All Chapters of Pesona Pria Terhina yang Ternyata Mafia: Chapter 131 - Chapter 140

237 Chapters

131. Wajib Memberimu Nafkah

Arfeen menatap tangan mereka yang menyatu, kemudian pandangannya kembali ke wajah sang istri yang diliputi ketakutan. Ia tak ingin membuat istrinya sendiri takut padanya. Ini adalah salah satu yang tak ia inginkan ketika mengakui jati dirinya. Sikap Larena yang berubah! Dan tentu saja ia tak ingin membuat sang istri kian ketakutan, maka ia pun melepaskan tangan itu dengan tetap tersenyum. Arfeen memperhatikan wanita itu yang menaruh kedua tangannya di pangkuan. Kedua tanga. Lentik itu meremas-remas rok tulip yang dikenakannya. Arfeen juga tak ingin hubungan mereka menjadi dingin, jadi ia harus berusaha mencairkan suasana. "Bagaimana persiapan peluncuran produk baru La Viva? Apakah masih ada kendala?" tanyanya lembut. Larena menggeleng. "Semuanya sudah done." "Boleh aku datang di acara launchingnya?" Larena tak langsung menjawab, tapi tentu saja ia senang jika pemuda itu ingin datang. Jadi ia hanya mengangguk. Arfeen punmenyimpulkan senyum. "Oya ... aku tahu penghasilan
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

132. Tidak Membutuhkan Pemberontak

"Aku setuju dengan tawaranmu!" Pria yang dihubungi oleh Geofan tersenyum penuh kemenangan. Ia tahu ia pasti bisa membuat 4 keluarga besar meninggalkan Mahesvara satu persatu. Jika 4 keluarga itu bergabung dengan dirinya, ia yakin akan cukup mudah menggulingkan klan Mahesvara. Mungkin Zagan memang ditakuti, namun dengan kekuatan yang besar dan juga banyak untuk melawannya, pemuda itu pasti bisa dikalahkan. Tak ada yang sempurna di dunia ini, jadi Zagan pun pasti memiliki kelemahan. Hanya tinggal menunggu untuk mencari tahu apa kelemahan terbesar Zagan. "Bagus! Seharusnya dari dulu kau setuju. Ada apa Tuan Abrisham? Apakah Zagan membuatmu kecewa?" "Dia telah merusak wajah putri kesayanganku. Dan itu harus dibayar dengan malah!" gerutu Geofan. "Katakan apa yang kau butuhkan!""Kau memiliki banyak pasukan elit yang terlatih. Berikan aku beberapa tim!""Sebagai gantinya?""Empat puluh persen saham perusahaanku!"Pria itu menyimpulkan senyum miring. Empat puluh persen tidak terlalu b
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

133. Misi Penyelamatan

"Jadi mereka ingin mengecoh?" ucap Jean bermonolog. Ia kembali menghubungi Agha. "Kami sedang dalam perjalanan." "Ada tiga mobil dengan nomor polisi yang sama, salah satunya membawa Nyonya." Sebelumnya Jean sudah mengirim foto mobil beserta nomor polisinya. "Rupanya mereka cukup cerdik, tapi jangan khawatir. Kita akan dapatkan mobil yang benar!" ujar Agha menutup sambungan telepon. Ia yang duduk di jok depan kembali fokus pada tabnya, kali ini ia akan melacak ketiga mobil itu. Hanya dari satu layar, ia bisa melihat pergerakan tiga mobil itu. Meski nantinya ketiganya berpencar. Tampak di layar. Tiga mobil itu mulai berpencar. "Agha, aku harus mengikuti yang mana?" "Yang kau rasa itu benar, jangan khawatir. Kami akan mengikuti yang lainnya." Agha juga belum bisa menemukan yang mana yang membawa Larena, jadi yang tak diikuti oleh Jean yang akan ia ikuti bersama anak buahnya dibagi dua. Karena Jean mengikuti mobil yang berbelok ke arah kanan maka ia akan mengikuti sisanya
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

