Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 581 - Bab 590

660 Bab

Bab 611

Cintia dan Leon menaiki mobil untuk kembali ke hotel bersama-sama.Selama perjalanan, keduanya tidak ada yang berinisiatif berbicara, mereka tetap diam seperti orang asing yang berbagi mobil.Setelah tiba di hotel, mereka juga menjaga jarak dengan berjalan memasuki hotel satu per satu, lalu masuk ke lift.Di masa depan, mereka berdua terlihat seperti akan pernah berinteraksi satu sama lain.Saat tiba di lantai tersebut, kamar Cintia yang bernomor 666 ada di depan.Cintia baru hendak membuka pintu dengan menggunakan kartu."Kejutan!"Warto tiba-tiba membuka pintu.Setelah itu, bunga segar yang dilemparkan olehnya pun memenuhi lantai.Cintia benar-benar terkejut.Warto biasanya sangat tenang, juga merupakan tokoh elit di arena politik, tapi kenapa dia makin ... sembrono ketika di hadapannya?Warti melihat ekspresi Cintia yang datar, lalu bertanya dengan gemetar, "Kamu tidak suka, ya?""Aku tidak menyukainya.""Aku berpikir bahwa bunga yang kubeli hari itu sudah sia-sia, jadi aku petik ke
Baca selengkapnya

Bab 612

"Aku tidak berpikir begitu." Cintia menyangkalnya.Kepribadian Samuel tidak seburuk Leon."Bagus kalau kamu tidak berpikir begitu. Kalau tidak, kamu akan meninggalkanku untuk baikan dengan pria yang mirip dengan Samuel.""Tidak akan pernah." Cintia tegas dengan keputusannya.Hal semacam ini benar-benar mustahil.Cintia dan Warto kembali ke kamar hotel. Setelah makan siang, mereka menuju bandara dengan menaiki mobil khusus dari hotel.Setelah memasuki kelas bisnis, tempat duduk Cintia dan Warto tidak berdekatan karena mereka tidak memesan tiket secara bersamaan.Warto menunggu orang yang duduk di samping Cintia itu datang, lalu hendak menukar tempat duduk dengannya.Pada akhirnya, Cintia dan Warto pun terkejut ketika melihat orang itu.Jodoh sialan macam apa ini?Tidak, ini nasib yang buruk!Orang itu ternyata adalah Leon!Dia tidak berada di Kota Jakarta, untuk apa pergi ke Kota Bandung kalau tidak ada urusan?Hal ini membuat Cintia merasa bahwa orang ini sedang mengikutinya.Ekspresi
Baca selengkapnya

Bab 613

"Tidak," kata Cintia dengan kesal."Bagaimana kalau kita berdua yang tukar tempat duduk?" saran Warto.Mata Cintia bergerak.Mengapa tidak terpikirkan olehnya.Warto memang cerdas."Oke."Cintia segera setuju.Warto juga sangat proaktif dan segera pindah ke tempat duduk Cintia.Leon menoleh untuk melihat sekilas, lalu melihat Warto duduk di sebelahnya. Wajahnya terlihat masam.Suasana hati Warto tiba-tiba menjadi sangat baik.Pada awalnya, dia merasa terintimidasi oleh Leon yang arogan, tapi jelas sekarang dia telah memenangkan permainan.Suasana hati Cintia juga baik.Cintia tidak menyangka bahwa ada suatu hari di mana seorang pria yang "tidak berarti" akan memengaruhi suasana hatinya.Pesawat lepas landas menuju Kota Bandung.Leon membaca koran lokal dengan ekspresi serius."Apakah kamu memahaminya?" tanya Warto.Leon mengabaikan."Kamu mengenali huruf ini?" Warto sama sekali mengabaikan Leon yang tidak peduli terhadapnya, lalu terus bertanya, "Walaupun bisa mendengar dan berbicara,
Baca selengkapnya

