang untuk makan malam bersama," Tammy juga terbiasa dengan sikap acuh Cintia padanya, jadi dia mengambil inisiatif untuk memulai berbicara lagi dengannya.

"Tunggu saat aku kembali ke Kota Bandung, kalau ada waktu aku akan mampir," jawab Cintia.

"Aku juga sangat merindukan Erik. Omong-omong, Apa dia ikut?" tanya Tammy.

"Tidak, dia masih masuk sekolah."

"Aku agak lupa," kata Tammy dengan senyum tipisnya.

"Aku tidak ingin mengganggumu, aku ke luar dulu," kata Cintia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 576 Waktu Itu

    Tepat pada waktunya.Lampu di area peragaan busana tiba-tiba meredup dan lampu di panggung menyala.Setelah itu, para model mulai berjalan keluar dari balik panggung, seorang demi seorang.Banyak sekali lampu kilat yang terus-menerus memotret model-model itu.Cintia juga melihat peragaan busana itu dengan serius.Sebagai seorang desainer terkenal di dunia, keterampilan desain Mallen tidak pernah mengecewakan siapa pun.Mallen juga menggunakan model kelas dunia.Kemampuan Tammy dalam memadupadankan pakaian tidak terlalu hebat.Namun, karena dia adalah salah satu selebriti papan atas tanah air, penampilannya di peragaan busana ini menarik perhatian beberapa wartawan.Pada saat Tammy keluar, dia bahkan menyebabkan beberapa kericuhan.Pada saat yang sama ....Jimmy muncul di tempat peragaan busana itu.Dia duduk di sebelah Doni.Doni membantu Jimmy dan berkata, "Kenapa kamu datang terlambat?""Penerbangannya tertunda, di jalan juga macet," jawab Jimmy dengan terengah-engah."Pas sekali, Ta

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 577 Samuel?

    "Tolong pelankan suaranya."Sebelum Jimmy menjawab, orang di sebelah Doni memperingati mereka.Sepertinya percakapan mereka mengganggu orang sebelah melihat peragaan busana.Doni menggigit pelan bibirnya, menahan rasa beban di dalam hatinya.Jimmy tidak mengatakan apa pun lagi, matanya terus tertuju pada peragaan busana itu. Pada saat bagian Lily, sepertinya tidak ada gelombang emosi.Pertunjukan peragaan pun masuk pada pertengahan acara.Cintia masih melihatnya dengan serius.Tiba-tiba, seorang model pria keluar dari balik panggung.Seluruh perhatian penonton seakan-akan tertuju pada pria itu.Pria itu sangat tampan.Tubuhnya tinggi, badannya tegap.Pandangan matanya tegas.Kehadirannya membuat mata para hadirin bersinar.Memang benar, banyak supermodel internasional yang hadir dalam peragaan busana ini, bahkan wajah yang menarik nan asing itu pun menonjol di antara sekelompok supermodel yang ada.Cintia sepertinya mendengar suara jeritan dari sekitarnya.Yang berasal dari para wanita

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 578 Kamu Boleh Mengejar Wanita Mana Pun, Tapi Cintia Tidak Boleh

    Willy berkata di teleponnya, "Periksa sekarang. Aku membutuhkan semua informasi tentang model pria yang baru saja berjalan di atas panggung.""Baik.""Cari seseorang untuk memerhatikannya, jangan biarkan dia pergi.""Baik."Willy menurunkan ponselnya dan berkata pada Cintia, "Aku periksa dulu, nanti kita bicarakan lagi."Cintia menggigit bibirnyaDia juga berusaha untuk mengendalikan dirinya.Cintia juga takut, makin dia mengharapkannya, makin dia merasa kecewa.Cintia takut hatinya benar-benar hancur.Dia kembali duduk di kursinya dan tidak bisa melihat peragaan selanjutnya.Pikirannya dipenuhi oleh model pria tadi.Sosoknya yang begitu familier tidak bisa Cintia lupakan.Sekitar setengah jam berlalu ....Willy berbisik pada Cintia, "Semua informasinya sudah dikirimkan pada ponselmu. Kamu bisa melihatnya."Hati Cintia berkedut.Jantungnya berdetak dengan cepat.Dia tidak berani untuk membukanya."Lihatlah, agar kamu bisa menyerah," desak Willy.Cintia menggigit bibirnya.Dia sudah men

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 579 Samuel Lebih Tampan Dari Leon

    "Kenapa Cintia tidak boleh? Willy, jangan lupa kamu sudah mempunyai istri dan anak. Kamu tidak boleh mempunyai maksud tersembunyi pada Cintia!" Warto merasa sedikit marah.Warto sudah lama menoleransi Willy.Willy melirik Warto, seakan melihat orang yang bodoh.Warto makin merasa marah."Ini Jakarta." Willy tidak ingin berselisih dengan Warto. "Kalau kamu ingin pergi dengan selamat, tetap tenang.""Kamu mengancamku?""Iya." Willy berkata terus terang."Gila!" Warto tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat.Jakarta adalah teritori Keluarga Anggono, Willy tidak benar-benar berani ... membawanya, 'kan?Warto mengumpat dalam hati dan mengikuti Willy keluar dari JCC.Cintia sedang menunggu Mallen di ruang santainya, di belakang panggung.Dia duduk di sofa, mengambil sebuah koran saat seseorang masuk ke ruangan.Cintia berkedut.Leon Limburg.Cintia bisa merasakan kemiripan itu saat melihatnya dari jarak dekat.Akan tetapi, Leon bukan Samuel.Kalaupun Leon adalah Samuel ...Cara Leon me

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 580 Sudah Cukup Peluknya?

