Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 561 - Chapter 570

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 561 - Chapter 570

660 Chapters

Bab 591 Perusak Estetika

Sejak kemarin hingga hari ini, Cintia benar-benar tidak dapat mengingat sudah berapa kali dirinya bertemu dengan Leon secara kebetulan.Cintia lantas melihat tatapan yang diberikan Leon kepadanya dan merasa yakin bahwa Leon pasti berpikir kalau Cintia memang sengaja sedang mengikuti Leon.Cintia segera meraih tangan Willy.Willy merasa sedikit terkejut dan tersanjung.Selama ini, Cintia hampir tidak pernah bersikap seperti ini dengan sendirinya kepada Willy.Namun, saat ini Cintia tiba-tiba memegang tangan Willy ….Wajah Willy yang selalu serius dan jarang tersenyum, kini terlihat muncul sedikit ekspresi senang.Pada saat itu pula, Cintia dapat melihat sudut mulut Leon yang juga tersenyum.Senyuman yang membawa ejekan.Raut wajah Cintia lantas terlihat sedikit muram.Pria itu hampir tidak pernah menunjukkan raut wajah yang menyenangkan kepadanya.Namun, hanya dengan beberapa pandangan di studio Mallen hari itu, Leon tampaknya sudah memiliki kesan mendalam terhadap Cintia.Cintia juga t
Read more

Bab 592 Keluarga Ibu

"Dia terlihat seperti Samuel dan kurasa memang mirip sekali. Jangan-jangan kamu ….""Tak mirip sama sekali." Cintia langsung menyela Willy, "Kalau sudah berkenalan dengannya, kamu pasti menyadari kalau dia sedikit pun tak mirip dengan Samuel."Willy tersenyum pahit.Willy benar-benar tidak pernah menyangka akan ada suatu hari di mana Cintia bisa begitu marah dengan seseorang.Mereka berdua kemudian masuk kembali ke dalam mobil.Willy langsung mulai berkendara dan pergi ke rumah Keluarga Anggono.Cintia lantas mengambil napas dalam-dalam."Masih merasa gugup?""Sama sekali tidak, aku hanya masih belum terbiasa.""Kamu akan terbiasa kalau sering pulang ke sana.""Jangan coba-coba membujukku." Cintia berbicara dengan nada yang tegas, "Kalau ibuku saja pergi dari sana, itu berarti memang tidak bagus."Willy pun kehabisan kata-kata.Keluarga Anggono memang tidak begitu baik.Kalau tidak, bibinya Willy, yang juga ibunya Cintia, tidak akan memutus hubungan dengan kakek Willy dan melarikan dir
Read more

Bab 593 Kapan Kamu Kembali

Seluruh keluarga duduk bersama dengan harmonis, sembari berbicara dan makan bersama-sama.Meskipun Cintia sudah berpakaian lebih tebal, dia masih merasa kedinginan dan juga sedikit lesu, sehingga terus menerus menguap.Ricky lantas bertanya dengan nada bicara yang khawatir, "Apa kemarin malam tidurmu kurang baik? Sudah kubilang tidak baik kalau menginap di hotel, makanya aku memintamu pulang kemari.""Semalam aku hanya sibuk dengan beberapa pekerjaan saja, jadi jam tidurku tertunda." Cintia membuat kebohongan dengan asal-asalan."Pekerjaan takkan pernah selesai, jangan membuat tubuhmu kecapaian," tegur Ricky."Baik, aku akan menjaga kesehatanku.""Apa kamu mau masuk ke kamarmu untuk tidur dulu? Aku sudah meminta pelayan untuk membersihkan kamar untukmu duluan. Lain kali kalau ke Kota Jakarta, kamu menginap di rumah ini saja.""Tak apa-apa, Kek. Nanti, aku masih harus bicara dengan Mallen sebentar, jadi aku hanya akan duduk sebentar dan kemudian pergi." Cintia menolak tawaran itu.Cint
Read more