134. Kau Tak Perlu Ada Di Dunia

Mereka membawa Larena ke sebuah ruangan, mendudukan wanita itu ke sebuah kursi lalu mengikatnya di sana. "Apa selanjutnya, Bos?" tanya pria yang tadi membawa mobil putih itu. "Kalian bisa beristirahat, kita akan menunggu suaminya sampai!" Ada senyum iblis yang terlukis di wajah pria itu. "Larena ...," ia memungut wajah Larena yang masih belum sadarkan diri. "Meski kau bukan berasal dari 5 keluarga besar namun kecantikan wajahmu sudah memikat seorang Zagan. Bahkan demi dirimu, Zagan harus menyakiti putriku!"Ia memajukan wajah ke arah Larena. "Aku akan melenyapkanmu di depannya, karena kau memang tidak seharusnya ada!" ujarnya melepaskan wajah Larena. Perlahan Larena mulai mendapatkan kesadarannya, ia membuka matanya perlahan. Ada rasa pegal di punggung akibat pukulan itu. Ia ingin bergerak namun tak bisa, seketika kesadarannya kembali penuh. Ia melihat dirinya sendiri yang terikat di sebuah kursi lalu mengedarkan pandangan ke sekitarnya hingga mendapati seorang pria di hadapannya.
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

135. Apa Kekuasaanmu?

Arfeen membatu melihat darah yang mengalir dari leher Larena. Wanita itu tampak menahan rasa perih. Arfeen kian mengepalkan tinjunya, amarah benar-benar menguasainya kini. Tubuh Dendy yang berusaha kabur terpental ke dalam ruangan kembali. Rupanya anak buah Arfeen sudah menguasai tempat itu. Awalnya Dendy pikir, semua anak buahnya mampu menghalau orang-orang yang Arfeen bawa. Tapi rupanya justru ia yang kini terpojok. Arfeen menerjang tubuh Dendy, menghajar pria itu dengan segenap amarah yang ada. Tangan yang digunakan Dendy untuk melukai Larena pun dipatahkan tanpa belas kasih. Arfeen melempar tubuh Dendy hingga terpental ke tembok, merosot ke lantai dengan darah yang muncrat dari mulutnya. Benda mengkilat di lantai yang tertangkap oleh mata Arfeen pun dipungutnya. Lalu ia menghampiri Dendy Purnomo. "Kau salah mencari lawan bermain, Dendy. Seharusnya kau tahu seperti apa jika Zagan murka!" ucap Arfeen kemudian menyayat kedua pergelangan tangan Dendy. "Argh ... argh ... argh
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

136. Buktikan Jika Kau Memang Pantas

"Aku adalah putra Malik Adison Mahesvara. Kekuasaanku melebihi Purnomo dan Abrisham!" aku Arfeen membuat Vano dan Viera membeku. Hening menyelimuti sekitar mereka. "Apa katamu?" tanya Vano ingin lebih meyakinkan. "Aku adalah Tuan Muda Mahesvara!" aku Arfeen sekali lagi. Vano menyimpulkan senyum getir. "Kau pikir ini lucu? Bukan saatnya bercanda Arfeen!""Mungkin saja kepalamu itu baru terbentur saat kau berkelahi dengan anak buah Dendy Purnomo, makanya sekarang kau berkhayal terlalu tinggi!" saut Viera. "Aku serius, Pa, Ma. Aku memang Tuan Muda Mahesvara. Enam tahun yang lalu Kakek Radika mengusirku karena mengira aku yang mensabotase mobil Papa. Tepat malam setelah pernikahanku dengan Larena, Liam datang menjemputku. Dan mengatakan bahwa mereka sudah menemukan orang yang mensabotase mobil Papa!"Vano kian membeku dengan penuturan menantunya. Tentu ia tak ingin mempercayai ini, bagaimana ia bisa menerima putra dari Malik menjadi menantunya. Malik adalah orang yang sudah menghancu
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

137. Aku Tak Bisa Mengampunimu

"Kau!" Suara Kayla tertahan di dalam tenggorokannya.Sekujur tubuhnya langsung gemetar, ia masih ingat benar bagaimana pria itu dengan tanpa perasaan menarik dan memotong lidahnya. Ingin sekali ia berteriak mengusirnya keluar, namun hanya suara bergemuruh yang keluar dari mulutnya. "Apa kabarmu, Kayla? Apa kau senang bertemu lagi denganku?" tanya Arfeen dengan seringai di wajah. Seringai yang membuat Kayla ingin membenturka. Diri saja ke tembok dari pada harus mendapatkan siksaan dari pria itu. Tapi bagaimana pria itu bisa ada di sini? Ke mana semua pengawal papanya?"Kau pasti ingin bertanya di mana para pengawalmu?" ujar Arfeen yang bisa membaca isi otak wanita itu. "Aku sudah melemparkan mereka semua ke luar jendela!"Kayla melotot seketika. "Dan ... aku memiliki saham terbesar di rumah sakit ini. Jadi ... aku bisa bebas melakukan apa pun tanpa ada yang berani mengganggu!" Ada senyum iblis yang terlukis di wajah Arfeen. Kayla menelan ludah, keringat dingin mulai keluar dari p
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