    Selama tiga tahun terakhir, Cintia sudah lama tidak merasa begitu emosional seperti ini.Saat ini, Cintia merasa lebih tidak nyaman karena orang itu sudah keluar dan dia tidak bisa melampiaskan amarahnya."Ada apa? Sepertinya suasana hatimu sedang buruk," kata Mallen yang berjalan masuk.Nada suara Mallen terdengar senang.Peragaan busana kali ini begitu sukses, tidak mungkin Mallen merasa tidak senang."Tidak apa-apa." Cintia tersenyum dengan ringan. "Aku sedikit lapar."Cintia tidak pernah melampiaskan amarahnya pada orang yang tidak penting."Maaf sudah membuatmu menunggu lama. Ayo pergi makan."Mallen tidak membuang waktu, mengambil tas dan ponselnya yang dia tinggal di ruang santai, lalu pergi dengan Cintia."Oh iya, masih ada satu temanku. Kamu tidak akan keberatan, 'kan?" Tiba-tiba Mallen terpikirkan sesuatu."Tidak keberatan." Cintia tersenyum.Mallen adalah orang yang senang berteman.Dia mempunyai banyak teman di seluruh dunia.Itu tidak sesuai dengan identitasnya sebagai seo

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 581 Terkadang, Mengenal Seseorang Lebih Penting Dari Mengenal Uang

    Cintia terkejut.Pada saat itu juga, Cintia baru menyadari kalau dia masih bersandar pada Leon, memeluk pinggang Leon erat dengan kedua tangannya.Cintia langsung melepaskan pelukannya dan duduk dengan benar."Yang tadi itu tidak disengaja," jelas Cintia.Leon mencibir.Jelas kalau dia tidak percaya.Namun, Leon tidak mengatakan apa pun demi menjaga reputasi Mallen.Akan tetapi, raut wajah Leon yang seperti itu membuat Cintia kesal.Leon pikir kalau dirinya itu hebat?Dia pikir semua wanita akan menempel padanya?Cintia menggeser badannya dan duduk menjauhi Leon.Cintia membuat jarak di antara mereka."Demi keamanan, lebih baik Nona Cintia menggunakan sabuk pengaman," kata Leon mengingatkan.Cintia menarik napas dalam-dalam.Cintia mengingatkan dirinya agar tidak marah.Cintia tahu kalau perkataan Leon itu bukan bentuk perhatian, tetapi takut Cintia akan beralasan untuk kembali menerkamnya.Cintia menggertakkan giginya dan memasang sabuk pengaman.Mobil pun sampai di tempat tujuan.Mal

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 582 Kamu Punya Pacar?

    "Lagi pula, aku dan Nona Cintia tidak dekat. Tidak bisa merepotkannya seperti itu.""Ini 'kan sedang didekatkan." Mallen merentangkan tangannya.Kalau tidak, mengapa Mallen mengajak mereka berdua untuk makan malam bersama hari ini?Ponsel Leon berdering sebelum dia menjawab Mallen.Dia melirik pada panggilan masuk di ponselnya, tatapan matanya berubah."Maaf, aku keluar dulu untuk mengangkat telepon."Leon pun berdiri dan beranjak keluar.Mallen melihat punggungnya dan menoleh pada Cintia, lalu berkata, "Jangan pedulikan sikapnya itu. Dia tidak terlihat gampang bergaul dengan orang, tapi dia adalah pria yang baik. Saat terakhir kali aku terkena masalah di Negara Malta, dia yang membantuku untuk membereskan semuanya.""Mungkin aku dan dia memiliki medan magnet yang berbeda." Cintia tidak ingin menyembunyikannya lagi.Cintia benar-benar tidak bisa berpura-pura lagi."Hei, dia bukan sengaja menargetkanmu." Mallen menghela napas dan berkata, "Aku juga tidak bisa menyalahkannya. Kamu juga l

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 583 Tidak Terduga

    Cintia meninggalkan restoran.Dia sudah menahan amarahnya.Sudah bertahun-tahun lamanya Cintia tidak pernah bertemu dengan orang yang berperilaku buruk seperti itu.Cintia menelepon Willy untuk datang menjemputnya.Jakarta di bulan Januari masih musim hujan.Cintia berdiri dan menunggu di jalan yang berangin.Makin Cintia memikirkannya, makin dia merasa marah.Belum pernah ada orang yang membuatnya marah seperti ini.Walaupun dulu Starvy memperlakukannya dengan buruk, dia masih memperlakukan Cintia dengan baik di depan orang lain.Cintia pun mengambil napas dalam-dalam.Dia lalu melihat sebuah mobil berhenti di depannya.Willy turun dari mobil dan melihat Cintia yang kedinginan. Dia lalu memeluk Cintia dan membuka pintu penumpang, membawa Cintia memasuki mobilnya.Cintia duduk di dalam mobil sambil menggosok tangannya.Karena sebagian besar tempat Cintia menghadiri acara sudah diatur suhunya, jadi dia tidak perlu mengenakan baju yang tebal.Tidak dapat dipungkiri, berpartisipasi dalam

Latest chapter

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status