Bab 614

"Hanya memberitahumu saja, jangan memprovokasi Cintia lagi, kalau tidak, aku tidak akan segan bertindak kasar padamu!""Sialan!"Lukas memaki, lalu mengenakan headset, penutup mata, dan menutup matanya.Warto tersenyum jahat.Apakah masih tidak bisa menyembuhkanmu?Berbicaralah.Orang ini memang sangat tampan.Ketika marah dan tidur, terlihat ….Hentikan!Tatapan mata Warto pun berubah.Warto lebih mencintai Cintia saat ini.…Setelah penerbangan selama dua jam, pesawat pun tiba di bandara.Cintia dan Warto berjalan bersama meninggalkan pesawat.Luke mengikuti di belakang mereka.Setelah meninggalkan bandara, Cintia pergi bersama Warto.Cintia merasa dirinya tidak mungkin bertemu Luke lagi.Lagi pula, Kota Jakarta begitu luas.Di Kota Jakarta, setidaknya orang seperti Luke akan tinggal di hotel. Jadi, tidak masalah kalau mereka memiliki hubungan yang buruk. Ketika tiba di Kota Jakarta, Cintia tidak akan tinggal di hotel, mereka berdua pun tidak akan saling berhubungan dan bertemu lagi.
Baca selengkapnya

Bab 615

Cintia berjalan ke arah Jimmy dan duduk di sampingnya.Dibandingkan dengan yang lainnya, Cintia memiliki kesan yang baik pada Jimmy.Jimmy menyambut Cintia dan mengobrol beberapa kata.Telepon Jimmy berdering dan dia pun berdiri.Cintia membantunya."Tidak perlu, terima kasih." Jimmy selalu bertindak sopan.Jimmy berdiri dengan tongkatnya dan berjalan ke samping.Berjalan selangkah demi selangkah.Ketika Jimmy menerima pengobatan di luar negeri, nyawanya berhasil diselamatkan, namun kaki kanannya terluka parah.Untungnya, kakinya tidak perlu di amputasi.Namun, pada akhirnya, Jimmy tidak bisa berjalan dengan normal.Cintia tidak bertanya siapa yang menelepon.Mereka juga tidak terlalu akrab.Jimmy pun mencari topik pembicaraan, "Apa kamu suka menonton acara hiburan?""Kenapa?" tanya Cintia dengan nada terkejut."Aku baru saja menerima telepon, Ragam Bandung akan mengadakan acara hiburan yang berjudul 'Get Ready, Performers!'. Mereka mengundang beberapa aktris untuk mengikuti pertanding
Baca selengkapnya

Bab 616 Maaf, Aku Tidak Mengenalmu

"Pernahkah kamu berpikir untuk mencari Lily?" Cintia sontak bertanya pada Jimmy karena sudah tidak tahan.Jimmy menggelengkan kepalanya.Kemudian, Cintia bertanya pada Jimmy lagi, bertanya apa yang terjadi antara mereka berdua dan Doni dan mengapa Doni putus dengan Lily.Jimmy memberi tahu kebenarannya pada Cintia, kalau ibu Doni datang mencari Lily. Lalu, Lily meminta bantu Jimmy agar Lily bisa putus dengan Doni.Cintia bertanya lagi, jika Lily dan Doni sudah putus, mengapa Jimmy tidak memilih untuk bersama Lily?Jimmy tetap diam.Hingga saat ini, Jimmy tidak pernah menjawab pertanyaan ini dari Cintia.Sampai sekarang, Jimmy juga belum pernah mencari Lily.Cintia selalu merasa Jimmy masih menyukai Lily. Jadi, mungkin karena Lily benar-benar telah menolak Jimmy dan karena Jimmy tahu dirinya tidak bisa mendapatkan Lily kembali, jadi dia memilih untuk melepaskannya.Atau mungkin ....Jimmy menyerah karena cacatnya sendiri?"Lily, dia sudah menemukan kebahagiaannya sendiri," kata Jimmy de
Baca selengkapnya

Bab 617 Kamu Pacarnya?

"Mami, siapa itu?" tanya Erikson dengan heran dari belakang. "Orang yang tidak penting," jawab Cintia dengan cuek. "Tapi dia bilang, kamu satu-satunya orang yang dia kenal di Kota Bandung," ujar Erikson. "Tidak mungkin." Cintia tidak percaya sedikit pun. Jika hanya mengenal Cintia saja, untuk apa pria itu tinggal di Kota Bandung selama seminggu?"Aku tidak merasa dia sedang berbohong," kata Erikson dengan nada serius. Cintia mengernyitkan keningnya. Erikson biasanya tidak begitu suka ikut campur. Selama tiga tahun hidup bersama, Cintia baru menyadari kalau kepribadian Erikson sangat berbeda dari yang dilihatnya sebelumnya. Di depan Cintia, Erikson anak yang ceria dan lucu, pintar bicara dan mulutnya sangat manis. Tetapi pada kenyataannya, Erikson bersikap sangat dingin terhadap orang di luar. Beberapa kali saat mengantarnya ke sekolah, Cintia melihat banyak teman perempuan yang jelas menyukai anaknya, tetapi tidak berani mendekat. Kemudian, Cintia bertanya kepada wali kelas Er
Baca selengkapnya

