หน้าหลัก / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / บทที่ 191 - บทที่ 200

บททั้งหมดของ Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: บทที่ 191 - บทที่ 200

660

Bab 191 Jangan Mencemari Keperjakaanku

Samuel terkejut.Sebenarnya, Cintia juga."Aku juga tidak tahu kenapa ibuku memperingatkanku hal ini. Mungkin karena dia takut ketenaranku ini bisa membuat orang lain iri padaku. Tapi …." Cintia mencoba mengingat penampilan ibunya, kemudian lanjut berkata, "Sebenarnya, ibuku bukan tipe orang yang suka melawan arus. Jadi, aku tidak mengerti kenapa dia bisa menyuruhku melakukan hal itu. Sayangnya, dia juga sudah tiada, jadi aku tidak akan pernah bisa mengetahui jawabannya. Tapi, dia adalah satu-satunya orang di dunia ini yang aku percayai. Dia adalah satu-satunya orang yang memperlakukanku dengan tulus. Aku akan selalu mengingat perkataannya."Samuel terdiam.Mungkin Samuel juga sedang berpikir kenapa ibunya Cintia bisa menuntut putrinya seperti ini. Jelas-jelas Cintia adalah desainer terbaik, tetapi kenapa dia harus menyembunyikan identitasnya?"Kalau bukan karena aku dijebak oleh Miya, mungkin aku akan terus menyembunyikan identitasku," gumam Cintia.Cintia masih merasa sedikit sedih
อ่านเพิ่มเติม

Bab 192 Nona Cintia Ternyata Sangat Menggairahkan

Keperjakaan?!Anaknya saja sudah sebesar itu, keperjakaan apaan!Cintia menekan amarahnya.Tanpa sadar, dia menyunggingkan seulas senyum.Dihormati dan dicintai, membuatnya benar-benar merasa … sangat baik.…Keesokan harinya.Cintia bangun secara alami.Dia berdiri dan melakukan peregangan.Dari kemarin dia sudah menghilang seharian sampai sekarang. Selain Lily, tidak ada orang yang meneleponnya, orang kantor juga tidak ada yang meneleponnya.Selesai mandi, dia membuka jendela kamarnya.Matahari tampak bersinar cerah dan angin laut juga bertiup kencang.Dia berdiri di balkon sambil memandang laut biru di depannya yang begitu jernih.Cintia melihat ke bawah.Di kolam renang pribadi di bawah, ada seorang pria kekar yang sedang berenang.Sepertinya pria itu tahu ada orang yang sedang mengawasinya.Pria itu pun berhenti dan berdiri di tengah kolam renang. Air mengalir dari wajahnya sampai ke tubuhnya. Jakunnya yang seksi dan otot dadanya yang kencang terlihat sangat jelas.Pada saat ini,
อ่านเพิ่มเติม

Bab 193 Kamu Boleh Menyebutkan Sebuah Keinginan

Berani-beraninya Samuel berkata bahwa Cintia sangat menggairahkan!Siapa sih orang yang mengemasi barang Cintia?Cintia baru saja mencari di seluruh ruang ganti dan hanya menemukan satu pakaian renang ini.Cintia ingat dengan jelas, baju renang ini adalah pemberian Lily untuknya. Lily bilang baju renang itu diberikan kepadanya dalam suatu acara. Namun, Lily bilang dia adalah seorang figur publik, jadi dia tidak boleh memakai pakaian renang yang terlalu terbuka. Takutnya ada paparazzi yang memotretnya, lalu nama baik dia akan tercoreng. Daripada tidak digunakan dan disimpan terus di dalam kotak, dia pun memberikannya kepada Cintia.Lily juga berkata kalau bentuk badan Cintia sangat bagus, jika Cintia yang memakainya pasti akan terlihat sangat cantik.Dia tidak ingin mengecewakan keramahannya Lily, jadi dia pun menerimanya. Dia menyimpannya dan tidak berpikir untuk memakainya.Jika bukan karena Samuel hanya mempersiapkan satu pakaian renang ini untuknya …."Apakah kamu menyuruh Paman Joh
อ่านเพิ่มเติม

