Share

131. Wajib Memberimu Nafkah

Arfeen menatap tangan mereka yang menyatu, kemudian pandangannya kembali ke wajah sang istri yang diliputi ketakutan.

Ia tak ingin membuat istrinya sendiri takut padanya. Ini adalah salah satu yang tak ia inginkan ketika mengakui jati dirinya. Sikap Larena yang berubah!

Dan tentu saja ia tak ingin membuat sang istri kian ketakutan, maka ia pun melepaskan tangan itu dengan tetap tersenyum.

Arfeen memperhatikan wanita itu yang menaruh kedua tangannya di pangkuan. Kedua tanga. Lentik itu meremas-remas rok tulip yang dikenakannya.

Arfeen juga tak ingin hubungan mereka menjadi dingin, jadi ia harus berusaha mencairkan suasana.

"Bagaimana persiapan peluncuran produk baru La Viva? Apakah masih ada kendala?" tanyanya lembut.

Larena menggeleng. "Semuanya sudah done."

"Boleh aku datang di acara launchingnya?"

Larena tak langsung menjawab, tapi tentu saja ia senang jika pemuda itu ingin datang. Jadi ia hanya mengangguk.

Arfeen punmenyimpulkan senyum.

"Oya ... aku tahu penghasilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status