Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 211 - Chapter 220

660 Chapters

Bab 211 Entah Kenapa Aku Bisa Begitu Menyukaimu

Lily tidak berdebat dengan kakeknya.Setelah bertahun-tahun berada di kediaman Keluarga Purnomo, Lily tahu jika dirinya berbicara terlalu banyak malah akan disalahpahami.Lily menarik Cintia keluar dari Vila Purnomo, kemudian masuk ke dalam mobilnya dan kembali bersama Cintia.Selama perjalanan, Cintia sama sekali tidak berbicara.Cintia hanya terdiam seakan-akan tidak ada orang di sampingnya.Sebenarnya Lily tidak terlalu mahir dalam menebak isi hati orang. Kalau tidak, mana mungkin dia akan membiarkan dirinya terluka begitu dalam.Jadi, ekspresi Cintia yang datar ini membuat Lily benar-benar tidak tahu apakah Cintia ini sedang sedih atau tidak. Eskpresi Cintia terlalu tenang sampai membuat Lily takut.Setelah mereka berdua kembali ke rumah, Cintia pergi mandi, lalu pergi tidur seperti biasanya.Seperti tidak ada masalah yang terjadi hari ini.Dia sama sekali tidak merasa sakit hati atau syok. Dia bahkan tidak pernah bertemu dengan kakeknya.Lily tidak tahan lagi. Dia berlutut di sisi
Read more

Bab 212 Aku Hanya Ingin Berpisah secara Baik-Baik

"Hmm?" Cintia sedikit terkejut."Dia bilang apa pun yang kakekku katakan, jangan percaya dan jangan berjanji apa-apa kepada kakekku. Tunggu sampai kakakku datang untuk menjelaskannya padamu," pesan Lily.Cintia mengerucutkan bibirnya.Ternyata, Jimmy tidak tahu apa-apa.Pantas saja tahun itu Jimmy selalu menjaganya.Cintia pikir itu hanya rasa kasihan antara orang asing.Pada akhirnya, Lily tidak bisa menahan diri untuk membela Samuel, dia berkata, "Cintia, kakakku benar-benar tidak menyukai Yulia. Pertunangan yang diumumkan hari ini pasti diputuskan oleh mereka yang lebih senior. Sebelumnya kakakku pasti tidak tahu masalah ini. Kalau dia tahu, dia tidak akan membawamu ke sana. Bahkan kalau dia tidak mencintaimu lagi, dia juga tidak akan mempermalukan dirinya dan membawa dirinya ke dalam masalah, bukan? Kamu harus percaya pada kakakku.""Lily, menurutmu apakah pada saat itu kakekmu akan mengumumkan pertunangan antara Samuel dan Yulia di depan begitu banyak orang? Kalau Samuel tidak ber
Read more

Bab 213 Bagaimana Rasanya Dipermalukan Seperti Ini?

Lily duduk di meja makan untuk sarapan.Dia makan sambil mengirim pesan WhatsApp kepada Cintia, [Apakah kamu sudah pergi kerja?]Cintia membalas, [Iya. Aku ada janji dengan stasiun TV untuk membahas kerja sama.][Kalau begitu aku tidak akan mengganggu kerjamu dulu. Sarapan buatanmu sangat enak. Muahh.][Muahh.]Lily keluar dari WhatsApp-nya, lalu membuka berita.Tidak dibilang juga sudah tahu berita utama hari ini adalah tentang pertunangan kakaknya dan Yulia.Media telah mempublikasikan foto-foto di tempat tersebut. Mereka berdua berdiri berdampingan dan dipuji banyak orang.Bagian komentar bahkan lebih berlebihan.[Benar-benar pasangan yang sempurna! Yang terpenting adalah Keluarga Purnomo dan Keluarga Tambunan sama-sama berasal dari kalangan berada.][Dengar-dengar, Tuan Samuel dan Nona Yulia adalah kekasih masa kecil.][Setelah dicermati lagi, Erikson dan Yulia terlihat sedikit mirip.][Benar saja, orang yang tampan dan cantik akan memiliki anak yang tampan dan cantik pula.][Kalau
Read more