Bab 194 Merasa Bersalah

Pada hari ketiga, Cintia mengalaminya.Pagi-pagi buta.Sebelum Cintia bangun, dia digendong oleh Samuel dari tempat tidur. Kemudian, Samuel langsung membawanya ke kapal pesiar mewah untuk berlayar ke laut.Ketika dia terbangun, Samuel sudah mengemudikan kapal itu ke tengah lautan tanpa batas.Kapal pesiar itu bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti ombak.Samuel turun dari kokpit dek sambil berkata kepada Cintia, yang sedang berbaring di kursi pantai, "Cepat pakai krim tabir surya.""Tidak usah, aku hanya berbaring di sini .... Uh."Cintia mengerucutkan bibirnya.Cintia tidak percaya kalau orang ini tidak mengidap OCD.Cintia dipaksa untuk berbaring di kursi pantai. Lalu, dengan jari-jarinya yang ramping, Samuel mengoleskan krim tabir surya itu ke punggung Cintia.Cintia mencoba menolak beberapa kali, tetapi kemudian dia tidak berbicara lagi.Lagi pula, perlawanannya tidak efektif, jadi lebih baik hemat energi saja. Dia pun berbaring dan menikmatinya."Apakah bagian depan perlu dibantu
อ่านเพิ่มเติม

Bab 195 Apakah Kamu Tidak Takut Bangkrut?

Saat kembali dari laut, hari sudah malam. Cintia benar-benar lelah sampai malas menggerakkan kakinya. Akhirnya, keesokan paginya, dia ditarik dari tempat tidur oleh Samuel, lalu pergi menaiki helikopter.Helikopter itu membawa mereka mengitari seluruh pulau, benar-benar menyenangkan.Kemudian, Samuel mengeluarkan peralatan parasutnya.Bisakah Cintia menolak, bisakah Cintia menolak?"Ayo, kita lompat bersama-sama, aku akan memegangmu," kata Samuel.Memang masalahnya bersama atau tidak?Masalahnya Cintia takut ketinggian.Cintia diikat oleh Samuel, lalu mereka berjalan bersama ke pintu helikopter."Samuel ….""Hmm.""Kalau aku mati dan menjadi hantu, aku tidak akan melepaskanmu." Cintia memejamkan matanya, dia hanya bisa menerima takdirnya."Kebetulan sekali, aku juga berpikir begitu."Seiring dengan suara Samuel yang memikat, mereka berdua melompat ke bawah secara bersama-sama.Cintia hanya merasakan ada angin yang bertiup di telinganya. Untung saja tubuhnya yang kurang seimbang tidak
อ่านเพิ่มเติม

Bab 196 Foto Diam-diam

Cintia mengerutkan alisnya."Kalau dihitung, properti milikku hanya setengah dari properti milikmu," ucap Samuel serius.Hati Cintia tergelitik.Enam bulan yang lalu, mereka baru saja berkenalan. Dua bulan kemudian, mereka mengakui hubungan mereka. Cintia tidak menyangka kalau Samuel memikirkan untuk menikah dengannya ....Bukan hanya itu saja.Samuel bahkan sudah memikirkan nama untuk anak kedua mereka."Ayo, kita lanjut berbelanja," ucap Samuel sambil mendekati Cintia dan memegang tangannya, kemudian melangkah menuju toko selanjutnya.Cintia bahkan takut kalau Samuel akan membeli satu mall beserta isinya.Cintia lalu berkata, "Aku lelah. Aku ingin duduk di sana dan memakan sesuatu yang dingin.""Oke."Samuel membawa Cintia memasuki sebuah toko yang menjual berbagai macam makanan dingin.Barang-barang yang mereka beli, semua ditangani oleh staf hotel yang ikut bersama dengan mereka.Satu-satu dari mereka silih berganti ....Cintia ingin memesan es krim, tetapi bingung memilih rasanya.
อ่านเพิ่มเติม

Bab 197 Kejutan Samuel

Fotografer itu mengirimkan foto itu kepada Samuel menggunakan jaringan Bluetooth.Setelah menerima foto itu, Samuel terus memandangi foto yang ada di ponselnya sekarang tanpa berkedip sedikit pun.Seberapa indah foto itu, sampai bisa membuat Samuel begitu tertarik.Awalnya, Cintia tidak tertarik dengan foto itu. Namun, melihat Samuel yang terus memandangi foto itu, Cintia pun menjadi penasaran."Aku juga ingin lihat," ucap Cintia tidak tahan.Samuel mengalihkan pandangannya dan memberikan ponselnya pada Cintia.Cintia melihat foto yang ada di dalam ponsel Samuel.Foto itu adalah foto wajah Samuel dari samping saat dia memakan es krim. Namun, yang tidak Cintia sangka adalah pandangannya pada Samuel. Cintia selalu berpikir kalau tatapannya tertuju pada es krim yang ada di tangannya, takut kalau Samuel menghabiskan es krim itu.Akan tetapi, Cintia salah. Tatapan Cintia tertuju pada Samuel, bukan pada es krim di tangannya. Cintia menatap Samuel dengan penuh kasih sayang.Saat Cintia menyad
อ่านเพิ่มเติม