Bab 618 Dia Merayuku

Wajah orang itu benar-benar sangat bengkakEkspresinya agak lucu. Cintia berusaha menahan tawa, lalu berbalik dan melihat kea rah Leon. Jika dibandingkan, luka di wajah Leon tidak seberapa."Aku bukan," bantah Cintia."Siapa pun kamu, jika dia tidak meminta maaf padaku hari ini, aku tidak akan berdamai. Aku akan membawanya ke pengadilan!" kata pria itu dengan tegas."Aku hanya membela diri," ujar Leon dengan nada serius."Bela diri? Setelah memukulku seperti ini dan kamu bilang ini bela diri?" Pria itu semakin marah.Setelah seorang polisi berbicara di sampingnya, barulah pria itu agak mereda dan mengeluh, "Pak Polisi, mana bisa ini dibilang bela diri?""Memukul orang hingga mati juga bisa disebut bela diri," ujar Leon dengan nada dingin."Pak Polisi, lihatlah dia. Dia bahkan ingin membunuhku! Bagaimana mungkin aku berdamai dengannya?" teriak pria itu."Sudahlah." Polisi agak kesal dan memarahi pria itu, lalu berpaling kepada Cintia, "Temanmu malam ini mabuk di bar dan memukul orang.
Baca selengkapnya

Bab 619 Satu Miliar Rupiah

Leon menatap ke arah Cintia.Apa wanita ini memiliki akal setan, ya?"Aku beri kamu lima menit untuk memikirkan tentang hal itu. Entah kamu memilih untuk mengikuti solusi dariku dan memberiku uang untuk meredakan masalah yang kujamin akan membuatmu keluar dari kantor polisi, atau kamu bisa juga memilih untuk mengikuti jalanmu dan mengajukan tuntutan hukum untuk membersihkan namamu. Sekarang, aku akan pergi dulu." Cintia tidak ingin membuang-buang waktu lagi.Leon menggigit bibirnya.Jelas sekali bahwa Leon merasa tidak rela dan tidak bersedia. Namun, setelah beberapa kali terlibat dalam hal yang kurang menyenangkan dengan Cintia, Leon kurang lebih sudah memahami beberapa aspek dari pribadi Cintia. Leon tahu jika Cintia akan menepati janjinya. Leon juga tidak ingin bermalam di kantor polisi.Tanpa banyak pertimbangan lagi, Leon menggigit giginya dan berkata, "Kehilangan uang saja."Cintia sama sekali tidak terkejut dengan keputusannya.Orang pintar memang akan memilih solusi yang ini.
Baca selengkapnya

Bab 620 Hanya Ingin Beristirahat

Pria itu tiba-tiba menjadi gusar dan berkata, "Apa kamu sedang melucu? Dia yang memukulku dan aku harus meminta maaf kepadanya? Kamu ini sedang sengaja mempermainkanku, ‘kan?""Aku sudah mengatakan dengan jelas tadi. Uang yang kuberi itu adalah uang pengobatan untuk luka yang disebabkan oleh temanku, bukan siapa yang sebenarnya salah. Malam ini, kamu sengaja memprovokasi temanku. Kalau kamu tak meminta maaf, aku takkan memberimu uangnya. Aku juga tak takut dengan tuntutan hakim. Di bar ada banyak orang, aku tak percaya kalau tak ada yang melihat siapa yang memulai perkelahian lebih dulu pada saat itu. Di tempat sebesar bar itu, aku juga tak percaya kalau tak ada CCTV-nya!" Cintia mengancam pria itu.Pria itu melihat Cintia dengan geram dan jelas dibuat terkejut oleh Cintia.Dia tidak menyangka kalau ada wanita yang walaupun parasnya cantik dan terlihat lemah dan lembut, ternyata bisa ‘sekuat’ ini!Pria itu lantas menatap pada polisi.Polisi tidak memberinya nasihat apa pun.Tujuan poli
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
66
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status