Bab 594 Teman yang Sopan dan Beradab

Ketika mereka sudah tiba di Klub Platinum dan Cintia telah turun, Willy lantas mengatakan, "Hubungi aku kalau kamu sedang memerlukanku. Selama kamu di Kota Jakarta, aku siap sedia selama 24 jam.""Kenapa kau begitu baik padaku?" Cintia tidak dapat menahan dirinya lagi dan bertanya.Sering kali orang-orang akan menganggap ini wajar dan menerimanya saja. Ketika berterus terang kita tidak begitu memedulikannya, sehingga kita merasa semua ini tidak penting.Apakah Willy memperlakukan Cintia dengan baik atau tidak, Cintia bisa saja tidak memedulikan hal ini.Namun tepat pada saat ini, Cintia tiba-tiba memiliki keinginan untuk mengetahuinya.Willy terdiam selama beberapa detik, kemudian menjawab dengan suara yang tenang dan lembut, "Dari auramu. Aku merasa cukup akrab saat pertama kali melihatmu."Jawaban ini … seperti bukan jawaban, tetapi Cintia cukup puas.Seperti dugaannya, Keluarga Anggono memang sekelompok orang yang cerdas dan licik."Hati-hati," ucap Cintia dengan sopan.Willy pun te
Read more

Bab 595 Persiapan Acara

Cintia tiba-tiba menjadi sedikit marah.Begitu menghadapi Leon, Cintia tiba-tiba tidak dapat mengendalikan emosinya."Kenapa kamu malah membeli pakaian yang ini?" tanya Cintia.Leon tersenyum cuek, menatap pada Cintia dan berkata, "Kamu ini benar-benar lucu, ya. Pakaian yang mau aku beli itu ya terserah aku sendiri. Haruskah aku meminta pendapatmu?""Kamu jelas-jelas sudah tahu kalau aku sudah membeli pakaian ini, yang sama persis.""Itu urusanmu sendiri, apa hubungannya denganku? Aku suka dengan pakaian ini, makanya kubeli. Mengenai pendapatmu itu, aku minta maaf, ya Nona Cintia. Kita ini tak akrab, jadi aku tak perlu tak perlu mempertimbangkan dirimu," jawab Leon dengan sarkastis.Cintia lantas menggigit bibirnya.Hatinya penuh dengan kobaran api kemarahan.Namun saat ini, dia sudah dibuat kehabisan kata-kata oleh jawaban Leon.Bukankah orang ini besar di luar negeri? Bagaimana dia bisa berbicara Bahasa Indonesia dengan begitu lancar."Ini hanya menunjukkan kalau kalian punya gaya ya
Read more

Bab 596 Cerita Pakaian Pasangan

Staf hotel datang dengan membawa obat flu, kemudian mengatakan, "Nona Cintia, kalau setelah meminum obat, Anda belum merasa lebih baik, Anda bisa hubungi resepsionis kami dan kami segera menggunakan mobil hotel untuk mengantar Anda ke rumah sakit.""Oke, terima kasih.""Sama-sama."Cintia kemudian menutup pintu kamarnya.Cintia tidak terbiasa pergi ke rumah sakit. Jika hanya flu kecil biasa, dirinya akan membaik dengan minum obat saja. Cintia lantas merebus air, memakan obatnya, kemudian berbaring kembali di tempat tidur.Dia kemudian membungkus seluruh badannya di balik selimut sambil gemetaran. Kalau menaikkan suhu dari penghangat lantai, takutnya malah membuat dirinya sendiri terbakar.Cintia juga menambahkan selimut lagi, yang membuat dirinya terbebani dan merasa sesak napas.Dia pun menyentuh dahinya.Suhunya sekarang sebenarnya sudah berapa?Mengapa kali ini badan begitu terasa tidak nyaman.Dia sudah makan obat dua jam yang lalu, tetapi tidak mengeluarkan keringat sama sekali.
Read more

Bab 597 Pacar Macam Apa …

"Apakah kalian harus seperti itu walau hanya berkelahi?" Tamu hotel terus melanjutkan omongannya, "Anak-anak muda sekarang, benar-benar tak ada rasa tanggung jawab!"Leon lantas mengambil napas dengan dalam.Sekarang, dia sudah tidak bisa menjelaskan keadaannya dengan baik lagi!Leon pun berjalan menuju Cintia dan menopang Cintia yang pingsan di atas lantai.Kenapa bisa sepanas ini!Wanita ini memang benar-benar mau mati, ya?Leon pun menggendong Cintia dan langkah kakinya jelas menjadi lebih cepat.Cintia juga tidak sepenuhnya tidak sadar.Dia hanya sedang bingung dengan keadaannya.Saat ini, dia merasa seperti sedang berada di dalam mobil, bepergian dengan kecepatan kilat.Entah kenapa, Cintia bisa merasakan hangat di sekujur badannya. Hari ini, dia selalu merasa kedinginan sepanjang hari, tidak peduli seberapa tebal selimut yang menutupinya, dia tetap gemetaran dan kedinginan. Hanya saat inilah dia sungguh-sungguh bisa merasakan kehangatan.Suatu kehangatan yang familier tiba-tiba
Read more

Bab 598 Apa yang Kamu Lakukan?