Bab 198 Kencan Romantis

"Nona Cintia."Tiba-tiba terdengar suara berat Samuel dari belakang Cintia.Cintia merasakan hatinya bergetar.Dia tidak tahu bagaimana caranya Samuel ada di belakangnya, tetapi dia ragu-ragu untuk menolehkan kepalanya.Cintia tegang.Degup jantungnya terasa begitu kencang.Cintia menahan napasnya, berusaha sekuat tenaga untuk mengatur degup jantungnya. Setelah itu, dia pun membalikkan badannya.Pria yang ada di belakangnya, memakai setelan jas berwarna hitam dan memegang sebuah buket besar berisi bunga mawar. Terlihat begitu romantis.Jantung Cintia yang awalnya sudah agak tenang, kembali berdegup kencang tidak beraturan."Aku sudah membuatmu menunggu lama," ucap Samuel tertawa.Senyuman Samuel begitu memukau.Cintia sedikit menghindari tatapan Samuel dan berkata, "Jadi, seharian ini kamu tidak ada karena menyiapkan ini semua? Bukan karena bertemu dengan klien?""Siapa yang bilang kalau ini bukan bisnis?" ucap Samuel sambil tertawa, lanjut melanjutkan, "Bukannya aku sedang berusaha ke
อ่านเพิ่มเติม

Bab 199 Menenangkan Diri

Suasana malam yang indah, tenang dan damai.Kedua bayangan itu saling berpelukan dan berciuman erat.Untuk beberapa saat, Samuel bergeming. Dia tidak memberikan reaksi apa pun. Membiarkan lidah Cintia yang tegang dan canggung itu berada di antara bibir dan lidahnya.Jakun Samuel bergerak naik dan turun, tidak bisa menahan godaan Cintia lagi.Tangannya yang panjang segera mendekap erat tubuh Cintia yang ramping dan hangat.Samuel lalu menundukkan kepalanya, memperdalam ciuman mereka.Semua benda di langit dan bumi seolah-olah memudar dan kehilangan warnanya. Hanya ada satu sama lain di antara hati dan pikiran mereka, terkait satu sama lain.Cintia merasakan kakinya bergetar.Ciuman Samuel benar-benar membuat kakinya melemah.Samuel menggunakan tenaganya untuk menopang Cintia dan menggendongnya, seperti menggendong anak kecil.Gerakan dadakan ini membuat Cintia ketakutan.Pada detik selanjutnya, Samuel mendudukkan badan Cintia di tepi meja makan yang ada di dekat mereka.Samuel kembali
อ่านเพิ่มเติม

Bab 200 Perubahan

Cintia berdiri di tepi laut dan memanggilnya, "Samuel!"Kepala Samuel lalu muncul dari permukaan air laut.Samuel sudah menanggalkan jas hitam yang tadi dia kenakan, hanya menggunakan kemeja putih saat dia masuk ke dalam air. Kemejanya yang basah kuyup menempel erat pada badannya, memperlihatkan garis otot Samuel dengan jelas."Apa kamu sudah selesai?" tanya Cintia."Sebentar lagi.""Ayo keluar dari sana," ucap Cintia, ingin membantu Samuel."Nona Cintia, jangan sentuh aku sekarang," ucap Samuel.Tangan Cintia sedikit berkedut.Dia jelas mendengar perkataan Samuel yang menolaknya."Aku bisa sendiri," ucap Samuel lalu berjalan keluar dari laut.Tentu saja, air laut di malam hari akan terasa dingin.Samuel yang baru saja keluar pun merasa kedinginan.Pada saat yang sama, angin laut yang berhembus membuat Samuel bersin.Keadaan itu membuat Samuel canggung.Cintia yang melihatnya pun hanya tersenyum."Karena siapa aku seperti ini sekarang," ucap Samuel merengus."Ayo, kita kembali ke kamar
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1819202122
...
66
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status