138. Jangan Lupakan Siapa Aku!

Arfeen belum menjawab pertanyaan sang istri. Tapi tanpa menjawab pun ia tahu jika istrinya itu benar. "Apakah itu perlu?" tanya Larena lagi. "Apa yang kulakukan pada Rere, bukan hanya demi memancing Geofan. Tapi wanita itu pantas mendapatkannya atas apa yang selama ini dilakukannya padamu!" "Geofan tidak akan diam saja, kau lihat sendiri apa yang dilakukan Dendy padaku kan?" "Itu tidak akan terulang. Karena sebelum Geofan bergerak, aku akan melangkah lebih dulu!" janjinya. "Arfeen!" "Jangan lupakan siapa aku!" potongnya. "Selama 6 tahun ... aku terpaksa menjadi pria lemah. Tapi sekarang tidak lagi! Purnomo dan Abrisham adalah pemberontak, aku tahu sejak lama mereka ingin meruntuhkan kekuasaan klan Mahesvara. Sayangnya hingga detik ini belum berhasil, dan tidak akan pernah!" Tubuh Larena sedikit bergetar, jika ia tak pernah mengenal Arfeen yang lembut dan romantis serta sedikit jail itu. Mungkin ia akan takut menatap mata pemuda itu saat ini. Atau mungkin ia akan lari menjau
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

139. Pihak Kampus Akan Memecatmu

Arfeen langsung ke ruangan Rektor ketika sampai di kampus, beberapa polisi ada di ruangan itu. "Permisi, Pak!" ucapnya membuka pintu. "Arfeen, masuklah!" ujar Pak Rektor. Arfeen memasuki ruangan dengan santai. "Ini adalah Kepala polisi setempat di mana kita mengadakan outbound. Mereka ingin mendengar kesaksian mu mengenai Mario!" Arfeen pun menyalami kedua polisi itu. Mereka pun kembali duduk. "Kami sangat mengharapkan kerja sama dari Anda, ada beberapa mahasiswa yang mengatakan jika korban sering bersitegang dengan Anda. Apakah itu benar?""Ya, itu benar. Lebih tepatnya Mario selalu merundungku selama ini!" Ia jujur mengakui hal itu. Terang saja para polisi pun tercengang. Mereka menatapnya penuh selidik. "Apakah Anda berada di tempat kejadian saat korban terjatuh?""Apakah ada yang berkata seperti itu?" "Tidak, kami hanya ingin memastikan.""Kami sedang melakukan permainan dalam acara outbound, saat itu kami sedang mencari sesuatu. Tiba-tiba saja kaki Mario terkilir, dia ter
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

140. Menjadi Kelemahan Arfeen

Larena sedang beristirahat ketika ia mendengar kaca jendela pecah. Sontak itu membuatnya terkejut. Ada sosok pria yang mengenakan pakaian serba hitam dan juga menutup wajah. "Siapa kau?" Mendengar suara kaca pecah, Jean yang berjaga di luar kamar pun hendak menerobos masuk. Sayangnya pintu ruangan terkunci dari dalam. Setelah masuk menerobos melalui kaca jendela, pria itu dengan gerakan cepat mengunci pintu ruangan. Larena melepas jarum infus dari telapak tangannya, ia tersungkur ketika meloncat dari ranjang. "Nyonya. Ada apa di dalam? Anda baik-baik saja?" teriak Jean. "Jean!" teriaknya yang tak terlalu kencang karena lehernya masih sakit. Namun Jean tetap bisa mendengarnya. "Nyonya!"Pria itu menghampiri Larena dengan membawa sebilah pisau, Larena mencoba menjauh."Nyonya!" Jean mencoba mendobrak pintu itu. "Jean, ada apa?""Sepertinya ada yang menerobos masuk melalui jendela Nyonya!" jawabnya."Apa? Larena! Larena!" teriak Viera. Ada beberapa perawat juga yang tertarik meng
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status