Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 141 - Chapter 150

660 Chapters

Bab 141 Skandal di Kalangan Selebritis

Semua mata serempak tertuju ke arah Lily dan Miya, tatapannya sangat mengintimidasi Miya. Seorang staf bergegas menghampiri dan membantu Miya berdiri. Miya tampaknya terjatuh dengan sangat keras hingga tidak dapat menggerakan kakinya, bahkan dia berteriak kesakitan saat berusaha berjalan."Nona Miya, mau saya antar ke rumah sakit?" tanya seorang staf."Acaranya sebentar lagi akan mulai, tidak cukup waktu untuk ke rumah sakit." Miya yang sedang meringis kesakitan berkata, "Aku ga bisa jalan, bahkan ke tempatku sekali pun.""Saya akan coba bantu Anda …" kata staf itu yang bersikap hati-hati."Ahh! Tidak bisa!" rintih Miya dengan penuh rasa sakit."Kalau begitu …" staf itu tidak tahu harus melakukan apa untuk sesaat.Miya berkata tanpa berpikir panjang, "Aku duduk di sini saja." Ketika berbicara, dia sambil menunjuk ke arah tempat duduk Lily.Lily Triadi adalah salah satu selebriti papan atas, dia memang bukan yang paling populer, tetapi bisa dikatakan cukup populer. Atas dasar apa Mi
Read more

Bab 142 Kenangan Lily Bersama dengan Jimmy

Miya tentu juga menyadari tindakan Lily, tetapi dia sama sekali tidak menyangka jika Lily benar-benar berani menendangnya di depan umum. Pada saat dia merasa sedikit panik, tubuhnya tiba-tiba ditarik oleh seseorang.Pada saat yang sama.Tendangan Lily langsung mengarah ke pria yang datang entah dari mana. Tenaga yang digunakan Lily tentu saja kuat, ditambah dia menggunakan sepatu hak tinggi yang tajam, bisa dibayangkan seberapa sakitnya Miya jika terkena tendangan ini. Namun, dia tidak menyangkan tendangan keras ini mendarat di betis Jimmy. Jimmy menahan sakitnya sejenak, rasa sakit itu membuat kakinya tampak gemetar. Lily menatap Jimmy dengan tidak percaya, Miya juga terkejut dengan bantuan yang dilakukan oleh Jimmy. Detak jantung Miya berdegup secara berlebihan, dia benar-benar disihir oleh Jimmy.Tangan Lily mengepal seraya menatap dingin ke arah Jimmy. Dia melihat Jimmy membungkuk untuk menggendong Miya, ekspresinya tidak terlihat, lalu Jimmy pergi begitu saja.Jadi … Jimmy mas
Read more

Bab 143 Suasana Malam Yang Sendu

Lily menyadari bahwa dirinya benar-benar menyukai Jimmy saat dia menghadiri upacara kelulusan Jimmy dari universitas. Pada hari itu, Jimmy ditaksir oleh banyak teman sekelas perempuannya. Lily merasa cemburu, bahkan sangat cemburu. Jadi, pada suatu malam yang gelap dan berangin, Lily menunggu Jimmy dan Doni pulang dari acara makan malam di gerbang utama rumah Keluarga Purnomo. Tepat saat Lily melihat sosok tinggi melangkah ke luar dari mobil, dia dengan ceroboh langsung melompat ke pelukan Jimmy. Tercium sedikit bau alkohol di tubuh Jimmy, hanya bau alkohol tidak ada tanda-tanda 'bermain' dengan Wanita. Jimmy selalu bersih, bahkan saat dia berkeringat pada waktu bermain basket, Lily juga merasa bahwa seluruh tubuh Jimmy memiliki aura yang membuat orang merasa nyaman."Ada apa?" tanya Jimmy dengan suara yang halus kepada Lily."Ini bukan mimpi buruk, 'kan? Orang yang begitu besar um …" ucap Jimmy seraya membelalakkan mata.Lily tidak tahu bagaimana dia bisa begitu berani. Dia meling
Read more