Leon duduk di sebelah Cintia."Kalau setelah setengah jam dia tak berkeringat, tekan ini untuk memanggil kami," ujar perawat tersebut.Lalu, perawat itu pun pergi.Leon menjaga Cintia seperti ini.Dia melihat seluruh wajah Cintia yang kusut.Setelah melihatnya dengan lebih saksama, Cintia tampak lumayan cantik.Leon biasanya tidak akan begitu melihat penampilan orang lain.Terlebih lagi wanita.Leon bahkan merasa sedikit kesal dengan wanita.Namun saat ini, melihat Cintia dengan jarak yang dekat ….Tidak heran Cintia dapat berbicara dengan Leon dengan cukup percaya diri. Cintia juga tampak, cukup berduit. Tiba-tiba, Leon teringat dengan pria yang Cintia pegang hari ini ….Leon akhirnya bergeser sedikit jauh.Dia duduk di sebelah sambil memainkan ponselnya untuk mengisi waktu.Setengah jam sudah berlalu.Leon mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Cintia.Apakah karena Cintia tidur di bantal es? Entah kenapa Leon bisa merasakan suhu Cintia sudah sedikit menurun.Leon mencari-cari
Read more

Bab 599 Pria Emosional

"Aku bukan keluarganya," bantah Leon.Dokter lantas menatap Leon dan berkata dengan blak-blakan, "Kalau itu bukan pacarmu, kenapa kalian memakai pakaian pasangan?"Leon benar-benar geram sampai ingin langsung melepaskan jaketnya saja. "Kalau bukan pacarmu, kenapa kamu yang membawanya ke rumah sakit?" tanya dokter lagi kepadanya.Leon ingin membuka suara dan menjelaskannya.Dokter masih terus melanjutkan pertanyaannya, "Barusan aku melihatmu, saat pacarmu masih tidur, kamu menciumnya dengan dahi kalian yang saling menempel ….""Aku tak menciumnya!" Leon mendadak naik pitam.Cintia juga tahu bahwa Leon tidak menciumnya.Ketika Leon baru mendekatinya, Cintia kurang lebih sudah tersadarkan.Namun, entah mengapa Cintia merasa puas saat melihat Leon disalahpahami dan menjadi naik darah. Kemudian, Cintia dengan sengaja memberikan tatapan yang tidak percayaan ke arah Leon.Leon juga dapat merasakan tatapan dari Cintia itu dan berkata. "Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa kamu benar-benar
Read more

Bab 600 Pacar yang Seperti Apa …

Tentu saja, ini sudah pasti tidak baik.Cintia merasa tidak perlu menanggapinya dan memberikannya ekspresi acuh tak acuh. "Jangan coba memikirkan hal itu," dengus Leon."Ya sudah kalau begitu," Cintia mengangkat selimutnya dan berdiri dari ranjang.Awalnya Cintia mengira dirinya sudah lebih baikan, tetapi tidak jelas apakah karena dia berkeringat terlalu banyak, pandangannya langsung menjadi hitam begitu berdiri dari kasur. Badannya tiba-tiba menjadi lemas. Leon yang berdiri tidak jauh dari Cintia langsung melihat bahwa Cintia akan jatuh, sehingga dengan cepat menangkap Cintia dengan satu tangan dan memeluknya.Tenaganya lumayan besar, sampai-sampai bisa membuat Cintia masuk ke pelukannya. Cintia hanya bisa merasakan pusing dari pandangannya.Namun, dia segera pulih kembali.Begitu sudah sadar kembali, Cintia hanya bisa merasakan badannya yang menempel di badan Leon. Dia seolah-olah bisa merasakan juga jantung Leon yang berdebar dengan kencang. Entah mengapa, hal ini membuat jantun
Read more
PREV
1
...
5556575859
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status