Bab 214 Melampiaskan Keluh Kesah

"Cintia, kamu jangan merasa puas dulu!" kata Rein sambil menggertakkan giginya.Tidak diundang oleh Grup Purnomo sudah menjadi hal biasa di kalangan kelas atas. Selain itu, karena Rein ketahuan menjebak Cintia di acara varietas waktu itu, reputasi Grup Halim jadi hancur. Di lingkaran bisnis Kota Bandung, hampir tidak ada perusahaan yang mengajak mereka bekerja sama.Sponsor yang sebelumnya dinegosiasikan oleh Cintia sempat berniat untuk menarik dana dari perusahaan mereka.Jika hal ini terus berlanjut, Grup Halim akan segera kembali ke titik saat mereka berada di ambang kebangkrutan beberapa tahun yang lalu."Yulia seratus kali lebih baik darimu. Dari segi latar belakang keluarganya, karakternya, parasnya bahkan hubungannya dengan Samuel. Dan yang terpenting adalah Yulia-lah yang melahirkan anak Samuel. Kamu pikir kamu punya kualifikasi apa untuk bersaing dengan Yulia?" Kata-kata Rein terdengar makin intens."Aku tidak perlu bersaing dengan Yulia. Aku hanya perlu tahu bahwa Samuel bisa
Read more

Bab 215 Aku Tidak Ingin Kembali Secepat Ini!

Set untuk adegan ranjang sudah dipersiapkan. Mereka sedang menunggu aba-aba dari Jimmy untuk memulai syuting.Alasan kenapa Jimmy belum memulai syuting adalah karena Miya datang mengunjungi lokasi.Miya membeli banyak camilan mahal, semua orang sedang menikmati makanan pemberian Miya. Tentu saja Jimmy juga sedang menikmatinya. Miya bahkan terus mengganggunya dengan merangkul lengannya, dia terlihat sangat aktif. Biasanya Miya sangat sombong.Namun, di depan Jimmy, dia begitu lembut.Selesai makan camilan, semua orang segera kembali ke tempat mereka masing-masing dan bersiap untuk bekerja.Miya terkejut ketika melihat Lily. Dia berkata, "Lily, kapan kamu datang? Dari tadi aku tidak melihatmu. Aku membeli camilan, apa kamu mau makan?"Miya tampak sangat ramah.Sebelum Lily sempat berbicara ….Miya dengan menyesal berkata, "Aku hampir lupa, makanannya sudah habis. Lain kali aku akan membeli lebih banyak."Lily tertawa getir sambil berjalan melewati Miya.Saat ini, Jimmy juga duduk di de
Read more

Bab 216 Kami Siap Menikah Kapan Saja!

Lily menghela napas lega.Beberapa saat kemudian, dia langsung menjadi gugup lagi. Dia berkata, "Apa lagi yang ingin Kakek lakukan kepada Kakak? Jelas-jelas Kakak sama sekali tidak setuju dengan pernikahan ini!""Hari ini aku meneleponmu hanya untuk memperingatkanmu jangan sekali-sekali ikut campur dengan pernikahan kakakmu dan Yulia! Aku tahu hubunganmu dan Cintia sangat baik. Aku juga tidak keberatan kamu berteman dengannya. Tapi, ada beberapa hal yang tidak pantas kamu ikut campuri. Lagi pula, kamu juga tidak bisa menanganinya!""Ibu ….""Kakekmu menyuruhmu pulang untuk makan malam." Nini tidak memberikan Lily kesempatan untuk menolak sedikit pun."Kenapa?"Beberapa tahun ini, kakeknya tidak terlalu menyukai keramaian.Kecuali jika itu diperlukan. Dia bukan hanya tidak menghadari acara bisnis, makan malam keluarga pun sangat jarang. Mungkin hanya sekali dua kali dalam setahun. Itu pun kalau ada hari besar, seperti Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri.Sedangkan ini bukan ha
Read more

Bab 217 Apa yang Harus Disayangkan?

Lily terkejut.Dia tidak meragukan hubungan antara Jimmy dan Miya. Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan Miya benar. Hari itu, Miya menjebak Cintia dan terungkap di depan umum. Menghadapi skandal besar seperti itu, Jimmy tidak peduli dan bahkan membawa Miya pergi di depan para reporter. Hubungan keduanya sudah terlihat jelas.Lily tidak menyangka Jimmy bisa begitu cepat membawa Miya bertemu keluarganya.Meskipun Jimmy bukan anak kandung kakeknya, dia selalu berada di sisi kakeknya. Kakek sangat ketat terhadapnya. Saat ini, reputasi Miya sangat buruk, jadi tidak akan ada banyak perkembangan dalam industri hiburan. Selain itu, Grup Halim tidak diundang ke perayaan ulang tahun Grup Purnomo yang ke-60 karena Grup Halim terlibat dalam berbagai skandal beberapa waktu ini. Apakah Jimmy benar-benar tidak takut membawa Miya ke rumah, lalu diusir oleh kakeknya?Lily terlalu banyak berpikir.Miya pikir Lily terlalu iri sampai tidak bisa berkata-kata.Sebenarnya Miya sangat tersanjung ketika Jimmy
Read more

Bab 218 Apakah Lily Datang untuk Membuat Keributan?