Bab 144 Kenangan Bersama Jimmy

Sama sekali tidak ada kepanikan saat Jimmy meilhat Lily, dia bertanya dengan santai "Sudah malam Kenapa masih belum tidur? Bukankah besok kamu masih ada kelas?" "Jimmy, kamu anggap aku apa?" tanya Lily.Tahun itu, Lily yang berusia 17 tahun tidak tahu mengapa dirinya begitu tenang. Bahkan begitu tenang sehingga dia tidak terlihat seperti dirinya yang dimanjakan saat tumbuh dewasa. Kemudian dia berpikir, dirinya tidak berani membuat keributan mungkin karena dia takut dibenci oleh Jimmy.Dia ingin memercayai bahwa yang baru saja dilakukan Jimmy bersama dengan selebriti itu hanyalah sebuah kecelakaan."Keponakanku," Jimmy menjawabnya dengan yakin tanpa ragu-ragu."Tapi semalam …""Semalam?" Jimmy tertawa kecil, dengan sorot mata yang tidak percaya, "Semalam aku mabuk.""Tidak!" Lily tahu batas Jimmy untuk minum, Karena tidak bisa minum, Jimmy tidak pernah mabuk!"Oke, aku akui aku ga mabuk, tapi aku juga tidak berniat mengambil keuntungan darimu. Aku pria dewasa yang berusia 22 ta
Read more

Bab 145 Kekasih Lily

Namun, Lily tidak tahu apa yang sudah difoto oleh para reporter itu.Dalam waktu dekat ini, Lily tidak pernah bersama dengan lelaki mana pun yang bisa dijadikan sebagai skandal oleh reporter.Lily tidak membawa ponselnya, manajer dan asistennya pun tidak bersama dengannya sekarang."Saya tidak tahu apa yang sedang kalian bicarakan," ucap Lily acuh, lalu melanjutkan, "Kalau saya benar-benar menjalin hubungan romantis dengan seseorang, saya pasti akan memberi tahu kalian semua."Selesai selesai berbicara, Lily segera pergi meninggalkan para reporter itu.Namun, beberapa reporter masih mengelilingi Lily dan tidak mau melepaskannya, membuat raut wajah Lily terlihat kesal.Sebagai seorang selebriti, dalam keadaan apa pun Lily diharuskan untuk selalu berpenampilan baik."Nona Lily, orang yang ada difoto itu jelas-jelas adalah Anda. Kenapa Anda tetap ingin menutupinya?""Nona Lily, mengapa Anda tidak mengakui secara terang-terangan? Tolong beri tahu kami, siapa orang yang bersama Anda dan apa
Read more

Bab 146 Perasaan Lily

Lily melihat beritanya dengan pandangan kosong.Berita skandal Lily langsung menempati posisi pertama dalam kolom pencarian, menekan berita tentang 'Rein Halim dan Starvy Dijaya'.Sesampainya di Vila Purnomo ....Lily turun dari mobil dan melihat Jimmy yang ada di depan pintu masuk, seolah menanti kedatangan Lily.Lily berjalan melewati Jimmy, tidak memedulikan Jimmy."Lily," panggil Jimmy.Lily tetap tidak memedulikan Jimmy."Lily Triadi," panggil Jimmy sambil menarik tangan Lily.Akan tetapi, Lily mengangkat tangannya dan menghindari tangan Jimmy yang akan segera memegang tangannya.Lily melihat Jimmy dengan pandangan acuh, lalu berkata, "Jangan sentuh aku. Kamu kotor."Mendengarnya, Jimmy hanya bisa mengepalkan tangannya saja.Jimmy menurunkan kembali tangannya lalu berkata, "Apa kamu sudah punya solusi untuk skandal hari ini?""Perusahaan sudah mengatasi hal ini. Tenang saja, tidak akan memengaruhi drama kamu.""Orang yang ada difoto itu Samuel, 'kan? Foto itu saat pesta ulang tahu
Read more

Bab 147 Sindiran Rein

Keesokan harinya.Berita skandal Lily masih menjadi topik utama.Bagaimanapun, bergantung sepenuhnya pada keahlian perusahaan agensi tidak akan bisa menahan semua skandal yang ada, terlebih ada campur tangan Rein yang diam-diam memberikan tekanan pada para awak media.Rein yang melihat topik utama kolom pencarian, merasa sedikit senang.Setelah berpikir beberapa saat, Rein menelepon Cintia.Tentu saja Cintia melihat berita mengenai Lily.Kalau dilihat dari fotonya, Cintia tahu kalau orang yang menyebarkan skandal ini adalah Rein.Cintia akui, Rein memang cukup pintar. Rein menggunakan berita panas lainnya untuk menekan beritanya dengan Starvy, serta melindungi Grup Halim dari berita yang kurang baik."Cintia.Menurutmu, apa Samuel akan membantu Lily?" tanya Rein dengan nada sarkas.Cintia benar-benar tidak ingin menghabiskan waktunya mendengar perkataan Rein.Kalau Cintia memberi tahu Rein, kalau sebenarnya Lily juga berasal dari Keluarga Purnomo, mungkin saja Rein akan muntah darah!"M
Read more

Bab 148 Acara Ragam Busana

Menurut Cintia, dalam urusan bisnis keluarga, Jimmy lebih bisa diandalkan daripada Lily.[Kakek tidak mengizikan Jimmy turun tangan dalam urusan bisnis,] balas Samuel lagi.Membacanya, Cintia merasa terkejut.Samuel kemudian mengirimkan pesan lagi, [Jimmy adalah anak angkat Kakek. Tidak membiarkannya ikut campur dalam bisnis keluarga adalah untuk menghindari persaingan perebutan kekuasaan. Hal ini akan membuat Keluarga Purnomo pecah belah.]Walaupun Cintia mengerti tentang hal ini, dia masih merasa keputusan kakeknya Samuel tidak begitu adil untuk Jimmy.Sikap kakeknya Samuel ini begitu terlihat, tidak memedulikan perasaan Jimmy sama sekali.[Jadi, masalah Lily akan kamu biarkan begitu saja?] tanya Cintia kembali ke topik utama. Memang benar, Cintia begitu mudah dialihkan oleh Samuel.[Dia bisa mengatasinya sendiri. Kalau dia tidak bisa mengatasinya, dia pasti akan meminta bantuanku.]Betul juga, Cintia tahu kalau Lily adalah bagian dari Keluarga Purnomo dan mereka tidak akan mungkin d
Read more

Bab 149 Yulia Tambunan

Pukul 6 petang.Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Samuel dan Erik datang menjemput Cintia."Ibu!"Terdengar suara merdu Erikson yang selalu membuat hati Cintia luluh.Cintia kemudian memeluk dan mendudukan Erikson di pangkuannya, mengobrol dan bercanda dengan Erikson.Samuel yang tidak dihiraukan merasa kesal."Apa Ayah tidak senang bertemu dengan Ibu?" tanya Erikson serius sambil mengerutkan alisnya."Tidak kok," ucap Samuel dengan nada yang berubah."Kalau begitu, kenapa alis Ayah berubah seperti ini?" tanya Erikson sambil meniru Samuel mengerutkan alisnya.Erikson pada dasarnya adalah Samuel versi kecil. Meniru gerakan yang sama, membuatnya terlihat mirip Samuel, 'Bak pinang dibelah dua' saja. Mendengar penuturan Erikson, Cintia tidak bisa menahan tawanya.Supir yang berada di belakang kemudi juga tersenyum melihat kelakuan Erikson yang menggelikan.Namun, Samuel yang merasa dirinya diejek oleh Erikson, bertambah kesal.Erikson yang merasa lebih senang, tersenyum kepada Cin
Read more

Bab 150 Hubungan Yulia dan Samuel

Bukankah seharusnya Cintia berusaha untuk membujuk Samuel?Mengapa Cintia malah menanyakan tentang Yulia?"Hmm," jawab Samuel sambil menganggukkan kepalanya."Apa hubunganmu dengan Yulia?" tanya Cintia tanpa berbasa-basi.Setelah salah paham dengan hubungan Samuel dan Lily sebelumnya, ke depannya Cintia memutuskan untuk menanyakannya terlebih dahulu kepada Samuel."Dulu, Kakekku dan Kakek Yulia adalah teman seperjuangan, jadi hubungan mereka cukup dekat. Walaupun tinggal di kota yang berbeda, mereka sering berhubungan satu sama lain. Saat aku kecil, Kakek sering mengajakku pergi mengunjungi mereka. Jadi, karena sering membawaku mengunjungi Keluarga Tambunan di Kota Medan, aku dan Yulia ...." Samuel sedang memikirkan kata yang pas untuk menggambarkan hubungannya dengan Yulia."Kekasih dari masa kecil," ucap Cintia sambil menaikkan alisnya. "Bukan," ucap Samuel menolak perkataan Cintia, "Yulia hanya aku anggap sebagai adik kecil tetangga sebelah rumah saja."Yang benar saja? Adik kecil
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status