Lily duduk di mobil minivan-nya, dia tampak tenang.Asisten itu terus berceloteh di sampingnya, "Orang-orang tidak manusiawi ini …. Baru ditraktir Miya makan camilan saja sudah sombong. Apa mereka tidak ingat waktu Kak Lily sering mentraktir mereka minum teh? Kalau ditotal juga tidak kalah banyak dari yang ditraktir Miya! Kak Lily, kenapa kamu melarangku untuk memberi mereka pelajaran? Mereka sudah menjelekkan kamu di belakang, benar-benar kurang ajar!""Mulut juga mulut mereka, mau bilang apa terserah mereka saja.""Tapi, mereka mempertanyakan perasaanmu terhadap Sutradara Jimmy ….""Apa yang mereka katakan sangat benar," kata Lily dengan tenang.Dia memang tidak pernah menyukai Jimmy.Sebelum asisten itu sempat menjawab ….Lily langsung menyelanya, "Aku punya sedikit urusan, jadi harus pulang lebih awal. Aku akan menurunkanmu di persimpangan jalan. Untuk penggantian biayanya, nanti kamu cari Kak Linda saja.""Oke," kata asisten itu sambil mengangguk.Sejujurnya, dia merasa Kak Lily i
Read more

Bab 219 Tamparan Keras

Lily hanya merasakan rasa pedih di wajahnya.Sepertinya Miya terkejut karena melihatnya dan bahkan tidak bisa menerimanya. Bagaimanapun juga, dia selalu merasa dirinya lebih unggul. Dia tidak bisa menerima jika ada orang lain yang lebih baik darinya. Namun, Lily benar-benar tidak menyangka Miya akan langsung menamparnya.Tamparan ini tidak hanya mengejutkan Lily selama beberapa saat.Satpam di pintu masuk juga terkejut dan tidak bereaksi untuk waktu yang lama."Lily, kamu benar-benar tidak tahu malu, ya! Beraninya kamu datang ke sini! Kamu melakukan semua ini untuk mencegahku bertemu dengan keluarga Jimmy, bukan? Apa kamu tidak ingat kata-kata yang kuucapkan padamu tadi sore?" kata Miya sambil menggertakkan giginya.Akhirnya Lily tersadar dari lamunannya.Dia mengusap-usap pipinya yang terasa pedih.Sejujurnya ….Dari kecil hingga sebesar ini, dia tidak pernah menderita kerugian apa pun, kecuali pada Jimmy.Dia sudah pasrah dengan Jimmy.Namun, orang lain ….Mata Lily menegang.Dia men
Read more

Bab 220 Orang Penting Datang

Kemudian, Jimmy langsung memeluk Miya untuk menghentikan perilaku agresifnya sambil berkata, "Cukup!"Kesabaran Miya sudah habis.Dia berbalik, lalu berkata dengan kasar, "Punya hak apa Lily datang mengganggumu? Dia bahkan dengan tidak tahu malunya datang ke kediaman Keluarga Purnomo. Dia pikir dia siapa?""Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah cucu luar dari Frans Purnomo yang sederhana!" Lily langsung menjawab pertanyaan Miya.Miya tertegun sejenak dan seketika tidak bereaksi. Lily bertanya kepada Miya, "Apa kalian tidak kenal dengan Frans Purnomo? Nama ini memang tidak begitu dikenal di Kota Bandung, tapi ... apakah kalian tahu Tuan Besar Frans, CEO Grup Purnomo Kota Bandung?"Jantung Miya berdebar kencang.Tiba-tiba dia baru bereaksi.Dia benar-benar tidak percaya.Tidak mungkin!Bagaimana mungkin Lily adalah cucu dari Tuan Besar Frans? Kalau memang benar, kenapa Lily masih harus bekerja keras di industri hiburan? Separuh dari industri hiburan adalah milik Grup Purnomo, Lily bahka
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status